Anda di halaman 1dari 12

TUGA MAKALAH

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN IPA

“URGENSI DESAIN DALAM PEMBELAJARAN”

Oleh : Dr. Ahmad Harjono, M.Si

Oleh Kelompok : 3

Nama : Nim

Evi Elidayani : I2E022003

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “Urgensi desain
pembelajaran”. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
semoga kita diakui sebagai ummatnya dan mendapatkan syafaat kelak. Aamiin Ucapan
terimakasih penulis haturkan sebesar-besarnya kepada Dr. Harjono M. Si selaku dosen
pengampu mata kuliah ini serta rekan-rekan yang turut dalam membantu terselesaikannya
makalah pada matakuliah desain pembelajaran. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang membangun dalam memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi dan sesuai dengan
yang diharapkan

Mataram, 7 maret 2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Pengertian Urgensi desain pembelajaran..........................................
B. Fungsi Urgensi Desain Pembelajaran...............................................
C. Tujuan Urgensi Desain Pembelajaran...............................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah segala kegiatan atau usaha yang dilakukan dalam proses
belajar mengajar upaya dapat menciptakan suatu proses belajar mengajar yang optimal.
Hardini dan Puspitasari (2012:10), menyatakan pembelajaran merupakan kegiatan yang
memodifikasi berbagai situasi dan kondisi untuk tercapainya suatu tujuan. Menurut
Trianto, menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan bentuk aktivitas
manusiauyangukompleks, yang tidak semuanya bisa dijelaskan. Secara sederhana,
pembelajaran bisa didefinisikan sebagai hasil interaksi antara pengembangan dan
pengalaman hidup seseorang secara berkelanjutan. Pembelajaran dalam arti yang
kompleks adalah usaha dari seorang guru untuk membuat siswanya bisa belajar dengan
baik dan maksimal sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Tiga aspek tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran (kognitif, psikomotor,
dan afektif) tersebut harus tertuang dalam perangkat pembelajaran seperti RPP, supaya
menjadi pedoman atau acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Disamping
itu, dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bagi seorang guru dalam
menentukan metode, model, dan media apa dianggap paling sesuai untuk digunakan
dalam kegiatan pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran merupakan langkah
awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugas profesinya.
Dengan desain pembelajaran yang sistematis diharapkan akan memperlancar proses
pembelajaran.
Desain pembelajaran adalah serangkaian proses dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran. Desain pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa oleh guru dengan maksud untuk memberikan kenyamanan, keseriusan,
dan kreatifitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran.desain pembelajaran itu
merupakan perancangan atau pembuatan alat dan isi atau materi pembelajaran yang
dapatmemecahkan masalah dalam belajar. Dalam mendesain pembelajaran, terlebih
dahalu seorang guru perlu memahami karakteristik dari masing-masing siswa sehingga
desain pembelajaran yang dibuat bisa bermakna bagi mereka. Desain pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa akan membuat mereka nyaman, senang, dan dapat

4
membuat mereka lebih kreatif. Sebagai akibatnya, proses pembelajaran akan berjalan
dengan baik, lancar, dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
baik. Oleh karena itu, seorang guru membutuhkan kemampuan dalam mendesain
(merancang) pembelajaran. Desain pembelajaran yang baik adalah desain
pembebalajaran yang dapat menfasilitasi semua kebutuhan dan mengatasi semua
permasalahan selama mengikuti proses pembelajaran siswa. Jadi peranan dalam
mendesain pembelajaran perlu untuk dikaji lebih lanjut lagi
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian secara mendalam terkait
dengan urgensi dalam desain pembelajaran, tujuan desain pembelajaran dan fungsi-fungsi
urgensi desain pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan urgensi dalam desain pembelajaran?
2. Apa Fungsi atau manfaat Urgensi dalam desain Pembelajaran?
3. Apa Tujuan Urgensi dalam desain Pembelajaran
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui urgensi dalam desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Urgensi dalam desain Pembelajaran
3. Untuk mengetahui Tujuan Urgensi dalam desain Pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Urgensi Desain Pembelajaran
1. Pengertian Urgensi
Urgensi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), adalah sebuah keharusan
yang mendesak. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa urgensi merupakan keadaan
dimana kita harus mementingkan suatu hal yang benar-benar membutuhkan untuk segera
ditindak lanjuti(Budi Utama :2021). Berdasarkan pengertian tersebut , urgensi merupakan
sebuah tingkat kepentingan dan kebutuhan yang dipilih dan didahulukan. Sehingga ketika
menentukan sebuah keputusan dan pilihan kita harus mampu memilih kebutuhan yang
sangat urgen dan mendahulukan pemenuhannya diantara kebutuhan atau kegiatan
lainnya.

2. Pengertian Desain Pembelajaran


Dalam Kamus Bahasa Indonesia Desain artinya kerangka bentuk, rancangan dan
motiv. Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu pemikiran atau persiapan untuk
melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran.
Ada pulah yang memberikan batasan yang sifatnya operasional, yaitu bahwa desain
pembelajaran sebagai pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum pembelajaran
dalam rangka pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pembelajaran tertentu
yang khusus, baik yang berlangsung di dalam kelas maupun diluar kelas.
Herbert Simon (Dick dan Carey, 2006) yang dikutip oleh Wina Sanjaya,
mengartikan desain sebagai proses pemecahan masalah. Desain pembelajaran pada
dasarnya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap
komponen-komponen pembelajaran. Karena itu, Rusman berpendapat bahwa seorang
guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu membuat desain atau
perencanaan pembelajaran. Dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) seorang guru harus menggunakan model desain yang dianggap cocok untuk
dikembangkan.
 Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya
sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.
Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang

6
strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaanya. Sebagai ilmu,
desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,
pelaksanaan, serta pengolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran
dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan
komplesitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan system
pembelajaran dan system pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk belajar.
Desain pembelajaran sebagai proses, merupakan pengembangan sistematis, tentang
spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk
menjamin mutu pembelajaran.
Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan
tujuan belajar serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah
pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.  Jadi, desain pembelajaran merupakan suatu
perencanaan awal yang dilakukan seorang guru, rancangan yang disusun terlebih dahulu
merupakan gambaran pembelajaran atau persiapan terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Seorang guru memiliki peran dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan aktif.
B. FUNGSI DAN URGENSI DESAIN PEMBELAJARAN
Robert E salvi berbendapat bahwa masalah utama yang dihadapi oleh pendidik
dalam dunia pendidikan saat ini bukanlah masalah terkait dengan bagaimana caranya
agar seorang peserta didik terlibat dalam satu kegiatan belajar. Hal ini dikarenakan
sesungguhnya setiap individu, disadari atau tidak disadari, langsung atau tidak langsung,
selalu terlibat dalam peruses belajar selama dia terjaga (dalam keadaan sadar). Masalah
sesungguhnya yang dihadapi pendidik adalah bagaimana membantu peserta didik untuk
mempelajari informasi, keahlian, atau konsep tertentu yang nantinya berguna ketika
mereka dewasa nanti. Bagaian terpenting dari masalah ini adalah bagaimana
menghadirkan stimulus yang tepat kepada peserta didik dimana dengan stimulus tersebut
dapat memusatkan perhatian dan mental serta usaha peserta didik sedemikian sehingga
mereka dapat menguasai keterampilan yang penting untuk mereka miliki.
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi urgensi dunia pendidikan saat ini adalah
bagaimana menghadirkan pembelajaran (proses dan kegiatan) sedemikian sehingga dapat

7
menstimulus peserta didik secara aktif, untuk belajar guna menguasai pengetahuan,
keterampilan atau sikap tertentu. Untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu untuk
dilakukan penggembangan rancangan pembelajaran guna menemukan proses, kegiatan
atau bentuk pembelajaran yang berkualitas (efektif, efisien dan praktis) untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam hal ini mengapa rancangan atau desain
pembelajaran diperlukan.
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu:
a. Analisis lingkungan dan keebutuhan belajar siswa
b. Merancang sepesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
c. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran
d. Implementasi desain pembelajaran.
e. Implementasi evaluasi formatif dan sumatif terhadap program pembelajaran

Esensi desain pembelajaran hanyalah mencangkup empat komponen, yaitu:


peserta didik, tujuan, metode, evaluasi (kemp, marrison dan Ross, 1994)

1) Peserta Didik

Dalam menentukan desain pembelajaran dan mata pelajaran yang akan


disampaikan perlu diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para desainer adalah
menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan
peserta didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya. Peserta didik
sebelum dan selama belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai factor baik fisik maupun
mental, misalnya kelelahan, mengantuk, bosan dan jenuh.

2) Tujuan
Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetesi
atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Seandainya
tujuan pembelajaran atau kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit maka tujuan
pembelajaran tersebut dirinci menjadi sub kompetisi yang rinci.

8
3) Metode
Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar
proses belajar mengajar berjalan mulus. Metode adalah cara-cara yang dianggap jitu
untuk menyampaikan materi ajar dalam desain pembelajaran metode ini sangat penting
karena metode ini yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak
kepiawain seorang desainer pembelajaran juga terlihat dalam cara menentukan metode.
Pada konsep ini metode adalah komponen strategi pembelajaran.
4) Evaluasi
Konsep ini mengganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting.
Indicator keberhasilan pencapain suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil
belajar. Sering kali penilaian dilakukan dengan cara menjawab soal-soal objektif.
Penilaian juga dapat dilakukan dengan format nonsoal, yaitu dengan instrument
pengamatan, wawancara, kuesioner, dan sebagainya

9
C. Tujuan Urgensi desain Pembelajaran
Adapun tujuan Urgensi dalam desain pembelajaran adalah sebagai berikut:  Agar
belajar dapat bermakna dan efektif, Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar,
Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar, Agar belajar dapat dilakukan
siapa saja secara berkelanjutan. (Mardia Hayati : hal 17-18)
Sedangkan tujuan dari desain pembelajaran adalah :
a. Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.Sekecil apapun bentuk
dan jenis suatu pekerjaan, mestilah didahului oleh rancangan atau planning. Semakin
matang rencana yang dipersiapkan maka akan semakin bagus pula usaha itu dilaksanakan
karena rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan ataupun patokan ketika
pelaksanaan usaha tersebut.Begitu pula dengan pembelajaran, jika seorang guru
mendesain pembelajaran yang akan dilaksanakan itu dengan baik, maka dalam
pelaksanaan juga akan baik dan dapat meminimalisir kendala-kendala yang mungkin
akan terjadi disaat pembelajaran berlangsung.
b. Menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar. Percaya
diri itu akan sempurna disaat seseorang itu memiliki kesiapan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai seorang guru persiapan atau desain itujuga berfungsi menjadikan guruitu siap
untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar karena desaain yang disusun oleh guru
adalah sebuah indikator jika guru tersebut telah menguasai bahan yang akan disuguhkan
dihadapan peserta didik.
c. Meningkatkan kemampuan guru Dengan adanya desain bagi seorang guru, akan dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan akhirnya akan menjadikan
pembelajaran lebih berkualitas dan bermakna bagi peserta didik.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
urgensi dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana menghadirkan pembelajaran
(proses dan kegiatan) sedemikian sehingga dapat menstimulus peserta didik secara aktif,
untuk belajar guna menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap tertentu. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut perlu untuk dilakukan penggembangan rancangan
pembelajaran guna menemukan proses, kegiatan atau bentuk pembelajaran yang
berkualitas (efektif, efisien dan praktis) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan dalam hal ini mengapa rancangan atau desain pembelajaran diperlukan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kemudian hari bagi pembacanya, jika ada
kesalan mohon diberikan masukan atau saran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 67.

Ella Yulaelawati, Kurikulumdan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasinya, (Cet.II;


Jakarta: Pakar Raya, 2007), h. 58.

Em Zul Fajri-Ratu Aprilia Sagala, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Difa Publishe,), h.


249.

Ernawati, Berhenti Sesaat Untuk Melesat, (Yogyakarta: Budi Utama, 2021), 133.

Rusman, Model-Model  Pembelajaran Pengembangkan Profesionalisme Guru, (Cet. I;


Jakarta: RajawaliPers, 2010), h. 147.

Suryadi, Ahmad. (2022). Desain pembelajaran : sebuah pengantar.Sukabumi : Cv Jejak

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran , (Jakarta:  Kencana


Prenada  Media Group, 2008), h. 65.

12

Anda mungkin juga menyukai