Anda di halaman 1dari 4

Yolla Yuliana

Yolla Yuliana lahir di Bandung, 16 Mei 1994. Dunia voli sudah melekat pada
keluarga Yolla. Ada pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah itu tepat
sekali bagi Yolla karena ia memiliki seorang ibu yang juga mantan pemain voli
handal.
Sang ibu sudah mengenalkan voli sejak Yolla duduk di Sekolah Dasar. Dari situ,
ibunya melihat bakat yang dimiliki anaknya itu. Pada 2006, ibunya mendaftarkan
Yolla untuk bergabung bersama klub Bola Voli ALKO Bandung saat usianya
menginjak 12 tahun.
Pada tahun 2009, debut pertama Yolla bersama Bogor Prayoga Unitas. Berkat
penampilannya yang semakin memukau, Klub voli Jakarta Elektrik PLN merekrutnya
tahun 2010. Walaupun menjadi pemain pelapis tidak membuat Yolla patah semangat.
Justri aksinya sebagai pemain pengganti menjadi perhatian penonton.
Prestasi bersama klub pun bisa dibilang cukup mengesankan, ia beberapa kali berhasil
membawa klubnya Juara. Namun, pada ajang Proliga 2017, Yolla memutuskan
mundur dari Jakarta Elektri PLN sebelum putaran kedua. Ia ingin fokus
menyelesaikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bagasasi.
Sementara pengalamannya di timnas, Yolla sudah dipanggil tim voli SEA Games
ketika menginjak usia 14 tahun. Namun, saat itu Yolla memilih mengundurkan diri
karena lingkungan baru asrama atlet membuatnya kaget. Tidak hanya itu, Yolla
ternyata sudah dua kali dipanggil tim SEA Games, namun dua kali juga ia memilih
mengundurkan diri.
Meski begitu, ia tetap diberi kesempatan untuk memperkuat tim Indonesia. Pada
akhirnya ia memperkuat timnas voli Indonesia kembali setelah penampilannya
semakin matang.
Alhasil, prestasi bersama timnas cukup membanggakan. Ia berhasil meraih medali
perak pada kejuaraan junior ASEAN 2008, medali perunggu SEA Games 2013,
medali perunggu SEA Games 2015, dan yang terakhir berhasil meraih medali perak
SEA Games Malaysia 2017.
Mimpi Yolla mendapatkan emas di ajang SEA Games belum memuaskan publik.
Namun, aksi individu dan penampilanya yang menawan cukup menjadi pengganti
kekecewaan pecinta voli Indonesia. (AA/DN) (Photo: Instagram/ Yolla Yuliana)
PENDIDIKAN
SD Banjarsari, Bandung
SMP Negeri 5 Bandung
SMA Negeri 10 Bandung
Universitas Bandung Raya
STIA Bagasasi Bandung
KARIER
PBV Alko Bandung, 2006
Bogor Prayoga Unitas, 2009
Jakarta Elektrik PLN, 2010
Alko Bandung, 2011 - 2013
Mannokwari Valerria Papua Barat, 2014
Jakarta Electrik PLN, 2015-2016
Pemeran Pembantu dalam Film Seteru, 2017
PRESTASI
Pemain Terbaik Kejurda antar Klub 2008
Medali Perak Kejuaraan Yunior ASEAN, 2008
Juara Kompetisi IVOBA Senior 2010
Juara Kejurda Antar Klub 2010
Juara I Kejurnas Antar Klub 2010
Juara  PORPROV Jawa Barat 2010
Runner Up Women?s Youth Asian Championship 2010
Juara PON RIAU Provinsi Jawa Barat 2012
Medali Perunggu SEA Games, 2013
Runner Up BSI voli proliga 2014 (MVPB) Manokwari Valeria
Kehidupan keras masa kecilnya mendorong Aprilia Manganang bermain voli untuk
membiayai hdupnya. Berkat kerja keras dan posturnya ia menjadi pemain voli terbaik
Indonesia.

Aprilia Santini Manganang, atlet voli wanita yang memiliki postur tomboy yang beberapa kali
sempat disangka laki-laki ini telah menunjukkan potensinya dengan menjuarai Pertamina
Proliga bersama Jakarta Elektrik PLN. Ia bahkan dinobatkan sebagai MVP pada 2017.
 
Lahir di Tahuna, Sulawesi Utara pada 27 April 1992, Aprilia bukanlah berasal dari keluarga
kaya raya. Sang ayah bekerja serabutan sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. Aprilia
yang sudah terkenal tomboy dari kecil ini sering membantu ayahnya mencangkul di kebun
hingga memanjat pohon kelapa.

Selain membantu ayahnya, Aprila juga berjualan pisang goreng dan uang hasil jualannya
diberikan ke ibunya dan sisanya untuk ia jajan. Itulah yang membuat tubuh perempuan
dengan tinggi 170 cm ini menjadi lebih kuat dibandingkan perempuan lainnya.

Aprilia mulai bermain voli sejak duduk di bangku SMP. Ia sempat berhenti saat SMA karena
fokus dengan basket. Meski akhirnya ia kembali ke voli karena melihat kakaknya berhasil
mendapatkan penghasilan dari voli itu sendiri.

Perempuan asal Manado ini mulai mencari rezeki dengan voli seperti kakaknya. Meski
pernah juga Aprilia hanya dihargai dengan mie rebus dan telur saja.

Aprilia bergabung dengan tim Alco Bandung pada tahun 2011, lalu kemduian berpindah ke
BNI 46, Manokwari Valeria, hingga akhirnya memperkuat Jakarta Elektrik PLN yang suskes
memenangkan ajang Pertamina Proliga 2015 dan 2016.

Karena postur tubuhnya yang bidang dan tenaga bagaikan kuda, status gender Aprilia sering
dipertanyakan yaitu saat mengikuti Liga Bola Voli Indonesia tahun 2011 dan 2013.

Sedangkan di taraf internasional, pelatih timnas Filipina sempat melarang ia untuk bermain
dalam perhelatan SEA Games 2015 karena curiga Aprila seorang laki-laki. Namun, itu tidak
terbukti.

Bagi perempuan yang mencintai traveling ini, lebih baik menunjukkan hal-hal positif dalam
diri dengan terus mencetak prestasi daripada menghiraukan anggapan-anggapan negatif
orang lain tentang dirinya. (AC/DN) (Photo/Instagram/Manganang)
 
KARIER
Pemain Voli

PRESTASI
Bersama Tim Manokwari Valeria, Juara 2 Pertamina Proliga 2014
Bersama Tim Jakarta Elektrik PLN, Juara 1 Pertamina Proliga 2015
Bersama Tim Jakarta Elektrik PLN, Juara 1 dan Best Spiker Pertamina Proliga 2016
Pemain Terbaik (MVP) bersama Jakarta Elektrik PLN Proliga 2017

Anda mungkin juga menyukai