Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

TADABBUR AL-QUR‟AN

Dosen Pengampu: H. Samiin Hadi Harianto, Lc. MA

Oleh:

YUNITA AULIA ROHMAH

210202038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA, SENI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, yang telah memberikan beribu-ribu
nikmat salah satunya yaitu nikmat dalam menuntut ilmu. Lihatlah pada era modern sekarang
ini banyak hal-hal canggih yang telah diciptakan oleh manusia melalui nikmat ilmu yang
diberikan oleh Allah SWT. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
pembawa risalah kebenaran, al-islam, Rasul Muhammad SAW. Juga kepada keluarganya,
para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Ijobalit, 10 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Tadabbur Al-Qur'an ...................................................................................... 3
B. Hukum Mentadabburi Al-Qur'an .................................................................................... 4
C. Manfaat Mentadabburi Al-Qur'an ................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an merupakan firman Allah yang agung, mukjizat yang kekal, dan yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Al-Qur‟an diturunkan pada tanggal 17
Ramdhan dengan perantara malaikat jibril dan membacanya bernilai ibadah. Al-
Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia dari zaman jahiliyah
(kebodohan) menuju zaman terang benderang (kecerdasan), serta membimbing umat
kepada jalan yang benar. Al-Qur‟an kitab suci umat Islam memiliki arti As-Syifa
(penyembuh jiwa dan raga/obat), Al-Furqan (pembeda) dan mau‟izah (nasehat).
Memahami makna dan kandungan Al-Qur‟an dapat meningkatkan ketaqwaan diri
seseorang muslim kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, salah satu cara meningkatkan keimanan seseorang yaitu dengan
cara mentadabburi Al-Qur'an. Mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung di dalam Al-
Qur‟an juga dapat mengingatkan pada ke-Esaan dan keagungan Allah SWT yang
telah menjadikan Al-Qur‟an sebagai mukjizat kepada umat akhir zaman. Dengan
demikian, penerapan Al-Qur‟an melalui pemahaman dan tadabbur dapat menjadikan
tujuan diturunkannya Al-Qur‟an terpenuhi, yaitu sebagai Al-huda (petunjuk).
Abdullah bin Mas‟ud ra. Berkata, “Siapa yang ingin mengetahui ilmu orang-
orang dahulu dan ilmu orang-orang terkemudian, hendaknya ia memahami atau
mentadabburi Al-Qur‟an. Sedangkan ilmu-ilmu Al-Qur‟an yang paling Agung ada di
balik asma-asma Allah dan sfat-sifatNya. Kebanyakan makhluk tidak mengetahui
ilmu-ilmu tersebut kecuali beberapa hal yang cocok dengan kemampuan pemahaman
mereka. Kebanyakan mereka tidak mampu mengetahui makna-maknanya yang paling
dalam.”

B. Rumusan Masalah

1. Apa makna tadabbur Al-Qur'an ?


2. Apa hukum mentadabburi Al-Qur'an ?
3. Apa manfaat tadabbur Al-Qur'an ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui makna dari tadabbur Al-Qur'an.


2. Untuk mengetahui hukum mentadabburi Al-Qur'an.
3. Untuk mengetahui manfaat tadabbur Al-Qur'an.

D. Manfaat

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang tadabbur Al-Qur'an.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tadabbur Al-Qur'an

Tadabbur Al-Qur‟an adalah perenungan makna ayat-ayat Al-Qur‟an (Tim


Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1989). Tadabbur Al-Qur‟an adalah salah satu bentuk
ibadah dalam Islam yang memancing kemampuan berpikir positif seseorang, karena
Al-Qur‟an berisi petunjuk kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat. Orang-orang
yang mentadabburi Al-Qur‟an disebut Mutadabbirin.

Berikut ini adalah pengertian tadabbur menurut beberapa ulama :


1. Abas As Syafah menyatakan bahwa Secara etimologis (bahasa) kata tadabbur
bermula dari kata dabbara ‫( دب ر‬yang bermakna “belakang”, sedangkan secara
termonologis tadabbur bermakna tafakkur, merenungkan dan memperlihatkan
memandang suatu hal di ballik,
2. Tadabbur adalah salah satu cara untuk memahami al-Quran. Tadabbur berarti
merenungkan, menghayati dan memikirkan serta pencermatan ayat-ayat Al-Quran
untuk dapat memahami makna, hikmah, ataupun maksud. Sebab itu seindah
apapun susunan ayat-ayat Al-Quran seilmiah apapun kandungan Al-Quran dan
sebesar apapun mukjizat Al-Quran tanpa mentadabburkan ayat-ayatnya, maka
sangat sulit untuk kita memahami dan menerima pengajaran dan ibrah untuk
diimplementasikan dalam kehidupan kita (Mohd Soleh 136).
3. Imam Jalaluddin as-Sayuti (911H) menyebut, Sifat tadabbur itu adalah
menyibukkan hatinya dengan memikirkan makna perkataan yang dilafazkannya,
maka ia mengetahui makna setiap ayat, mengamati setiap suruhan dan larangan
serta bersedia untuk menerima perkara tersebut. ( As-Sayuti „ al-Itqan fi Ulum al-
Quran‟ Jil.1 hlm 230 ).
4. Menurut Imam Ibn Kathir (774H) tadabbur Al-Quran bermaksud memahami
makna lafaz-lafaz Al-Quran, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Quran
tunjukkan taktala tersusun dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang
menjadikan makna-makna Al-Quran itu sempurna, dari segala isyarat dan

3
peringatan yang tidak nampak dalam lafaz al-Quran, serta pengambilan manfaat
oleh hati dengan mengikut segala suruhan dan meninggalkan larangan, patuh
terhadap perintah-perintahnya, serta mengambil ibrah darinya.
5. Menurut pandangan Imam Ibn al-Qayyim pula, tadabbur bermakna memerhatikan
makna-makna di dalam Al-Quran dengan sepenuh hati dan menyatukannya di
dalam akal fikiran serta berfikir tentangnya.
6. Menurut Syeikh Soleh Fauzan pula tadabbur adalah memikirkan makna ayat-ayat
Al-Quran, apa yang ditunjukkannya, rahsia serta berita yang terdapat dari ayat-
ayat tersebut, sehingga kita dapat manfaat berupa hidayah, rasa takut kepada Allah
SWT dan beribadah kepada-Nya dan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan
apa patut kita tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial dan lain-
lainnya.
7. Yusof al-Qardhawi berpendapat bahawa tadabbur adalah memikirkan di sebalik
sesuatu perkara yakni akibatnya. Ia hampir dengan makna tafakkur. Namun
makna tafakkur adalah menggerakkan hati atau memikirkan dalil. Manakala
tadabbur menggerakkan fikiran tentang akibatnya.

Kesimpulannya, tadabbur boleh dirumuskan sebagai membaca Al-Quran yang


disertai dengan penggunaan akal dan hati dalam memahami, menghayati dan
memikirkan setiap ayat Al-Quran dengan kefahaman terhadap maknanya serta
merealisasikan makna tersebut melalui perbuatan, sikap dan amalan dalam kehidupan
seharian. Oleh itu setiap anggota badan seharusnya memainkan peranan dalam
merealisasikan bacaaan Al-Quran secara tadabbur.

B. Hukum Mentadabburi Al-Qur'an

Allah Swt telah mewajibkan untuk mentadabburi, mentafakkuri dan


memperhatikan, agar dapat memahami makna ayat-ayat Al-Qur„an yang mulia, juga
mencela kaum munafik akibat berpalingnya mereka dari mentadabburi Al-Qur„an
dan mentafakkurinya beserta makna-maknanya melalui beberapa ayat dalam Al-
Qur„an. Di antaranya:

1. Surat An-nisa ayat 82


‫بر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
4
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur‟an ? Seandainya ia berasal dari
selain Allah, pasti akan mereka temukan perbedaan yang banyak di dalamnya.”
(An-Nisa:82)

2. Surat Muhammad ayat 24


ٍ ‫اَفَ ََل يَتَدَت َُّر ۡوٌَ ۡانقُ ۡر ٰاٌَ ا َ ۡو َع ٰهً قُهُ ۡى‬
‫ب ا َ ۡقفَانُ َها‬
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur‟an atau pada hati-hati itu terdapat
kuncinya.” (Muhammad: 24)

C. Manfaat Mentadabburi Al-Qur'an

Berikut ini manfaat tadabbur Al-Qur'an antara lain :


1. Menambah Iman di dalam Hati
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa‟di rahimahullah berkata:
َ ‫تر‬ ِ ‫ال ْي ًَاٌ ِف ْا ْانقَ ْه‬
ْ ‫ َو‬،‫ة‬ ْ ‫ َو ِت ِه‬،‫ َوت َ ْستَُْ ِتج ِي ُْهُ ْانعُهُ ْىو‬،‫ َو ِت َه َي ْست َ ُْتِج ُك ّم َخيْر‬،‫هللا ِيفْت َاح ِن ْهعُهُ ْى ِو‬
ِ ْ ُ ‫يزدَاد‬ ِ ‫ت َدَتُّر ِكت َاب‬
‫َش َج َرته‬
“Mentadaburi kitabullah adalah kunci bagi berbagai ilmu, dengannya seseorang
akan meraih segala kebaikan serta meraih ilmu-ilmu (yang banyak) dan
dengannya pula akan menambah iman di dalam hati serta menguatkan akar
pohonnya.” (Taisir Al-Karim Al-Mannan hlm.189)

2. Mensucikan Hati dan Jiwa


Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
‫ارج ُ ْانقَ ْهة ان ًُؤْ ِيٍ يَ ُك ْىٌ أَث َ ُر انقُ ْرآٌ َعهَ ْي ِه‬ َ ‫تِ ًِ ْقدَ ِار‬
َ ‫ط َه‬

“Pengaruh Al-Quran pada diri seorang mukmin itu berbanding lurus dengan
kadar kesucian hatinya.”

Maka mentadaburi Al-Quran adalah obat bagi hati. Jika hati bersih maka jiwa
pun akan menjadi suci. Rasulullah shalallahu „alaihi wasallam bersabda:

ِ ‫ تِ ََل َوج ُ ْانقُ ْرآٌ َو ِذ ْك ُر ْان ًَ ْى‬:‫ال‬


‫ت‬ َ َ‫ َو َيا ِج ََل ُؤهَا ؟ ق‬:‫ قِي َْم‬،‫ب نَت َصدأ َك ًَا َيصدأ ْان َح ِديْد‬
َ ‫إ َ ٌَّ ْانقُهُ ْى‬

5
"Hati manusia itu berkarat seperti halnya besi berkarat. “Lalu ditanyakan, apa
obatnya? Rasulullah menjawab “membaca Al-Quran dan ingat pada kematian”.
(HR. Al Baihaqi no. 2014).

3. Khusyu‟ dalam Tangisan


Allah SWT berfirman :

‫ق َيقُىنُىٌَ َر َّتَُا ٓ َءا َيَُّا فَٲ ْكت ُ ْثَُا‬ ۟ ُ‫يض ِيٍَ ٱندَّ ْيع ِي ًَّا َع َرف‬
ِ ّ ِّۖ ‫ىا ِيٍَ ْٱن َح‬ ِ ُ ‫ي أ َ ْعيَُُ ُه ْى ت َ ِف‬
ٓ ٰ ‫ىل ت ََر‬ ِ ُ ‫ىا َيا ٓ أ‬
َّ ًَ‫َز َل ِإن‬
ِ ُ ‫ٱنر‬ ۟ ُ‫َو ِإذَا َ ًِع‬
ٍ‫َي َع ٱن ٰ َّش ِهدِي‬
"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul
(Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan
kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri);
seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami
bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian
Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam).” (QS. Al-Maidah: 83)

4. Meneladani Akhlak Nabi SAW


Ummul Mukminin „Aisyah r.a ditanya tentang akhlah Nabi SAW maka beliau
berkata :
ٌ‫َكاٌَ ُخهُقُهُ ْانقُ ْرآ‬
"Akhlah beliau adalah Al-Quran.” (HR. Ahmad)

Ketika kita ingin meneladani akhlak Nabi shalallahu‟alaihi wasallam dengan


sempurna maka hendaknya kita senantiasa berusaha untuk mengamalkan isi Al-
Quran dengan semaksimal mungkin.

5. Solusi untuk Berbagai Krisis dan Problematika Kehidupan


Allah SWT berfirman :
‫َي ۤا ا َ َۡزَ ۡنـَُا َعهَ ۡي َك ۡانـقُ ۡر ٰاٌَ ِنت َۡش ٰ ٓق‬
"Kami tidak menurunkan Al-Qur‟an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau
menjadi susah” (QS. Thaha: 2)

6
Contoh nyatanya adalah kisah Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah yang sangat
terkenal yang diceritakan langsung oleh muridnya sendiri yang bernama Rabi‟ bin
Subaih rahimahullah, dia berkata, “Ada seorang yang mengadu musim paceklik
kepada Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, beliau rahimahullah berkata,
„Istighfarlah engkau kepada Allah.‟ Ada lagi yang mengadu bahwa dia miskin,
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah tetap menjawab, „Mintalah ampun kepada
Allah.‟ Lain lagi orang yang ketiga, ia berkata, „Do‟akanlah saya agar dikaruniai
anak.‟ Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah tetap menjawab, „Mintalah ampunan
kepada Allah.‟ Kemudian ada juga yang mengadu bahwa kebunnya kering.Al-
Hasan Al-Bashri rahimahullah tetap menjawab, „Mohonlah ampun kepada Allah.‟
Melihat hal itu, Rabi‟ bin Subaih bertanya, “Tadi orang-orang berdatangan
kepadamu mengadukan berbagai permasalahan, dan engkau memerintahkan
mereka semua agar beristighfar, mengapa demikian?" Al-Hasan Al-Bashri
rahimahullah menjawab, "Aku tidak menjawab dari diriku pribadi, karena Allah
SWT berfirman:
‫ارا َّويًُۡ ِد ۡد ُك ۡى تِا َ ۡي َىا ٍل َّوتَُِ ۡيٍَ َويَجۡ عَ ۡم نَّـ ُك ۡى‬
ً ‫ارا ي ُّۡر ِ ِم ان َّس ًَا ٓ َء َعهَ ۡي ُك ۡى ِ ّي ۡد َر‬ ۟ ‫فَقُ ْهتُ ٱ ْ ت َ ْغ ِف ُر‬
ً َّ‫وا َرتَّ ُك ْى إََِّ ۥه ُ َكاٌَ َغف‬
‫ت َّويَجۡ َع ۡم نَّـ ُك ۡى ا َ َۡهٰ ًرا‬ٍ ُّٰ‫َج‬
"Maka, Aku katakan kepada mereka, „Mohonlah ampunan kepada Rabb-mu,
seseunnguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Sayyid Qutb menjelaskan bahwa manfaat tadabbur al Quran diantaranya adalah


mampu menyadarkan manusia dari ketidak sadaran seseorang atas segala sesuatu yang
berkaitan dengan keesaan dan sifat-sifat Allah Swt, membuka jendela-jendela
pengetahuan, memunculkan cahaya kebenaran, menghidupkan rasa, menjadikan hati
bergelora, memurnikan nurani, menghidupkan jiwa dan menyinarinya. Dengan
bertadabbur seseorang tidak menjadikan al Quran sebagai sekedar sesuatu yang hanya
bisa dibaca, tetapi juga untukditeliti maknanya, kandungan surat-suratnya serta
mencari kebenaran dalam setiap sesuatu yang terkandung dalam al Quran. Jika
seseorang telah mampu berinteraksi dengan al Quran secara baik, maka dia telah

7
membaca dengan sebenar-benarnya pembacaan. Al-Quran akan menjadi saksi dan
pemberi syafaatnya, menjadi teman sekaligus pelindung baginya.
Ketika seorang yang beriman berlaku adil terhadap diri mereka sendiri, maka
mereka tidak akan pernah meninggalkan Al-Qur'an, dan ketika mereka mentadabburi
ayat-ayat yang terkandungan di dalamnya kemudian mengetahui segala sesuatu yang
telah Allah tetapkan terhadap dirinya, serta meyakini ketetapan Allah adalah sebaik-
baik ketetapan yang telah Allah berikan sebagai jalan hidupnya, tentu mereka akan
selalu mendapat petunjuk dari Al-Quran sebagai cahaya, jalan yang lurus, kunci
kebahagiaan, peta dalam mencapai kemaslahatan, serta akan menjadi cikal bakal
terbangunnya sebuah peradaban yang maju bagi umat islam.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tadabbur bisa diartikan sebagai membaca Al-Quran yang disertai dengan


penggunaan akal dan hati dalam memahami, menghayati dan memikirkan setiap ayat
Al-Quran dengan kefahaman terhadap maknanya serta merealisasikan makna tersebut
melalui perbuatan, sikap dan amalan dalam kehidupan seharian. Oleh karena itu setiap
anggota badan seharusnya memainkan peranan dalam merealisasikan bacaaan Al-
Quran secara tadabbur.
Hukum mentadabburi Al-Qur'an adalah wajib, sebagaimana firman Allah Swt
dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24.
Adapun manfaat mentadabburi Al-Qur'an adalah untuk menambah iman di hati,
mensucikan hati dan jiwa, khusyuk dalam tangisan, dan meneladani akhlak Rasulullah
SAW serta menjadi solusi untuk berbagai krisis dan problematika kehidupan.

B. Saran

Hendaklah ummat islam untuk mentadabburkan Al-Qur‟an untuk


menyempurnakan iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syafa‟atur, Rosyidah. IMPLEMENTASI METODE TADABBUR QUR‟AN MELALUI


PROGRAM OUTSCHOOL DALAM MENINGKATKAN AQIDAH PESERTA DIDIK
(STUDI KASUS DI MI ALAM ISLAMIC CENTER PONOROGO). Diss. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, 2019.

Zakaria, Rohana Binti, Zikmal Fuad, and Mohd Nur Adzam Rasdi. "Implikasi tadabbur Al-
Quran dalam pembentukan insan yang berkualiti di sudut akhlak." International
Conference on Postgraduate Research. 2014.

Nashir bin Ali Al Qahthani. 2017. Taat Al „Isyrun li Tadabburi Al Quran. Riyadh KSA.Dar
Al Hadharah.

Sayyid Qutb, Fi' Dilal al Quran, Bairut: Dar al Shuruq, 1405

10

Anda mungkin juga menyukai