Anda di halaman 1dari 14

ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu: Meta Fatimah, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok I

Marsya Fadillah

Maelani

Nabila Aufa Salsabila

Siti Endang

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RIYADHUL JANNAH SUBANG

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt, Robbul Jalil. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat-
Nya yang telah menurunkan Kitab Suci Alqur‟an sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk
keselamatan didunia dan diakhirat. Sholawat dan salam mari kita ucapkan untuk Nabi Muhammad
Saw. Pemimpin para Rasul Allah dan imamnya orang-orang yang bertakwa sebagai Nabi Akhir
Zaman, para sahabat dan umatnya yang senantiasa menjalankan syariat-syariat dan sunnah-
sunnahnya. Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah perkataan Allah Swt dan Rasulnya.

Al-Quran sebagai way of life harus dijadikan prinsip dalam hidup ini jika kita ingin selamat
didunia dan diakhirat. Oleh karenanya orang yang berusaha memahami isi kandungan Alqur‟an
merupakan pekerjaan mulia yang harus kita kembangkan. Hal ini telah ditegaskan dalam Al-Quran
Surah Al-Isra ayat 9

” Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus”. Demikian
juga disebutkan dalam dalam ayat lain, “ Maka berpegang tegulah kepada apa yang diwahyukan
kepadamu (Nabi Muhammad Saw), sungguh yang di atas jalan yang lurus” (QS. Al-Zukhruf: 43)

Berdasarkan dengan hal tersebut banyak orang yang berusaha menafsirkan ayat ayat Al-
Quran dengan berbagai metode dan coraknya. Baik yang bersifat bil ma‟tsur ataupun birra‟yi.
Namun dalam metode dan corak penafsiran Al-Quran tersebut perlu diklarifikasi, karena ada yang
makbul (diterima dan dapat dijadikan pegangan) dan ada juga yang mardud (ditolak dan tidak
dapat dijadikan pegangan).

Oleh karena itu, kehadiran makalah ini merupakan usaha untuk memahami ilmu ilmu
alquran dan makna dari Al-Quran itu sendiri. Dan akhirnya penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas makalah ini, dan mohon maaf
apabila dalam pemaparan makalah ini terdapat kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, diharapkan
saran-saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga pembahasan
dalam makalah ini menjadi penambah wawasan kita semua. Amin

Subang, 27 September 2021

Penyusun,

( Kelompok I )

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 4

A. PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN............................................................... 4


1. PENGERTIAN ULUMUL.......................................................................... 4
2. PENGERTIAN AL-QUR’AN..................................................................... 5
3. PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN......................................................... 7
B. RUANG LINGKUP ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU......................... 8
C. TUJUAN ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU......................................... 11
D. MANFAAT ULUMUL QUR’AN..................................................................... 11

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 12

KESIMPULAN................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Rasul Allah (Nabi
Muhammad SAW). Al-Qur‟an dijadikan sebagai pedoman umat Islam dalam menata dan
melaksanakan kehidupan dunia dan akhirat. Al-Qur‟an adalah sumber utama dari segala sumber
hukum dalam kehidupan, Al-Qur‟an sebagai way of life, untuk itu umat Islam harus berusaha
mengetahui dan memahami isi kandungannya secara komprehensif. Pengetahuan dan
pemahaman terhadap Al-Qur‟an semestinya diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Prinsip kita menjadikan Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup bukan hanya pada tahu dan
paham tentang isi dari kandungannya namun juga pada pengetahuan dan pemahaman cara
mengkaji Al-Qur‟an tersebut. Sehingga pemahaman terhadap Al-Qur‟an bukan hanya sebatas
materi saja, tetapi berlanjut pada tahap pengkajian terhadap Al-Qur‟an itu sendiri termasuk
mendalami ilmu-ilmu yang melandasi dalam penafsiran Al-Qur‟an. Sehingga dengan demikian
akan melahirkan sebuah pengetahuan Ilmu Tafsir Al-Qur‟an.
Al-Qur‟an sebagai lentera kehidupan umat Islam memiliki kesucian, keaslian, dan keluasan
pembahasan yang tidak pernah kering, bahkan tidak terbantahkan lagi seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Eksistensi Al-Qur‟an diturunkan Allah sebagai wahyu-Nya
kepada Nabi Muhammad SAW yang berbentuk mushaf memiliki dinamika yang sangat menarik
dan kompleks untuk dipelajari dan diamalkan menjadi penuntun kehidupan umat manusia.1

1
http://repository.uinbanten.ac.id/5803/3/Isi%20Buku%20UQ%202020.pdf Diakses pada 25 September 2021

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN


1. PENGERTIAN ULUMUL

Kata Ulum berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk jamak dari kata „ilmu, berasal
dari kata „alima-ya‟lamu-ilman‟. „Ilmu merupakan bentuk masdhar yang artinya pengetahuan
dan pemahaman. maksudnya pengetahuan ini sesuai dengan makna dasarnya, yaitu “Al-fahmu
wa al-idrak” (pemahaman dan pengetahuan). Kemudian pengertiannya dikembangkan pada
berbagai masalah yang beragam dengan standar ilmiah. Kata „ilm juga berarti “idrak al-syai‟i bi
haqiqatih” (mengetahui dengan sebenarnya).2

Sedangkan menurut istilah ilmu diartikan sebagai usaha-usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi
bukan sembarang pengetahuan melainkan pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun
secara sistematis, dan untuk mencapai hal itu diperlukan upaya mencari penjelasan atau
keterangan, dalam hubungan ini Moh Hatta menyatakan bahwa Pengetahuan yang didapat dengan
jalan keterangan disebut Ilmu, dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
upaya mencari keterangan atau penjelasan.3

2
. http://repository.uinbanten.ac.id/5803/3/Isi%20Buku%20UQ%202020.pdf Diakses pada 25 September 2021
3
. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu Diakses pada 24 September 2021
4
2. PENGERTIAN AL-QUR’AN
secara bahasa diambil dari kata: ‫وق ران ا‬- ‫ق راة‬- ‫ ي قرا‬- ‫ ق ر ا‬yang berarti sesuatu yang
dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran.
Alquran juga bentuk mashdar dari ‫ ال قراة‬yang berarti menghimpun dan mengumpulkan.
Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan
kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar. Oleh karena itu Alquran harus
dibaca dengan benar sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga
dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami
masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun budaya.
Dan juga Alquran mempunyai arti menumpulkan dan menghimpun qira‟ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan katakata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang
tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira‟ah, yaitu mashdar dari kata qara‟a,
qira‟atan, qur‟anan. 4

( ‫قر ان‬ ‫ا قر ن‬ ‫وقر ان‬ ‫ا‬


. Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya
(17)
Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu (18)
Adapun Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan
yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Sementara menurut
para ahli ushul fiqh Alquran secara istilah adalah “Alquran adalah kalam Allah yang mengandung
mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi
dan Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf,
diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas”. Berdasarkan definisi di atas, maka setidaknya ada lima
faktor penting yang menjadi faktor karakteristik Alquran, yaitu:
1). Alquran adalah firman atau kalam Allah SWT, bukan perkataan mMalaikat Jibril (dia hanya
penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW. (beliau hanya penerima
wahyu Alquran dari Allah), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban
mengamalkannya.
2).Alquran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak diberikan kepada Nabi-nabi
sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada para nabi sebelumnya bukan bernama Alquran tapi

4
http://repository.uinbanten.ac.id/1316/4/BAB%20II.pdf Diakses pada 26 September 2021
5
memiliki nama lain; Zabur adalah nama kitab yang diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan
kepada Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.
3).Alquran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya
sampai sekarang dan mendatang tidak seorangpun yang mampu menandingi Alquran, baik secara
individual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat
atau ayat.
4).Diriwayatkan secara mutawatir artinya Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang
yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa
secara berturut-turut sampai kepada kita.
5). Membaca Alquran dicatat sebagai amal ibadah. Di antara sekian banyak bacaan, hanya
membaca Alquran saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi
jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan mampu mengamalkannya. Adapun
bacaam-bacaan lain tidak dinilai ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.Jadi,
pahala yang diperoleh pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi
bacaan sebagaimana dalam Alquran.5

5
. http://repository.uinbanten.ac.id/1316/4/BAB%20II.pdf Diakses pada 26 September 2021

6
3. PENGERTIAN ULUMUL QUR‟AN

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa secara bahasa ulumul quran berasal


dari dua kata yaitu ulum jamak dari ilm dan qur‟an berasal dari kata qara
yaqrau quranan.Secara istilah para ulama telah merumuskan beberapa
definisi Ulumul Qur‟an ini. Di antaranya az-Zarqani mengemukakan
sebagai berikut:
‫ﻣﺒﺎﺣﺚ ﺗﺘﻌﻠﻖ ﺑﺎﻟﻘاﺮﻥ اﻟﻜﺮﱘ ﻣﻦ ﻧﺎﺣﻴﺔ ﻧﺰوﻟﻪ وﺗﺑﺮﻴﺒﻪ وﲨﻌﻪ وﻛﺘﺎﺑﺘﻪ وﻗﺮءﺗﻪ وﺗﻔﺴﲑﻩ وإﻋﺠﺎزﻩ وﻧﺎﺳﺨﻪ ودﻓﻊ اﻟﺸﺘﺒﻪ ﻋﻨﻪ‬
‫وﳓﻮ ذﻟﻚ‬

“Pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan, Al-Qur‟an dari segi turunnya, urutan-urutannya,


pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu‟jizatannya, nasikh mansukhnya, dan
penolakan hal-hal yang menimbulkan keragu-raguan terhadap Al-Qur‟an dan lain sebagainya”.

Manna al-Qaththan memberikan definisi Ulumul Qur‟an:


‫ا ﻟ ﻌ ﻠ ﻢ ا ﻟ ﺬ ى ﻳ ﺘ ﻨ ﺎ وﻝ ا ﻷ ﲝ ﺎ ﺙ ا ﳌ ﺘ ﻌ ﻠ ﻘ ﻪ ﺑ ﺎ ﻟ ﻘ ﺮا ﻥ ﻣ ﻦ ﺣ ﻴ ﺚ ﻣ ﻌﺮﻓ ﺔ أ ﺳ ﺒ ﺎ ب ا ﻟ ﱰوﻝ وﲨ ﻊ ا ﻟ ﻘ ﺮا ﻥ وﺗ ﺮﺗ ﻴ ﺒ ﻪ ﻣ ﻌ ﺮﻓ ﺔ ا ﳌ ﻜ ﻲ وا ﳌ ﺪ ﱏ‬
‫وا ﻧ ﺎ ﺳ ﺦ وا ﳌ ﻨ ﺴ ﻮخ وا ﳊ ﻜ ﻢ وا ﳌ ﺘ ﺸ ﺎ ﺑ ﻪ إ ﱃ ﻏ ﲑ ذ ﻟ ﻚ ﳑ ﺎ ﻟ ﻪ ﺻ ﻠ ﺔ ﺑ ﺎ ﻟ ﻘ ﺮا ﻥ‬
“llmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur‟an, dari segi
pengetahuan tentang sebab-sebab turunnya, pengumpulan Al-Qur‟an dan urutan-urutannya,
pengetahuan tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah, nasikh mansukh, muhkam, dan mutasyabih
dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan Al-Qur‟an”.

Sedangkan Ali ash-Shabuni memberikan definisi Ulumul Qur‟an:


‫ﻳﻘﺼﺪ ﻳﻌﻠﻮﻡ اﻟﻘاﺮﻥ اﻹﲝﺎﺙ اﻟﱴ ﺗﺘﻌﻠﻖ ﺑـﻬﺬا اﻟﻜﺘﺎب اﶈﻴﺪ اﳋﺎﻟﺪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ اﻟﱰوﻝ واﳉﻤﻊ واﻟﱰﺗﻴﺐ واﻟﻨﺪوﻳﻦ وﻣﻌﺮوﻓﺔ أﺳﺒﺎب اﻟﱰوﻝ واﻣﻜﻲ ﻣﻨﻪ‬
‫واﳌﺪﱐ وﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻨﺎﺳﺦ واﳌﻨﺴﻮخ اوﶈﻜﻢ واﳌﺘﺸﺎﺑﻪ وﻏﲑ ذﻟﻚ ﻣﻦ‬
‫اﻷﲝﺎﺙ اﻟﻜﺜﲑﺓ اﻟﱵ ﺗﺘﻌﻠﻖ ﺑﺎﻟﻘﺮاﻥ اﻟﻌﻈﻴﻢ‬

“Yang dimaksud dengan Ulumul Qur‟an ialah pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan
kitab yang mulia ini dari segi turunnya, pengumpulannya, penertibannya, pembukuannya,
mengetahui sebab turunnya, Makiyah dan Madaniyahnya, nasikh dan mansukhnya, muhkam dan
mutasyabihnya dan lain-lain pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur‟an”.

Dari definisi-definisi tersebut jelaslah bahwa Ulumul Qur‟an merupakan gabungan dari
sejumlah pembahasan llmu-ilmu yang pada mulanya berdiri sendiri. Pembahasan ilmu-ilmu
hubungan yang erat dengan Al-Qur‟an, baik dari segi keberadaannya sebagai Al-Qur‟an
maupun dari segi pemahaman kandungannya sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi
manusia. Oleh karena itu dapatlah dikatakan bahwa Ulumul Qur‟an ini mempunyai ruang
lingkup pembahasan yang sangat luas.6

6
https://dokumen.tech/document/ulumul-quran-i-quranpdf-dalam-penulisan-buku-ini-dan-mohon-maaf-jika-
dalam.html diakses pada 27 September 2021
7
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU
Ulumul Qur‟an sebagaimana disebutkan di atas mempunyai ruang lingkup
pembahasan yang amat luas, meliputi semua ilmu yang ada hubungannya dengan
Al-Qur‟an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu
bahasa Arab, seperti ilmu Balaghah dan ilmu I‟rab Al-Qur‟an. Ilmu-ilmu yang
disebutkan dalam beberapa definisi di atas hanyalah sebagian dari pembahasan
pokok Ulumul Qur‟an, karena selain itu masih banyak lagi ilmu-ilmu yang
tercakup di dalamnya, seperti ilmu Fawatih al-Suwar, ilmu Rasm Al-Qur‟an, ilmu
Amtsal Al-Qur‟an, ilmu Aqsam Al-Qur‟an, ilmu Qashash Al-Qur‟an, ilmu Jidal
Al-Qur‟an, ilmu Gharib Al-Qur‟an, ilmu Badai‟ Al-Qur‟an, ilmu Tanasub ayat Al-
Qur‟an, ilmu Adab Tilawah Al-Qur‟an dan sebagainya. Bahkan menurut Ramli
Abdul Wahidl.12 Sebagian ilmu ini masih dapat dipecah kepada beberapa cabang
dan macam ilmu yang masing-masing mempunyai objek kajian tersendiri. Setiap
objek dari ilmu-ilmu ini menjadi ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur‟an.
Kajian Ulumul Qur‟an ini demikian luasnya, sehingga sebagian ulama
menganggapnya tak terbatas.Memperluasnya sehingga memasukkan astronomi,
ilmu ukur, kedokteran dan sebagainya ke dalam kajian Ulumul Qur‟an
mengutip pendapat Ibn a1-Araby tentang hal ini sebagai berikut:
“Ulumul Qur‟an meliputi jumlah 77450 ilmu. Hal itu menurut perhitungan jumlah kalimat
yang ada dalam Al-Qur‟an di kala tempat, karena setiap kalimat mengandung makna dzahir,
batin, terbatas dan tak terbatas. Itu di lihat dari jumlah mufradatnya, namun jika dilihat dari
sudut kaitan-kaitan susunan kalimat, maka bilangan Ulumul Qur‟an tak terhingga. Hanya Allah
yang mengetahui jumlahnya”.14

Objek materi ilmu ini adalah Al-Qur‟an dari segi-segi yang beraneka macam di
atas. Ilmu Qira‟at misalnya, objek pembahasannya adalah Al-Qur‟an dari segi lafazh
dan cara pengucapannya. Ilmu tafsir objek pembahasannya Al-Qur‟an dari segi
pemahaman maknanya.

Ulumul Qur‟an berbeda dengan suatu ilmu yang merupakan cabang dari
padanya, misalnya Ilmu Tafsir yang menitikberatkan pembahasannya pada
penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an. Karena itu ilmu ini diberi nama Ulumul
Qur‟an dengan bentuk jamak, bukan ilmu Al-Qur‟an dengan bentuk mufrad.
Menurut Hasbi as-Shiddieqy15 yang tampaknya mengutip dari Manahil al-
`Irfan karya al-Zarqani (t.t: 29-30) memandang bahwa segala macam pembahasan
Ulumul Qur‟an itu kembali kepada beberapa pokok persoalan saja, yaitu:
Pertama, persoalan tentang tempat turunnya ayat, waktunya dan peristiwanya.
Ini terdiri dari dua belas macam, yaitu al-Makkiy (ayat-ayat yang turun di Makkah), al-

8
Madaniy (ayat-ayat yang turun di Madinah), al-Safariy (ayat-ayat yang turun ketika
Nabi dalam perjalanan), al-Hadhiriy (ayat-ayat yang turun ketika Nabi berada di
rumah), al-Lailiy (ayat-ayat yang turun pada malam hari), al-Nahariy (ayat-ayat yang
turun pada siang hari), al-Shaifiy (ayat- ayat yang turun ketika musim panas), al-Syita‟i
(ayat-ayat yang turun ketika musim dingin), a1-Firasyi (ayat-ayat yang turun ketika
Nabi berada di tempat tidur), Asbab al Nuzul (sebab-sebab turun ayat), Awwalu ma
Nuzzila (ayat-ayat yang mula-mula turun), Akhtru ma nuzzila (ayat-ayat yang terakhir
turun).

Kedua, persoalan sanad Al-Qur‟an, terdiri dari enam macam, yaitu sanad
mutawatir, ahad, syadz, Qira‟at al-Nabi (bentuk-bentuk Qiraat Nabi Saw.), al-
Ruwat (para periwayat), al-Huffazh (para penghafal Al-Qur‟an .
Ketiga, persoalan ada‟ al-Qira‟ah (tentang cara membaca Al-Qur‟an , ini dari
enam macam pula, yaitu waqaf (cara berhenti), ibtida (cara memulai), imalah,
madd (bacaan yang dipanjangkan), takhfif al-hamzah (meringankan bacaan hamzah),
idgam (memasukkan bunyi huruf yang mati kepada bunyi huruf sesudahnya).

Keempat, persoalan yang menyangkut lafazh-lafazh Al-Qur‟an dan ini ada tujuh
macam, yaitu lafazh gharib (pelik), mu‟rab (menerima perubahan akhir kata), majaz
(metafora), musytarak (lafazh) yang mengandung lebih dari satu makna), mutaradif
(sinonim) isti‟arah (asosiasi), dan tasybih (penyerupaan).

Kelima, persoalan tentang makna-makna Al-Qur‟an yang berhubungan dengan


hukum, dan nilai ada empat belas macam, yaitu al-Am al-Baqi `ala
`umumihi (lafazh yang bermakna „am (umum) dan tetap dalam keumumannya), al-„am al-
Makhshus (lafazh „am yang dikhususkan), al-‟Am alladzi uridu bihi al- khushus (lafazh
yang bermakna umum tapi yang dimaksudkan khusus), ma

khashshasa fihi al-Kitabu al-Sunnata (lafazh am (umum) yang dikhususkan oleh al-Kitab
terhadap Sunnah), ma khashshashat fihi al-Sunnatu al-Kitab (lafazh am (umum) yang
dikhususkan oleh Sunnah terhadap Kitab), mujmal (global), mubayyan (penjelasan),
mu‟awwal (ditakwil), mafhum (pemahaman), muthlaq (tidak terbatas), muqayyad
(terbatas), nasikh (menghapus), mansukh (dihapus), nau‟ min al-nasikh wa al-mansukh
wahuwa ma`amila bih muddatan mu‟ayyanatan, wal amila bihi wahidun min al-mukallaf
(semacam nasikh dan mansukh, yaitu yang diamalkan pada waktu tertentu dan yang
diamalkan oleh seorang saja dari orang-orang mukallaf).

Keenam, persoalan makna Al-Qur‟an yang berhubungan dengan lafazh, dan ini
ada lima macam, yaitu, al-Fashl (pisah) al-Washi (nyambung), Ijaz (singkat),
Ithnab (panjang), dan Qashr (pendek).16

Itulah pokok-pokok kajian yang merupakan ruang lingkup pembahasan


Ulumul Qur‟an menurut Hasbi ash-Shiddieqy. Melihat persoalan-persoalan yang
9
dikemukakan tersebut di atas, tampaknya tidak keluar pembahasannya dari ilmu-
ilmu agama dan bahasa Arab. Pendapatnya ini senada dengan al- zarqani yang
tidak setuju memasukkan ilmu-ilmu pengetahuan umum yang dianggap sekular
seperti astronomi, kosmologi, ekonomi kedokteran, dan sebagainya ke dalam
pembahasan Ulumul Qur‟an. Al-Qur‟an menurutnya diturunkan bukan untuk
membahas teori-teori ilmu ataupun rumus-rumus ilmu-ilmu tersebut, melainkan
untuk menjadi mukjizat bagi Nabi Muhammad Saw. dan menjadi pedoman
hidup umat Islam, meskipun Al-Qur‟an menganjurkan untuk
mempelajarinya. Sedangkan al-Sayuthi memandang ilmu pengetahuan tersebut
sebagai bagian dari pembahasan Ulumul Qur‟an. Pandangannya ini agaknya
mempunyai visi yang jauh ke depan, dan ternyata dewasa ini para mufasir dan
pemikir-pemikir Islam memang merasakan perlunya ilmu-ilmu menafsirkan
Al-Qur‟an.7

C. TUJUAN ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU


Adapun tujuan dari studi ulumulQuran yaitu:
1. Memahami kalam Allah Azza Wajalla, sejalan dengan keterangan dan penjelasan
dari Rasulullah saw., serta sejalan dengan keterangan yang dikutip oleh para sahabat
dan tabiin tentang interpretasi mereka mengenai al-Quran.
2. Mengetahui cara dan gaya yang dipergunakan oleh para mufassir (ahli tafsir) dalam
menafsirkan al-Quran dengan disertai penjelasan tentang tokoh-tokoh ahli tafsir
yang ternama serta kelebihan-kelebihannya.
3. Mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan al-Quran.
4. Mengetahui ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan untuk itu.8

D. MANFAAT MEMPELAJARI ULUMUL QUR’AN

1. Menambah khazanah ilmu pengetahuan yang penting yang berkaitan dengan al-Quran al-
Karim.

2. Membantu umat Islam dalam memahami al-Qur‟an dan menarik (istinbath hukum dan
adab dari al-Qur‟an, serta mampu menafsirkan ayat-ayatnya.

3. Mengetahui sejarah kitab al-Qur‟an dari aspek nuzul (turunnya , periodenya, tempat-
tempatnya, cara pewahyuannya, waktu dan kejadian-kejadian yang melatar-belakangi

7
https://dokumen.tech/document/ulumul-quran-i-quranpdf-dalam-penulisan-buku-ini-dan-mohon-maaf-jika-
dalam.html diakses pada 27 September 2021
8
https://www.academia.edu/download/63705567/ALQURAN_SEBAGAI_ILMU20200622-119021-1ctf0yx.pdf Diakses
pada 27 September 2021
10
turunnya al-Qur‟an.

4. Menciptakan kemampuan dan bakat untuk menggali pelajaran, hikmah dan hukum dari al-
Qur‟an al-Karim.
5.Sebagai senjata dan tameng untuk menangkis tuduhan dan keraguan pihak lawan yang
menyesatkan tentang isi dan kandungan dari al-Qur‟an. Letak urgensi dalam mempelajari
Ulumul Qur‟an yaitu pemahaman yang baik terhadap Ilmu ini merupakan neraca yang sangat
akurat dan dapat dipergunakan oleh mufassir dalam memahami firman Allah dan
mencegahnya secara umum untuk melakukan kesalahan dan kedangkalan dalam tafsir al-
Qur‟an. Ulumul Qur‟an sangat erat kaitannya dengan ilmu tafsir. Seseorang tidak akan

mungkin dapat menafsirkan al-Qur‟an dengan benar dan benar tanpa mempelajari Ulumul
Qur‟an. Sama halnya dengan posisi dan urgensi ilmu nahwu bagi orang yang mempelajari
bahasa Arab agar terhindar dari kesalahan berbahasa baik lisan maupun dalam konteks
tulisan. Sebagaimana pentingnya ushul fiqhi dan gawa'id fiqhiyah bagi ilmu fiqhi, dan ilmu
mushthalah hadis sebagai alat untuk mengkaji hadis Nabi Saw. Tujuan utama Ulumul Qur‟an
adalah untuk mengetahui arti-arti dari untaian kalimat al-Qur‟an, penjelasan ayat-ayatnya dan
keterangan makna-maknanya dan hal-hal yang samar, mengemukakan hukum-hukumnya dan
selanjutnya melaksanakan tuntunannya untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.9

9
https://www.researchgate.net/publication/349092664_Muh_Rifky_Juliana_Ulumul_Qur'an Diakses pada 25
September 2021
11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ulumul Qur‟an adalah sejumlah pengetahuan (ilmu yang berkaitan dengan al-Qur‟an
baik secara umum seperti ilmu-ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan secara khusus
adalah kajian tentang al-Qur‟an seperti sebab turunnya al-Qur‟an, Nuzul al-Qur‟an,
nasikh mansukh, I‟jaz, Makki Madani, dan ilmu-ilmu lainnya. Secara garis besar, pokok
bahasan Ulumul Qur'an terbagi menjadi dua aspek utama, yaitu: Pertama, ilmu yang
berhubungan dengan riwayat semata mata, seperti ilmu yang mempelajari tentang jenis-
jenis bacaan (qira'at), tempat dan waktu turun ayat-ayat atau surah al-Qur‟an (makkiah-
madaniah), dan sebab sebab turunnya al-Qur‟an (asbab an-nuzul). Kedua, yaitu ilmu
yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan
secara mendalam, misalnya pemahaman terhadap lafazh yang gharib (asing) serta
mengetahui makna ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum.Sedangkan tujuan utama
Ulumul Qur‟an adalah untuk mengetahui arti-arti dari untaian kalimat al-Qur‟an,
penjelasan ayat-ayatnya danketerangan makna-maknanya dan hal-hal yang samar,
mengemukakan hukum hukumnya dan selanjutnya melaksanakan tuntunannya untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.uinbanten.ac.id/5803/3/Isi%20Buku%20UQ%202020.pdf Diakses pada


25 September 2021

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu Diakses pada 24 September 2021

3. http://repository.uinbanten.ac.id/1316/4/BAB%20II.pdf Diakses pada 26 September 2021

4. https://dokumen.tech/document/ulumul-quran-i-quranpdf-dalam-penulisan-buku-ini-dan-
mohon-maaf-jika-dalam.html diakses pada 27 September 2021

5. https://www.academia.edu/download/63705567/ALQURAN_SEBAGAI_ILMU2020062
2-119021-1ctf0yx.pdf Diakses pada 27 September 2021

6. https://www.researchgate.net/publication/349092664_Muh_Rifky_Juliana_Ulumul_Qur'a
n Diakses pada 25 September 2021

13

Anda mungkin juga menyukai