Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI BUNGA ASOKA MERAH

KELOMPOK 3

KETUA KELOMPOK : RADITYA BAGAS KURNIAWAN (23)

NAMA ANGGOTA :

1. MARLIA DEA CITRA PANDU WINATA (5)


2. NABILA SEPTIANA SARI (11)
3. NOVA DANY MAHENDRA (16)
4. SISKA NUR HAYATI (28)

A. SEJARAH DAN ASAL-USUL BUNGA ASOKA MERAH


Bunga asoka memiliki nama latin ixora coccinea etc adalah salah satu jenis
tanaman yang merupakan anggota dari suku Rubiaceae. Bunga asoka itu sendiri juga
dikenal sebagai hutan geranium, flame of the wood atau api dari hutan atau hutan api

1
atau pendkuli. Hal iti berkaitan dengan warna bunga yang mencolok dan terlihat
hangat.
Bunga asoka pertama kali ditemukan di dataran India Selatan, Bangladesh dan
Sri Lanka. Bunga asoka ditemukan diberbagai negara didunia termasuk di Indonesia.
Bunga asoka menjadi bunga nasional dari Negara Suriname. Asoka menjadi salah
satu tanaman hias yang populer di negara Florida Selatan.
1. MITOLOGI BUNGA ASOKA
Bunga asoka mempunyai kaitan yang erat dalam mitologi agama Hindu
dan budha. Nama “ashoka” itu sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang
artinya adalah “terbebas dari sedih”. Dalam agama Budha, dipercaya bahwa
tokoh yang menyebarkan agama Budha merupakan sosok yang lahir dari bawah
bunga asoka. Selain itu, seorang raja penganut Budha yang merupakan Raja
penguasa kekaisaran Maurya Gupta di tahun 273-232 SM juga disebut sebagai
Raja Asoka.
Di India sendiri, bunga asoka dianggap sebagai tanaman yang suci. Hal ini
dikarenakan umat Budha dan Hindu mempercayai bahwa tumbuhan ini ada
hubungannya dengan Yakshi. Yakshi adalah mahluk mitologi kepercayaan dua
agama tersebut. Oleh karena itu, pada masa India Kuno bunga asoka hanya
bisa ditemukan di sekitar area kerajaan. Pada masa itu, tanaman ini tidak bisa
ditanam sembarangan ditanam oleh masyarakat umum.
2. BUNGA ASOKA DI INDONESIA
Di Indonesia, pohon asoka dulu sangat mudah untuk ditemukan disekitar
rumah. Tumbuhan ini sering juga disebut sebagai bunga soka. Dahulu, anak-
anak Indonesia sering bermain dengan bunga ini. Bagian nektarnya yang manis
sangat disukai oleh anak-anak. Mereka akan memetik kelopak bunga, kemudian
akan ditekan-tekan hingga keluar cairan bening, yang kemudian mereka akan
menghisap cairan manis mirip madu yang keluar dari bunga soka tersebut.
Cairan manis tersebut bukanlah air biasa, tetapi cairan bunga yang
bercampur dengan nektar dan menghasilkan rasa manis seperti madu.
Terkadang saat berusaha menghisap nektar manis ini, anak-anak harus
bersaing dengan serangga lain seperti lebah, dan lain-lain. Sehingga tidak
jarang banyak yang tersengat oleh serangga saat berusaha menghisap bunga
soka tersebut. Namun karena hal ini juga bunga asoka menjadi lekat dengan
kehidupan anak-anak Indonesia.
Tidak hanya menghisap nektarnya, anak-anak Indonesia juga basa
merangkai bunga asoka hingga menjadi sebuah gelang. Bahkan ada juga yang

2
membuatnya menjadi sebuah mahkota. Biasanya kegiatan ini dilakukan anak-
anak perempuan di pedesaan.

B. ARTI DAN MAKNA BUNGA ASOKA


Makna dari bunga asoka juga terlihat dari penggunaan tanaman ini dalam
kegiatan persembahyangan. Pada umumnya, bunga asoka berwarna putih
dipergunankan untuk memberikan penghormatan kepada dewa Isvara, bunga asoka
merah digunakan dalam upacara persembahyangan untuk menghormati dewa
Brahma, sedangkan bunga asoka kuning merupakan bunga yang digunakan dalam
upacara penghormatan kepada dewa Raditya.
Selain digunakan sebagai bunga dalam penghormatan, bunga ini juga
menyimpan makna sebagai bunga dengan harapan untuk mencapai kedamaian jiwa,
terhindar dari kesedihan dan derita, yang akan menciptakan kebahagiaan dalam
setiap hati manusia.

C. CIRI DAN MORFOLOGI POHON ASOKA


Pohon asoka ini sering ditanam disepanjang jalan sebagai upaya penghijauan.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh bunga asoka adalah sebagai berikut:
1. Akarnya merupakan jenis akar tunggang yang tumbuh dengan menjalar
kebawah. Jenis akar ini mampu untuk menopang pohon yang tinggi. Warna akar
asoka berwarna coklat.
2. Pohon asoka dapat tumbuh dengan ketinggian hingga 7 meter.
3. Batang bunga asoka tumbuh tegak dan berbentuk bulat. Diameter batang bunga
asoka mencapai 40cm dan berupa kayu keras dengan sistem percabangan
simpodial. Cabang simpodial adalah ketika batang utama dan cabang sulit
dibedakan karena pertumbuhan cabang yang sama besar atau bahkan lebih
besar dari cabang utamanya.
4. Bunga asoka cenderung berwarna merah, terutama tanaman asoka yang
tumbuh di Indonesia. Namun ada juga yang berwarna jingga dan kuning. Bunga
asoka termasuk bunga majemuk. Benang sarinya berjumlah 4. Kepala sari
bunga asoka terletak di bagian mahkota bunganya.
5. Daun tanaman asoka berbentuk lonjong dengan bagian ujung meruncing.
6. Tanaman asoka dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang sangat gembur,
terutama di ketinggian 0 hingga 400 meter diatas permukaan laut.

3
7. Waktu berbunga tanaman ini adalah menjelang musim penghujan. Bunga asoka
termasuk tumbuhan yang mampu bertahan lama, yaitu selama 3 sampai 4
bulan.
8. Tanaman asoka mampu bertahan dikawasan yang bersuhu 45oC. Tanaman ini
memerlukan paparan sinar matahari secara langsung, namun juga dapat
bertahan hidup ditempat yang lembab dan gelap. Tingkat kelembapan yang
dibutuhkan sekitar 70%.
9. Untuk membudidayakan bunga asoka, dapat dilakukakn dengan sistem cangkok
atau dengan biji secara langsung.
10. Perawatan bunga asoka tindak terlalu rumit, umumnya hanya memerlukan
pemupukan tiga bulan sekali. Cara yang mudah ini membuat tanaman asoka
dapat dirawat oleh siapapun.

D. MANFAAT BUNGA ASOKA


Tanaman bunga asoka lebih dikenal sebagai tanaman hias karena bentuknya
yanng cantik dan warna bunga yang cerah. Akan tetapi, pohon asoka juga memiliki
manfaat baik lainnya, terutama bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat
bunga asoka:
1. Sebagai antioksidan
Bunga asoka memiliki kandungan flavonoid yang merupakan antioksidan
yang alami. Penelitian mengenai kandungan bunga asoka ini menemukan
bahwa mengkonsumsi air rebusan bunga asoka secara teratur mampu untuk
mencegah beberapa jenis kanker. Contohnya kanker kandung kemih dan
beberapa jenis kanker lainnya. Caranya adalah dengan merebus bunga asoka
dengan 2 gelas air, rebus hingga tersisa hanya 1 gelas saja, kemudian minum
dalam keadaan hangat.
2. Mengatasi menstruasi yang tidak teratur
Wanita yang mengalami menstruasi yang kurang lancar atau tidak teratur,
dapat mencoba ramuan bunga asoka untuk menyembuhkannya. Caranya
adalag dengan menyiapkan bunga asoka, bunga mawar dan daging tanaman
lidah buaya. Kemudian ketiga bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air.
Sisakan 2 gelas, saring dan konsumsi dalam keadaan dingin. Jika dikonsumsi
secara teratur sebanyak 1 kali sehari, maka haid akan teratur. Ramuan
tradisional ini juga dapat bermanfaat sebagai penenang dan pereda stress yang
ampuh.
3. Obat luka dan memar

4
Jika kita memiliki memar akibat tersandung atau jatuh, bunga asoka juga
bisa dijadikan sebagai obat herbal yang ampuh. Caranya adalah dengan
merebus bunga asoka, bunga mawar dan umbi daun dewa hingga mendidih.
Setelah itu, saring air rebusan tersebut, campurkan dengan sedikit madu untuk
memberikan rasa manis. Konsumsi ramuan ini sebanyak 2 kali sehari untuk
memberikan hasil yang maksimal. Luka memar pun akan sembuh lebih cepat,
kemudian kita bisa menghentikan konsumsi apabila luka sudah membaik.

4. Obat kaki yang kram


Bunga asoka dan daun sembung yang direbus ampuh untuk
menyembuhkan kram pada otot kaki. Namun ramuan ini hanya bisa diminum
saat kaki benar-benar dalam keadaan kram. Sangat tidak dianjurkan untuk
meminumnya secraa teratur.
5. Obat disentri
Kandungan tanin pada bunga asoka dipercaya mampu memberikan
manfaat sebagai obat disentri. Untuk mendapatkan manfaatnya, kita dapat
menumbuk bunga asoka hingga halus. Setelah itu, rebus hasil tumbukan dengan
2 gelas air, sisakan hingga air tinggal 1 gelas, lalu saring dan diamkan sesaat
hingga dingin. Konsumsi sebanyak 2 kali sehari agar disentri dapat sembuh
dengan maksimal.
6. Mencerahkan kulit
Untuk kecantikan, bunga asoka juga memiliki khasiat yang pasti akan
disukai oleh kaum wanita. Ramuan asoka dipercaya ampuh untuk memperbaiki
warna kulit secara alami. Karena sifat antioksidan yang dikandungnya, maka
ramuan air rebusan asoka mampu membuang racun-racun yang bersarang di
dalam tubuh. Proses terbuangnya racun ini secara tidak langsung dapat
mencerahkakn kulit. Khasiatnya akan terlihat jika kita mengkonsumsinya secara
teratur.

E. CARA MENANAM BUNGA ASOKA

5
Keindahan asoka dengan segala manfaat yang dimilikinya menjadikan tanaman
ini sebagai pilihan tepat tanaman hias. Jika ingin menanam bunga ini, silakan ikuti
panduan budidaya bunga asoka berikut:
1. Persiapan bibit
Untuk menanam asoka, kita dapat mendapatkannya melalui dua cara
pembibitan, yaitu dengan cara stek serta cangkok. Agar mendapat tumbuhan
yang sehat maka sebaiknya ambil dari indukan yang produktig berbunga, bunga
cantik, serta pertumbuhan optimal agar sifat tanaman dirutunkan ke tanaman
baru.
a. Stek – Kita dapat mendapat bibit asoka dari stek batang. Pilihlah batang
berusia tua. Ciri rempalan atau batang tua berukuran sekitar 15 cm.
Potong batang menggunakan gunting tajam dan steril secara rapi. Alat
potong yang higienis atau steril akan menghindarkan risiko tanaman
terserang penyakit. Setelah itu, masukkan rempalan kedalam air agar
tetap segar saat ditanam di media semai.
b. Cangkok – Mirip seperti stek, kita juga harus memilih batang yang telah
tua. Kupas kulit batang hingga lapisan kambium. Selanjutnya tutup dengan
campuran tanah dan pupuk kandang, serta plastik berlubang atau sabut
kelapa. Ikat tutupan tersebut dan siram dengan air secara berkala agar
tetap lembab.
2. Penyemaian
Asoka termasuk tanaman bunga yang memerlukan proses penyemain
agar tumbuh optimal. Hal ini bertujuan agar bibit dapat beradaptasi dengan
lingkungan baru. Kemudian setelah tumbuh dengan baik, maka dapat dipindah
pada media tanam permanen. Tempat penyemaian dapat dibuat dari plastik
polybag dengan berisi media campuran tanah gembur serta pupuk kandang
sebanyak 1:1. Berikut ini adalah cara menyemai bunga asoka, yaitu:
a. Memasukkan campuran tanah dan pupuk kandang ke dlaam polybag
b. Memasukkan bibit yang berasal dari stek batang

6
c. Jika bibit adalah hasil cangkok, pastikan penutup plastik atau sabut kelapa
telah diepas, akan tetapi tanah yang digunakan untuk proses cangkok
biarkan tetap menempel dan ikut dimasukkan ke dalam polybag
d. Tutup tanaman dengan campuran tanah dan pupuk kandang hingga
pangkal stek atau pangkal cangkok
e. Posisikan bibit berdiri tegak
f. Siram 1 kali sehari agar tanah selalu lembab dan akar dapat tumbuh
dengan cepat
g. Setelah 2 minggu maka daun muda akan mulai tumbuh
h. Setelah itu, tanaman siap untuk dipindah ke media tanam yang kita
inginkan.
3. Cara tanam
Umumnya pohon asoka dijadikan tanaman hias halam rumah. Untuk itu
kita perlu menyiapkan lahan tanamnya. Buatlah lubang tanam sesuai dengan
ukuran bunga asoka. Hal yang perlu dipertimbangkan pula adalah kecukupan
sinar matahari, karena pohon asoka termasuk tumbuhan yang memerlukan sinar
matahari cukup agar dapat berfotosintesis dan tumbuh baik. Pada lubang
tersebut kemudian kita isi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang
sebagai media dasar. Posisikan tanaman tegak berdiri, sebab jika posisinya
miring akan berpengaruh pada pertumbuhan nantinya.
Penanaman yang baik dilakukan pada pagi atau sore hari. Tidak
disarankan dilakukan siang hari karena terik matahari akan berpengaruh
terhadap kelembaban tanah. Waktu pagi dan sore hari adalah waktu yang tepat
agar tanaman mampu beradaptasi dengan kelembaban tanah. Setelah
penanaman dilakukan, siramlah tanah dengan air. Gunakan air bersih dan
hindari menggunakan air kotor karena mengandung bakteri dan bibit penyakit
yang berbahaya bagi tanaman.
4. Merawat pohon asoka
Asoka termasuk tumbuhan yang tidak membutuhkan perawatan rumit.
Namun agar tanaman ini berbunga lebat dan tumbuh sempurna, kita dapat
mengupayakan dengan memberi pupuk lanjutan. Pemupukan dapat diberikan 1
bulan seusai penanaman. Kita dapat menggunakan pupuk daun dan hindari
menggunakan pupuk buah. Fungsi pupuk tambahan ini agar tanaman
terangsang dan lebih banyak berdaun dan berbunga. Pupuk daun atau bunga
merupakan pupuk yang lazim diberikan untuk tanaman hias.

F. KESIMPULAN

7
1. Bunga asoka (seraca asoca) merupakan bunga yang bersifat majemuk yaitu
buga majemuk tak terbatas, berkelamin dua dengan kelopak berbentuk corong.
Bunga asoka juga merupakan bunga payung (umbrella) namun juga dapat
digolongkan bunga mulai rata (corybus ramosus).
2. Bunga asoka (seraca asoca) memiliki bagian-bagian bunga seperti tangkai
bunga (pedunculus), dasar bunga (receptaculum), memiliki mahkota bunga
(corolla), serta memiliki alat kelamin jantan (androecium), dan alat kelamin
betina (gynaecium). Bagian benang sarinya berjumlah empat, dan bagian kepala
sarinya melekat pada bagian mahkota.

Anda mungkin juga menyukai