MEMPELAJARINYA
Oleh kelompok 1:
HENDRI SETIAWAN
RODI ASWANDI
MARYAM
,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi dan Esensi Al-Qur‟an..................................................................................3
B. Ulumul Al-Qur”an ..................................................................................................4
C. Pengertian studi Al-Qur”an ..................................................................................8
D. Tujuan mempelajari studi Al-Qur”an ..................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur‟an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap
muslim. Al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuktentang hubungan manusia dengan
Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum min Allah
wa hablum min an-nas), serta manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami
ajaran Islam secara sempurna (kaffah), diperlukan pemahamanterhadap kandungan Al-
Qur‟andan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan
konsisten.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi dan Esensi Al-Qur‟an?
2. Bagaimana Ulumul Al-Qur”an?
3. Apa Pengertian studi Al-Qur”an?
4. Apa tujuan mempelajari studi Al-Qur”an?
C. Tujuan
1
Masfuk zuhdi, pengantar ulumul qur’an, (Surabaya:karya abditama, 1997),
1. Mengetahui Fungsi dan Esensi Al-Qur‟an
PEMBAHSAN
1. Fungsi Al-Qur‟an
a. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk pada jalan yang amat lurus. (Al-
Isrâ [17]:9) Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus yaitu jalan
mereka yang diberi nikmat serta diridhoi oleh Allah SWT.
c. Sebagai Obat
2
Al-Zarkasyi, Badr Al-Din Muhammad bin Abd.Allah, (1957) Al-Burhan fi „Ulum Al-Quran,( Kairo ; Al-Halaby, ), jilid I
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-
orang yang zalim selain kerugian”. (Al-Isra' [17]: 82)
3
Http://abarokah51.blogspot.co.id/2012/11/mengetahui-fungsi-dari-al-quran.html. Diposkan Friday, November 2,
2012
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”. 4
2. Esensi al-Quran
Esensi al-Quran yang besar terpendam dalam hidayah, aqidah- aqidah yang
benar, bentuk ibadah- ibadah yang sempurna, akhlak- akhlak yang mulia, aturan hukum
yang adil. Juga terkandung dalam pengajaran- pengajaran untuk membangun
masyarakat yang unggul dan perundang- undangan negara yang kokoh.
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan
(ayat- ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan.”
4
J. Abdillah http://arjunajuna8.blogspot.co.id/2012/06/esensi-al-quran.html. Di Poskan Rabu, 27 Juni 2012
5
Nazzhao Abarokah. Http://abarokah51.blogspot.co.id/2012/11/mengetahui-fungsi-dari-al-quran.html. Diposkan
Friday, November 2, 2012
membaca berarti juga mengumpulkan, sebab orang yang membaca bekerja
mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam sesuatu yang ia baca. Maka
perintah membaca dalam Al-Qur‟an, seperti yang terdapat di awal Surah Al-„Alaq,
bermakna bahwa Allah menyuruh umat Islam mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang
terdapat di alam raya atau dimana saja, dengan tujuan agar si pembaca melalui gagasan,
bukti atau ide yang terkumpul dalam pikirannya itu, memperoleh suatu kesimpulan
bahwa segala yang ada ini diatur oleh Allah.
Jadi, „ulumul Qur‟an secara istilah bermakna “Segala ilmu yang membahas
tentang kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan
turun, bacaan, kemukjizatan, dan lain sebagainya”. Ash-Shabuni mendefinisikan „ulumul
Qur‟an itu kepada “Kajian-kajian yang berhubungan dengan Al-Qur‟an dari aspek turun,
pengumpulan, susunan, kodifikasi, asbab an-nuzul, Al-makki wa Al-madani,
pengetahuan mengenai an-nasikh dan Al-mansukh, muhkam dan mutasyabihdan lain
sebagainya segala pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur‟an. Menurut Az-Zarqani,
„ulumul Qur‟an adalah “Kajian-kajian yang berhubungan dengan Al-Qur‟an, dari aspek
turun, susunan, pengumpulan, tulisan, bacaan, tafsir, mukjizat, nasikh dan mansukh,
menolak syubhat darinya, dan lain-lain. Jadi, apa saja ilmu yang berkaitan dengan Al-
Qur‟an adalah termasuk dalam perbincangan „ulumul Qur‟an. 6
Dari definisi yang ada tersebut ada perbedaan redaksi antara para ulama yang
satu dengan ulama yang lain. Walaupun ada perbedaan, penulis melihat ada maksud
yang sama, baik antara Ash-Shabuni maupun Az-Zarqani, yakni bahwa „ulum Al-Qur‟an
adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur‟an.
6
Drs. Syamsul Nahar, M.Ag, (Studi Ulumul Qur”an)
7
Manna, Al-Qattan, (1973), Mahabits fi „Ulum al-Quran, ( Mansyurat al-„Asr al-Hadits,)
Analisis lain dikemukakan oleh Abu SyahbahDengan merujuk kepada kitab
Muqaddimatanifi „ulumA1-Qur‟an yang dicetak tahun 1954 dan diedit oleh Arthur Jeffri,
seorang orientalis kenamaan, Syahbah berpendapat bahwa istilah „ulum Al-Qur‟an
muncul dengan ditulisnya kitabAl-Mabani fi Nazhm Al-Ma‟aniyang ditulis tahun 425 H
(abad V H). Sayangnya, penulis kitab itu belum ditemukan sampai sekarang. Kitab yang
hasil cetakannya mencapai 250 halaman itu menyajikan pembahasan-pembahasan
tentang makki-madani, nuzul Al-Qur‟an, kodifikasi Al-Qur‟an, penulisan dan mushaf,
penolakan terhadap berbagai keraguan menyangkut pengkodifikasi Al-Qur‟an dan
penulisan mushaf, jumlah surat dan ayat, tafsir, ta‟wil, muhkam-mutasyabih,turunnya
Al-Qur‟an dengan tujuh huruf (sab‟ah ahruf) dan pembahasan-pembahasan lainnya.
Lebih lanjut, Syahbah mengkritik analisis yang dikemukakan oleh Az-Zarqani. Kritiknya
itu menyangkut embel-embel“„ulum Al-Qur‟an”pada kitab Al-Burhan fi „ulum Al-Qur‟an
yang dinyatakan oleh Az-Zarqani sebagai kitab„ulum Al-Qur‟an yang pertama kali
muncul. Persoalannya, Az-Zarqani menyatakan juz I kitab itu hilang. Lalu, dari mana ia
memperoleh nama kitab itu? Tetapi setelah dilakukan pengecekan terhadap kitab
KasyfAzh-Zhunun, menurut Syahbah, ternyata kitab itu bernama Al-Burhan fi Tafsir Al-
Qur‟an. Pendapat lain dikemukakan Subhi Al-ShaliH Ia berpendapat bahwa istilah „ulum
Al-Qur‟an sudah muncul semenjak abad III H, yaitu ketika Ibn Al-Marzuban menulis
kitab yang berjudul Al-Hawi fi „ulum Al-Qur‟an.
Secara etimologi al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam bentuk kata benda
abstrak mashdar dari kata (qara’a-yaqrau Qur’anan) yang berarti bacaan. Sebagian
ulama yang lain berpendapat bahwa lafazh al-Qur’an bukanlah musytak dari qara’a
melainkan isim alam (nama sesuatu) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama
Taurat dan Injil. Penamaan ini dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Menurut gramatika bahasa Arab bahwa kata “al-Qur’an” adalah bentuk
mashdar dari kata qara’a yang maknanya muradif (sinomin) dengan kata qira’ah,
artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi aturan, karena mengingat pemakaian
yang dipergunakan al-Qur’an dalam berbagai tempat dan ayat. Misalnya, antara lain
dalam surat al-Qiyamah ayat 17–18:
Dalam surat lain, seperti al-A’raf ayat 204:(Dan apabila dibacakan al-Qur’an,
maka dengar kanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat), surat an-Nahl ayat 98: (Apabila kamu membaca al-Qur’a,hendaklah kamu
meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk)”.
Dalam surat al-Isra’ ayat 106: (Dan al-Qur’an itutelah Kami turunkan dengan
berangsur angsur agar kamu membacakannya dengan perlahan lahan kepada manusia
dan Kami menurunkannya bagian demi bagian).
Surat al-Muzammil ayat 20: (Maka dia member keringanan kepadamu, karena itu
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an),surat al-Insyiqaq ayat 21: (Dan
apabila al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud).
Serta surat al-Waqi’ah ayat 77-79: (Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah bacaan
yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),tidak menyentuhnya
kecuali hamba-hamba disucikan).Sedangkan pengertian al-Qur’an menurut istilah
(terminologi), para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi, sesuai dengan
segi pandangan dan keahlian masing-masing. Berikut dicamtumkan beberapa definisi al-
Qur’an yang dikemukakan para ulama, antara lain:
1) Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuthy seorang ahli Tafsir dan Ilmu Tafsir di
dalam bukunya “Itmam al-Dirayah” menyebutkan: “Al-Qur’an ialah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.untuk melemahkan pihak-
pihak yang menantang-nya, walaupun hanya dengan satusurat saja dari
padanya”.
2) Muhammad Ali al-Shabuni menyebutkan pula sebagai berikut:“Al-Qur’an adalah
Kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan malaikat Jibril a.s dan ditulis
pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah, yang dimulai dengan surat
al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.
3) As-Syekh Muhammad al-Khudhary Beik dalam bukunya “Ushul al-Fiqh”. “Al-Kitab itu
ialah al-Qur’an, yaitu firman Allah Swt. Yang berbahasa Arab, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk dipahami isinya, untuk diingat selalu, yang
disampaikan kepada kita dengan jalan mutawatir, dan telah tertulis didalam suatu
mushaf antara kedua kulitnya dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat an-Nas”.8
10
Kaca depan phonix, windshied (3 september 2020), phoniex
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi dan ensensi Al-Qur’an adalah sebagai Al huda, Al furqon, Asy-syifa dan
Mau’idhoh bagi orang yang beriman, melalui rasullulah. Secara etimologi, „ulum Al-Qur‟an
terdiri dua kata, yaitu „ulumdanAl-Qur‟an. „Ulumadalah jamak dari Al-„alim yang berarti
ilmu, maka „ulum berarti ilmu-ilmu Menurut gramatika bahasa Arab bahwa kata “al-
Qur’an” adalah bentuk mashdar dari kata qara’a yang maknanya muradif (sinomin)
dengan kata qira’ah, artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi aturan, karena
mengingat pemakaian yang dipergunakan al-Qur’an dalam berbagai tempat dan ayat,
B. Saran
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat sebagai sumber ilmu bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
11
Ulumul Qur’an sebagai ilmu, https://osf.oi
DAFTAR PUSTAKA
Http://abarokah51.blogspot.co.id/2012/11/mengetahui-fungsi-dari-al-quran.html.
Diposkan Friday, November 2, 2012
Al-„Utsaimin, asy-Syaikh Muhammad bin Shaleh, Ushul fi at-Tafsir, terj. Abu Abdillah
Ibnu Rasto ( Solo : Pustaka Ar-Rayyan, 2008 )
J. Abdillah, https://arjunajuna8.blogspot.co.id/2012/11/mentahui/funsi-dari-Al-
qur’an.html. Diposkan friday, November 2012
Https://windshield-replacemen-phoniex.co