Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

“Model Model Desain Pembelajaran Dan Penerapan Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab “

Dosen pengampu :
Dr. Hadi Thoyib, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh:
ANIKA FADILA
BUDI SETIAWAN RAHMADANI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) MA’ARIF SAROLANGUN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia, hidayah, dan nikmat Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Desain
Pembelajaran Bahasa Arab.

Makalah ini ditulis oleh penulis yang bersumber dari Buku dan Jurnal sebagai
refrensi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan rekan mahasiswa yang
tealah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat

bagi kita semua. Makalah ini secara fisik dan substansinya diusahakan relevan dengan
pengangkatan judul makalah yang ada, Keterbatasan waktu dan kesempatan sehingga
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang tentunya masih perlu perbaikan
dan penyempurnaan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.

Demikian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang
membacanya, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Amin.

Sarolangun, May 2022

Anika Fadila

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................1

B, Rumusan Masalah........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran.................................................3

B. Kriteria Desain Intruksional.........................................................4

C. Unsur Unsur Desain Pembelajaran..............................................5

D. Pembelajaran Bahasa Arab..........................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi


yang ada disekitar individu. Belajar juga dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman. Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen, yaitu tujuan,
materi, metode, evaluasi. Keempat komponen tersebut harus diperhatikan oleh
guru dalam mendesain pembelajaran agar dapat mempermudah proses belajar
mengajar. Desain pembelajaran merupakan prilaku untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

Tuntutan terampil berbahasa asing menjadi kebutuhan yang mendesak


bagi setiap orang untuk saat ini. Lembaga-lembaga pendidikan kemudian
menerjemahkannya ke dalam materi ajar yang dikonsepsi dalam kurikulum,
sebagai jalur (core) pengantar setiap penggunanya kepada tujuan. Terkait
keterampilan berbahasa, pakar membaginya kepada dua yaitu produktif dan
reseptif. Keterampilan yang disebut pertama adalah yang dimiliki untuk
membuat dan merancang bahasa, sedangkan yang kedua lebih kepada proses
penerimaan kode-kode bahasa yang bermakna, yang disampaikan oleh
pembicara.

Terkhusus bahasa Arab, lembaga pendidikan yang tersebut di atas


memberi perhatian besar terhadapnya. Hal itu tentunya tidak terlepas dari
kedudukannya sebagai pondok moderen dengan sistem mu’adalah yang
memiliki visi dan misi mengembangakan setiap pembelajaran materi agama
islam dan umum.2 Keterangan mengenai desain pembelajaran bahasa Arab di
lokasi tersebut akan turut menyertakan faktor sosial yang meliputinya, yaitu
keberadaan guru dan cara mengajarnya, sikap dan kepribadian guru, tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru mengajar
hingga bagaimana hasil belajar yang dicapai anak.

1
1
Terkait dengan itu, perlu diketahui bahwa desain pembelajaran pendidikan
agama islam adalah yang mendekatkan pada perencanaan yang berorientasi kepada
fitrah manusia yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu jasad, akal dan ruh. Ketiga
dimensi dalam diri manusia tersebut harus dipelihara agar terwujud keseimbangan
diperlukan ketepatan dalam menemukan pendekatan, metode, dan teknik yang
digunakan. Pembelajaran adalah hubungan dekat peserta didik dan pendidik dan hal
yang ada di sekitar pendidikan dan pengajaran. Sebagai kajian teori, berikut adalah
penjelasannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah desain pembelajaran itu ?
2. Apa saja yang menjadi komponen dari desain pembelajaran ?
3. Dan apa saja model dari desain pembelajaran ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain menurut kamus bahasa Indonesia memiliki dua arti: pertama


kerangka bentuk, kedua motif, pola, corak.4 Herbert Simon mengartikan desain
sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah. Tujuan sebuah desain untuk
mendapatkan solusi yang tepat dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu
seorang guru harus mencari informasi-informasi melalui sumber-sumber yang
ada dengan cermat dan baik sehingga apapun permasahan dapat diatasi dalam
mengatasi probelematika dikelas. Dengan demikian desain akan mengahasilkan
suatu ide-ide yang akan keluar sesuai dengan kebutuhan pendidik dalam
menyelesaikan suatu masalah. Melalui suatu desain seseorang mampu
mengatasi suatu masalah dengan menyiapkan segala persiapan dengan teratur
untuk memecahkan suatu problematika yang diterimanya.

Atas penjelasan diatas maka desain pada dasarnya merupakan proses


yang menentukan arah tujuan yang dibutuhkan suatu permasalahan, setelah itu
akan dikembangkan kembali dengan kebutuhan yang diharapkan, seterusnya
dilakukan ujicoba dengan rangkaian ujicoba dan pada akhirnya dilaksanakan
evaluasi dengan melihat hasilnya melalui efektivitas rancangan tersebut.5

Sedangkan menurut Gagne menjelaskan bahwa pelaksanan desain


pembelajaran dilaksanakan agar pembelajaran siswa aktif, karena pembelajaran
ada hal-hal yang perlu diperhatikan baik jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Menurut Gagne, siswa dalam proses pembelajaran dipengaruhi dua
factor yakni factor internal, yaitu factor internal adalah factor bawaan dari
psikologi siswa itu sendiri, seperti belajar mandiri, bersosialisasi, menghafal,
membaca dan menulis. Faktor eksternal merupakan faktor yang dari
lingkungan siswa dimana tinggal, baik faktor orang tua, masyarakat dan
lingkungannya.

3
Shambaugh istilah lain dalam desain pembelajaran yakni sebagai :
“Suatu proses yang mana membantu pendidik dalam menganalisa
pembelajaran dengan kebutuhan teratur yang diharapakan mampu menjawan
permasalahan dalam pembelajaran. Jadi tujuan desain pembelajaran
dimaksudkan agar dapat dilihat, diamati dan apakah sudah sesuai dengan
kebutuahan yang sudah ditangani dalam pembelajaran dan berusaha membantu
menyeselesaikan terhadap kebutuhan siswa tersebut.

Gentry dalam pendapatnya bahwa desain pembelajaran berkaitan


bagaimana akhir dari tujuan pembelajaran, yang mana dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan adanya metode melalui strategi dan teknik untuk membuat
media yang dilaksanakan mampu mencapai suatu tujuan. Maka dari beberapa
pengertian diatas desain instruksional berkenaan dengan proses pembelajaran
yang dapat dilakukan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang
didalamnya mencakup rumusan tujuan yang harus dicapai termasuk hasil
belajar yang mana diharsilkan dari suatu desain melalui metode dan teknik
dengan mengaitkan dengan media yang digunakan yang pada akhirnya evaluasi
belajar untuk mengukur keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam pengertian
lain desain pembelajaran merupakan sebagai program yang sistematis yang
digunakan untuk pembelajaran untuk mencapai tujuan suatu pendidikan.

B. Kriteria Desain Intruksional

Ada beberapa kriteria desain dapat dilaksanakan dengan baik:

a. Berorientasi pada siswa

Sebelum melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, ada hal-hal perlu


dimengerti seorang guru dalam memahami siswanya, diantarannya:

1) Kemampuan dasar, pemahaman kemampuan dasar yang dimiliki


siswa perlu dipahami untuk menentukan dari mana sebaiknya
memulai mendesain pembelajaran. Untuk menentukan tujuan
pembelajaran yang diharapakan maka yang harus dilakukan seorang
guru melihat kondisi siswa dari kemampuan siswa selama merasakan
pembelajaran.

4
4
2) Gaya belajar, gaya belajar setiap siswa memiliki perbedaan. Deporter
membaginya ke dalam tipe, yakni tipe auditif, tipe visual, dan tipe
kineteris. Siswa yang bertipe auditif akan cepat menangkap berbagai
informasi melalui telinga pendengarannya. Maka suatu pembelajaran
juga dibuat dengan bantuan media yang mampu siswa mendeganrnya.

b. Berpijak pada pendekatan sistem

Sistem adalah struktur yang sengaja dibuat untuk mencapai suatu tujuan
dalam perencanaan. Melalui pendekatan sistem, bahkan saja dapat
dipredeksi keberhasilannya, akan tetapi juga akan terhindar dari
ketidakpastian. Maka dengan pendekatan sistem dari pertama
dilaksanakan sudah ada solusi apabila terdapat kendala yang menghambat
terhadap pencapaian tujuan.

c. Teruji secara empiris

Sebuah desain intruksional harus teruji dahulu efektivitas dan efesiensinya


secara empiris. Dengan beberapa pengujian khususnya pengujian empiris
dalam suatu pembelajaran maka dapat menemukan kekurangan dan
kendala didalam lapangan dapat diatasi. Selain itu, melalui pengkajian
ilmiah dapat menyakinkan para pengembang pembelajaran untuk
menggunakannya.

C. Unsur Desain Pembelajaran

Unsur desain pembelajaran meliputi sepuluh, yaitu:

a. Kajian kebutuhan belajar beserta tujuan pencapaiannya, kendala dan


prioritas yang haru diketahui

b. Pemilihan pokok bahasan atau tugas untuk dilakukan berdasarkan


tujuan umum yang akan dicapai

c. Mengenali ciri siswa

d. Menentukan tujuan belajar yang akan dicapai beserta tugas

5
e. Desain kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

5
f. Memilihkan media yang akan dipergunakan

g. Memilihkan pelayanan penunjang yang diperlukan

h. Memilihkan evaluasi hasil belajar siswa

i. Memilihkan evaluasi hasil belajar siswa

j. Memilih uji awal kepada siswa.

D. Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran adalah proses yang dilakukan seorang guru terhadap


peserta didiknya dengan menyampaikan beberapa materi apa yang sudah
dipersiapkan seorang guru guna melakukan pembelajaran yang efektif. Dengan
istilah lain pembelajaran adalah usaha sadar yang dilakukan seorang guru
untuk terciptanya pembelajaran yang efektif agar pembelajaran berjalan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.

Dengan hal dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa arab adalah


proses kegiatan mengajar seorang guru terhadap anak didik yang diajari dengan
menggunakan bahasa arab dalam penyampaiannya materinya, sehingga
kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa Arab.

Ada tiga istilah pembelajaran bahasa asing perlu diketahui, yakni


pendekatan, metode dan teknik. Istilah ketiga tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan, dalam bahasa arab adalah madkhal adalah instrumen


yang berkaitan dengan bahasa aran dan pembelajaran bahasa arab
yang baik. Pendekatan bersifat filosofis yang berorientasi pada
keyakinan berupa pendirian yang diyakini walaupun tidak mesti
dibuktikan.

2. Metode, yang dalam bahasa Arab disebut manhaj adalah rencana


menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara
teratur atau sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Jika
pendekatan bersifat filosofis, maka cara ini harus sesuai dengan
tahapan-tahapan. Sehingga dalam satu teknik pendekatan ada

6
3. beberapa metode yang digunakan.

4. Teknik, yang dalam bahasa Arab disebut tiqiniyah atau yang populer
dalam bahasa kita dengan strategi, yaitu kegiatan spesifik yang di
implementasikan di dalam kelas, selaras dengan pendekatan dan
metode yang telah dipilih. Teknik tergantung kepada kemampuan
guru dalam berimajinasi dan inovasi guru dalam pembelajan dikelas
sehingga dapat mengatasi segala permasalahan didalam kelas.

Dari kesimpulan diatas dapat dipahami istilah tiga diatas mengandung


arti bahwa adanya hubungan diantara tiga istilah tersebut yang saling yambung
menyambung sehingga dapat berjalan baik. Maka dapat dipahami dengan
menggabungkan istilah tiga tersebut dapat mendatangkan metode, strategi dan
teknik pembelajaran yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Sebaliknya
strategi harus konsisten dengan metode, karena itu tidak boleh bertentangan
dengan pendekatan.

Adapun menurut Hamalik pengertian pembelajaran adalah proses


interaksi yang meliputi berbagai hal diantaranya manusiawi itu sendri serta
segala hal yang mempengaruhi tujuan pembelajaran. Hal ini subjek yang
terlibat adalah guru, siswa dan tenaga lainnya. Sebenarnya apa yang dilakukan
seorang guru dalam pembelajaran untuk merubah tingkah laku siswa kepada
hal-hal yang positif. Pembelajaran bertujuan memberikan sitmulus- stimulus
agar siswa mendapatkan pengalaman-pengalaman yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pembentukan sikap
dan tingkah laku siswa menjadi bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya.
Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi aspek kognitif, aspek efektif,
aspek psikomotor.

Dalam pembelajaran terjadi hubungan guru dan siswa, selain itu guru
bisa melaksanakan segala aktivitas untuk membawa anak ke arah tujuan, selain
itu siswa dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang telah atur oleh guru
untuk mencapai kegiatan belajar yang efektif dan sesuai tujuan pembelajaran.

7
Adapun menurut para ahli tentang pembelajaran sebagai berikut:

a) Duffy dan Roehler (1989), pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki
guru untuk mencapai tujuan.

b) Gagne dan Briggs (1979), pembelajaran adalah suatu system yang


bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

c) Undang-undang NO. 23 tahun 2003 tentang sisdiknas pembelajaran


adalah proses belajar mengajar peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar yang tercipta dalam suatu lingkungan belajar.

Bahasa Arab sendiri merupakan salah satu bahasa dunia yang telah
mengalami perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan. Bahasa
Arab dalam kajian sejarah termasuk rumpun bahasa yaitu rumpun rumpun
bahasa yang dipakai bangsa Timur Tengah.

Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu


upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai
fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan
yang ingin dicapai. Juga bisa dikatakan bahwa pembelajaran bahasa arab usaha
sadar yang dilaksanakan guru bahasa arab supaya bisa membuat siswa cakap,
membaca dan menulis insya’.10 Dari sinilah perlu namanya pembelajaran
bahasa arab yang efektif dan inovatif.

Pembelajaran bahasa tercipta apabila dalam rangkaian pembelajaran


antara guru dan siswa serta lingkungannya sama-sama berkomunikasi dengan
bahasa arab yang baik dan benar. diperlukan agar seseorang dapat
berkomunikasi dengan baik dan benar baik secara lisan dan tulis.

Muthala’ah, Muhadatsah, Insya’, Nahwu dan Sharaf, adalah dari


beberapa kemahiran dalam tujuna pembelajaran bahasa Arab, maka ketika
sudah ada modal ilmu bahasa arab seorang siswa akan memperoleh empat
kemahiran berbahasa, yaitu

8
a. Kemahiran menyimak

Kemahiran menyimak sebagai kemahiran berbahasa yang mana siswa


dapat mendengarkan apa yang disampaikan seorang guru dalam
bentuk informasi atau materi pembelajaran bahasa Arab.

b. Kemahiran membaca

Kemahiran membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya


reseptif, menerima informasi dari orang lain di dalam bentuk tulisan.
Kemahiran membaca dapat diartikan selaim mampu membaca juga
memahami arti dalam kalimat bahasa Arab.

c. Kemahiran menulis

Kemahiran menulis merupakan kemahiran bahasa yang mana dihasilkan


dari kemahiran menyimak dan membaca yang pada akhirnya siswa
mampu menulis dengan bahasa Arab melalui tulisan. Dengan hal ini
siswa bisa mengutarakan perasaan dan pikiran melalui menulis
dengan bahasa Arab.

d. Kemahiran berbicara

Kemahiran berbicara merupakan kemahiran yang harus dimiliki siswa


yang mana dihasilkan dari kebiasaan mendengar, membaca, menulis
sehingga siswa tersebut mampu menyampaikan informasi kepada
orang lain dengan berbahasa.

Selain itu tujuan pengajaran bahasa Arab adalah untuk memperdalami


berbagai macam ilmu pengetahuan dalam bentuk bahasa Arab. Dengan hal ini
siswa memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik berupa ucapan dan
tulisannya. Untuk itu pendidik dan pengajar bahasa Arab juga harus mampu
berbahasa Arab karena sebagai contoh dalam berkomunikasi dengan siswanya.
Maka untuk mencapai tujuan yang diharapkan seluruh civitas sekolah atau
pondok mendesain pembelajaran bahasa Arab dengan materi atau bahan yang
sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik serta mencari metode atau
teknik pengajaran ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab, dan melatih
9
peserta didik dalam kehidupan

9
sehari-hari, baik kemahiran membaca, menulis dan berbicara.

Hal yang terpenting dalam kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh
siswa kemahiran berbahasa dengan kaidah-kaidahnya, melalui hafalan-hafalan
serta penguasaan kosakata dan artinya. Kaidah-kaidah bahasa Arab hanya
didapatkan dikelas dengan buku- buku yang sesuai dengan tingkatannya.
Sedangkan mufradat dapat dikuasai melalui materi muthala’ah dan muhadatsah,
karena kedua pelajaran tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosa-kata.

Dalam menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab dipesantren IBS terletak


pada nahwu dan sharaf. Untuk memperoleh kemahiran mempelajari struktur
kalimat dan perubahan baris akhir dengan ilmu nahwu. Sedangkan mempelajari
dasar kata beserta perubahannya yaitu dengan ilmu shorof. Mutholaah
kemahiran siswa dalam menyimak dan membaca. Inysa sebagai bekal kemahiran
menulis atau mengarang. Sedangkan muhadasah sebagai kemahiran siswa
berbicara. pembelajaran bahasa Arab yaitu bahasa internasional yang sudah
banyak digunaka diseluruh dunia terutama dinegara-negara timur tengah.

Adanya pemahaman yang mendalam memahami akan pentingnya bahasa


Arab untuk ummat islam itu sendiri. Oleh karena itu perlunya pembelajaran bagi
orang-orang non arab, seperti halnya negara kita Indonesia yang mana mayoritas
penduduknya adalah umat Islam. Telah kita ketahui juga, bahwa bahasa Arab
adalah salah satu bahasa Asing yang diajarkan di sebagian sekolah-sekolah di
Indonesia, baik sekolah di kota maupun desa.

10
Sebenarnya, pembelajaran bahasa asing tidaklah mudah akan tetapi
seringkali terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dan murid.
Sebagian dari kesulitan- kesulitan itu seperti yang dikatakan oleh Muhammad
Athiyah Al-Abrasyi, bahwa dalam pembelajaran bahasa asing, sebagian besar
murid masih menghafalkan kalimat-kalimat (vocabularies) akan tetapi tidak
mampu memahami maknanya.

Berdasarkan hal tersebut, tentunya kita membutuhkan strategi yang


efektif dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa asing,
khususnya bahasa Arab. Dengan adanya desain pembelajaran bahasa Arab
dengan menggunakan kurikulum 13 yaitu adanya pengetahuan, keterampilan dan
sikap spritual dan sosial yang dilakukan santri.

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Desain instruksional berkenaan dengan proses pembelajaran yang dapat


dilakukan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang didalamnya
mencakup rumusan tujuan yang harus dicapai atau hasil belajar yang
diharapkan, rumusan strategi yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan
termasuk metode, teknik, dan media yang dapat dimanfaatkan serta teknik
evaluasi untuk mengukur atau menentukan keberhasilan pencapaian tujuan.
Dalam menentukan desain pembelajaran kepada siswa melalui pendekatan
kemahiran menyimak, menulis, membaca dan berbicara. Hal ini dilaksanakan
terutama dalam Pembelajaran bahasa Arab yang mana siswa dapat belajar
bahasa Arab dan tingkat keberhasilannya dapat di nilai melalui tingkat
pengtahuan, keterampilan dan sikap spritual dan sosial.

12
DAFTAR PUSTAKA

A. Gani, Bustami. Al-Arabiyah Bin Namadzij. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1987.
Arsyad, Azhar. Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya. Surabaya: Pustaka
Pelajar,
2003.
Chaer, Abdul. Psikoliguistik-Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Hermawan, Asep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosdakarya,


2010. Hidayat, dkk. Pelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas Satu Madrasah Aliyah.
Jakarta: Toha
Putra, 1994.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
2008. Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta, 1998.
Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Profil Pondok
Pesantren Mu’adalah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan
Pondok Pesantren Departemen Agama, 2004.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Yamin, Martinis. Desain Pembelajaran: Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.
Zainuddin, Radliah. Pembelajaran Bahasa Arab, , h. 22. Jakarta: Rihlah Group, 2005.

13

Anda mungkin juga menyukai