Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU KALAM

TOKOH, LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN KHOWARIJ

Dosen pengampu : Hendra Tohari, M.Ag

Disusun oleh :

1. Candria Tunggal 021.86208.012003


2. Melani 021.86208.012005
3. Siti Jaozah 021.86208.012059
4. Yayat Ruhiyat 021.86208.012008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SILIWANGI GARUT

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, berkat rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah ilmu kalam yang berjudul Tokoh, Latar Belakang dan
Pemikiran Khawarij.

Solawat beriring salam semoga tetap tercurah limpah kepada nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan sampai kepada para pengikutnya yang selalu
menjalankan sunnahnya.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca. Selain itu, kami juga banyak berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna membangun
penulisan makalah selanjutnya.

Garut, 10 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

a. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


b. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
c. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

a. Latar Belakang Aliran Khawarij ............................................................................ 2


b. Tokoh- Tokoh Khawarij .......................................................................................... 3
c. Pemikiran Khawarij ................................................................................................. 3

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7

a. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
b. Saran ..................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ali bin abi tholib adalah sepupu Rasulullah SAW beliau adalah anak abu tholib,
paman rosul, beliau juga suami Fatimah Az-Zahra, putri Rasul. Ayah dari Hasan
Husain dan dari sinilah berkembang keturunan Rosulullah .

Setelah Kholifah Usman terbunuh terjadilah pergolakan politik. Sebagian besar


kaum muslimin secara aklamasi menunjuk dan menginginkan Ali menjadi kholifah
selanjutnya. Namun tak sedikit orang yang tidak menyukai jika Ali di angkat menjadi
kholifah karna mereka juga menginginkan tahta tersebut. Mereka juga khawatir jika
Ali menjadi kholifah maka kenyamanan yang mereka miliki selama ini akan musnah.
Mengapa demikian? Karna Ali dikenal sebagai orang yang sangat keras, disiplin,
serta perhitungan dalam mengeluarkan harta negara.dalam merealisasikan usahanya,
Ali dihadapkan dengan berbagai masalah dan peperangan. Sebab tidak dipungkiri
bahwa gerakan pembaharuan yang dirancangnya dapat menghancurkan keuntungan-
keuntungan beberapa pribadi dan kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang munculnya khowarij?
2. Siapa saja tokoh khowarij?
3. Bagaimana pemikiran-pemikiran khowarij?
C. Tujuan
Kita mempelajari “Tokoh, Latar Belakang dan Pemikiran Khowarij” , agar kita
memiliki wawasan yang cukup luas tentang ilmu tersebut dan hal ini dapat kita
renungan bahwa Allah sangatlah Maha Kuasa atas segala ciptaan .

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Aliran Khawarij

Kata khowarij secara etimologis berasal dari Bahasa Arab Kharaja yang berarti keluar,
muncul, timbul, atau memberontak.1 Berkenaan dengan pengertian etimologis ini,
Syahrastani menyebut orang yang memberontak imam yang sah.2 sebagai khowarij
berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khowarij berarti setiap muslim yang memiliki
sifat laten ingin keluar dari kesatuan umat islam.3
Adapun yang di maksud khowarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengiku Ali bin Abi Tholib yeng keluar meninggalkan barisan
karena tidak sepakat terhadap Ali yang menerima arbitrase/tahkim dalam perang sipin
pada tahun 37 H / 648 M dengan kelompok bughat (pemberonakan) Muawiyah bin Abu
Sufyan perihal persengketaan khilafah.4 kelompok khawarij pada mulanya memandang Ali
dan pasukannya berada pada pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang
telah di bai‟at mayoritas ummat islam, sementara Muawiyyah berada pada pihak yang
salah karena memberontak kepada khalifah yang sah. Lagi pula, berdasarkan berdasarkan
estimasi khawarij, pihak Ali hampir memperoleh kemenangan pada peperangan itu, tetapi
karena Ali menerima tipu daya licik ajakan damai Muawiyyah, kemenangan yang hampir
diraih itu menjadi raib.5
Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan dibalik ajakan damai kelompok muawiyyah,
sehingga pada mulanya Ali menolak permintaan itu.Akan tetapi, karena desakan sebagian
pengikutnya, teruama ahli qurra‟, seperti Al-Asy‟ats bin Qais, Mas‟ud bin Fudaqi At-
Tamimi dan Zaid bin Husain Ath-Tha‟i dengan terpaksa Ali memerintahkan Al-Asytar
(komandan pasukan Ali) untuk menghindari peperangan.

1
Abu Al-Qahir bin Thahir bin Muhammad Al-Bagdadi,Al-Farq bain Al-Firaq,Al-
azhar,Mesir,107,hlm.75.
2
Abi Al-Fath Muhammad „abd Al-karim bin Abi baskar,Al-milal wa an-nihal,Dar Al-fikr,libanon,Beirut
hlm.114.
3
Ali musthafa Al-ghurabi,tarikh Al-firaq Al-islamiyah wa Nasy’atu ‘ilmi Al-kalami ‘inda Al-
muslimin,Haidan Al-azhar,hlm.264
4
Harun nasution,eologi islam; Aliran sejarah Analisa Perbandingan, UI.press,cet.I,1985,hlm.11
5
Rahman,op.cit,hlm.245

2
Setelah menerima ajakan damai, Ali bermakud mengirimkan Abdullah bin Abbas
sebagai juru delegasi damai (hakam)-Nya,tetapi orang-orang khawarij menolaknya dengan
alasan bahwa Abdullah bin Abbas adalah orang yang berasal dari kelompok Ali.
Mereka lalu mengusulkan agar Ali mengirim Abu musa Al-asyari dengan harapan
dapat memuuskan perkara perdasarkan kitab Allah. Keputusan tahkim,yaiu ali diturunkan
dari jabatannya sebagi khalifah oleh utusannya, sementara muawiyah dinobatkan menjadi
khalifah oleh delegasinya pula sebagai pengganti Ali,Akhirnya mengecewakan orang-
orang khawarij. Sejak itulah orang-orang khawarij Membelot dengan
mengatakan,”mengapa kalian berhukum pada Manusia? Tidak ada hukum yang ada pada
sisi Allah.” Mengomentari perkataan mereka,imam Ali menjawab,”itu adalah ungakpan
yang benar, eapi mereka artikan dengan kelir.” Pada waktu itulah orang-orang khawarij
keluar dari pasukan Ali dan langsung menuju Harura,sehingga khawarij disebut juga
dengan nama Hururiyah.6 kadang-kadang mereka disebut denagn syurah7 dan Almariqah.8

B. Tokoh-tokoh khowarij
1. Abdulllah bin Wahhab Ar-Rasyidi
2. Urwah bin Hudair
3. Mustaid bin Sa‟ad
4. Hausarah Al-Asadi
5. Quraid bin Maruah
6. Nafi‟ bin Al-Azraq
7. Abdullah bin Basyir
8. Najdah bin Amir Al-Hanaf

C. Pemikiran-Pemikiran Khawarij
Diantara pemikiran-pemikiran pokok Khawarij :
a. Khalifah atau Imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab,
c. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat,

6
Al-Bagdadi, op. cit., hlm.75
7
Al-Ghurabi, op. cit., hlm.265
8
Al-Ghurabi, loc. Cit., Al-Mariq artinya lepas,sangat idak disenangi oleh sekte khawarij karena menganggap
bahwa mereka tetap beriman,meskipun kelompok lain menganggap mereka tidak beriman.

3
d. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syari‟at islam.Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh jika melakukan
kedzaliman9,
e. Khalifah sebelum Ali (Abu bakar, Umar dan Ustman) adalah sah, tetapi setelah
tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya, Utsman r.a. dianggap telah
menyeleweng,
f. Khalifah Ali juga sah,teapi setelah terjadi arbitrase, ia dianggap menyeleweng
g. Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu musa Al-Asy‟ari juga di anggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir,10
h. Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga kafir,11
i. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim karenanya harus
dibunuh.mereka menganggap bahasa seorang muslim tidak lagi muslim (kafir)
disebabkan tidak mau membunuh muslim lain yang yang telah dianggap kafir,
dengan resiko ia menanggung beban haru melenyapkan pula,12
j. Setiap muslim haru hijrah dan bergabung dengan golongan mereka.Apabila tidak
mau bergabung,ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al-hard (Negara
musuh) ,sedangkan golongan mereka dianggap berada dalam dar al islam (Negara
islam).13
k. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng,
l. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus mauk syurga,sedangkan yang
jahat harus masuk kedalam neraka),
m. Amar ma‟ruf nahi mungkar
n. Memalingkan ayat-ayat al-qur‟an yang tampak mutasyabihat (samar)
o. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan
Apabila dianalisa secara mendalam,pemikiran yang dikembangkan kaum khawarij
dapat dikategorikan kedalam tiga kaegori,yaitu politik, teologi dan soial.

9
Nasution, op. cit., hlm.12
10
Ibid
11
Al-Baghdadi, op cit., hlm.73
12
NurcholisMadjid,(Ed),khazanah Intelektual Islam,Bulan bintang , cet II,Jakarta,1985,hlm.12.
13
Ibid., hlm. 13.

4
pemikiran khawarij dari poin a sampai dengan poin h dapat dikaegorikan sebagai
pemikiran politik, sebab membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah
kenegaraan,khususnya tentang Kepala Negara(khalifah).
Melihat pengertian politik secara prakis, yaitu kemahiran dalam bernegara atau
kemahiran menyelidiki manusia dalam memperoleh kekuasaan atau kemahiran berupa
latar belakang, motivasi, dan hasrat manusia yang ingin memperoleh kekuasaan.khawarij
dapat dikatakan sebagai sebuah parai politik. politik ternyata merupakan doktrin sentral
khawarij. timbulnya doktrin ini merupakan reaksi terhadap keberadaan Muawiyyah yang
secara teoritis tidak pantas memimpin sebuah Negara karena ia seorang fulaqa.
Kelompok khawarij menolak untuk dipimpin orang yang dianggap tidak pantas,jalan
pintas yang ditempuh adalah membunuhnya, termasuk orang yang mengusahakannya
menjadi khalifah. Dikumandangkannya sikap bergelirnya unuk membunuh mereka. Dibuat
pula doktrin teologi tentang dosa besar sebagaimana terera pada poin I dan J. Akibat
doktrinnya melawan pemerintah,khawarij harus menanggung akibatnya. Kelompok ini
selalu dikejar-kejar dan di tumpas pemerintah. Lalu perkembangannya sebagaimana
dituturkan Harun Nasuthion, kelompok ini sebagian besar sudah musnah. sisa-sisanya
terdapat di Zanzibar,Afrika Utara dan Arabia Selatan.
Doktrin teologi khowarij yang radikal pada dasarnya merupakan imbas langsung
doktrin senralnya, yaitu doktrin politik radikalisasi itu sangat dipengaruhi oleh sisi budaya
yang juga radikal. Hal lain yang menyebabkan radikalitas itu adalah asal usul mereka yang
berasal dari masyarakat badawi dan pengembara padang pasir tandus. Hal itu lebih
membenuk watak dan tata pikirnya menjadi keras, berani, tidak bergantung pada orang
lain, dan tidak gentar hati. Akan tetapi, mereka fanatic dalam menjalankan agama.
Adapun pemikiran-pemikiran selanjunya yaitu dari poin k sampai p, dapat
dikategorikan sebagai pemikiran teologis-sosial, pemikiran-pemikiran ini memperhatikan
keshalehan kaum khawarij, sehingga sebagian pengamat menganggap pemikiran-
pemikiran ini lebih mirip dengan pemikiran Mu‟tazilah, Meskipun kebenaran adanya
pemikiran ini dalam wacana kelompok khawarij masih patut di kaji lebih mendalam, sebab
dapat diasumsikan bahwa orang-orang yang keras dalam pelaksanaan ajaran
agama,sebagaimana dilakukan kelompok khawarij, cenderung berwatak
tekstualis/skriptualis, sehingga menjadi fundamentalis. Kesan skripturalis dan

5
fundamentalis iu ternyata tidak tampak pada pemikiran-pemikiran khawarij pada poin k
sampai o.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut :

1. Kelompok khawarij lahir dari kekisruhan plitik yang terjadi setelah mangkatnya
khalifah utsman bin affan,yaitu terjadi perselisihan antara khalifah Ali bin Abi
Thalib dengan Muawiyah pada perang shiffin
2. Berdirinya kelompok khawarij bukan hanya berdampak pada permasalahan
teologis yang memiliki perbedaan yang tidak mungkin bisa di satukan.
3. Pemikiran-pemikiran kelompok khawarij merupakan doktrin-doktrin yang bersifat
ekstrim yang berkaitan dengan persoalan-persoalan seperti tentang
khalifah,fatwa,kafir,dosa serta imam dan ibadah.

B. Saran

Kami sebagai penulis merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan saran dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia, 2007.


Madjid, Nurcholis. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang,1985
Rozak, Abdul. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Anda mungkin juga menyukai