Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE


PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak MI
Dosen Pengampu:
Annisa Nidaur Rohmah, M.Pd

Oleh:
Ayu Novianda
Ni’matul Asmaulla
Nikmatul Khori

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan pencipta
alam yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan
menjadikan setiap apa yang ada di bumi sebagai penjelajahan bagi kaum yan
berfikir. Dan berkat limpahan rahmat dan karunia-nya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Alam.
Adapun makalah yang sederhana ini membahas tentang “PENDEKATAN,
MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI”
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan, baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka saya sangat
mengharapkan kritikkan dan saran, guna perbaikan untuk pembuatan makalah di
hari yang akan datang. Saya berharap, walaupun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Tapi mudah-mudahan isinya bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya, khususnya pada diri saya sendiri, Dan bisa menambah ilmu
pengetahuan bagi yang membacanya.
Siman, 20 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1

A. Latar belakang .................................................................................1


B. Rumusan masalah.............................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pendekatan Pembelajaran Akidah Akhlak di MI.............................3


B. Model Pembelajaran Akidah Akhlak di MI...................................13
C. Metode Pembelajaran Akidah Akhlak di MI.................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................16
B. Saran ..............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang memiliki peran
penting dalam membantu perkembangan agama dan moral peserta didik di MI.
Mata pelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyyah bertujuan untuk
membekali siswa agar dapat menumbuh kembangkan akidah melalui
pemberian dan mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan
individu maupun sosial.
Mata pelajaran akidah akhlak berisi muatan materi yang mengandung
nilai ketauhidan dan nilai akhlak. Sehingga seorang guru akidah akhlak
dituntut mampu mengkondisikan kegiatan belajar mengajar yang bertujuan
membantu peserta didik memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung di materi ajar.
Dalam suatu pembelajaran ada beberapa komponen yang harus
diperhatikan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran diantaranya
strategi, pendekatan, model, metode, maupun tekhnik serta taktik dalam
pembelajaran. Begitu pula dalam pembelajaran Aqidah akhlak sangat penting
untuk guru memperhatikan beberapa aspek komponen tersebut. Secara
khususnya pada makalah ini akan dibahas mengenai model pembelajaran yang
dapat diterapkan dalam mata pelajaran aqidah Akhlak.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditulisksn rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pendekatan pembelajaran akidah akhlak di MI?
2. Bagaimana model pembelajaran akidah akhlak di MI?
3. Bagaimana metode pembelajaran akidah akhlak di MI?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pendekatan pembelajaran akidah akhlak di MI
2. Mengetahui model pembelajaran akidah akhlak di MI
3. Mengetahui metode pembelajaran akidah akhlak di MI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran Akidah Akhlak di MI


1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Akidah Akhlak
Pendekatan (approach) dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola
umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran.1
Jadi pendekatan dalam pembelajaran akidah akhlak adalah sudut
pandang tentang proses pembelajaran mengenai perbuatan guru dan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar akidah akhlak.
2. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran Akidah Akhlak
Pendekatan dalam pembelajaran akidah terbagi atas dua, yaitu: (1)
Pendekatan tematik untuk kelas 1 sampai 3; dan (2) pendekatan mata
pelajaran untuk kelas 4 sampai 6.
a. Pendekatan Tematik
Pendekatan pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman kepada siswa. Sementara
itu,  ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut:
1) Waktu belajar di kelas tidak dibatasi oleh jam mata pelajaran.
2) Dalam satu tema dan kegiatan, anak belajar beberapa mata
pelajaran yang saling terkait.
3) Dalam satu kegiatan ke kegiatan lainnya mengalir begitu saja
sesuai dengan tema yang dibahas.
4) Pendekatan pembelajaran kepada anak lebih pada hal-hal yang
menyenangkan.

1
Junaidi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: lapis-PGMI, 2008), hlm. 3-8.

3
Cara belajar yang dilakukan di dalam pendekatan pembelajaran
tematik adalah sebagai berikut:
1) Konkret dan konstektual;
2) Integratif;
3) Hierarkis.2
Pendekatan tematik ini dipilih di kelas rendah karena peserta didik
karena pemikiran anak pada usia ini belum mampu memilah-milah
keilmuan.
b. Pendekatan Mata Pelajaran
Pendekatan mata pelajaran mengarah pada pembelajaran lepas
antarmata pelajaran. Artinya, mata pelajaran satu dengan yang lainnya
terpisah dan tidak terikat oleh tema. Pada pendekatan ini, siswa
diharapkan mampu menguasai konsep dengan melakukan secara
lansung (kontekstual). Selain itu siswa mampu menghubungkan
konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh. Hal ini
untuk memotivasi siswa dalam belajar dan mampu memaksimalkan
memori jangka panjang. inilah yang bermakna di dalam proses
pembelajaran. Kebermaknaan pembelajaran banyak ditentukan oleh
pengalaman belajar anak.3
Melalui pembelajaran konstektual, materi pembelajaran akan lebih
berarti/ tambah berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang
disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti
dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih
diminati dan menyenangkan.4
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pendekatan tematik
dan pendekatan mata pelajaran menuntut adanya keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Sehingga materi yang diajarkan akan lebih bermakna.

2
Junaidi, dkk., Strategi ... hlm. 13-14
3
Najib Sulhan, dkk., op.cit., hlm. 14-15.
4
Ahmad Zayadi dan Abdul Majid, Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI)
berdasarkan pendekatan konstektual, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 13.

4
Sementara itu, cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam
suasana pembelajaran yang terpadu melalui pendekatan, sebagai berikut:
1. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber
kehidupan.
2. Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempratekkan dan
merasakan hasil-hasil pengamalan akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap
dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist serta dicontohkan oleh para
ulama.
4. Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
Akidah dan Akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rasio
peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah
dipahami dengan penalaran.
5. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam
menghayati akidah dan akhlak mulia sehingga lebih terkesan dalam
jiwa peserta didik.
6. Fungsional, menyajikan materi akidah dan akhlak yang memberikan
manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti
luas.
7. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan
guru serta komponen Madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai
cerminan dari individu yang memiliki keimanan teguh dan berakhlak
mulia.

B. Model Pembelajaran Akidah Akhlak di MI


1. Pengertian Model Pembelajaran Aqidah Akhlaq

5
Model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang
teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau
penjelasan berikut saran. Uraian atau penjelasan menunjukkan bahwa
suatu model disain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu
pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran,
psikologi, komunikasi, sistem, dan sebagainya.5
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang
mengondisikan / merangsang seseorang agar dapat belajar dengan baik
sesuai dengan tujuan pembelajaran.6 Dari pengertian tersebut nampak
bahwa pembelajaran adalah proses yang kompleks,didalamnya mencakup
proses /kegiatan belajar dan kegiatan mengajar.7
Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000) mengemukakan maksud
dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan
keerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.8 Aqidah adalah
keyakinan /keimanan yang benar yang terealisasikan dalam perilaku
akhlak mulia.
Jadi model pembelajaran Aqidah Akhlak adalah kerangka
konseptual yang meggambarkan prosedur yang sistematis dalam
perorganisasian pembelajaran untuk mencapai tujuan mata pelajaran
Aqidah Akhlak dan sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran atau
guru dalam merencanakan pembelajaran Aqidah Akhlak.
2. Macam – Macam Model Pembelajaran Aqidah Akhlaq
5
Dewi salma prawiradilaga, Prinsip Dasar Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Negri
Jakarta,2009). Hlm; 33
6
Abdul Majid,Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Bandung : PT Remaja
Rosdakarya ,2012)hlm.269
7
 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2012),hlm. 19
8
Junaedi. dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI,2008), hlm. 1.10

6
Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan, teori- teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau
teori- teori lain ( Joyce dan Weil,1992), lebih lanjut Joyce dan Weil
mempelajari model – model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang
dikelompokkan menjadi 4 model pembelajaran :
1. Model Interaksi Sosial
Model interaksi sosial menekankan pada hubungan personal dan
sosial kemasyarakatan diantara peserta didik .Model tersebut berfokus
pada peningkatan kemampuan peserta didik untuk berhubungan dengan
orang lain . Model interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran
sebagai berikut
a. Kerja kelompok bertujuan mengembangkan keterampilan berperan
serta dalam proses bermasyarakat dengan cara mengembangkan
hubungan interpersonal dan discovery aktif dalam bidang akademik
b. Pertemuan kelas bertujuan mengembangkan pemahaman mengenal
diri sendiri dan rasa tanggung jawab baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap kelompok
c. Pemecahan masalah sosial atau Inquiry sosial bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah – masalah
sosial dengan cara berpikir logis.
d. Model laboratorium bertujuan untuk mengembangkan kesadaran
pribadi dan keluwesan dalam kelompok .
e.  Bermain peran bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik menemukan nilai – nilai sosial dan pribadi melalui
situasi tiruan
f. Simulaasi sosial bertujuan untuk membantu peserta didik
mengalami berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka

2. Model Pemrosesan informasi


Model Pemrosesan Informasi ditekankan pada pengambilan,
penguasan dan pemrosesan informasi. Model ini lebih memfokuskan

7
pada fungsi kognitif peserta didik. Ada Sembilan langkah yang harus
diperhatikan guru di kelas dalam kaitannya dengan pembelajaran
pemrosesan informasi.
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik
b. Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan
topik yang akan dibahas.
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktifitas pembelajaran
d. Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah
dirancang
e. Memberikan bimbingan bagi aktifitas peserta didik dalam
pembelajaran
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran
g. Memberikan feedback terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta
didik
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
i. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan
menjawab berdasarkan pengalamannya
3. Model Personal ( Personal models)
Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri
setiap individu. Hal ini meliputi pengembangan proses individu dan
membangun serta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model ini bertitik
tolak dari teori Humanistik, yaitu terorientasi pada pengembangan
individu. Perhatian utamanya pada emosional peserta didik dalam
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif.
Menurut teori ini,guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang
kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar
mengembangkan diri baik emosional maupun intelektual. Model
Pembelajaran Personal ini meliputi strategi Pembelajaran sebagai
berikut :

8
a. Pembelajaran non direktif, yaitu bertujuan untuk membentuk
kemampuan dan perkembangan pribadi ( kesadaran diri,
pemahaman dan konsep diri )
b.  Latihan kesadaran, yaitu bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan interpersonal kepada peserta didik
c. Sinetik, yaitu untuk mengembangkan kreatifitas pribadi dan
memecahkan masalah secara kreatif
d. Sistem Konseptual, yaitu untuk meningkatkan kompleksitas dasar
pribadi yang luwes.
4. Model modifikasi tingkah Laku ( Behavioral )
Model Behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang
tampak dari peserta didik sehingga konsisten dengan konsep dirinya.
Model ini bertitik tolak pada teori Behavioristik, yaitu bertujuan
mengembangkan sistem yang efes ien untuk mengurutkasn tugas –
tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi
penguatan Implementasi dari Modifikasi tingkah laku ini adalah
meningkatkan ketelitian pengucapan pada anak. Guru selalu perhatian
terhadap tingkah laku belajar peserta didik. Modifikasi tingkah laku
anak yang kemampuan belajarnya rendah dengan reward sebagai
penguatan pendukung.9

C. Metode Pembelajaran Akidah Akhlak di MI


Metode ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha”
yang berarti melalui atau melewati, dan ‘hodos” yang berarti jalan atau cara.
Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
dalam kamus Bahasa Indonesia metode adalah cara yang telah diatur dan
berpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan.10
Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat

9
Junaedi. dkk, Strategi Pembelajaran,........ hlm. 4.10 - 4.16
10
Desi Anwar, Kamus lengkap bahasa Indonesia, ( Surabaya: Amelia, 2002) , hlm 297

9
dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada
tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan
ilmu pengetahuan dan lainnya. bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat
digaris bawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang
ditempuh sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai
suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Setiap pengajaran diperlukan metode-metode agar tujuan pendidikan dapat
dicapai dengan baik. Dalam hal ini metode pengajaran aqidah antara lain:
1. Metode Bercerita
Dicantumkan sebagai alternatif pada hampir semua pokok bahasan,
karena selain aspek kognitif tujuan bidang studi ini adalah aspek afektif
yang secara garis besar berupa tertanamnya akidah islam dan
pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki nilai-nilai
akhlak yang mulia. Seperti contoh: kisah Luqman al Hakim dengan
putranya, dimana seorang ayah mengajarkan akidah kepada putranya
dengan bersyukur kepada Allah Swt, jangan syirik (menyekutukan)
Allah Swt dan bersyukur kepada ayah dan ibu dengan berbakti atau
tawadlu’ kepada kedua orang tuanya. Langkah – langkahnya adalah
sebagai berikut:
a. Menetukan topik cerita yang menarik.
b. Menyusun kerangka cerita dengan mengumpulkan bahan-bahan.
c. Mengembangkan kerangka cerita.
d. Menyusun teks cerita
2. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang dilakukan
dengan menyampaikan pesan dan informasi secara satu arah lewat suara
yang diterima melalui indera telinga.11 Metode ceramah disebut metode
mau’idhoh hasanah dengan bilisan agar dapat menerima nasihat-nasihat
atau pendidikan yang baik. Sepeerti yang dilakukan Nabi Muhammad

11
Hisyam Zaini dkk. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. (Jogjakarta: CTSD
IAIN Sunan Kalijaga, 2002) hlm 13

10
Saw kepada umatnya, yaitu untuk beriman kepada Allah Swt dan
Rasulullah Saw. Langkah-langkah metode ceramah adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menetukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
2) Langkah penyajian yaitu tahap penyampaian materi
pembelajaran dengan cara bertutur.
3) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah.
c. Tahap Kesimpulan
3. Metode Tanya Jawab
Bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan berfikir dan dapat
mengembangkan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak
dan intelektualitas. Ini merupakan tujuan dalam aspek kognitif. Didalam
pengajaran aqidah dapat dicontohkan, seperti: dialog atau tanya jawab
antara Nabi Ibrahin as dengan umatnya. Dengan cara seperti itu akan
menghasilkan nilai-nilai yang berhubungan tingkah laku. Dengan
partisifasi aktif seseorang akan dapat menilai yang baik dan yang buruk
dan kemudian dapat mengambil manfaat didalam kehidupan sehari-hari
yang dapat mendatangkan kebaikan atau kebahagiaan. Penggunaan
Tanya jawab bertujuan mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Selain itu dengan adanya tanya jawab tersebut akan merangsang siswa
untuk berfikir dan diberi kesempatan untuk mengajukan masalah yang
belum dipahami.tersebut.12 Adapun tahap tanya jawab adalah sebagi
berikut:

12
Sutrisno. Revolusi Pendidikan Islam di Indonesia. (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2005)
hlm 22

11
a. Menentukan topik
b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus
c. Menyusun pertanyaan-pertanyan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu.
d. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan
siswa
e. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
f. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apresiasi
g. Guru mengajukan pertanyaan kesuluruh kelas
h. Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan
jawabannya.
i. Tanya jawab berlangsung dalam suasana tenang
j. Pertanyaan dapat diajukan pada seseorang siswa atau seluruh kelas
agar sestiap siswa mendapat bagian untuk bertanya jawab.
4. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain
peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara
manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter, dan lain sebagainya.langkah-langkah metode sosiodrama
adalah sebagai berikut:
a. Guru menyusun atau menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari
sebelum KBM.
c. Guru membentuk kelompook sosial yang anggotanya 5 orang
d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingi dicapai
e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakaukan
sekenario yang sudah disiapkan
f. Masing-masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan, mengamati sekenario yang sedang diperagakan.

12
g. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing diberikan kertas sebagai
lembar kerja untuk membahas
h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya.
i. Evalusi.
j. Penutup.
5. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan penyajian bahan pelajaran oleh
guru atau instruktur kepada siswa dengan menunjukkan urutan prosedur
pembuatan sesuatu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
demonstrasi dipergunakan dalam pokok bahasan yaitu sifat-sifat allah
dan sifat-sifat rasulullah, dan akhlak terpuji, akhlak tercela dan
sebagainya. Adapun langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagi
berikut:
a. Tahap persiapan
1) Rumuskan tujuan yang harus`dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan
3) Lakukan uji coba demonstrasi
b. Tahap pelaksanan
1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
2) Kemukakakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
4) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berfikir.
5) Cipttakan susana yang menyejukkan.
6) Yakin bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.

13
7) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
8) Langkah terakhir yaitu dengan memberikan tugas pada siswa.
6. Metode Alami
Metode alami ini adalah suatu metode dimana akhlak yang baik
diperoleh bukan melalui didikan, pengalaman, atau latihan, tetapi
diperoleh melalui instink atau naluri yang dimilikinya secara alami.
Meskipun demikian metode ini tidak dapat diharapkan secara pasti tanpa
adanya metode atau faktor lain yang mendukung seperti pendidikan,
pengalaman, latihan dan lain sebagainya. Tetapi, paling tidak metode
alam ini jika dipelihara dan dipertahankan akan melakukan akhlak yang
baik sesuai fitroh dan suara hati manusia. Metode ini cukup efektif untuk
menanamkan kebaikan kepada anak karena pada dasarnya manusia
mempunyai potensi untuk berbuat kabaikan tinggal bagaimana
memelihara dan menjaganya. Adapun tahap-tahap metode alami adalah
sebagi berikut:
a. pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/ mendengarkan
kemudian percakapan, membaca, menulis dan terahir gramatika.
b. Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang
sederhana yang telah diketahui anak didik, kemudian mempraktekkan
benda-benda.
c. Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat
diperlukan
7. Metode Mujahadah dan Riadhoh.
Orang yang ingin dirinya jadi penyantun maka jalannya dengan
membiasakan bersedekah sehingga menjadi tabiat yang mudah
mengerjakannya dan tidak merasa berat lagi. Mujahadah atau perjuangan
yang dilakukan guru menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik memang
pada awalnya cukup berat, namun apabila manusia berniat sungguh-
sungguh pasti menjadi suatu kebiasaan. Metode ini sangat tepat untuk

14
mengajarkan tingkah laku dan berbuat baik lainnya, agar anak didik
mempunyai kebiasaan berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya,
walaupun dengan usaha yang keras dan melalui perjuangan dan usaha
yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, guru harus memberikan
bimbingan yang continu kepada anak didiknya, agar tujuan pengajaran
akhlak ini dapat tercapai secara optimal dengan melaksanakan program-
program pengajaran yang telah ditetapkan.
8. Metode teladan.
Metode teladan yaitu mengambil contoh atau meniru orang yang
dekat dengannya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk bergaul dengan orang-
orang yang berbudi baik. Pergaulan sebagai salah satu bentuk komunikasi
manusia, memang sangat berpengaruh dan akan memberikan pengalaman-
pengalaman yang bermacam-macam. Metode teladan ini memberikan
kesan atau pengaruh atas tingkah laku perbuatan manusia. Sebagaimana
dikatakan Buya Hamka (1984) bahwa: “alat dakwah yang sangat utama
adalah akhlaki”. Budi yang nyata dapat dilihat pada tingkah laku sehari-
hari. Maka, meneladani Nabi adalah cita-cita tertinggi dalam kehidupan
Muslim. Metode ini sangat efektif untuk mengajarkan akhlak, maka
seyogyanya guru menjadi ikutan utama bagi murid-murid dalam segala
hal. Misalnya, kelembutan dan kasih saying, banyak senyum dan ceria,
lemah lembut dalam bertutur kata, disiplin ibadah dan menghias diri
dengan tingkah laku sesuai misi yang diembannya. Jadi, metode ini harus
diterapkan seorang guru jika tujuan pengajaran hendak dicapai. Tanpa
guru yang memberi contoh, tujuan pengajaran sangat sulit dicapai.

BAB III
PENUTUPAN

15
A. Kesimpulan
1. Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam mengajarkan
materi akidah akhlak di MI (mengenal rukun iman, memahami kalimat
thayyibah, membiasakan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela)
harus menggunakan pendekatan yang tepat.
Beberapa pendekatan tersebut antara lain, sebagai berikut:
a. Pendekatan tematik;
b. Pendekatan mata pelajaran;
c. Pendekatan keimanan
d. Pendekatan pengamalan
e. Pendekatan pembiasaan
f. Pendekatan rasional
g. Pendekatan fungsional
h. Pendekatan emosional
i. Pendekatan keteladanan
2. Model pembelajaran Aqidah Akhlak adalah kerangka konseptual yang
meggambarkan prosedur yang sistematis dalam perorganisasian
pembelajaran untuk mencapai tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak dan
sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran atau guru dalam
merencanakan pembelajaran aqidah akhlak. adapaun model pembelajaran
aqidah akhlak adalah model interaksi sosial, model pemrosesan informasi,
model personal ( personal models), dan model modifikasi tingkah laku
( behavioral )
3. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh sesuai
dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Setiap
pengajaran diperlukan metode-metode agar tujuan pendidikan dapat
dicapai dengan baik. Dalam hal ini metode pengajaran aqidah antara lain:
a. Metode Bercerita
b. Metode Ceramah

16
c. Metode Tanya Jawab
d. Metode Sosiodrama
e. Metode Demonstrasi
f. Metode Alami
g. Metode Mujahadah dan Riadhoh
h. Metode teladan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis yakin masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan pemikiran,
saran serta komentar yang bersifat membangun, baik dari dosen pembimbing
maupun dari teman-teman demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

17
Abdul Majid, 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,Bandung
: PT Remaja Rosdakarya ,

Ahmad Zayadi dan Abdul Majid, 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam


(PAI) berdasarkan pendekatan konstektual, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,

Anwar, Desi 2002. Kamus lengkap bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia,

Dewi salma prawiradilaga, 2009. Prinsip Dasar Pembelajaran, Jakarta:


Universitas Negri Jakarta

Hisyam Zaini dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Jogjakarta:


CTSD IAIN Sunan Kalijaga,
Junaidi, dkk., 2008.  Strategi Pembelajaran, Surabaya: lapis-PGMI,

Sutrisno. 2005. Revolusi Pendidikan Islam di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruz


Media,

Suyono dan Hariyanto, 2012. Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: PT. Remaja


Rosda Karya,

18

Anda mungkin juga menyukai