Dosen Pengampun :
Alif achadah, M.Pd.I
Disusun oleh
Muchamad Nasrulloh Amin ( 201964010087)
Lia Nur Cholilah (201964010102)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERENCANAAN
PEMBELAJARAN DISEKOLAH DASAR ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Alif
achadah, M.Pd.I pada Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Alif achadah, M.Pd.I bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Alif achadah, M.Pd.I, selaku Alif achadah,
M.Pd.I Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. I
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,
perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia.
Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya
adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahui bersama perubahan kurikulum juga diikuti
perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan
program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang
langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar.
Perencanaan ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk
melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk
secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena
itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa
khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari
sistem evaluasi yang seharusnya.
Perencanaan yang dilakukan akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan
materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul
dalam pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan
yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Sehingga, pengajar dapat mempertahankan
situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah
diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa perencanaan atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak
tertulis, seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya. Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan
perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah berpengalaman.
Sehingga hal tersebut pulalah yang melatarbelakangi penulisan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
a. Menyusun lembar unit yang luas bertitik tolak dari topik atau masalah tertentu.
b. Menyusun unit pembelajaran, sebagai bagian dari sumber unit, yang dirancang
dengan pola tertentu.
c. Menyusun unit lesson dalam rangka melaksanakan unit pengajaran yang telah
dikembangkan itu
d. Menyusun satuan pelajaran, yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar
harian.
Usaha yang dapat dilakukan oleh para pendidik pada kegiatan pra pembelajaran sampai
kegiatan akhir pembelajaran yang mengacu pada satuan pendidikan dasar, yaitu :
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
Usaha yang dapat dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
a. Menunjukkan sikap yang menarik, sikap guru di depan kelas dapat mempengaruhi
kondisi belajar siswa. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan agar
siswa tidak merasa takut, tegang, ragu, dan akhirnya tidak siap untuk mengikuti
proses pembelajaran.
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Alat dan fasilitas belajar di kelas
harus ditata dan dipersiapkan dengan rapi untuk memudahkan aktifitas belajar siswa.
Mulailah dengan memberi salam kepada siswa dan berdoa sebelum memulai
pembelajaran agar suasana betul-betul menjadi menyenangkan.
c. Memeriksa kehadiran siswa. Dengan selalu mengecek kehadiran, siswa akan
termotivasi untuk disiplin dan membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya
kepada guru baik secara langsung maupun melalui teman.
d. Menciptakan kesiapan belajar siswa. Kesiapan belajar siswa adalah salah satu prinsip
belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.
e. Menciptakan suasana belajar yang demokratis. Untuk menciptakan suasana ini guru
harus membimbing siswa agar berani bertanya, berani menjawab, berani berpendapat,
berani mengeluarkan ide, dan berani unjuk kerja.
5. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
a. Membiasakan peserta didik membaca dan me¬nulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memuncul¬kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menga¬nalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
f. Menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
g. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun
kelompok
h. Memfasilitasi peserta didik melakukan pamer¬an, turnamen, festival, serta produk
yang diha-silkan;
i. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa per-caya diri peserta didik.
6. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo¬rasi dan elaborasi peserta didik
melalui ber-bagai sumber,
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar.
3.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan yang
sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak pada
pelaksanaan. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk silabus dan RPP. Silabus
menjadi acuan untuk mengembangkan RPP. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih.
Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran,
sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran / pembelajaran/ pembelajaran yang sudah
dibuat. Pelaksanaan pembelajaran meliputi : Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan
pengajaran yang dilakukan seorang pendidik sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
3.2 Saran
Untuk mendukung keberlangsungan proses pembelajaran maka setiap guru haruslah
memiliki sesuatu acuan dalam pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik agar
didalam penyampaiyan materi yang diajarkan untuk mencapai proses pembelajaran yang
akurat. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik. Guru harus betul-betul
memahami model dan startegi pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas sehingga jika ada
peserta didik yang tidak paham akan model pembelajaran tersebut maka guru dapat
menjelaskannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA