DISUSUN OLEH:
2. DEVITHA GINTING
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah
“Pendekatan Understanding by Design (Ubd) Terhadap Modul Pembelajaran”. Penulis
juga berterimakasih kepada Bapak Dr. Syamsul Arif, M.Pd. dan Ibu Dra. Inayah
Hanum, M. Pd. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Assesmen
I yang telah memberi pengajaran serta arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar adalah membuat belajar terlaksana (teaching as making learning possible). Hal ini
dapat diwujudkan jika ada usaha yang memanfaatkan berbagai strategi, metode, dan teknikguna
memungkinkan tercapainya kompetensi/hasil belajar tertentu, dalam arti ada perubahandari tidak
bisa menjadi bisa, dari tidak mampu menjadi mampu (Pertiwi dkk., 2019). Mengajar adalah
tanggung jawab utama seorang guru. Membuat pembelajaran layakadalah apa yang guru lakukan
ketika mereka mendidik (Munthe, 2014). Ini dimungkinkan jikainisiatif dibuat untuk
menggunakan berbagai taktik, metode, dan pendekatan untukmemungkinkan pencapaian
kompetensi/tujuan pembelajaran tertentu, yang akan menghasilkan pergeseran dari
ketidakmampuan menjadi kemampuan (Sari, 2016).
Tujuan instruksional menentukan keterampilan dan pengetahuan yang harus diperoleh siswa
(Prawiradilaga, 2015). Dengan membuat siswa merasa nyaman dan terinspirasi, seorang desainer
pembelajaran dapatmembantu mereka mencapai tujuan mereka. Ini merupakan bagian krusial
dari pekerjaanseorang guru (Pratiwi dkk., 2015). Namun sering dijumpai bahwa evaluasi
pembelajaran dankegiatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak sesuai dengan
tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Dalam
beberapa kasus, bahkan ada guru yang tidak mengikuti RPP yang telah disiapkan dan malah
terkesan mengajar seadanya, tanpa persiapan.
1
Rencana untuk proses pembelajaran seringkali hanya dilihat sebagai tambahan administrasi.
Kegiatan pokok guru dalam mengajar adalah pekerjaan mengajar berdasarkan pemahaman yang
mendalam tentang materi pelajaran dan peran yang dipersiapkan secara profesional untuk
memediasi pembelajaran dalam menanggapi kebutuhan peserta didik diruang kelas. Guru
membuat persiapan dan perencanaan pembelajaran menjadi bagian pentinguntuk membangun
generasi yang berkualitas dan dapat meningkatkan kemampuan intelektual peserta didik. Fakta
bahwa menerapkan Understanding by Design (UbD) di lembaga pendidikan memungkinkan
pengajarnya menjadi anggota aktif pengembangan kurikulum disebutkan dalam banyak
penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
topik bahasan tertentu, berlanjut ke penyusunan penilaian yang mengukur bukti-bukti
pembelajarannya dan terakhir ke perencanaan pengajaran yang akan dilakukan.
Menurut Wiggins dan McTighe dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama guru
harus mengidentifikasi kompetensi yang diinginkan dengan membuat tujuan pembelajaran
(Wiggins & McTighe, 2005). Untuk menentukan tujuan pembelajaran, guru harus
memeriksa materi mana yang harus dikuasai oleh peserta didik termasuk kompetensi yang
harus dimiliki berdasarkan standar kurikulum yang ada. Pada tahap 2, guru menentukan
bukti validasi capaian tujuan dengan membuat instrument evaluasi dalam bentuk tes
tertulis, kuis dan asesmen lainnya. Hal ini guru bertindak sebagai assessor sebelum
membuat desain pembelajaran. Pada tahap 3, guru merencanakan kegiatan pembelajaran
dengan strategi yang tepat. Berikut merupakan paparan tahapan pada Understanding by
Design:
Tujuan pembelajaran menjadi acuan penting yang harus dibuat dan ditetapkan serta
dipertimbangkan dengan membuat prioritas pembelajaran berdasarkan kinerja jangka
4
panjang agar siswa dapat melakukan apa yang telah dipelajarinya. Menurut Pertiwi dan
Rundonuwo (2019), tujuan pembelajaran dapat dibuat dengan merumuskan poin-poin
penting materi yang ingin dipelajari dan menuliskannya menggunakan kata kerja Bloom
dalam sebuah kalimat.
Pada tahap ini, guru mengumpulkan bukti terkait hasil atau pemahaman yang ingin
dicapai oleh siswa dengan menggunakan asesmen dan berbagai metode penilaian yang
diberikan seperti memberikan tugas kinerja berupa proyek, portofolio. Bukti lainnya
seperti memberikan quiz, tes, pengamatan. Selain itu, asesmen yang perlu diberikan yaitu
penilaian diri dan penilaian temansejawat.
3. Merencanakan Pembelajaran
1. Fokus pada tujuan pembelajaran yang penting: UbD menekankan pada identifikasi
hasil pembelajaran yang signifikan, yang mencakup pemahaman konseptual,
keterampilan, dan disposisi (Wiggins & McTighe, 2005).
5
2. Penilaian otentik: UbD menganjurkan penggunaan penilaian yang otentik dan
relevan, yang mengukur pemahaman yang mendalam dan penerapan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Wiggins, 1998).
3. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa: Dalam pendekatan UbD, kegiatan
pembelajaran dirancang untuk mengaktifkan dan mendukung proses pemahaman
yang mendalam oleh siswa (Wiggins & McTighe, 2005).
6
E. Peran guru dalam implementasi Understanding by Design
1. Perencanaan: Guru harus merencanakan pembelajaran yang efektif dan esien dengan
menggunakan kerangka UbD. Mereka harus memahami tujuan pembelajaran dan
menentukanbagaimana konsep dan keterampilan akan diajarkan kepadapeserta didik.
2. Penilaian: Guru harus menentukan bagaimana hasil pembelajaran akan dinilai dan
menentukan bagaimana peserta didik akan diberikan umpan balik tentang kinerja
mereka.
3. Desain pembelajaran: Guru harus menentukan bagaimana konsep dan keterampilan
akan diajarkan kepada peserta didik dan membuat tugas dan aktivitas yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
4. Fasilitasi: Guru harus memfasilitasi pembelajaran dengan memastikan bahwa peserta
didik memahami konsep danketerampilan yang diajarkan. Guru harus membantu
pesertadidik untuk berpikir kritis dan mengaplikasikan konsep dan keterampilan
situasi nyata.
5. Memonitoring dan evaluasi: Guru harus melakukan monitoring dan evaluasi untuk
memastikan bahwa pembelajaran berlangsung efektif dan peserta didik memahami
konsep dan keterampilan yang diajarkan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Understanding by Design (UbD) adalah suatu kerangka kerja untuk merancang
kurikulum dan proses pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay
McTighe (2005). UbD bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai pemahaman
yang lebih dalam tentang materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Dalam pendekatan ini, proses perencanaan dimulai dengan menetapkan
tujuan pembelajaran, kemudian menentukan bukti yang menunjukkan pemahaman, dan
terakhir merancang kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut
(Wiggins & McTighe, 2005). Pendekatan pembelajaran ini memiliki pola pembelajaran
terbalik dari biasanya. Desain UbD ini berorientasi dari menentukan tujuan hasil belajar
sehingga guru dapat menyusun dan merencanakan bentuk penilaian serta strategi proses
pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
B. Saran
Penulis menyarankan pendekatan Understanding By Design (UbD) ini dapat
diimplementasikan sebagai kerangka kerja untuk merancang kurikulum dan proses
pembelajaran dalam membantu peserta didik mencapai pemahaman yang lebih mendalam
tentang materi pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
8
DAFTAR PUSTAKA