Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran


Dosen Pengampu: Darma Rika Swaramarinda, MSE, Ph.D

Nama Anggota Kelompok 2:


Apriliana Dian Fadillah (1709622056)
Indah Susanty (1709622086)
Najwa Salsabila Putri (1709622009)
Rifdah Amara Sari (1709622059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat- Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan salah satu tugas Perencanaan Pengajaran yang berjudul “ Konsep
Dasar Perencanaan Pengajaran “.

Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai


Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Internasional dan memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Perencanaan Pengajaran dengan dosen pengampu Ibu Darma Rika
Swaramarinda, MSE, Ph.D. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
sumbernya berupa buku, artikel, dan tulisan telah kami jadikan referensi guna
penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-
tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Kami
berharap, semoga informasi yang ada di makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Jakarta, 28 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Pendahuluan.................................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................3

D. Manfaat...........................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4

A. Pengertian Perencanaan Pengajaran................................................................................4

B. Macam-Macam Perencanaan Pengajaran........................................................................5

C. Langkah-Langkah Menyusun Perencanaan Pengajaran..................................................6

D. Karakteristik Perencanaan Pengajaran............................................................................7

E. Dimensi-Dimensi Perencanaan Pengajaran....................................................................8

F. Masalah-Masalah Pokok Dalam Perencanaan Pengajaran............................................11

G. Manfaat Perencanaan Pengajaran..................................................................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan pengajaran adalah suatu proses sistematis yang meliputi


penetapan tujuan pembelajaran, penetapan strategi pembelajaran dan penyusunan
rencana serta pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam lingkungan pendidikan, perencanaan pengajaran merupakan kunci
terpenting untuk menjamin efektivitas dan efisiensi proses pengajaran. Secara umum,
perencanaan pengajaran memungkinkan guru untuk mengarahkan pembelajaran
secara tepat sasaran, menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan tujuan yang
diinginkan dan memastikan penggunaan sumber daya yang tersedia secara optimal.

Salah satu permasalahan utama yang sering ditemui dalam perencanaan


pengajaran adalah kesesuaian tujuan pembelajaran dan strategi yang akan digunakan.
Terkadang guru kesulitan menemukan strategi pembelajaran yang paling tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini mungkin disebabkan oleh sejumlah
faktor, seperti kompleksitas materi, perbedaan gaya belajar siswa, atau keterbatasan
sumber daya yang tersedia. Selain itu, kendala praktis seperti keterbatasan waktu,
sumber daya, dan kondisi lingkungan dapat menjadi kendala dalam proses
perencanaan pengajaran.

Menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur merupakan langkah


penting dalam perencanaan pengajaran. Tujuan pembelajaran yang spesifik membantu
mengarahkan proses belajar mengajar dengan cara yang lebih terstruktur dan fokus.
Dengan cara ini, guru juga dapat menilai hasil belajar siswa secara objektif. Dengan
tujuan yang jelas, guru dapat mengukur kemajuan siswa secara sistematis dan
memberikan umpan balik yang sesuai untuk mendukung perkembangannya. Tujuan
pembelajaran yang terukur juga dapat menjadi pedoman bagi guru untuk
meningkatkan kualitas pengajaran di masa depan.

Memilih metode pengajaran yang tepat adalah salah satu aspek kunci dari
perencanaan kurikulum. Guru harus mempertimbangkan metode dan strategi
pengajaran yang berbeda yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan merancang metode pengajaran yang inovatif dan interaktif,

1
guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menginspirasi dan mendorong siswa
untuk aktif dalam belajar. Dalam memilih metode pengajaran yang tepat, karakteristik
bahan ajar dan siswa juga harus diperhatikan agar pembelajaran lebih efektif dan
menyenangkan bagi siswa.

Penentuan materi pembelajaran yang relevan dan bermakna adalah salah satu
faktor penting dalam perencanaan pengajaran. Guru perlu memilih konten
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum serta kebutuhan dan minat siswa. Materi
pembelajaran yang disajikan secara menarik dan aplikatif akan membantu siswa untuk
memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik serta meningkatkan motivasi
belajar mereka. Dengan memperhatikan relevansi dan kebermanfaatan materi
pembelajaran, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan
memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Manfaat perencanaan pengajaran sangat luas. Hal ini mencakup peningkatan


efektivitas pembelajaran dengan cara menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan
tujuan yang diinginkan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia,
memudahkan pemahaman dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta memberikan
arah dan struktur pembelajaran yang jelas. Dengan perencanaan pengajaran yang baik
diharapkan pembelajaran lebih tepat sasaran, efektif dan bermakna bagi siswa.

Oleh karena itu, latar belakang konsep dasar perencanaan pengajaran sangat
penting dalam menjamin terlaksananya proses pendidikan yang berkualitas dan
efektif. Melalui perencanaan pengajaran yang matang dan terstruktur, guru dapat
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi perkembangan intelektual dan
sosial siswa serta meningkatkan prestasi akademik mereka secara signifikan. Oleh
karena itu, pemahaman mendalam tentang konsep dasar perencanaan pengajaran
menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan


masalah yang dapat ditulis adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pengajaran?
2. Apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran?
3. Apa saja langkah-langkah dalam menyusun perencanaan pengajaran?

2
4. Apa saja macam-macam perencanaan pengajaran?
5. Apa karakteristik dalam perencanaan pengajaran?
6. Apa dimensi-dimensi dalam perencanaan pengajaran?
7. Apa manfaat perencanaan pengajaran?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan yang
dapat ditulis adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui mengenai perencanaan pengajaran
2. Agar dapat mengetahui masalah-masalah pokok dalam perencanaan
pengajaran
3. Agar dapat mengetahui langkah-langkah dalam menyusun perencanaan
pengajaran
4. Agar dapat mengetahui macam-macam perencanaan Pengajaran
5. Agar dapat mengetahui karakteristik perencanaan pengajaran
6. Agar dapat mengetahui dimensi-dimensi dalam perencanaan pengajaran
7. Agar dapat mengetahui manfaat perencanaan pengajaran

D. Manfaat

Adapun manfaat yang didapatkan dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk Penulis
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pemahaman
penulis tentang konsep dasar perencanaan pengajaran yang diperoleh di
perkuliahan, serta memberikan bekal yang akan datang untuk penerapan ilmu
selanjutnya dalam dunia kerja.
2. Untuk Pihak Lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan bahan
referensi untuk semua pihak yang membutuhkannya.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pengajaran


1. Ulbert Silalahi : Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta
merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial,
metode dan waktu untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas
pencapaian tujuan.

2. William H. Newman : Perencanaan adalah menentukan apa yang akan


dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas
dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan
program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan
kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.

3. Comb dalam Harjanto : Perencanaan Pengajaran dalam arti yang luas adalah
suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakat.

4. Abdul Majid : Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai


proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Dari pengertian-pengertian diatas maka yang dimaksud dengan Perencanaan


Pengajaran adalah suatu proses yang sistematis dilakukan oleh guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-
langkah penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan
pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa tertentu.

4
B. Macam-Macam Perencanaan Pengajaran
1. Berdasarkan jangka waktu terdapat tiga macam perencanaan, yaitu
perencanaan jangka panjang, perencanaan jarak menengah, dan perencanaan
jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dalam kurun waktu
sepuluh sampai dua puluh lima tahun. Ukuran keberhasilannya bersifat umum,
global, dan tidak terperinci. Perencanaan jangka panjang juga dapat memberi
arah untuk jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan jangka
menengah adalah perencanaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu empat
sampai tujuh tahun. Perencanaan menengah ini merupakan penjabaran dari
perencanaan jangka panjang dan akan dilanjutkan oleh perencanaan jangka
pendek. Perencanaan jangka pendek merupakan perencanaan dalam kurun
waktu satu sampai tiga tahun. Perencanaan jangka pendek merupakan hasil
penjabaran perencanaan jangka menengah.

2. Berdasarkan luas jangkauannya terdapat dua macam perencanaan yaitu


perencanaan makro dan mikro. Perencanaan makro adalah perencanaan yang
bersifat menyeluruh atau umum dan bersifat nasional. Perencanaan mikro
adalah perencanaan terbatas yang biasanya hanya untuk satu institusi.
Perencanaan mikro lebih rinci, konkrit, dan sistem operasionalnya
memperhatikan karakteristik lembaga, namun perencanaan ini tidak boleh
bertentangan dengan perencanaan makro atau nasional.

3. Dilihat dari telaahnya, terdapat tiga macam perencanaan yaitu, perencanaan


strategis, perencanaan manajerial, dan perencanaan operasional. Perencanaan
strategis adalah perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan,
pengalokasian sumber-sumber, dan yang lainnya untuk mencapai tujuan.
Perencanaan manajerial merupakan perencanaan yang ditujukan untuk
mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan
efektif. perencanaan operasional adalah perencanaan yang dikerjakan dalam
tingkat pelaksanaan langsung di lapangan. perencanaan ini bersifat konkrit dan
spesifik serta berfungsi memberikan petunjuk teknis mengenai aturan,
prosedur, dan ketentuan lain yang sudah ditetapkan.

5
C. Langkah-Langkah Menyusun Perencanaan Pengajaran
1. Menetapkan Misi dan Tujuan
Dalam pendidikan misi dan tujuan pengajaran mengacu kepada misi dan
tujuan pendidikan mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional baik umum
maupun khusus (standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil
belajar).

2. Diagnosa Hambatan dan Peluang


Diagnosa hambatan dan peluang termasuk kedalam bagian dari analisis
SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi suatu lembaga atau organisasi. Analisis
SWOT bila diterapkan secara akurat akan membawa keberhasilan suatu
program kegiatan yang direncanakan. Peluang adalah situasi penting yang
menguntungkan dalam lingkungan madrasah. Ancaman merupakan situasi-
situasi penting yang tidak menguntungkan bagi lembaga dan merupakan
gangguan terhadap eksistensi lembaga di masa sekarang maupun di masa yang
akan datang. Ancaman terhadap lembaga pendidikan Madrasah bisa datang
dari pesaing baru, kebijakan pemerintah, kondisi makro serta mikro ekonomi
yang sulit dan kesadaran yang rendah dari masyarakat tentang pentingnya
pendidikan Madrasah.

3. Menilai Kekuatan dan Kelemahan


Kekuatan adalah sumber daya yang dimiliki baik sumber daya personal
maupun sumber daya material, maupun sumber daya keuangan. Kelemahan
adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang
berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya,
sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya,
sumber daya keuangan yang terbatas, serta kecintaan dan loyalitas yang
kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa.

4. Mengembangkan Tindakan Alternatif


Setelah analisis SWOT maka kepala sekolah dan guru membuat
perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif tindakan dan langkah-

6
langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan.

5. Mengembangkan Rencana Strategi


Pengembangan rencana strategi pengajaran dilakukan dengan membuat
model pengembangan sistem pengajaran. Model pengembangan merupakan
kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran yang
meliputi dua dimensi yaitu dimensi rencana dan dimensi proses yang nyata.
Dimensi rencana : prosedur dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan
dalam mempersiapkan proses belajar mengajar. Dimensi proses yang nyata :
interaksi belajar mengajar yang berlangsung di kelas.

6. Mengembangkan Rencana Operasional


Diawali dengan melakukan analisis materi pelajaran yang terdapat
dalam kurikulum, analisis terhadap kalender pendidikan, pembuatan program
tahunan, program semester serta pembuatan silabus dan sistem penilaian.

D. Karakteristik Perencanaan Pengajaran

Menurut Banghart dan Trull dalam Harjanto, ada beberapa karakteristik perencanaan
pengajaran, yaitu :
1. Proses rasional
Proses rasional dalam perencanaan pengajaran mengacu pada
pendekatan yang sistematis dan logis dalam merancang suatu rencana
pembelajaran. Ini melibatkan langkah-langkah yang teratur dan terencana
dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dalam
konteks ini, para perencana menggunakan data dan informasi yang tersedia
untuk menganalisis kebutuhan siswa, memilih metode pengajaran yang sesuai,
menentukan sumber daya yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas
rencana pembelajaran tersebut. Dengan pendekatan ini, perencanaan
pengajaran menjadi lebih terstruktur dan terukur.

2. Konsep dinamik

7
Konsep dinamik dalam perencanaan pengajaran menekankan pentingnya
fleksibilitas dan adaptabilitas dalam merespons perubahan yang terjadi selama
proses pembelajaran. Perencanaan pengajaran yang dinamis mengakui bahwa
kondisi pembelajaran dapat berubah, termasuk kebutuhan siswa,
perkembangan teknologi, dan faktor lingkungan lainnya. Oleh karena itu,
perencana harus mampu menyesuaikan rencana pembelajaran mereka secara
tepat waktu sesuai dengan perubahan tersebut agar tetap relevan dan efektif.

3. Terdiri dari beberapa aktivitas


Perencanaan pengajaran melibatkan serangkaian aktivitas yang saling
terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi identifikasi tujuan pembelajaran,
pemilihan strategi pengajaran, penyusunan materi pelajaran, penentuan
metode evaluasi, serta penyesuaian rencana pembelajaran berdasarkan umpan
balik. Dengan memperhatikan semua aktivitas ini secara komprehensif,
perencana dapat memastikan bahwa setiap aspek pembelajaran telah
dipertimbangkan dengan baik.

4. Berkaitan dengan Pemilihan Sumber Dana


Pemilihan sumber dana merupakan bagian penting dari perencanaan
pengajaran, terutama dalam konteks institusi pendidikan yang memerlukan
alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Guru perlu
mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan akan peralatan, bahan-
bahan ajar, literatur, atau pelatihan tambahan untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, perencanaan pengajaran juga
mencakup aspek pengelolaan sumber daya finansial yang relevan dengan
kegiatan pembelajaran yang direncanakan.

E. Dimensi-Dimensi Perencanaan Pengajaran

Berikut ini merupakan dimensi-dimensi dari perencanaan pengajaran, yaitu adalah


sebagai berikut:
1. Signifikan

8
Dimensi ini mengacu pada pentingnya tujuan pembelajaran yang
ditetapkan dalam perencanaan pengajaran. Tujuan pembelajaran harus
signifikan secara kontekstual, artinya mereka harus relevan dengan kebutuhan
siswa, kurikulum yang berlaku, dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan pembelajaran yang signifikan membantu memotivasi siswa dan
memberikan arah yang jelas dalam proses pembelajaran.

2. Feasibilitas
Feasibilitas merujuk pada kemungkinan untuk melaksanakan rencana
pembelajaran dengan sumber daya yang tersedia, seperti waktu, dana, dan
tenaga pengajar. Sebuah rencana pengajaran harus mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya dan menciptakan strategi yang realistis untuk
mencapai tujuan pembelajaran tanpa mengabaikan kualitas dan efektivitas
pembelajaran.

3. Relevansi
Relevansi menunjukkan sejauh mana materi dan metode pembelajaran
yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan siswa. Rencana
pengajaran harus mempertimbangkan latar belakang, minat, dan kemampuan
siswa agar dapat membuat pengalaman pembelajaran yang bermakna dan
relevan bagi mereka.

4. Kepastian
Kepastian berkaitan dengan kejelasan dan ketegasan dalam
merencanakan aktivitas pembelajaran, tujuan, serta kriteria keberhasilan.
Sebuah rencana pengajaran yang jelas dan pasti membantu siswa dan guru
dalam memahami apa yang diharapkan dari pembelajaran tersebut serta
memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Ketelitian
Ketelitian mengacu pada detail dan akurasi dalam perencanaan
pengajaran. Sebuah rencana pembelajaran yang teliti memperhitungkan
berbagai aspek seperti urutan pembelajaran, metode pengajaran yang

9
digunakan, penilaian, serta pengelolaan kelas. Ketelitian ini membantu dalam
meminimalkan kebingungan dan kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran.

6. Adaptabilitas
Adaptabilitas menunjukkan kemampuan untuk menyesuaikan rencana
pembelajaran dengan perubahan situasi atau kebutuhan siswa yang mungkin
terjadi selama proses pembelajaran. Sebuah rencana pembelajaran yang
adaptif dapat menanggapi berbagai tantangan atau peluang yang muncul
dalam proses pembelajaran tanpa mengorbankan tujuan pembelajaran yang
utama.

7. Waktu
Dimensi waktu mencakup pengaturan waktu yang efisien dan efektif
untuk setiap aktivitas pembelajaran. Sebuah rencana pengajaran harus
memperhitungkan alokasi waktu untuk setiap bagian pembelajaran agar
mencapai tujuan pembelajaran tanpa mengabaikan kebutuhan siswa untuk
istirahat dan refleksi.

8. Monitoring
Monitoring merujuk pada proses pemantauan dan evaluasi terhadap
kemajuan siswa selama pembelajaran berlangsung. Rencana pengajaran harus
mencakup strategi pemantauan yang jelas, seperti tes formatif, observasi kelas,
atau penilaian kinerja siswa, untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran
tercapai dan memberikan umpan balik yang diperlukan untuk perbaikan.

9. Isi Perencanaan
Isi perencanaan mencakup semua komponen yang diperlukan dalam
merencanakan pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, strategi pengajaran,
materi pembelajaran, penilaian, dan sumber daya yang diperlukan. Sebuah
rencana pengajaran yang lengkap dan komprehensif memastikan bahwa semua
aspek pembelajaran telah dipertimbangkan dan disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif.

10
F. Masalah-Masalah Pokok Dalam Perencanaan Pengajaran

Beberapa permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi


pemecahannya yaitu:
1. Masalah Arah atau Tujuan
Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah atau tujuan
pengajaran adalah : rumusan masalah yang dibuat oleh guru terlalu luas dan
tidak operasional, sehingga sulit diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan
pengajaran tidak dipahami oleh siswa.

2. Masalah Evaluasi
Masalah yang muncul dalam evaluasi, berkisaran antara lain : Prosedur
evaluasi yang tidak dikenal oleh siswa yang berakibat evaluasi yang
dilaksanakan tidak adil, dan memuaskan para siswa. Rumusan instrumen
penilaian tidak jelas, alat penilaian dibuat secara sembarang, kurang atau tidak
memenuhi syarat validitas, serta tingkat reliabilitas yang rendah. Tingkat daya
pembeda soal yang kurang baik yaitu tidak dapat membedakan mana siswa
pintar dan mana siswa yang kurang pintar.

3. Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran


Masalah yang muncul adalah bagaimana memilah-milah mana materi
pelajaran yang harus didahulukan penyajiannya secara runtun, logis dan
sistematis. Lalu apabila materi pelajaran yang disajikan tidak serasi dan tidak
terorganisasi dengan baik maka akibatnya terjadi kegagalan dalam
menyampaikan uraian materi pelajaran. Penyebab kegagalan penyampaian
materi disebabkan guru membuat instrumen penilaian yang isinya
menghendaki jawaban materi pelajaran yang sebenarnya belum atau tidak
diajarkan.

4. Masalah Metode
Masalah yang berkaitan dengan metode pengajaran adalah kurang atau
tidak tepat sasaran dalam pemilihan metode yang digunakan, bersifat monoton
dan tidak sesuai dengan tujuan, strategi, model serta pendekatan pengajaran
yang digunakan.

11
5. Hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan bisa datang dari siswa (kurang mampu mengikuti
pelajaran, memiliki perbedaan individual), dari guru (kurang berminat
mengajar), faktor institusional (terbatasnya ruang kelas, laboratorium serta
alat-alat peraga).

G. Manfaat Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses


pembelajaran berlangsung dan memainkan peran penting dalam membimbing guru
untuk melaksanakan penurunan sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswanya. Perencanaan mengajar sebagai proses belajar mengajar memiliki beberapa
keuntungan, yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran:
Perencanaan pengajaran membantu pendidik untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Dengan merencanakan dengan cermat, pendidik dapat menyusun tujuan
pembelajaran yang jelas, memilih metode pengajaran yang tepat, serta
menentukan materi dan sumber belajar yang relevan. Hal ini akan berdampak
langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

2. Menyediakan Struktur Pembelajaran yang Teratur


Dengan melakukan perencanaan pengajaran, pendidik dapat menyusun
rencana pembelajaran yang terstruktur dan teratur. Struktur yang jelas akan
membantu peserta didik untuk memahami apa yang akan dipelajari,
bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung, serta kapan dan bagaimana
evaluasi akan dilakukan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan
pembelajaran yang lebih teratur dan terarah.

3. Memfasilitasi Diferensiasi Pembelajaran


Setiap peserta didik memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang
berbeda-beda. Melalui perencanaan pengajaran yang baik, pendidik dapat
mempersiapkan beragam strategi pembelajaran yang dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan individual peserta didik. Dengan demikian, perencanaan

12
pengajaran memfasilitasi diferensiasi pembelajaran yang memungkinkan
setiap peserta didik untuk belajar secara optimal.

4. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik


Perencanaan pengajaran yang matang mencakup pemikiran tentang
bagaimana cara memotivasi dan melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Melalui penggunaan metode pembelajaran yang interaktif,
pemberian tugas-tugas yang relevan, serta penggunaan teknologi pendukung
pembelajaran, perencanaan pengajaran dapat membantu menciptakan
pengalaman pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik.

5. Mempermudah Evaluasi Pembelajaran


Dalam perencanaan pengajaran, pendidik juga merencanakan berbagai
bentuk evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, proses evaluasi menjadi lebih terencana dan sistematis. Melalui
evaluasi yang terintegrasi dalam perencanaan pengajaran, pendidik dapat
memperoleh informasi yang berharga tentang sejauh mana peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran, serta mengidentifikasi area-area yang perlu
perbaikan.

6. Meningkatkan Efisiensi Waktu dan Sumber Daya


Perencanaan pengajaran yang baik membantu mengoptimalkan
penggunaan waktu dan sumber daya yang tersedia. Dengan merencanakan
dengan cermat, pendidik dapat menghindari pemborosan waktu dan upaya
dalam penyusunan pembelajaran yang tidak efektif. Hal ini akan berdampak
pada efisiensi penggunaan waktu dan sumber daya yang tersedia dalam proses
pembelajaran.

7. Mengarahkan Pengembangan Profesional


Melalui perencanaan pengajaran, pendidik dapat merefleksikan praktik
pengajaran mereka sendiri. Dengan mengevaluasi hasil pembelajaran dan
respons peserta didik, pendidik dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dalam pendekatan pengajaran mereka. Hal ini dapat menjadi dasar
untuk pengembangan profesional lebih lanjut, sehingga meningkatkan kualitas
pengajaran secara berkelanjutan.

13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan pengajaran adalah tugas penting yang harus dilakukan oleh


semua guru dan calon guru. Perencanaan pengajaran berarti berpikir tentang
bagaimana menerapkan prinsip-prinsip umum mengajar dalam situasi interaksi
pengajaran (interaksi guru-murid) tertentu, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Perencanaan pengajaran yang lebih baik didasarkan pada pemikiran yang lebih baik,
sehingga pelaksanaannya diharapkan lebih baik.

Setiap perencanaan yang baik adalah langkah menuju kemajuan. Pada


awalnya, suatu ide hanya samar-samar, tetapi dengan pemikiran yang matang, ide itu
menjadi lebih jelas dan lebih rinci. Setiap rencana harus dapat disesuaikan untuk
memastikan bahwa pengajaran terus diperbaiki dan ditingkatkan.

B. Saran

Berdasarkan penjelasan diatas, maka saran yang didapatkan adalah sebagai


berikut:

1. Mahasiswa harus membaca banyak buku tentang perencanaan pembelajaran


setelah mempelajari konsep dasar materi ini, karena makalah ini hanya
membahas konsep dasar.

2. Ada baiknya siswa memiliki pemahaman awal tentang konsep perencanaan,


pemahaman siswa, urgensinya, posisinya dengan ilmu pendidikan praktis,
ruang lingkup, dan hubungannya dengan ilmu pendidikan praktis. Ini akan
membantu mereka memahami kekurangan dalam makalah ini saat
membacanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Henry Eryanto, M. M., & Marsofiyati, S. P. (2022). PERENCANAAN


PENGAJARAN. UNJ PRESS.

M., & Maskiah, M. (2016). Perencanaan pengajaran dalam kegiatan pembelajaan.


Jurnal Diskursus Islam, 4(3), 484-492.

Uno, H. B. (2023). Perencanaan pembelajaran. Bumi Aksara.

Wajdi, H. F. (2021). Buku Ajar Perencanaan Pengajaran Panduan Di Perguruan


Tinggi. Ahlimedia Book.

Dolong, M. J. (2016). Sudut pandang perencanaan dalam pengembangan


pembelajaran. Inspiratif Pendidikan, 5(1), 65-76.

Kuswahyuningsih, K. (2023). Pengaruh Workshop dan Perencanaan Pengajaran


Terhadap Kinerja Guru. Journal Of Administration and Educational
Management (ALIGNMENT), 6(1), 1-12.

Asrori, M. (2013). Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi


pembelajaran. Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5(2),
26.

15

Anda mungkin juga menyukai