Anda di halaman 1dari 19

Studi Quran

DISUSUN OLEH :

NANDA KITO BAGUNO (12050315995)

KELAS 3D SISTEM INFORMASI

DOSEN PENGAMPU : Arif Marsal, Lc.,M.A.

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022

Kata pengantar

‫يم‬
ِ ‫س ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِح‬
ْ ِ‫ب‬

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Alhamdulillah, penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Makalah ini dibuat demi untuk melengkapi tugas pada mata kuliah Studi Quran. Penulis
menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi maupun cara
penulisannya. Maka demikian, dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka, penulis menerima
serta sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan tugas berikut
kedepannya. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Amin.

Pekanbaru, 16 Oktober 2022

Nanda Kito Baguno


DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
1. Wahyu dan Ilham..........................................................................................5
2. Alquran merupakan wahyu Allah.................................................................7
2.2 Syubuhat tentang kewahyuan alquran serta bantahanya.........................10
1. QS Al Hijr : 9................................................................................................10
2. Al-Qur’an bukanlah wahyu dari Allah, akan tetapi buku karangan
Muhammad.......................................................................................................11
2.3 Pengakuan nabi nabi palsu dan perbedaanya dengan wahyu yang sampai
kepada para nabi dan rasul..................................................................................13
1. Nabi nabi palsu...........................................................................................13
2. Wahyu yang diturunkan kepada nabi dan rasul.........................................16
BAB III......................................................................................................................17
PENUTUP.................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Alquran sebagai wahyu adalah bagian dari keyakinan umat Islam yang tidak bisa
diinterogasi secara “ilmiah”. Seorang muslim beriman bahwa Alquran, dengan satu cara:
karena diwahyukan oleh Allah. Pada level ini, tampaknya kita relevan memakai perspektif
“fideistis” yang dikemukakan oleh Soren Kierkegaard. Alquran merupakan wahyu Allah swt
yang diwahyukan kepada NabiMuhammad saw untuk disampaikan kepada umat manusia
sebagai pedoman hidup. Alquran memberikan banyak pengaruh kepada kehidupan umat
manusia.
Kalimat-kalimat atau ayat-ayat dalam Alquran sangat kaya dan beragam sehingga
sangat menarik untuk diteliti. Kalimat didalamnya mengandung banyak pesan dan isi baik
berupa perintah, anjuran, larangan, berita, dan cerita oleh Allah swt kepada umat manusia.
Semua diciptakan dengan maksud agar manusia Bahagia hidup dunia dan akhiratnya. Agar
tujuan itu dapat dibuktikan secara nyata oleh manusia, maka Alquran hadir dengan petunjuk-
petunjuk, keterangan-keterangan, dan konsep-konsep, baik yang bersifat global maupun
terperinci, yang tersurat maupun yang tersirat dalam berbagai persoalan dan disemua bidang
kehidupan umat manusia.
Bahasa yang digunakan dalam terjemahanAlquran tidak dibuat seperti bahasa
jurnalistik, misalnya saja koran, majalah, buletin dan lain sebagainya. Alquran adalah wahyu
Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dengan alasan wahyu Allah tersebut
Alquran tidak dibuat dengan Bahasajurnalistik seperti yang tercantum dalam media cetak
Koran.Untuk memahami makna yang terkandung dalam Alquran manusia perlu mengkaji
lebih dalam.Kajian yang bisa dilakukan antara lain, menelaah kandungan makna serta
mendeskripsikan makna yang terkandung dalam setiap ayat demi ayat dalamAlquran.
1.2 Rumusan masalah

1. Memahami makna wahyu dan ilham, serta alquran adalah merupakan wahyu
2. Memahami syubuhatyang dilontarkan seputar kewahyuan alquran serta bantahanya
3. Pengakuan nabi nabi palsu dan perbedaanya dengan wahyu yang sampai kepada para
nabi dan rasul

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Memahami makna wahyu dan ilham serta al-quran adalah merupakan wahyu allah
1. Wahyu dan Ilham
Kata Wahyu berasal dari bahasa arab, bukan bahasa ajam. Pengertian wahyu menurut
bahsa etimologi, mempunyai beberapa arti, seperti: Kecepatan, bisikan, isyarat, kitab.
Wahyu adalah lafazhmusytarak, artinya mempunyai beberapa makna dan arti
Pengertian wahyu secara terminologi adalah firman (petunjuk) Allah yang disampaikan
kepada para nabi dan awiya
kitab yang cukup terkenal yaitu kitab Risalatut Tauhid karangan Syekh Muhammad
Abduh, terutama yang dimuat di halaman 108; kitab Al Kulliyat karya Imam Abul Baqo’,
terutama yang dimuat di dalam halaman 373; dan kitab At Ta’rifat karya Syarif Ali
Muhammad Al Jurjani, terutama yang dimuat di halaman 34.
1. Wahyu datang melalui atau dengan perantaraan malaikat Jibril, sedangkan ilham
datang melalui penghunjaman langsung oleh Allah kepada yang dikehendaki-Nya.
2. Wahyu hanya diterima para nabi atau rasul, sedangkan ilham dapat diterima oleh siapa
saja yang dikehendaki Allah, baik sewaktu pintu kenabian masih terbuka maupun setelah
tertutup.
3. Wahyu diterima untuk kemaslahatan seluruh umat manusia atau umat tertentu,
sedangkan ilham hanya untuk yang menerimanya.
4. Pintu wahyu telah tertutup sejak berakhirnya tugas kenabian yaitu setelah Nabi
Muhammad SAW diutus, sehingga wahyu dikenal oleh kalangan ‘Ulumul Quran dengan
istilah tertutup rapat pintunya. Sedangkan pintu ilham selalu terbuka selagi ada manusia
dan berlaku sepanjang masa, sehingga ilham terkenal di kalangan ulama ‘Ulumul Quran
dengan istilah selalu terbuka pintunya.
Ilham Pengertian ilham dari sisi penyampaiannya disamakan dengan wahyu yang
disampaikan lewat hati. Namun berbeda karena ilham tidak melalui perantara. Ilham pula
dapat disebut sebagai inspirasi. Inspirasi bermakna bisikan batin yang timbul dengan
sendirinya. Ilham merupakan petunjuk Allah yang terbit dalam hati, dan harus ada
keyakinan bahwa petunjuk itu dating dari Allah. Penerimaan ilham ada dua macam. Yang
pertama datang dengan sendirinya, dan yang kedua melalui permintaan yang sungguh-
sungguh.
Pengertian Ilham, menurut pendapat sebagian ulama, sebagaimana dikemukakan oleh
Hasbi Ash-Shiddieqie, ialah "menuangkan suatu pengetahuan kedalam jiwa yang
menuntut penerimanya supaya mengerjakannya, tanpa didahului dengan ijtihad dan
penyelidikan hujjah-hujjah agama". Sejalan dengan pendapat ini, Al-Jurjani dalam Kitab
At-Ta'rifat mendefinisikan, bahwa ilham ialah " sesuatu yang dilimpahkan ke dalam jiwa
dengan cara pemancaran, ia merupakan ilmu yang ada di dalam hati atau jiwa, dan
dengannya seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu tanpa didahului dengan
pemikiran".
Ilham dalam pengertian ini hampir sama dengan pengertian instink yang dikenal dalam
dunia Psikologi, yaitu: "pola tingkah laku yang merupakan karakteristik-karakteristik
spesifikasi tertentu; tingkah laku yang diwariskan dan dilakukan secara berulang-ulang
yang merupakan khas spesifikasi tertentu. Bahkan menurut Sigmund Freud, ia merupakan
sumber energi atau dorongan primal yang tidak dapat dipecahkan. Lebih lanjut Freud
menambahkan, instink itu terbagi dua: instink kehidupan (Eros) dan instink Kematian
(Tahanatos)". Dua macam instink (Ilham) yang terdapat dalam jiwa setiap manusia juga
di ungkapkan dalam Al-Quran dengan sebutan fujur dan Taqwa. Sebagaimana termaktub
dalam Al-qur'an, surat Al-Syams [91]:8.
(‫)فََأ ْلهَ َمهَا فُجُو َرهَا َوتَ ْق َواهَا‬
[Surat Ash-Shams 8]
Artinya:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kebaikan dan ketaqwaan nya. (Q.S. al-
Syams [91]: 8).
2. Alquran merupakan wahyu Allah
Alquran merupakan kitab suci yang dipercaya umat Islam merupakan mukjizat abadi
Nabi Muhammad. Semua mukjizat para Nabi berakhir dengan kematian mereka, kecuali
Nabi Muhammad yang mukjizatnya masih terpelihara.
‫ْأ‬
ِ ‫اَّل يَ تِي ِه ْٱل ٰبَ ِط ُل ِم ۢن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َواَل ِم ْن خَ ْلفِِۦه ۖ ت‬
‫َنزي ٌل ِّم ْن َح ِك ٍيم َح ِمي ٍد‬
Artinya: "Yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."
Menurut Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Muhammad Sulaiman Al
Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, ayat ini menjelaskan orang batil itu
tidak bisa merintangi Alquran dengan menguranginya, menambahinya, dan
mendustakannya dengan mendatangkan kitab lain, atau mencabut kitab lain yang
digunakan untuk mencacatinya. Alquran itu diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana
dalam segala tindakanNya, mengatur urusan-urusan ciptaan-Nya, dipuji dalam segala
keadaan dan dipuji oleh seluruh makhluk-Nya atas kenikmatan melimpah yang diberikan
kepada mereka.

Tentunya dalil kebenaran Alquran ini tidak hanya dari firman Allah. Tapi juga fakta-fakta
didukung oleh beberapa bukti yang logis dan nyata.
1. Belum ada yang mampu menciptakan ayat semisal Alquran

Kaum musyrik gagal untuk menghasilkan satu ayat, apalagi satu surat, atau sebuah buku
seperti Alquran meskipun fakta mereka sangat bertekad dan sangat termotivasi untuk
menentang dan memalsukan panggilan Nabi.
Lebih lanjut, kita harus ingat mereka adalah ahli bahasa Arab, di mana Alquran
diturunkan. Pastinya, ini merupakan bukti pasti bahwa Alquran berasal dari Allah, Tuhan
semesta alam
2. Alquran menubuatkan kejadian di masa yang datang
Alquran meramalkan banyak hal yang tidak terlihat dan membuat beberapa nubuatan
yang semuanya digenapi persis seperti yang dinubuatkan. Misalnya, Persia mengalahkan
Bizantium dalam salah satu pertempuran mereka. Alquran mencatat kekalahan ini dengan
meramalkan bahwa Bizantium akan mengalahkan Persia, dan inilah yang sebenarnya
terjadi.
Allah Ta'ala Berkata (apa artinya):
Quran Surat Ar-Rum Ayat 2:

ِ َ‫ُغلِب‬
‫ت ٱل‬

ِ ْ‫فِ ٓى َأ ْدنَى ٱَأْلر‬


َ‫ض َوهُم ِّم ۢن بَ ْع ِد َغلَبِ ِه ْم َسيَ ْغلِبُون‬
Artinya: "Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah
dikalahkan itu akan menang."
3. Alquran memuat fakta ilmiah yang saat ini baru ditemukan
Alquran memuat banyak fakta ilmiah yang ajaib yang baru ditemukan 14 abad kemudian.
Misalnya, Alquran memberi tahu kita tentang penghalang yang memisahkan air asin dari
air tawar agar tidak bercampur satu sama lain. Allah Ta'ala Berkata dalam alquran Surat
Ar-Rahman Ayat 19:
‫َم َر َج ْٱلبَحْ َر ْي ِن يَ ْلتَقِيَا ِن‬
Artinya: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu."
Ayat ini turun dan baru sekitar empat belas abad, ilmu pengetahuan modern
mengukuhkan fakta ilmiah ini.
4. Membaca Alquran membuat pikiran menjadi damai
Quran Surat Ar-Ra’d Ayat 28:
ْ ‫َط َمِئ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ۗ َأاَل بِ ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ت‬
ُ‫َط َمِئ ُّن ْٱلقُلُوب‬ ۟ ُ‫ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
ْ ‫وا َوت‬ َ
Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
5. Alquran menjadi obat dan dapat mengusir gangguan setan
Alquran juga merupakan obat dan mengusir setan ketika dibacakan. Hal ini dijelaskan
dalam Surat Al-Isra Ayat 82:
ٰ
‫َونُن َِّز ُل ِمنَ ْٱلقُرْ َءا ِن َما هُ َو ِشفَٓا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل َخ َسارًا‬
Artinya: "Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian."
Al-Waleed ibn Al-Mugheerah, salah satu pemimpin senior politeis Quraisy, berkata
tentang Quran:
"Apa yang bisa kukatakan? Apakah itu tentang prosa atau puisi, atau puisi para jin, saya
memiliki pengetahuan yang lebih besar daripada orang lain mana pun," katanya.

"Demi Tuhan! Kata-kata yang diucapkan oleh pria ini (Muhammad) tidak dapat
dibandingkan dengan yang lainnya. Demi Tuhan, perkataannya memiliki rasa manis
yang menawan dan keindahan khusus. Cabang-cabang katanya sarat dengan buah-buahan
sementara akarnya tertanam kuat di dalam tanah tempat asal buah itu," jelasnya.
"Ini lebih unggul dari semua wacana lainnya, dan tidak mungkin wacana lain
menunjukkannya dalam cahaya yang buruk. Yang pasti itu akan menaklukkan apa pun
yang berada di bawah pengaruhnya sendiri."
2.2 Syubuhat tentang kewahyuan alquran serta bantahanya

1. QS Al Hijr : 9
)9( َ‫إنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya.(QS Al Hijr : 9).
Walaupun musuh-musuh islam dari kalangan kaum Orientalis maupun yang lain telah
berusaha untuk melontarkan kritikan-kritikan yang menimbulkan keraguan terhadap Al
Quran namun karena janji Allah Ta’alaa Al Quran tetap terjaga dan terpelihara melalui
para ulama yang sholih dan ikhlas berjuang demi Al Quran.
Diantara bentuk syubhat yang dilontarkan mereka adalah :
Bahwasanya bentuk bacaan Al Quran yang bermacam-macam bukankah itu
menunjukkan perselisihan dalam Al Quran, dan itu adalah sejenis perubahan?
Qiroat (bentuk bacaan) Al Quran merupakan istilah khusus yang berbeda dengan makna
qiroat secara umumnya : yakni qiroat atau bacaan apapun yang tertulis, baik itu lembaran
maupun kitab.
Sedangkan makna qiroat Al Quran secara khusus adalah :
“ perbedaan lafazh-lafazh wahyu dalam huruf-hurufnya atau cara membacanya dengan
atau tanpa tasydid dan lain-lainnya ( Al Burhan Fii Ulumil Quran 1/318).
Sebagian yang lain mendefinisikannya :
“ Al Qiroat : mengucapkan lafazh-lafzh Al Quran sebagaimana diucapkan oleh Nabi
shallawahu ‘alaihi wasallam …”(Qiroat Quraniyah sejarah dan definisinya).
Yang perlu dipahami dengan benar adalah bahwa Qiroat Al Quran wahyu dari Allah
Ta’alaa, maka termasuk kedalam Al Quran bukan diluarNya.
2. Al-Qur’an bukanlah wahyu dari Allah, akan tetapi buku karangan Muhammad.
Bantahan:
Orientalis selalu menuntut pembuktian baik empirik maupun logis tentang keyakinan
bahwa Al-Qur’an merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Pun demikian, pendapat mereka bahwa al-Qur’an
bukanlah wahyu melainkan karangan Muhammad juga perlu pembuktian dan penjelasan
yang masuk akal. Apakah pendapat mereka bisa diterima dengan akal sehat?
Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan jika dikatakan bahwa al-Qur’an merupakan
karangan Muhamad Saw:
Pertama, jika al-Qur’an merupakan karangan Muhammad, mengapa beliau tidak
menisbahkan “karangannya” yang agung ini pada dirinya sendiri, malah kepada pihak
lain (Allah Swt) ?
Kedua, jika al-Qur’an adalah karangan Muhammad, untuk apa tujuan beliau mengambil
resiko dengan menantang seluruh penghuni dunia supaya bisa mendatangkan hal yang
sama?
Ketiga, jika al-Qur’an adalah karangan Muhammad, bagaimana beliau bisa mengetahui
kabar tentang orang-orang terdahulu?
Keempat, jika al-Qur’an adalah karangan Muhammad, bagaimana beliau bisa
menyampaikan banyak perkara ghaib, yang beberapa di antaranya telah terjadi saat beliau
masih hidup dan beberapa lainnya masih berlangsung kejadiannya sampai hari kiamat
kelak?
Bayangkan seorang pembohong mencoba menulis sebuah buku berisi tentang berbagai
hal termasuk perkara ghaib yang dikarangnya sendiri dan membuat klaim bahwa buku
yang ditulisnya tersebut merupakan wahyu Ilahi. Pastinya akan banyak orang cerdik
pandai dengan mudah mengungkapkan kebohongan buku tersebut.
Bukan hal sulit untuk membuktikan bahwa bukunya merupakan karangan manusia biasa.
Seorang manusia biasa, ia akan menulis sebuah buku sesuai dengan standar yang
dimilikinya sebagai manusia pada umumnya. Tulisannya akan bersumber dari
keterbatasan kemampuan, perasaan/penginderaan, ambisi dan keinginan, pengetahuan
yang dimiliki, dan konteks pembicaraannya.
Apakah berbagai keterbatasan manusiawi yang bisa kita lihat dalam al-Qur’an ? Dengan
melihat lebih teliti terhadap ayat-ayat Al-Qur’an akan menjadi jelaslah ke-ilahiyah-an Al-
Qur’an. Tema-tema yang terdapat dalam al-Qur’an sangatlah tinggi, jauh melampaui apa
yang menjadi perhatian para manusia dan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Al-Qur’an tidak menyebutkan apapun tentang perkawinan Rasulullaah atau kelahiran
anak-anaknya, atau kematian mereka, atau hal-hal pribadi lainnya yang berkaitan dengan
istri-istri atau sahabat-sahabatnya. Al-Qur’an bukanlah sebuah buku yang dimaksudkan
untuk mencatat biografi dan cerita, sehingga di dalamnya tidak disebutkan nama salah
satu istri atau anak-anak beliau, bahkan tidak terdapat juga nama seorang sahabat maupun
musuh dari musuh-musuh beliau, kecuali nama Abu Lahab dan Zaid.
Bahkan, Al-Qur’an tidak menyebut nama beliau kecuali hanya lima kali saja, sedangkan
nama nabi Isa disebutkan sebanyak dua puluh lima kali, dan nama nabi Musa disebutkan
lebih dari seratus kali. Ini semakin membuktikan kepada setiap pembaca al-Qur’an bahwa
al-Qur’an itu adalah kitabullah, bukan kitab Muhammad.
Bagaimana jika tuduhan serupa kita alamatkan pada kitab-kitab suci yang diyakini agama
lain saat ini? Misalnya kitab Kristen dan Yahudi saat ini. Beberapa penelitian, bahkan
yang dilakukan oleh kalangan mereka sendiri, menemukan bahwa kitab tersebut penuh
dengan bukti bahwa ia merupakan karangan seorang manusia, penuh dengan cerita
tentang kesedihan manusia, rasa sakit, harapan dan keinginan. Wallaahu a’lam bish
showab.
2.3 Pengakuan nabi nabi palsu dan perbedaanya dengan wahyu yang sampai kepada
para nabi dan rasul

1. Nabi nabi palsu


Di antara kewajiban kita beriman kepada Nabi ‫ ﷺ‬adalah dengan meyakini
bahwasanya Nabi ‫ ﷺ‬adalah nabi yang terakhir. Barang siapa yang meyakini ada nabi
setelah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬maka dia telah keluar dari Islam. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa ada kelompok yang terkenal yang disebut dengan Firqah Al-
Qadiyaniyah atau Ahmadiyah yang penamannya kembali kepada nama pendirinya
yaitu Mirza Gulam Ahmad. Kelompok ini hingga saat ini masih eksis dan tersebar di
seluruh penjuru dunia. Mereka meyakini bahwasanya setelah Rasulullah ‫ ﷺ‬masih
ada nabi baru yang bernama Mirza Gulam Ahmad, tentunya ini adalah kekufuran.
Sebelum Mirza Gulam Ahmad sudah ada nabi-nabi palsu, bahkan sejak zaman Nabi
‫ ﷺ‬sudah muncul orang-orang yang mengaku sebagai nabi. Hingga detik ini terus
bermunculan orang-orang yang mengaku sebagai nabi.
Dalil-Dalil Yang Menunjukkan Bahwa Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬Adalah Nabi Yang
Terakhir
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah nabi yang terakhir, ketika Nabi ‫ ﷺ‬wafat maka wahyu
atau kenabian telah terputus.
Ayat yang tegas menunjukan akan hal itu
‫َما َكانَ ُم َح َّم ٌد َأبَا َأ َح ٍد ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم َو ٰلَ ِك ْن َرسُو َل هَّللا ِ َوخَاتَ َم النَّبِيِّينَ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ًما‬

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Ayat yang menunjukkan dengan kelaziman
Allah ‫ ﷻ‬tidak menerima agama selain Islam, yaitu firman Allah ‫ﷻ‬,

َ‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اِإْل ْساَل ِم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ْالخَا ِس ِرين‬
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
Agama Islam adalah agamanya Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, jika ada yang mencari agama
selain agama Islam berarti dia mencari selain Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Maka jika ada
nabi selain Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬maka ajaran yang dibawa bukan ajaran Islam dan
tidak akan diterima oleh Allah ‫ﷻ‬.
Agama telah sempurna, ini melazimkan tidak perlu ada pembaharuan dan tidak perlu
ajaran baru untuk mengubah atau menyempurnakan agama Islam. Ini menunjukkan
bahwasanya tidak perlu nabi baru. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

َ ‫يت لَ ُك ُم اِإْل ْساَل َم ِدينًا ۚ فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِي َم ْخ َم‬


ٍ ِ‫ص ٍة َغ ْي َر ُمتَ َجان‬
‫ف‬ ُ ‫ض‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوَأ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫ْاليَوْ َم َأ ْك َم ْل‬
‫ِإِل ْث ٍم ۙ فَِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang
siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 3)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam utusan Allah kepada seluruh manusia.
Allah berfirman:

ِ‫يت فََئا ِمنُوا بِاهلل‬ ُ ‫ض آل ِإلَهَ ِإالَّ هُ َو يُحْ ِي َويُ ِم‬ ِ ْ‫ت َواَْألر‬ ِ ‫ك ال َّس َما َوا‬ ُ ‫قُلْ يَاَأيُّهَا النَّاسُ ِإنِّي َرسُو ُل هللاِ ِإلَ ْي ُك ْم َج ِميعًا الَّ ِذي لَهُ ُم ْل‬
َ‫َو َرسُولِ ِه النَّبِ ِّي ْاُأل ِّم ِّي الَّ ِذي يُْؤ ِمنُ بِاهللِ َو َكلِ َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدون‬
Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk. [Al-A’raff : 158]
Contoh Contoh klaim nabi palsu yang ada di indonesia
1. Lia Aminuddin ataua Lia Eden
Perempuan yang baru saja meninggal dunia beberapa waktu lalu mengaku pernah
mendapat wahyu dari Malaikat Jibril. Ia juga bahkan mengklaim dirinya sebagai
Nabi dan Imam Mahdi. Perempuan kelahiran Jawa Timur, 21 Agustus 1947 ini
mendirikan agama Salamullah.
Selain itu, iaa juga mengklaim bisa meramal terjadinya kiamat. Ia juga sempat
membuat artis, cendikiawan dan seniman terpikat sebelum divonis bersalah oelh
Mahkamah Agung tiga tahun pada 2007 lalu. Namun beberapa hari lalu, tepatnya
13 April 2021 Lia Eden meninggal dunia karena stroke
2. Perempuan yang baru saja meninggal dunia beberapa waktu lalu mengaku pernah
mendapat wahyu dari Malaikat Jibril. Ia juga bahkan mengklaim dirinya sebagai
Nabi dan Imam Mahdi. Perempuan kelahiran Jawa Timur, 21 Agustus 1947 ini
mendirikan agama Salamullah.
Selain itu, iaa juga mengklaim bisa meramal terjadinya kiamat. Ia juga sempat
membuat artis, cendikiawan dan seniman terpikat sebelum divonis bersalah oelh
Mahkamah Agung tiga tahun pada 2007 lalu. Namun beberapa hari lalu, tepatnya
13 April 2021 Lia Eden meninggal dunia karena stroke
2. Gus Jari bin Supardi
Pria 44 tahun ini mendeklarasikan dirinya sebagai nabi terakhir dan mendapatkan
wahyu dari Allah SWT dengan nama Nabi Isa Al Habibullah. Lelaki asal
Jombang ini bahkan memiliki 100 pengikut melalui pesantren yang diasuhnya.
2. Wahyu yang diturunkan kepada nabi dan rasul
Allah Swt menurunkan wahyu kepada para Rasul-nya agar disampaikan kepada umat
manusia sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Wahyu turun kepada Nabi dan Rasul
melalui dua metode, yakni dengan perantara dan tanpa perantara.
Allah menurunkan kepada para utusannya di muka bumi berdasar metode pertama
adalah dengan melalui perantara malaikat Jibril. Dengan cara inilah sebagian besar
ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Apabila wahyu yang turun kepada Rasulullah dengan cara ini, biasanya beliau
mengumpulkan segala kekuatan dan kesadarannya untuk menerima, menghafal, dan
memahaminya, Terkadang suara itu datang seperti kepakan sayap-sayap malaikat.
Kedua, malaikat menjelma sebaga seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah.
Cara ini lebih ringan dari cara sebelumnya karena adanya kesesuaian antara
pembicara dengan pendengar.
Adapun cara Allah menurunkan wahyu tanpa perantara malaikat adalah melalui
mimpi yang benar di dalam tidur. Aisyah radhiallahuanha berkata, "Sesungguhnya
apa yang mula-mula terjadi pada Rasulullah adalah mimpi yang benar di dalam tidur.
Beliau tidaklah melihat mimpi kecuali mimpi itu datang bagaikan terangnya pagi
hari."
Kondisi semacam ini pada dasarnya sebagai persiapan bagi Rasulullah untuk
menerima wahyu dalam keadaan sadar, tidak tidur. Di dalam Al-Qur'an banyak
wahyu diturunkan ketika Rasulullah dalam keadaan sadar, tidak tidur.
Kedua, Allah menyampaikan wahyu melalui tabir seperti yang dialami Nabi Musa.
Sebagaimana diterangkan Al-Qur'an dalam Surat An Nisa ayat 164, "Dan kepada
Musa, Allah berfirman langsung."
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kita sering mendengar istilah wahyu dan ilham. Wahyu itu isyarat yang tepat.
Ilham itu apa yang Anda peroleh tanpa perantara. Anda rasakan ada semacam bisikan di
dalam hati untuk mengetahui sesuatu atau mendorong Anda pada sesuatu. ilham dapat
berisi ilmu pengetahuan, perasaan halus, insting, atau berupa tabiat yang diberikan
kepada semua manusia atau hewan. Sedang wahyu diberikan khusus kepada nabi yang
datangnya dari Allah SWT melalui malaikat dan ada kewajiban untuk menyampaikan
kepada seluruh manusia.
nabi palsu adalah orang yang membuat klam palsu bahwa ia menerima nubuat atau
wahyu, atau berbicara untuk Allah, atau orang yang membuat klaim semacam itu untuk
tujuan jahat.

DAFTAR PUSTAKA
n.d. http://eprints.ums.ac.id/25160/6/BAB_I.pdf.

Al-Atsari, Ustadz Abu Isma’il Muslim. n.d. "Munculnya Nabi Palsu, Fenomena Akhir Zaman."
https://almanhaj.or.id/3020-munculnya-nabi-palsu-fenomena-akhir-zaman.html.

Alkhaledi Kurnialam, Ani Nursalikah. 2021. "Lima Bukti Alquran adalah Perkataan Allah."
https://www.republika.co.id/berita/qnswak366/lima-bukti-alquran-adalah-perkataan-allah-
part3.

Ansah, Suandri. 2022. "Bagaimana Cara Wahyu Allah Turun kepada Nabi dan Rasul?"
https://langit7.id/read/11474/1/bagaimana-cara-wahyu-allah-turun-kepada-nabi-dan-rasul-
1644832920.

DR. Firanda Andirja, Lc. MA. n.d. "Nabi-Nabi Palsu – Iman Kepada Rasul 6."
https://bekalislam.firanda.com/4882-nabi-nabi-palsu-iman-kepada-rasul-6.html.

Handayani, Evi. 2015. "TENTANG ISLAM : Perbedaan Wahyu dan Ilham."


https://www.solopos.com/tentang-islam-perbedaan-wahyu-dan-ilham-636430.

Herawati. 2015. "wahyu dan ilham ." https://www.slideshare.net/agoesrahm/perbedaan-wahyu-


danilham.

Husaini, Dr. Adian. 2021. "SOAL NABI PALSU, ITU URUSAN SERIUS DALAM ISLAM."
https://adianhusaini.id/detailpost/soal-nabi-palsu-itu-urusan-serius-dalam-islam.

Marlina, Fitiri. 2021. "Ini Deretan Klaim Nabi Palsu yang Pernah Hebohkan Indonesia."
https://katasumbar.com/ini-deretan-klaim-nabi-palsu-yang-pernah-hebohkan-indonesia/.

Ninda, Vela. 2018. "Perbedaan Wahyu Ilham dan Ta’lim." PERBEDAAN WAHYU, ILHAM, DAN TA'LIM
http://paiedukasi.blogspot.com/2018/12/perbedaan-wahyu-ilham-dan-talim.html.

2009. "Syubhat Seputar Al Quran dan Bantahannya."


https://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2009/09/08/1043/syubhat-seputar-al-quran-dan-
bantahannya/.

Yusuf, Muhammad Suaidi. n.d. "Bantahan Terhadap Syubhat-Syubhat Seputar al-Qur’an (Bag. 1)."
https://wadimubarak.com/tuduhan-para-pembenci-al-quran-dan-bantahannya-bag-1/.

Anda mungkin juga menyukai