Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DISEKOLAH DASAR

Dosen Pengampun :
Alif achadah, M.Pd.I

Disusun oleh
Muchamad Nasrulloh Amin ( 201964010087)
Lia Nur Cholilah (201964010102)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU KEISLAMAN


UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERENCANAAN
PEMBELAJARAN DISEKOLAH DASAR ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Alif
achadah, M.Pd.I pada Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Alif achadah, M.Pd.I bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Alif achadah, M.Pd.I, selaku Alif achadah,
M.Pd.I Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. I
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………..


1.1 Latar Belakang …………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………….


2.1 Pengantar Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran……………………………………
2.2 Perencanaan Pembelajaran …………………………………..
2.3 Pelaksanaan Pembelajaran……………………………………….

BAB III PENUTUP ………………………………………………


3.2 Simpulan ……………………………………………………
3.3 Saran …………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,
perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia.
Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya
adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahui bersama perubahan kurikulum juga diikuti
perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan
program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang
langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar.
Perencanaan ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk
melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk
secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena
itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa
khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari
sistem evaluasi yang seharusnya.
Perencanaan yang dilakukan akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan
materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul
dalam pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan
yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Sehingga, pengajar dapat mempertahankan
situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah
diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa perencanaan atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak
tertulis, seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya. Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan
perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah berpengalaman.
Sehingga hal tersebut pulalah yang melatarbelakangi penulisan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran?


2. Apa yang perlu di ketahui dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran di SD?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui hal-hal dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran di SD.
3. Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran


Suatu proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan
yang sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak
pada pelaksanaan. Perencanaan pembelajaran pada mulanya merupakan suatu ide dari orang
yang merancangnya, tentang bentuk-bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Untuk mengkomunikasikan ide tersebut, biasanya dituangkan dalam bentuk
perencanaan tertulis. Selanjutnya berdasarkan pelaksanaan tersebut, diwujudkan dalam
pelaksanaan, yaitu dalam proses pembelajaran.
Untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik, calon guru harus memiliki
empat standar kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Perencanaan Pembelajaran diharapkan dapat
menjadi bekal para calon guru tentang berbagai aspek yang terkait kurikulum dan
pembelajaran. Dalam sistem pendidikan nasional, kita mengenal tiga komponen utama, yakni
peserta didik, guru, dan kurikulum. Dalam proses belajar mengajar, ketiga komponen tersebut
terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Tanpa peserta
didik, guru tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Tanpa guru para siswa juga
tidak akan dapat secara optimal belajar. Tanpa kurikulum, guru pun tidak akan mempunyai
bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.
2.2 Perencanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013:37) Tahapan pertama dalam
pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan
dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Perencanaan
pembelajaran di rancang dalam bentuk Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran).
A. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi tersebut
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus bermanfaat sebagai
acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam silabus paling sedikit memuat :
1. Identitas mata pelajaran
2. Identitas sekolah, meliputi nama satuan pendidikan dan kelas
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus di pelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5. Tema (Khusus SD/MI/SDLB/Paket A)
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosesdur yang relevan dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indijator pencapaian kompetensi
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik
9. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun
ajaran tertentu. Dalam pengembangan perlu di perhatikan prinsip pengembangan silabus,
sebagai berikut :
1. Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
3. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif,
afektif, psikomotor).

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP adalah Rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas
mencakup satu kompetensi dasar yang meliputi satu atau beberapa indikator untuk satu kali
pertemuan atau lebih. Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23 November
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) dijabarkan dalam silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar(KD)
(BSNP,2007). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai setiap KD. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan
sistematis dan mencapai tujuan pembelajaran, tanpa rencana pelaksanaan pembelajaran
kegiatan pembelajaran di kelas biasanya tidak terarah. Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau
awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap
awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara
individu maupun berkelompok dalam kelompok kerja guru di gugus sekolah, di bawah
koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Kurikulum 2013 untuk
Sekolah Dasar merupakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu dari kelas I sampai
kelas VI.
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
2. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya
guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi
program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
3. Mengasah keterampilan dalam membuat persiapan mengajar
4. Membentuk sikap profesional sebagai guru
5. Menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang pada etika keguruan
6. Mampu mengasah guru untuk berbicara di dalam kelas secara runtut sehingga mudah
dipahami siswa
7. Mengasah keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran
8. Membentuk pengertian dan pemahaman guru terhadap kebutuhan peserta didik
9. Mengasah keterampilan guru dalam membuat variasi belajar
10. Mengasah keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran dengan tepat
11. Membentuk pribadi guru yang obyektif, sistematis, kritis, dan praktis
12. Mengasah keterampilan guru dalam menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam
suasana didaktis, pedagogis, metodik, dan andragogis secara tepat dan menarik
13. Membangun rasa percaya diri seorang guru dalam mengajar.
Sedangkan, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara
efektif dan efesien. Rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses
pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat
fleksibel dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respons siswa
dalam proses pembelajaran sesungguhnya. Sedikitnya terdapat dua fungsi RPP, yaitu :
a. Fungsi Perencanaan. Fungsi perencanaan RPP adalah bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih bersikap melakukan kegiatan
pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
b. Fungsi Pelaksanaan. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara
sistematik dan sistemis, utuh dan menyeluruh dalam beberapa kemungkinan
penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual.
Di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki komponen, yaitu :
1. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
3. Kelas/semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai.
6. Tujuan pembelajaran yang di rumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilan
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pembelajaran
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti dan
penutup
13. Penilaian hasil pembelajaran.

Prinsip-prinsip rencana pembelajaran menurut Permendinas no 41 tahun 2007 tentang


standar proses terdiri dari :
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memerhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi
belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
b. Mendorong Partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan Budaya Membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam bentuk tulisan.
d. Memberikan Umpan Balik dan Tindak Lanjut. RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, remedi.
e. Keterkaitan dan Keterpaduan. RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK,KD, Materi Pembelajaran, Kegiatn Pembelajaran, Indikator
Pencapaian Kompetensi Penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan
mempertimbangkan peneraan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran menurut standar proses adalah:
Mengacu pada kompetisi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan
submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus;
Menggunakan sebagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang mamberikan kecakapan
hidup (life skills) sesuai dengan permasalahaan dan lingkungan sehari-hari;
Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman
langsung;
Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan pada sistem pengujian yang
dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini harus
diperhatikan guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus
berperan sebagai motivator, mendorong peserta didik untuk belajar, dengan
menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta
menunjang pembentukan kompetensi dasar. Berikut ini terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP dalam menyesuaikan
implementasi, antara lain :
a. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas
b. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik
c. Kegiatan–kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan
d. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya
e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah, terutama apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim
Dalam hal ini, perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan
dan jadwal pembelajaran, pembagian waktu yang digunakan secara proporsional, seperti
penetapan penilaian , penetapan norma kenaikan kelas dan kelulusan, pencatatan kemajuan
belajar peserta didik, pembelajaran remedial, program pengayaan, program percepatan ,
peningkatan kualitas pembelajaran, dan pengisian waktu jam kosong.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan rencana pembelajaran
menuntut pemikiran, pengambilan keputusan , pertimbangan guru serta usaha intelektual,
pengetahuan teoritis , pengalaman yang ditunjang oleh sejumlah aktifitas, seperti
,memperkirakan , mempertimbangkan , menata dan memvisualisasikan. Guru profesional
harus mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang baik , logis, dan sistematis. Setiap
guru harus memiliki rencana pembelajaran yang matang sebelum melaksanakan
pembelajaran, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis.
Yohanes (2006) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase
pengembangan rencana pembelajaran, ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi,
akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta
didik dan masalah–masalah yang timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, tanpa rencana
pembelajaran , seorang guru akan mengalami hambatan dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya.
Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan guru dalam memberikan
kemudahan belajar kepada peserta didik, bagaimana melakukannya dan mengapa guru
melakukan itu. Oleh karena itu RPP memiliki kedudukan esensial dalam pembelajaran yang
efektif karena akan membantu membuat disiplin kerja yang baik , suasana yang lebih
menarik, pembelajaran yang di miliki sejumlah komporganisasikan dengan baik, relevan dan
akurat.
Rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan guru untuk
menunjang pembentukan kompetensi yang di harapkan. Dalam hal ini guru harus
menjabarkan SK,KD dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu semester,
beberapa minggu atau beberapa jam saja. Untuk satu tahun dan semester disebut program unit
, sedangkan untuk beberapa jam pelajaran disebut RPP, yang dalam implementasi KTSP
memiliki komponen-komponen kompetensi dasar, materi standar pengalaman belajar, metode
mengajar, dan penilaian berbasis kelas.
Gagne dan Briggs (2005: 9) mengisyaratkan bahwa dalam mengembangkan rencana
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu memperhatikan empat asumsi
sebagai berikut :
a. Rencana pembelajaran perlu dikembangkan dengan baik dan menggunakan
pendekatan sistem. Pengembangan rencana pembelajaran dipengaruhi oleh teori-teori
yang melandasinya dengan langkah – langkah yang ditempuh dalam proses
pembuatannya. Gagne merumuskan bahwa sistem pembelajaran merupakan
serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses
belajar pada dirinya demi mencapai suatu kompetensi. Proses pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem karena memiliki sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, memiliki fungsi masing- masing untuk mencapai tujuan pembelajaran,
dan membentuk kompetensi peserta didik
b. Rencana pembelajaran harus dikembangkan secara ilmiah berdasarkan pengetahuan
tentang peserta didik , yaitu teori-teori belajar dan pembelajaran yang telah diteliti
oleh para ahli ilmu pendidikan
c. Rencana pembelajaran harus dikembangkan untuk memudahkan peserta didik belajar
dan membentuk kompetensi dirinya.
d. Rencana pembelajaran hendaknya tidak dibuat asal-asalan, program satuan pelajaran
harus disusun sesuai dengan prosedur ilmiah.
2.3 Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan
pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran / pembelajaran/ pemelajaran
yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada
bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari, mengantarkan peserta
didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu
materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai, menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya,
mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan.
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program
remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas secara
individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Secara umum ada langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran yang dapat berlaku umum dalam pembelajaran apapun untuk
siapapun dan kapanpun yaitu Guru membuka pelajaran, menjelaskan materi, murid
menyimak kalau perlu mengajukan sebuah pertanyaan, mengevaluasi dan menutup pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran tersebut sangat di pengaruhi oleh :
1. Siapa yang belajar
2. Apa yang di pelajari
3. Dimana dia belajar
4. Pesan-pesan apa yang diamanatkan kurikulum
5. Siapa yang mengajarnya
Semua faktor di atas akan mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran secara detail.
Untuk menganalisis detail pelaksanaan pembelajaran harus diperhatikan :
1. Materi bahan ajar
2. Pola pembelajaran
3. Model pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru menurut ahli yang
mengembangkannya, antara lain :
1. Pembelajaran Penerimaan (Reception Learning) tokohnya : Ausebel dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

a. Penerimaan terhadap prinsip-prinsip umum, aturan-aturan, serta illustrasi khusus


b. Pemahaman terhadap prinsip umum. Pengujian dilakukan dengan tes yang
menuntut pernyataan ulang mengenai prinsip-prinsip dan contoh-contoh yang
telah diberikan
c. Partikularisasi, penerapan prinsip umum ke dalam situasi / keadaan tertentu.
d. Tindakan, gerakan dari suasana kognitif dan proses simbol ke suasana perbuatan /
tindakan.

2. embelajaran Penemuan (Discovery Learning,), tokohnya : Piaget dan Bruner. Belajar


penemuan dapat juga disebut “proses pengalaman” , dengan langkah-langkah sebagai
berikut :

a. Tindakan dalam situasi tertentu. Siswa melakukan tindakan dan mengamati


pengaruh-pengaruhnya. Pengaruh-pengaruh tersebut, mungkin sebagai ganjaran
atau hukuman (operant conditioning) atau mungkin memberikan keterangan
mengenai hubungan sebab akibat
b. Pemahaman kasus tertentu. Apabila keadaan yang sama muncul kembali, maka
dia dapat mengantisipasi pengaruh yang bakal terjadi. Dan konsekuensi-
konsekuensi apa yang akan dirasakan.
c. Generalisasi, siswa membuat kesimpulan atas prinsip-prinsip umum berdasarkan
pemahaman terhadap situasi tertentu.
d. Tindakan dalam suasana baru, siswa menerapkan prinsip dan mengantisipasi
pengaruhnya.

3. Pembelajaran Penguasaan (Mastery Learning), tokoh : Carol . Pembelajaran ini


dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengajarkan satuan pelajaran pertama dengan menggunakan metode kelompok.


b. Memberikan tes diagnostik untuk memeriksa kemajuan belajar siswa setelah
disampaikan satuan pelajaran tersebut.
c. Siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan
diperkenankan menempuh pengajaran berikutnya, sedangkan bagi yang belum
diberikan kegiatan korektif
d. Melakukan pemeriksaan akhir untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa dalam jangka waktu tertentu.
4. Pembelajaran Terpadu (Unit Learning); pendekatan ini pada mulanya disebut metode
proyek yang dikembangkan oleh John Dewey dan orang pertama yang
mempergunakan istilah unit adalah Morrison. Langkah-langkah umum pengembangan
program unit adalah :

a. Menyusun lembar unit yang luas bertitik tolak dari topik atau masalah tertentu.
b. Menyusun unit pembelajaran, sebagai bagian dari sumber unit, yang dirancang
dengan pola tertentu.
c. Menyusun unit lesson dalam rangka melaksanakan unit pengajaran yang telah
dikembangkan itu
d. Menyusun satuan pelajaran, yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar
harian.
Usaha yang dapat dilakukan oleh para pendidik pada kegiatan pra pembelajaran sampai
kegiatan akhir pembelajaran yang mengacu pada satuan pendidikan dasar, yaitu :
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
Usaha yang dapat dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
a. Menunjukkan sikap yang menarik, sikap guru di depan kelas dapat mempengaruhi
kondisi belajar siswa. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan agar
siswa tidak merasa takut, tegang, ragu, dan akhirnya tidak siap untuk mengikuti
proses pembelajaran.
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Alat dan fasilitas belajar di kelas
harus ditata dan dipersiapkan dengan rapi untuk memudahkan aktifitas belajar siswa.
Mulailah dengan memberi salam kepada siswa dan berdoa sebelum memulai
pembelajaran agar suasana betul-betul menjadi menyenangkan.
c. Memeriksa kehadiran siswa. Dengan selalu mengecek kehadiran, siswa akan
termotivasi untuk disiplin dan membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya
kepada guru baik secara langsung maupun melalui teman.
d. Menciptakan kesiapan belajar siswa. Kesiapan belajar siswa adalah salah satu prinsip
belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.
e. Menciptakan suasana belajar yang demokratis. Untuk menciptakan suasana ini guru
harus membimbing siswa agar berani bertanya, berani menjawab, berani berpendapat,
berani mengeluarkan ide, dan berani unjuk kerja.

2. Kegiatan Awal Pembelajaran


Pada kegiatan ini pendidik dapat melakukan :
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengait¬kan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.
e. Melaksanakan tes awal (pre-test).

3. Kegiatan Inti Pembelajaran


Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuai¬kan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pela¬jaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
4. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin¬sip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
b. Menggunakan beragam pendekatan pembela¬jaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam se¬tiap kegiatan pembelajaran
e. Memfasilitasi peserta didik melakukan per¬cobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

5. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
a. Membiasakan peserta didik membaca dan me¬nulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memuncul¬kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menga¬nalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
f. Menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
g. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun
kelompok
h. Memfasilitasi peserta didik melakukan pamer¬an, turnamen, festival, serta produk
yang diha-silkan;
i. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa per-caya diri peserta didik.

6. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo¬rasi dan elaborasi peserta didik
melalui ber-bagai sumber,
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar.

7. Kegiatan Akhir Pembelajaran


Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan
pelajaranpelajaran.
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsis¬ten dan terprogramterprogram.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada per¬temuan berikutnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan yang
sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak pada
pelaksanaan. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk silabus dan RPP. Silabus
menjadi acuan untuk mengembangkan RPP. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih.
Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran,
sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran / pembelajaran/ pembelajaran yang sudah
dibuat. Pelaksanaan pembelajaran meliputi : Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan
pengajaran yang dilakukan seorang pendidik sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
3.2 Saran
Untuk mendukung keberlangsungan proses pembelajaran maka setiap guru haruslah
memiliki sesuatu acuan dalam pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik agar
didalam penyampaiyan materi yang diajarkan untuk mencapai proses pembelajaran yang
akurat. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik. Guru harus betul-betul
memahami model dan startegi pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas sehingga jika ada
peserta didik yang tidak paham akan model pembelajaran tersebut maka guru dapat
menjelaskannya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Gagne, Briggs. 2005. Asumsi Pengembangan rencana Pembelajaran.

Harjanto.2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
http://www.slideshare.net/sdompu/permendiknas-no-41-tahun-2007-standar- proses-
15623967 (Diakses pada tanggal 9 Desember 2016)
Sri Anitah W, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Depdiknas

Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Wulandari, Suhaidah N. Silabus dan Rencana Pelaksanaam Pembelajaran.


http://snwulandari.blogspot.com/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html (Diakses
pada tanggal 9 Desember 2016)
Yohanes, 2006. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai