Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SYIAR ISLAM

“ Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti “

Disusun oleh:
- Febri Rahma Aulia (13)
- Nurul Rahmawati (22)
- Pandu Prakusya (23)
- Putri Yaenal Maulina Bilqis (24)
- Sandra Kharisa Dewi (29)
- Sanur Widhastama (30)
- Wulan Nurafiani (34)
Kelompok :4
Kelas : XI MM

PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI


SMK NEGERI 2 PURWOREJO
2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah Syiar Islam” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pak Retno Syahril Mubarak,
S. Pd pada bidang studi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Syiar Islam bagi para pembaca dan bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Retno Syahril Mubarak, S. Pd yang telah memberi
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagisebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tullis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purworejo, 23 Juli 2022

KELOMPOK 4

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................4
Pendahuluan......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
Pembahasan.......................................................................................................................................5
A. Dalil Khutbah, Tabligh dan Dakwah.....................................................................................5
1. Ayat Al Quran tentang Khutbah, Tabligh dan Dakwah.......................................................5
2. Hadits tentang Khutbah, Tabligh dan Dakwah....................................................................5
B. Khutbah....................................................................................................................................6
C. Tabligh.....................................................................................................................................7
D. Dakwah....................................................................................................................................8
PENUTUP..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA...............................................................................................................................11

3
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Saat ini begitu banyak cara-cara keagamaan di televisi yang bertaju khutbah,
tablig, dan dakwah. Hal ini bertujuan agar semua orang yang menyaksikan acara
itu bisa memahami agama Islam. Tapi, di sini tidak semua orang tahu perbedaan
antara khutbah, tablig, dan dakwah. Hal ini dikarenakan dakwah memiliki
kesamaan dengan tablig dan khutbah.

Melalui pembelajaran kali ini, maka akan dibahas mengenai khutbah, tablig,
dakwah, serta melalui pembelajaran berikut kita dapat membedakan antara
khutbah, tablig, dan dakwah, baerikut rukun-rukun, sunnah-sunnahnya dalam
khutbah, tablig, dan dakwah.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud khutbah, tablig, dan dakwah!
2. Jelaskan mengenai khutbah, rukun-rukun, dan sunnah-sunnahnya!
3. Sebutkan dalil-dalil mengenai khutbah, tablig, dan dakwah!

C. Tujuan
1. Memahami lebih tentang khutbah, tablig, dan dakwah.
2. Belajar sambal berdiskusi bersama dengan teman sekelompok mengenai
khutbah, tablig, dakwah.
3. Memenuhi tugas yang diberikan bapak guru PABP.

4
BAB II
Pembahasan

A. Dalil Khutbah, Tabligh dan Dakwah

1. Ayat Al Quran tentang Khutbah, Tabligh dan Dakwah

‫ُكْنُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن ِباِهَّللۗ َو َلْو آَم َن َأْهُل اْلِكَتاِب َلَك اَن َخْيًرا َلُهْم ۚ ِم ْنُهُم‬
‫اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو َأْكَثُر ُهُم اْلَفاِس ُقوَن‬

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Ali Imran Ayat 110)

‫َو ْلَتُك ْن ِم ْنُك ْم ُأَّم ٌة َيْدُع وَن ِإَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِرۚ َو ُأوَٰل ِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung. (Q.S. Ali Imran Ayat 104)

‫اْدُع ِإَلٰى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِةۖ َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ۚ ِإَّن َر َّبَك ُهَو َأْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِهۖ َو ُهَو َأْعَلُم‬
‫ِباْلُم ْهَتِد يَن‬

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An Nahl Ayat 125)

2. Hadits tentang Khutbah, Tabligh dan Dakwah


‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َع ْم ٍر و َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َبِّلُغ وا َع ِّني َو َلْو آَيًة‬

Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr. dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari)

‫َع ْن َطاِرِق ْبِن ِشَهاٍب َقاَل َقاَل َأُبو َسِع يٍد َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َم ْن َر َأى ُم ْنَك ًرا َفْلُيَغِّيْر ُه ِبَيِدِه َفِإْن َلْم َيْسَتِط ْع‬
‫َفِبِلَس اِنِه َفِإْن َلْم َيْسَتِط ْع َفِبَقْلِبِه َو َذ ِلَك َأْض َع ُف اِإْل يَم اِن‬

Dari Thariq bin Syihab, dia berkata; Abu Sa’id berkata, “Saya mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabada: “Barang siapa yang melihat kemungkaran maka
hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya dan apabila ia tidak mampu maka dengan
lidahnya dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

5
B. Khutbah

1. Pengertian Khutbah
Khutbah berasal dari kata ‫ َخ َطَب – َيْح ُتُب – ُخْتَبًة‬yang bermakna memberi nasihat dalam kegiatan
ibadah seperti; salat (salat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, Istisqo, Kusuf), wukuf, dan nikah.

Menurut istilah, khutbah berarti kegiatan ceramah kepada sejumlah orang Islam dengan
syarat dan rukun tertentu yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan
ibadah. Misalnya khutbah Jumat untuk ṡalat Jum’at, khutbah nikah untuk kesunahan akad
nikah. Khutbah diawali dengan hamdallah, salawat, wasiat taqwa, dan doa.

2. Syarat Khatib

 Islam
 Ballig
 Berakal sehat
 Mengetahui ilmu agama

3. Syarat dua khutbah

 Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur


 Khatib duduk di antara dua khutbah
 Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas
 Tertib

4. Rukun Khutbah

 Membaca hamdallah
 Membaca syahadatain
 Membaca shalawat
 Berwasiat taqwa
 Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah
 Berdoa pada khutbah kedua

6
5. Sunah khutbah

 Khatib berdiri ketika khutbah


 Mengawali khutbah dengan memberi salam
 Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang
 Khatib menghadap jamaah ketika khutbah
 Menertibkan rukun khutbah
 Membaca surat al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khutbah

C. Tablig

1. Pengertian Tabligh
Tabligh berasal dari kata ‫ َبَل َغ – ُيَبِّل ُغ – َتْبِلْي ًغ‬yang berarti menyampaikan, memberitahukan
dengan lisan.
Menurut istilah, tablig adalah kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah Swt. secara lisan kepada
satu orang Islam atau lebih untuk diketahui dan diamalkan isinya. Misalnya, Rasulullah saw.
memerintahkan kepada sahabat yang datang di majlisnya untuk menyampaikan suatu ayat
kepada sahabat yang tidak hadir.
Dalam pelaksanaan tablig, seorang mubaligh (yang menyampaikan tablig) biasanya
menyampaikan tablig-nya dengan gaya dan retorika yang menarik.
Ada pula sekarang istilah tablig akbar, yaitu kegiatan menyampaikan “pesan” Allah Swt.
dalam jumlah pendengar yang cukup banyak.

2. Syarat Muballig

 Beragama Islam
 Ballig
 Berakal
 Mendalami ajaran Islam.

3. Etika Menyampaikan Tabligh

 Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.


 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

7
 Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan
bersama.
 Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan
jelas sumbernya.
 Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan
sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
 Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-
cari kesalahan orang lain.

4. Strategi Tablig dari Rasulullah Saw.

 Mengajak orang-orang terdekat atau keluarga sendiri untuk masuk Islam. Hal
itu karena keluarga merupakan kunci sukses dan melalui keluarga juga, perannya
diuji dalam memberi kekuasaan sekaligus keteladanan.

 Mengajak tetangga-tetangga dekat masuk Islam dengan cara diam-diam,


sembunyi-sembunyi, dan dari hati ke hati terhadap tokoh-tokoh dan pemuka
masyarakat.

 Mengajak masuk Islam masyarakat luas dengan cara terang-terangan, yakni


setelah tersusun kekuatan dan dukungan, baik dari pihak keluarga maupun dari
tokoh-tokoh masyarakat dan tetangga dekat.

D. Dakwah

1. Pengertian Dakwah
Dakwah berasal dari kata ‫ َدَعا – َيْدُع – َد ْع َو ًة‬yang berarti memanggil, menyeru, mengajak pada
sesuatu hal. Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan mengajak orang lain, seseorang atau
lebih ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan.

Di sini dikenal adanya da’wah billisan dan da’wah bilhal. Kegiatan bukan hanya ceramah,
tetapi juga aksi sosial yang nyata. Misalnya, santunan anak yatim, sumbangan untuk
membangun fasilitas umum, dan lain sebagainya.

Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut Da’i. Ada dua cara
berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan dengan perbuatan (da’wah bilhal).

8
2. Syarat Da’i

 Islam
 Ballig
 Berakal
 Mendalami ajaran Islam

3. Etika Berdakwah

 Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan
sikap yang bijaksana.
 Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik,
yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan
pengajaran).
 Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun
hasanah).
 Dakwah dilakukan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran
yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat
orang lain.

PENUTUP
9
A. Kesimpulan

Tablig dan dakwah itu terus berlangsung selama masih ada langit dan bumi, untuk
menyampaikan informasi mengenai agama Islam, agar semua orang memperoleh
pengetahuan tentang agama Islam dan mengerti tentang agama Islam.

Sebagai bukti mengerti tidaknya umat ini dengan Islam adalah akan terlihat ketika mereka
melakukan kebaikan dan meninggalkan perbuatan tercela. Tidak hanya sebatas itu, akan
tetapi kebaikan itu juga akan berimbas pada keluarga dan masyarakat. Adapun tujuan final
dari dakwah tersebut adalah untuk mencapai keselamatan dan kesentosaan manusia di
dunia dan akhirat nanti.

Dalam berbagai macam banyak metode dakwah yang kesemua metode itu sangat diperlukan
demi tercapainya sebuah tujuan dakwah. Banyak metode yang digunakan yang semuanya
tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tentu dalam penggunaanya kita
harus memilih metode yang tepat yang di lihat dari keadaan objek yang didakwahi, dengan
memperhatikan faktor usia, pengetahuan, status sosial, dan sebagainya.

DAFTAR PUSAKA
10
https://www.synaoo.com/khutbah-tabligh-dan-dakwah-pengertian-dalil-syarat-rukun/

11

Anda mungkin juga menyukai