Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ALIRAN KHAWARIJ DAN MURJI’AH


Di susun untuk memenuhi tugas Ilmu Tauhid

Disusun Oleh Kelompok 3:


ANNISA UL FITRIA 1910201087
EKSIRA ANTARI 1910201045
NANDA ELTIRA 1910201064

Dosen Pembimbing :
RIMIN, S.Ag, M. PdI

MAHASISWA JURUSAN TADRIS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI

TAHUN 2020 M / 1440 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”KHAWARIJ DAN
MURJI’AH”. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, para anggota keluarganya, seluruh sahabat, dan para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman, kami sampaikan terima kasih kepada teman teman yang ikut
serta dalam mengerjakan makalah ini, dan tak lupa kepada bapak ibu yang ada
dirumah yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun materiil kepada
kami. Kami menyadari bahwa menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya.

Kerinci, 05 April 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................
....................................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................
...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................
........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
........................................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................
........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
....................................................................................................................................2
A. KHAWARIJ
1. Pengertian dan Latar Belakang Kemunculan Khawarij.............................
..................................................................................................................2
2. Doktrin Pokok Khawarij.............................................................................
..................................................................................................................3
3. Perkembangan Khawarij.............................................................................
..................................................................................................................4
B. MURJI’AH
1. Pengertian dan Latar Belakang Kemunculan Murji’ah..............................
..................................................................................................................5
2. Doktrin Pokok Murji’ah............................................................................
..................................................................................................................5
3. Sekte-sekte Murji’ah...................................................................................
..................................................................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................
....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................
........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
ii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagaimana kita ketahui bahwa begitu banyak aliran-aliran yang muncul
dalam proses perkembangan ilmu kalam sehingga banyak pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin timbul dari diri kita tentang apa dan bagaimana aliran-aliran
tersebut. Diantaranya adalah khawarij dan murji’ah yang akan kita bahas dalam
makalah ini. Dari sini kita bisa melihat seluk beluk dan juga permasalahan-
permasalahan yang timbul akibat pemikiran yang digagas oleh orang-orang yang
menganut paham khawarij maupun murjiah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang munculnya Khawarij dan Murji’ah ?
2. Apa saja doktrin–doktrin dalam kelompok Khawari’j dan Murji’ah ?
3. Bagaimana Perkembangan Khawarij dan murji’ah ?
4. Apa saja sekte dalam kelompok khawarij dan murji’ah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui latar belakang kemunculan khawarij dan murji’ah
2. Untuk mengetahui doktrin dalam kelompok khawarij dan murji’ah
3. Untuk mengetahui perkembangan khawarij dan murji’ah
4. Untuk mengetahui sekte dalam kelompok khawarij dan murji’ah

BAB II
1
PEMBAHASAN

A. Khawarij
1. Latar Belakang Kemunculan Khawari’j
Secara etimologis kata khawri’j berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang
berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Berdasarkan pengertian
etimologi khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat
islam. Kelompok ini bisa disebut khawarij atau kharijiyah.

Sedangkan yang dimaksud khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah


suatu sekte, kelompok atau aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang
menerima arbitrase dalam perang Siffin pada tahun 37 H/ 648 M, dengan
kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sofyan perihal
persengketaan khilafah1.

Adanya nama Khawari’j didasarkan pada surat An-Nisa ayat 100: 


1 Abdul Rozak, Rosihon Anwar, Ilmu Kalam (Bandung : Pustaka Setia, 2007) hlm 49
‫ِيل اهَّلل ِ جَي ِدْ يِف اَأْل ْر ِض ُم َرامَغ ً ا َك ِث ًريا َو َس َع ًة ۚ َو َم ْن خَي ْ ُر ْج ِم ْن بَيْ ِت ِه‬
ِ ‫۞ َو َم ْن هُي َ ِاج ْر يِف َسب‬
‫ُمهَ ِاج ًرا ىَل اهَّلل ِ َو َر ُس وهِل ِ مُث َّ يُدْ ِر ْك ُه الْ َم ْو ُت فَ َق دْ َوقَ َع َأ ْج ُر ُه عَىَل اهَّلل ِ ۗ َواَك َن اهَّلل ُ غَ ُف ًورا‬
‫ِ ِإ‬
‫َرحميًا‬
100. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di
muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka
sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

Kelompok Khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya berada


di pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang telah dibai’at
mayoritas umat Islam, sementara Mu’awiyah berada di pihak yang salah karena
memberontak khalifah yang sah. Lagi pula berdasarkan estimasi Khawri’j pihak
Ali hampir memperoleh kemenangan pada peperangan itu, tetapi karena Ali
menerima tipu daya licik ajakan damai Mu’awiyah, kemenangan yang hampir
diraih itu menjadi raib. 

Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan di balik ajakan damai


2
kelompok Mu’awiyah sehingga ia bermaksud untuk menolak permintaan itu.
Namun, karena desakan sebagian pengikutnya, terutama ahli qurraseperti  Al-
Asy’ats bin Qais, Mas’ud bin Fudaki At-Tamimi, dan Zaid Asytar (komandan
pasukannya) untuk menghentikan peperangan. 

Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah bin


Abbas sebagai delegasi juru damai (hakam) nya, tetapi orang-
orang Khawari’j menolaknya. Mereka beralasan bahwa Abdullah bin Abbas
berasal dari kelompok Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali
mengirim Abu Musa Al-Asy’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara
berdasarkan kitab Allah. Keputusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari jabatannya
sebagai khalifah oleh utusannya, dan mengangkat Mu’awiyah menjadi khalifah
pengganti Ali. Mereka membelot dengan mengatakan,”Mengapa kalian
berhukum pada manusia. Tidak ada hukum selain hukum yang ada disisi Allah.
“Imam Ali menjawab, “Itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka artikan
dengan keliru. “Pada saat itu juga orang-orang khawari’j keluar dari pasukan Ali
dan langsung menuju Hurura. Itulah sebabnya Khawari’j disebut juga dengan
nama Hururiah. Kadang-kadang mereka disebut dengan Syurah dan Al-Mariqah.
Di Harura, kelompik khawarij ini melanjutkan perlawanan kepada muawiyah dan
juga kepada ali.

2. Doktrin-doktrin Pokok Khawarij


a) Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam
b) Khalifah tidak harus berasal dari keturunan arab. Dengan demikian setiap
orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.
c) Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil
dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau
melakukan kezaliman.
d) Khalifah sebelum Ali (Abu Bkar, Umar, dan Utsman) adalah sah. Tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya, Utsman r.a. dianggap
telah meyeleweng.
e) Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia
dianggap telah menyeleweng. 3
f) Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga
dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir
g) Pasukan Perang Jamal yang melawan Ali juga kafir

3. Perkembangan Khawarij
Khawarij telah menjadikan imamah-khalifah (politik) sebagai doktrin sentral
yang memicu timbulnya doktrin doktrin teologis lainnya. Khawarij dikenal
sebagai kelompok yang radikal sehingga apabila ada aliran yang memiliki sifat
yang sama maka bisa dikategorikan sebagai aliran khawarij. Radikalitas yang
melekat pada watak dan perbuatan kelompok Khawarij menyebabkan mereka
sangat rentan pada perpecahan baik secara internal kaum Khawarij sendiri,
maupun secara eksternal dengan sesama kelompok Islam lainnya. Al-Bagdadi
mengatakan bahwa sekte ini telah terpecah menjadi 18 subsekte. Adapun, Al-
Asfarayani, seperti dikutip Bagdadi, mengatakan bahwa sekte ini telah pecah
menjadi 22 subsekte. Terlepas dari beberapa banyak subsekte pecahan Khawarij,
tokoh-tokoh di atas sepakat bahwa subsekte Khawarij yang besar terdiri dari
delapan macam, yaitui: 

1. Al-Muhakkimah
2. Al-Azriqah
3. An-Nadjat
4. Al-Baihasiyah
5. Al-Ajaridah
6. As-Saalabiyah
7. Al-Abadiyah
8. As-Sufriyah
Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang berbuat
dosa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi kafir. Doktrin
teologi ini tetap menjadi primadona dalam pemikiran mereka, sedangkan doktrin-
doktrin yang lain hanya pelengkap saja. Sayangnya, pemikiran pemikiran subsekte
ini lebih bersifat praktis daripada teoretis, sehingga kriteria mukmin atau kafirnya
seseorang  menjadi tidak jelas. 

4
B. Murjiah
1. Pengertian dal Latar Belakang Kemunculan Murji’ah
Nama Murji’ah diambil dari  Al-Irjo’ atau arja’a yang bermakna
penundaan, penanggungan dan pengharapan. Dengan demikian, mereka berdiri
di seberang yang berlawanan dengan Khawarij dan aqidah mereka kebalikan
yang sempurna dari aqidah Khawarij, Mazhab mereka ini dapat diungkapkan
dengan bahasa kekinian sebagai Mazhab Tasamu (toleransi), yakni toleransi
agama antara kelompok orang mukmin dalam batas-batas Islam. Tidak ada saling
mengkafirkan dan tidak ada pula saling mengutuk. 
Kelahiran Firqah Murji’ah tidak begitu jelas, tetapi dapat dibatasi
waktu     munculnya   yaitu pada dekade-dekade terakhir dari abad
pertama.  Firqah ini lahir ini sebagai efek antitesis atau reaksi terhadap
kehiperbolisan khawarij dalam aqidah mereka dari segi pengafiran dan kekerasan
bahwa amal adalah bagian yang tidak terpisahkan dari iman.
Menurut Khawarij pelaku dosa besar bukanlah seorang mukmin. Orang-
orang Murji’ah  mengatakan pendapat yang sebaliknya, iman
adalah ma’rifatullah (mengenal Allah) tunduk, dan cinta kepada-Nya dengan
hati. Adapun ketaaatan-ketaaatan lain selain itu bukanlah dari iman dan
meninggalkannya tidak merusak hakikat iman, tidak disiksa apabila iman
tersebut murni dan keyakinan benar.Pendapat ini diriwayatkan dari Yunus bin
Aun an Numairi, yaitu salah seorang pelopor pendiri mazhab ini dan
kepadanya dinisbatkan Firqah Yunusiyah dari Murji’ah.
Diantara pendapat-pendapat mereka yang mahsyur  sebagai peribahasa
dari mereka adalah maksiat atau kedurhakaan tidak merusak selama beriman,
sebagaimana ketaatan tidak berguna selama beriman,  sebagaimana ketaatan
tidak berguna bersama kekafiran. Muqatil bin Sulaiman berkata, dia  termasuk
golongan ini,“Bahwasanya kemaksiatan tidak akan merusak neraka, “Ghassan al
Kufi mengatakan, “Iman itu bertambah dan tidak berkurang”.

2. Doktrin-doktrin murji’ah
Kaum Murji’ah dibagi menjadi dua golongan besar:
a.       Golongan Moderat
Teolog muslim mendasarkan iman pada 3 faktor utama,yaitu: 5
1)      Tasdiq (membenarkan dengan hati)
2)      Iqrar (pengakuan lisan)
3)      Amal (perbuatan patuh atau baik)
Murjiah telah mengangkat masalan pertam dan kedua tersebut secara positif
yakni dengan menekankan pentingnya kedua factor tersebut, sedangkan
mereka mengangkat masalah ketiga secara negatif yakni dengan menolak
kepentingan esensialnya menurut konsep iman. tetapi golongan moderat tidak
menolak secara mutlak nilai amal. Tetapi paling tidak mereka tidak
menganggapnya sebagai salah satu dari yang iman. Mereka lebih
menganggapnya sebagai hal yang sekunder. Sementara dalam hal pelabelan
kafir, golongan moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar
bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka. Tetapi akan dihukum dalam
neraka sesuai dengan besarnya dosa yang dilakukannya dan ada
kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya.
b. Golongan Ekstrim
Menurut golongan ini, iman itu hanya didasarkan pada dua factor
yaitu tasdiq dan iqrar sehingga mereka benar-benar menolak amal. Menurut
mereka iman itu tempatnya hanya dalam hati dan lisan saja, bukan pada
anggota tubuh yang lain sehingga amal benar-benar tidak dipertimbangkan.

3. Sekte-sekte murji’ah
Kemunculan sekte-sekte dalam kelompok Murji’ah tampaknya
dipicu oleh perbedaan pendapat (bahkan hanya dalam hal intesitas)
dikalangan para pendukung  Murji’ah  sendiri. Dalam hal ini, terdapat
problem yang cukup mendasar ketika para pengamat mengklasifikasikan
sekte-sekte Murji’ah. Kesulitannya antara lain adalah ada beberapa tokoh
aliran pemikiran tertentu yang diklaim oleh seorang pengamat sebagai
pengikut Murji’ah, tetapi tidak diklaim oleh penganut lain. Tokoh yang
dimaksud adalah Washil bin Atha dari Mu’tazilah dan Abu Hanifah dari
Ahlus Sunnah. Oleh karena itulah, Ash-Syahrastani, menyebutkan sekte-
sekte Murji’ah sebagai berikut:
 Murji’ah-Khawari’j
6
 Murji’ah-Qadariyah
 Murji’ah-Jabariyah
 Murji’ah Murni
 Murji’ah Sunni (tokohnya adalah Abu Hanifah)
Golongan Murji’ah dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu golongan
moderat dan ekstrim. Golongan moderat mengatakan orang yang berdosa
besar bukan kafir tetapi mukmin dan tidak kekal dalam neraka. Mereka
lakukan dan kemudian masuk surga. Namun ada pula kemungkinan Tuhan
mengampuni mereka sehingga mereka tidak masuk neraka sama sekali.

Golongan yang ekstrim dipelopori oleh Jahm Ibn Shafwan. Menurut


Jahm, orang islam yang percaya kepada Tuhan kemudian mengatakan kafir
secara islam, belumlah menjadi kafir karena iman dan kufur terletak dalam
hati, bukan dalam bagian lain dari tubuh manusia bahkan orang itu tidak
menjadi kafir, walaupun ia menyembah berhala, menjalankan ajaran agama
lain, menyembah salib dan kemudian meninggal. Orang-orang itu bagi Allah
tetap mukmin yang sempurna karena iman bagi golongan  Murji’ah terletak
dalam hati, hanya Tuhan yang mengetahui, timbullah dalam pendapat mereka
bahwa melakukan maksiat atau pekerjaan jahat tidak merusak iman. Jika
seseorang mati dalam keadaan beriman, dosa-dosa dan pekerjaan jahat yang
dilakukannya tidak akan merugikan orang itu.

BAB III
7
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Doktrin-doktrin Pokok Khawarij
a) Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam
b) Khalifah tidak harus berasal dari keturunan arab. Dengan demikian setiap
orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.
c) Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil
dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau
melakukan kezaliman.
d) Khalifah sebelum Ali (Abu Bkar, Umar, dan Utsman) adalah sah. Tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya, Utsman r.a. dianggap
telah meyeleweng.
e) Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia
dianggap telah menyeleweng.
f) Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga
dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir Pasukan Perang Jamal
yang melawan Ali juga kafir

4. Doktrin-doktrin murji’ah
Kaum Murji’ah dibagi menjadi dua golongan besar:
a.       Golongan Moderat
Teolog muslim mendasarkan iman pada 3 faktor utama,yaitu:
1)      Tasdiq (membenarkan dengan hati)
2)      Iqrar (pengakuan lisan)
3)      Amal (perbuatan patuh atau baik)

DAFTAR PUSTAKA
8

Anwar, Rosihon. Abdul Rozak. Ilmu Kalam.  2003.  Bandung: Pustaka Setia

Afrizal , M ,Ibn Rusyid . Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam. Jakarta :


Erlangga

Dhiauddin Rais, Muhammad. Teori Politik Islam. 2001.Jakarta: Gema Insani Press

Izutsu, Toshihiko. Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam.1994.Yogyakarta:


Tiara Wacana Yogya

Nasution, Harun. Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran. 1995. Bandung: Mizan

Anda mungkin juga menyukai