Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM

“ STUDI AL QUR’AN“

Dosen pengampu :

Disusun oleh:

ANIKA FADILA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) MA’ARIF SAROLANGUN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STUDI AL-QUR’AN......................................2
2. URGENSI STUDI AL-QUR’AN..............................................3
3. PENGEMBANGAN METODOLOGI DAN APLIKASINYA DALAM
MEMAHAMI Al-QUR’AN......................................................4

BAB III
PENUTUP............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dengan hal itu penulis telah dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan Salam kita ucapkan untuk junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah menghantarkan umat manusia ke jalan yang di Ridhoi
Allah SWT.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat sederhana, namun
harapan kami tidak mengurangi minat pembaca untuk membaca makalah kami
ini.Penulisan makalah dapat diselesaikan atas usaha keras kami dalam mencari dan
mengumpulkan berbagai literature/sumber, yang kebetulan perpustakaan institut kita pada
saat pembuatan makalah ini belum berjalan seperti yang kita harapkan.Di samping itu,
kami juga mengucapkan terima kasih yang terhingga kepada Dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan dan masukan kepada kami serta teman-teman yang seperjuangan
dengan kami.

Anika fadila
Sarolangun 2021

iii
BAB I
PENDAHULUAN

            Al- Qur’an sebagai pandangan hidup Islam lebih banyak menyajikan suatu masalah
secara garis besar atau prinsip- prinsip- pokoknya saja.Kebenaran al-Qur’an yang
demikian menjadi salah satu keistimewaannya, sehingga terus menerus menjadi objek
kajian para intelektual sepanjang masa.
            Sejalan dengan itu kesiapan jiwa manusia dalam menerima dan tunduk terhadap
kebenaran itu berbeda-beda, jiwa yang bersih yang fitranya tidak ternoda kejahatan akan
lebih mudah menerima dan menyambut petunjuk, sedangkan jiwa yang tertutup oleh
kegelapan dan kebathilan akan sulit untuk menerima kebenaran dan petunjuk.
            Sesuatu peristiwa yang berhubungan dengan sebab dan akibat akan lebih mudah
dan menarik kepada pendengar, apabila dalam peristiwa itu terdapat pesan-pesan dan
pelajaran mengenai berita orang-orang terdahulu, rasa ingin tahu merupakan faktor yang
paling kuat yang dapat menambah kesan terhadap peristiwa dalam hati.
            Nampaknya kalau boleh diasumsikan, inilah yang menjadi dasar pertimbangan
logis kenapa di dalam mata kuliah Metodologi Studi Islam  terdapat Studi al-Qur’an yang
kalau dihayati dan diselami sangatlah indah sekali dan akan membuat ghirah keislaman
terpanggil serta bangkit.

1
BAB II
PEMBAHASAN

   1.      PENGERTIAN STUDI AL-QUR’AN


Studi al-Qur’an terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu Studi dan al-Qur’an. Studi adalah
penelitian , kajian atau menelaah. Secara etimologi al-Quran berasal dari kata “qaraa’a ,
yaqra’u , qira’atan , atau qur’anan” yang berarti mengumpulkan (al-Jam’u) dan
menghimpun (al-dhammu) huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain
secara teratur. Dikatakan al-Qur’an karena ia berisikan inti sari semua kitabullah dan inti
sari dari ilmu pengetahuan.1 Sedangkan al-Qur’an secara terminologi adalah Firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Dengan
bahasa Arab , isinya dijamin kebenarannya, sebagai Hujjah kerasulannya, undang-undang
bagi seluruh manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang ibadah dalam
membacanya, yang terhimpun dalam mushaf yang dimulai dari surat al-Fatiah dan diakhiri
dengan surat an-Nas, yang diriwayatkan kepada kita dengan jalan mutawattir.2
Jadi, Studi  al-Qur’an adalah penelitian , kajian , tentang al-Qur’an, dengan segala
aspeknya. Sedangkan Metode Studi al-Qur’an adalah Ilmu dan uraian tentang berbagai
metode atau cara meneliti , mengkaji serta menelaah al-Qur’an dengan segala aspeknya.
Al-Qur’an itu sendiri mempunyai banyak nama, yaitu al-Furqan (Pembeda), al-
Kitab al-Dzikir (Pengingat), al-Tanzil(yang diturunkan). Sedangkan sifat-sifatnya adalah
an-Nur (Cahaya), Hudan(Petunjuk), Syifa’(Obat), Rahmah(Penyayang),
Maw’idhah(Pemberi Mauidhah) Mubarak(diberkahi), Mubin(penjelas), ‘aziz(agung),
Basyiratan(pemberi berita gembira), Wanadiran(pemberi peringatan).

2
  2.      URGENSI STUDI AL-QUR’AN

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.Untuk disampaikan kepada


umat manusia, sudah barang tentu memiliki sekian banyak fungsi, baik Nabi Muhammad
itu sediri maupun bagi kehidupan manusia secara keseluruhan. Di antara urgensi al-Qur’an
adalah sebagai:
1. Bukti kerasulan Muhammad dan kebenaran ajarannya,
2. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia, yang tersimpul
dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian adanya hari
pembalasan,
3. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma
keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara
individual dan kolektif,
4. Petunjuk syari’at dan hokum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hokum yang harus
diikuti dalam hubungannya dengan Tuhan dan hubungan sesame manusia, atau dengan
kata lain, al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus
ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Fungsi al-Qur’an adalah sebagai Hujjah umat manusia yang merupakan sumber nilai
objektif, universal, dan abadi, karena ia diturunkan dari Dzat Yang Maha Tinggi.
Kehujjahan al-Qur’an dapat dibenarkan, karena ia merupakan sumber dari segala macam
aturan tentang hokum, sosial ekonomi, kebudayaan, pendidikan, moral, dan sebagainya,
yang harus dijadikan pandangan hidup bagi seluruh umat Islam dalam memecahkan setiap
persoalan ( baca Qs. Al-A’raf: 158, an-Nahl: 59, al-Ahzab: 36). Demikian juga al-Quran
berfungsi sebagai hakim yang memberikan keputusan terakhir mengenai perselisihan di
kalangan para pemimpin dan lain-lain.

3
3.   PENGEMBANGAN METODOLOGI DAN APLIKASINYA DALAM
MEMAHAMI Al-QUR’AN

            Metode yang berkembang dalam penafsiran al-Qur’an terdapat 4 (empat) macam,
yaitu
1. Tahlili yaitu metode penafsiran al-Qur’an yang dilakukan dengan cara menjelaskan
ayat-ayat al-Qur’an dalam berbagai aspek, serta menjelaskan maksud yang
terkandung didalamnya sehingga kegiatan mufasir hanya menjelaskan per ayat,
surat per surat, makna lafal tertentu, susunan kalimat , persesuaian kalimat satu
dengan kalimat lain, Asbabun Nuzul yang berkenaan dengan ayat-ayat yang
ditafsirkan.
Metode ini disebut juga metode Tajzi’I yang banyak dilakukan oleh mufasir salaf
dan metode ini oleh sebagian pengamat dinyatakan sebagai metode yang gagal
mengingat cara penafsirannya yang persial juga tidak dapat menemukan substansi
al-Qur’an secara integral, dan ada kecenderungan masuknya pendapat mufasir
sendiri mengingatkan pemaknaan ayat tidak dikaitan dengan ayat lain yang
membahas topic yang sama.
2. Ijmal  yaitu metode penafsiran al-Qur’an yang dilakukan dengan cara menjelaskan
maksud al-Qur’an sebagai global yang terperinci tafsir Tahlili, hanya saja
penjelasannya disebutkan secara global (Ijmal).
Metode ini diterapkan agar orang awam mudah menerima maksud kandungan al-
Qur’an tanpa berbelit-belit, sehingga sedikit penjelasannya seseorang dapat
mengerti penjelsan metode ini.
3. Muqarin yaitu metode penafsiran al-Qur’an yang dilakukan dengan cara
perbandingan(komparatif) dengan menemukan dan mengkaji perbedaan-perbadaan
antara unsur-unsur yang diperbandingkan baik dengan menemukan unsur yang
benar diantara  yang kurang benar , atau  untuk tujuan memperoleh gambaran yang
lebih lengkap mengenai masalah yang dibahas dengan jalan penggabungan
(sintesis), unsure-unsur yang berbeda itu.
4

Macam-macam variasi ayat yang dilakukan dengan metode Muqarin:Muqarin dilakukan


dengan membanding-bandingkan ayat satu dengan yang lain, yaitu dengan ayat-ayat yang
mempunyai kemiripan dalam redaksi dalam dua masalah atau kasus yang berbeda atau
lebih, atau yang memiliki redaksi yang berbeda untuk kasus yang sama atau diduga sama,
atau membandingkan Ayat dengan Hadits yang bertentangan, serta membandingkan
pendapat ulama tafsir menyangkut penafsiran al-Qur’an.
1. Variasi letak kata dalam kalimat,
2. Variasi jumlah huruf
3. Variasi keterdahuluan
4. Variasi makrifat dan nakirah
5. Variasi pemilihan huruf
6. Variasi pemilihan kata
7. Variasi idgom

Prosedur penerapan tafsit Muqarani dapat dilakukan dengan menginfentarisasi ayat yang
memiliki kemiripan redaksi, baik kasus yang sama atau tidak, misalnya kasus yang sama
seperti dalam( Qs. al-An’am: 151 dan al-Isra’: 31) mengenai pembunuhan anak dengan
takut miskin, atau berbeda kasus seperti dalam Qs. Ali Imran : 126 mengenai perang Uhud
sedang Qs. Al-Anfal : 10 mengenai Perang Badar. Juga membandingkan ayat atau Hadits
yang dianggap sahih misalnya Qs. An-Nahl: 32 yang menerangkan seseorang masuk surga
karena amalnya, dengan membandingkan Hasits Nabi “ tak sekali-kali orang masuk surga
karena amal-amalnya” dan juga membandingkan tafsiran ulama dahulu, misalnya Ibnu
Arabi (Shufi) Ibnu Katsir (Syafi’i dan Salafi), Wahidi(Lughawi), al-Qurthubi(Maliki), al-
Zamakhsyari (Mu’tazili), al-Razi(Sunni), Saiyid Quthub( Ijtima’I atau modren), dan
sebagainya. 
5
4. Maudhu’I yaitu metode penafsiran al-Qur’an yang dilakukan dengan cara memilih topic
tertentu yang hendak dicarikan penjelasannya dalam al-Qur’an yang berhubungan dengan
topik ini, lalu dicarilah kaitan antara berbagai ayat ini agar satu sama lain bersifat
menjelaskan, kemudian ditarik kesimpulan akhir berdasarkan pemahaman mengenai ayat-
ayat yang saling terkait itu. Keunggulannya, seperti:
a) Dapat memperoleh pemahaman al-Qur’an lebih utuh dan autentik mengenai satu
topik tertentu, sehingga sulit memasukkan ide mufasir
b) Relevan dengan kebutuhan orang muslim yang perlu penyelesaian  kasus
berdasarkan pendekatan tematik ayat al-Qur’an
c) Proses penggunaan metode Maudhu’i:

d) Mencari topik (Maudhu’i) yang hendak dibahas


e) Menginventarisirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan topic,
f) Memberikan urutan ayat menurut hierarkinya,
g) Menjelaskan persesuaian atau relevansi antara ayat satu dengan ayat lainnya,
h) Menyempurnakan bahasan dengan jalan membagi masalah menurut klasifikasi
i) Melengkapi penjelasan dengan hadits, riwayat sahabat,
j) Mempelajari ayat-ayat yang satu topic secara tematik. 7

                                      
6
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
   Studi  al-Qur’an adalah penelitian , kajian , tentang al-Qur’an, dengan segala
aspeknya. Sedangkan Metode Studi al-Qur’an adalah Ilmu dan uraian tentang
berbagai metode atau cara meneliti , mengkaji serta menelaah al-Qur’an dengan
segala aspeknya.
Al-Qur’an itu sendiri mempunyai banyak nama, yaitu al-Furqan (Pembeda),
al-Kitab al-Dzikir (Pengingat), al-Tanzil(yang diturunkan). Sedangkan sifat-sifatnya
adalah an-Nur (Cahaya), Hudan(Petunjuk), Syifa’(Obat), Rahmah(Penyayang),
Maw’idhah(Pemberi Mauidhah) Mubarak(diberkahi), Mubin(penjelas), ‘aziz(agung),
Basyiratan(pemberi berita gembira), Wanadiran(pemberi peringatan).
Fungsi al-Qur’an adalah sebagai Hujjah umat manusia yang merupakan sumber
nilai objektif, universal, dan abadi, karena ia diturunkan dari Dzat Yang Maha
Tinggi.

2.      Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan


kealfaan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
dari Bapak dan teman-teman serta semua pihak, demi kemajuan kita di masa yang
akan datang. Agar ilmu yang kita peroleh di bangku perkuliahan dapat kita amalkan
dalam kehidupan sehari-hari.Dan kami berharap kita dapat saling berbagi ilmu
pengetahuan pada saat penampilan makalah dan diskusi di ruangan.
7
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qathan, Manna’ Khalil, Mabahits fi ’Ulum Al-Qur’an, (Riyadh: Maktabah Ma’arif),


1981.
 Khalaf, Abdul al-Wahab,  Ilmu Ushul Fiqh, Jakarta: Dar al-Manar, 1973.
Syihab , M. Quraish, membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.
Ibid , hlm 24
      Baqir, Haidar, Metode Komperasi dalam Tafsir Al-Quran, Journal al-Hikmah, 1990, II,
      al-Shabuni, Muhammad Ali, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut: Manahil al-Irfan,
1980.
      Muhaimin, Prof.DR. MA, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Kencana,2007.
8

Anda mungkin juga menyukai