Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Syi’ah dan Kajian Hadis
Dosen pengampun:
MAKHRUS, M.A., S.Th.I.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ahlul Ahwa’ wal
Bida’” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Syi’ah dan Kajian Hadis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannyan sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’.................................. 2
B. Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’ menurut Ulama’ ....................... 3
C. Ciri-ciri orang Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’ ........................... 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aliran dalam dunia Islam itu sangat banyak. Awal kemunculan dan kekacauan
yang sangat terlihat ada pada pemerintahan Ali bin Abi Thalib, akan tetapi
kemunculan yang perama ada pada pemerintahan Utsman bin Affan. Juga bibit-
bibit perpecahan datang di akhir masa jabatan Utsman bin Affan. Sebab lahirnya
perbedaan aliran bermula dari perpecahan politik Islam, terlalu fantik akan sebuah
hal, dan juga seiring berjalannya waktu. Hingga akhirnya terbawa kepada Akidah
kepada Allah. Syi’ah adalah salah satu bagian dari banyaknya aliran dalam dunia
Islam. Syi’ah adalah aliran yang beranggapan Ali bin Abi Thalib sebagai
pengganti Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak mengakui Kholifah selain Ali
dan ahlul bait.
Dalam mata kuliah kali ini membahas permasalahan Ahlul Ahwa’ dan Ahlul
Bid’ah/Bida’ yang ada pada bagian Syia’h, rumusan masalah sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’?
2. Bagaimana Deskripsi Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’?
3. Bagaimana ciri-ciri orang Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’
2. Memahami Deskripsi Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’
3. Mengetahui ciri-ciri orang Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’
BAB II
PEMBAHASAN
1
KH. Taufiqul Hakim, Kamus At-Taufiq (Jepara:El Falah Offset, 2005), 684 bagian kiri.
2
KH. Taufiqul Hakim, 32.
3
Nashir bin Abdul Karim An-Nashir, " طريقاالسالمislamway.net" , Mangli, 08 Maret 2023,
http://id.islamway.net/
2
‘Ahlus Sunnah’. Aliran ‘Ahlus Sunnah diciptakan oleh pengambil keputusan
lalu bagi pembela-pembelanya supaya mengikuti dan menjaga segala hal yang
harus dilestarikan pada aliran ini. 4
ِ َّ ِ ِ ِئ ِ ِ
َّ
َ ت ءَانَاءَ ٱلْي ِل َساج ًدا َوقَا ًما حَيْ َذ ُر ْٱلءَاخَر َة َو َيْر ُجوا۟ َرمْح َةَ َربِّهۦ ۗ قُ ْل َه ْل يَ ْستَ ِوى ٱلذ
ين ٌ ََّأم ْن ُه َو ٰقَن
ِ ََي ْعلَمو َن وٱلَّ ِذين اَل َي ْعلَمو َن ۗ ِإمَّنَا َيتَ َذ َّكر ُأولُوا ٱَأْللْب
ٰب ُ ُ َ َ ُ
Artinya: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.
Ibnu Abdul Barr seorang ahlu sunnah terkenal ahli hadist, ahli fiqih, dan sejarah
dari kalangan mazhab Maliki yang berasal dari Spanyol juga mengutarkan
pendapatnya, bahwasanya para ulama sudah sepakat apa yang sudah di utarkan
oleh Imam Nawawi dan Al Hafidz Ibnu As Sakir dalam masalah Ahlul Ahwa’ dan
4
Imam As-Syaithibi, Al-‘itisyam, terj. Shalahuddin Bakri, dkk (Jakarta” Pustaka Azzam, 2006), 179.
3
Ahlul Bid’ah/Bida’ dan orang-orang yang menfitnah para ulama’. Semuanya ahli
hadist sepakat dengan hadist Nabi SAW yang mengatakan :
Dari Abū Ayyub r.a, bahwasanya Rasūlullāh SAW berkata, “Tidak halal
bagi seorang muslim untuk menjauhi saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari).
Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga
berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan
Akan teapi terdapat pengecualian dalam hadist itu, yaitu apabila dalam
pertemanan itu terdapat bisa merusak ataupun menghina terhadap agama, dan juga
4
1. Pecah-belah
2. Menuruti hawa nafsu
3. Berpegang pada ayat-ayat yang samar
4. Menyemukakan Hadis dengan Al-Qur’an
5. Tidak menyukai ahli Hadis
6. Memberi julukan Ahlus Sunnah dengan tujuan untuk merendahkan
7. Tidak mengikuti atau berpegang dengan madzhab salaf
8. Menghakimi kafir yang berselisih dengan mereka dengan tanpa bukti
dan hujjah yang nyata
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’ adalah ungkapan yang
sungguh-sungguh ditujukan kepada mereka yang mengedepankan nafsu
dan menciptakan suatu perbaharuan dalam menentukan sebuah keputusan.
2. Maksud pandangan mereka (Ulama’) terhadap AhlulAhwa’ dan
AhlulBid’ah/Bida’ atau orang-orang mengedepankan nafsu mereka adalah
mengedepankan akal pikiran mereka apa yang mereka sudah pelajari dan
kemudian menyimpulkan dari dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits dalam
masalah syari’at yang akhirnya itu adalah ketetapan dari mereka. Berdeda
cerita lagi dengan orang awam atau yang kurangnya ilmu, pemahaman
mereka hanya sekedar terbatas karena kurangnya ilmu yang mereka
dapatkan dan mendengarkan apa yang telah diajarkan oleh para
pendahulu-pendahulu mereka, karena mereka beranggapan seperti
pantangan atau perintah yang harus dikerjakan itu adalah sebuah
kewajiban yang harus dikerjakan dan tidak mengedepankan hawa nafsu
untuk menyimpulkan dari pemahaman sendiri.
3. Menurut salah satu ulama’ yakni Syaikh Ibrahim ar-Ruhailiy
Hafizhahullah ciri ciri orang Ahlul Ahwa’ dan Ahlul Bid’ah/Bida’ ada 8,
antara lain sebagai berikut:
a. Pecah-belah
b. Menuruti hawa nafsu
c. Berpegang pada ayat-ayat yang samar
d. Menyemukakan Hadis dengan Al-Qur’an
e. Tidak menyukai ahli Hadis
f. Memberi julukan Ahlus Sunnah dengan tujuan untuk merendahkan
g. Tidak mengikuti atau berpegang dengan madzhab salaf
6
h. Menghakimi kafir yang berselisih dengan mereka dengan tanpa bukti
dan hujjah yang nyata
7
DAFTAR PUSTAKA
https://abuzuhriy.wordpress.com/2009/08/10/ciri-ciri-ahlul-ahwa-pengekor-hawa-
nafsu-dan-ahlul-bidah-pemimpinpenyeru-kepada-kebidahan/