Anda di halaman 1dari 11

KHAWARIJ DAN MURJI`AH

Dosen pengampu:

Robiyah Nur, M.Pd.i

Disusun Oleh:
Aji febrianandha (2211010444)
Reigina brilyantika (2211010438)
Sandi satrio (2211010452)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya dengan seiringnya waktu berjalan bisa dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Tidak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan teman-teman mahasiswa pada umumnya. Penulis sadar bahwa
makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandar lampung, 5 april 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4
A. Sejarah kemunculan khawarij ................................................................ 4
B. Kelompok-kelompok, Ajaran Pokok dan Tokoh-tokoh Khawarij ........ 5
C. Sejarah Kemunculan Murji’ah............................................................... 7
D. Pokok Ajaran Murji’ah .......................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali ditemukan orang berbicara tentang suatu golongan, sedang dia
tidak mengetahuinya dengan pasti apa yang dibicarkan nya itu. Kebanyakan
berbicara sangat subjektif, akibatnya menimbulkan pemahaman yang berbeda
di tengah-tengah umat. Oleh karena itu, kita mengklarifikasi aliran-aliran
kalam dalam Islam. Dalam hal ini ada satu aliaran kalam yang pertama kali
muncul di zaman sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu ketika Ali bin Abi
Thalib menjadi khalifah. Dan literature Islam yang membahas asal kelompok
itu adalah pecahan dariAli bin Thalib. Kelompok ini sangat keras, mereka
menanamkan konsep dosa besar dan setiap pelaku dosa besar halal darahnya.
Di sisi lain ada kelompok yang mencul setelahnya,yaitu Murjiah,kelompok ini
justru berlawanan konsep dengan yang ditawarkan khwarij, Mereka
mengatakan pelaku dosa besar itu tetap dihukumi sebagai muslim dan
darahnya tidak halal.

B. Rumusan Masalah

1. Bagiamana sejarah kemunculan Khawarij dan Murji ah?


2. Sebutkan tokoh-tokoh dan pokok ajaran Khawarij dan Murji`ah

C. Tujuan Masalah
1. untuk mengetahui bagaimana kemunculan khawarij dan murji’ah
2. untuk mengetahui tokoh-tokoh dan pokok ajaran khawarij dan murji’ah

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kemunculan Khawarij

Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, terjadi perpecahan di antara


kaumnya yang mengklaim setiap golongan merekalah yang berhak menjadi
pemimpin pengganti Nabi. Dan hal ini terjadi hingga masa kekhalifahan Sayyidina
Ali ibn Abi Thalib. Dimana saat itu terdapat gencatan dari muawiyah-gubernur
Damaskus dan keluarga dekat bagi Sayyidiina Utsmani bn Affan. Selain itu juga,
Thalhah dan Zubair yang ikut serta tidak mengakui kekhalifahan Sayyidana Ali.
Ketidak pengakuan mereka terhadap Ali inilah yang kemudian memunculkan
pertempuran. Pertempuran ini tepatnya di Shiffin hingga disebut sebagai perang
Shiffin. Dalam pertempuran diantara keduanya ini, tentara Ali ibn Abi Thalib
dapat mendesak tentara Muawiyah, hingga bisa dikatakan kemenangan bagi
Ali ibn Abi Thalib berada selangkah didepan mata. Namun Amar bin Ash-tangan
kanan muawiyah yang terkenal licik ini, membuat tipudaya dengan mengangkat al-
Qur an sebagai tanda damai. Sehingga pasukan Ali ibn Abi Thalib berhenti dan
menaggalkan senjata, sehingga barisan Ali menarik diri dari peperangan itu. Dan
mereka m1erespons seruan Amar ibn Ash. Sayyidina Ali ibn Abi Thalib berkata:
“Kalian telah melakukan tindakan yang melemahkan kekuatan Islam, mengurangi
kekuatan Islam , serta mewariskan kelemahan dan kehinaan . Ketika kalian
berhasil dan musuh-musuh kalian khawatir terkalahkan karena perang itu telah
menghantam mereka dan mereka merasa sakit akibat luka-luka,maka mereka
mengangkat al-Quran, menyeru kalian untuk memperhatikan sesuatu yang dapat
meredakan (serangan) kalian atas mereka dan mengakhiri perang antara kalian dan
mereka, serta menimbulkan rasa takut mati. Itu hanya tipu daya dan trik. Apa yang
kalian lakukan ? kalian menuruti keinginan mereka, dan mengikuti tipu daya
mereka. Demi allah, setelah kalian tak mengikuti pandaganku dan tak memilki
ketetapan hati (setelah tak mengikuti) komitmenku, aku tak melihat kalian akan

1
Abdul razak dan rosihon anwar,2013.ilmu kalam hlm 20

4
memiliki petunjuk. ”Kemudian ajakan dijawab oleh sebagian pasukannya yang
mengusulkan Abu Musa untuk tahkim Dan dalam hal ini Sayyidina Ali setuju
karena sebagian pasukannya berambisi tetap setuju. Sayyidina Ali berkata “ Demi
Allah aku tidak setuju melakukan ini dan aku tidak mau kalian juga setuju. Namun
demikian, kalian tetap saja setuju. Akupun terpaksa setuju. Karena telah setuju,
maka tidak pantas bagiku mencabut setelah setuju, dan tak layak berubah setelah
menerima. Berarti aku melawan Allah jika aku melanggar kesepakatan yang telah
dibuat ini, berarti jua aku melanggar kitab-Nya jika aku membatalkan secara
sepihak. Karena itu, perangilah siapa saja yang melanggar perintah Allah.”
Dalam arbitrase itu, terjadi kesepakatan antara dua utusan ini. Abu Musa
dan Amr ibn Ash untuk menurunkan keduanyadan menyerahkan kepada umat.
Akan tetapi Amar ibn Ash mengumumkan sebaliknya, bahwaia dan Abu Musa
sepakat untuk menjatuhkan kepemimpinan atau kekhalifahan Sayyidina Ali dan
mengangkat Muawiyah. Sayyidina Ali disaat itu berada dalam kondisi sangat
ditekan oleh banyak hal, pertama terdapat sebagian kelompok dari tentara beliau
yang merespon seruan tangan kanaMuawiyah untuk memperhatikan al-Qur an. Dan
juga ada kelompok yang pada pertamanya mereka jua‟yang mendorong untuk
arbitrase yang kemudian menolak itu, keluar dari barisan SayyidinaAli sekitar 4000
2
tentara pendapat lain 1200 tentara. Dan juga dikatakan bahwa mereka yang keluar
dari pasukan Sayyidina Ali ini merasa tidak puas atas gencatan senjata yang
disepakati Sayyidina Ali dan Muawiyah Mereka bersemboyan bahwa tiada
hukum kecuali dari Allah, sehingga arbitras sebagai jalan untuk menyelesaikan
persengketaan tentang khilafah dengan Muawiyah ibn Abi Sofyan, dan timbullah
klaim mereka Dalam kitabTarikh Al-kamil.Jil. 3.Hal.322; Biharal-Anwar. Jil.8.
Hal.5922TarikhThabari.Jil.5.Hal.59;Tarikhal-Kamil.Jil.3.Hal.322;Biharal-
Anwar.Jil.8.Hal.5933 Asy-Syahrastani.Al-Milalwaal Nihal. (Surabaya,PT Bina
Ilmu).Hal.101

2
Nasution, hsrun,2018. Teologi islam hlm 13

5
B. Kelompok-kelompok, Ajaran Pokok dan Tokoh-tokoh Khawarij

1. Al-Muhakkimah Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut


Sayyidina Ali,dan kelompok inilah disebut al-Khawarijal-Muhakkimah. Bagi
mereka Sayyidina Ali, Muawiyah dan dua utusan di dua belah pihak, dan semua
yang setuju atas arbitrase itu kafir. Hingga berlanjut hokum kafir ini, yang
mereka luaskan maknanya sehingga termasuk kedalamnya tipe orang yang
berbuat dosa besar adalah kafir. Orang khawarij dari kelompok ini bernama
Zulkhuwairisah dan yang kedua adalah Zultsadiyah. Mereka juga yang
menciptakan dua bid ah yaitu: Pertama, tentang imamah yang menurutnya selain
dari Qurays pun boleh‟menjadi pengganti setelah Nabi. Dan mereka yang
diangkat adalah orang-orang yang adil dan jikalau melanggar wajib di bunuh.
Kedua, Sayyidina Ali menurut mereka telah banyak melakukan kekeliruan.

2. Al-Azariqah Setelah golongan al-Muhakkimah hancur, muncullah golongan


yang dapat menyusun barisan baru dan kuat lagi besar. Mereka berkuasa di
perbatasan Iraq dan Iran. Nama ini diambil dari Nafi ibnal-Azraq ( seorang
pemberontak atas pemerintahan Sayyidina‟Ali) yang memilki pengikut 20 ribu
orang. Ajaran yang di ajarkan al-khawarij yang di pelpori oleh Abu Rayid Nafi
3
ibn al-Azraq ini adalah

1) mereka mengkafirkan Ali ibn Abi Thalib. Dalam hal ini juga mereka
membenarkan tindakan Abdul Rahman ibn Muljam yang telah membunuh
SayyidinaAli .

2) berdasarkan prinsip ini Azariqah mengkafirkan Utsman, Thalhah, Zubair,


Aisyah, Abdullah ibn Abbas, dan kaum muslimin yang tidak sependapat dengan
mereka, adalah kafir dan pasti masuk neraka serta kekal didalamnya.

3. An-Najadaatal Aziriah Kelompok ini adalah kelompok yang mengikuti


pemikiran seorang yang bernama Najdah ibn Amir al-Hanafi yang dkenal
sebagai Ashim yang menetap di Yaman. Najdah ibnamiral-Hanafi inila

3
Jamaluddin, saleh anwar, 2020. Pokok-pokok ajaran islam. Hlm 16

6
sebagai tokoh dari kaum khawarijini, yang kemudian melahirkan sebuah
ajaran,bahwa ajaran agama itu ada dua yaitu:

1) Pertama, mengenal Allah Swt,para Rasul, haram membunuh sesame muslim,


mengikuti secara umum apa yang diturunkan Allah. Wajib setiap orang
mengenalnya, dan kejahilan menurut mereka bukan sebagai landasan untuk
tidak mau mengenalnya.

2) Kedua, mereka juga mengatakan bahwa kemungkinan saja mujtahid


itu tersalah alam menetapkan hokum sebelum adanya bukti yang kuat

4. Al-BaihasiahAbu Baihas al-Haisyam ibn Jabir salah seorang dari suku


Bani Saad Dhubai ah, merupakan tokoh dalam kelompok ini sehingga
dinamakan al-Baihasiah. Ia ‟mengkafirkan Ibrahim dan Ma mun dikarenakan
berbeda pendapat dengannya tentang‟ perjualan budak wanita. Ia memaparkan
sebuah ajaran bahwa seseorang belum dikatakan muslim kecuali ia telah
mengenal Allah dengan yakin, mengenal Rasul, dan mengetahui apa yang
dibawa para rasul, kepemimpinan hanya ditangan Allah bukan ditangan orang
yang menjadi musuh-musuh Allah. Dan ada punalBaihas sendiri berkata bahwa
4
Iman menurutnya adalah pengetahuan terhadap yang benar dan bathil,
sedangkan pengetahuan bukan termasuk ucapan dan perbuatan, karena itu
katanya “iman adalah pengakuan hati dan pengetahuan bukan hanya salah satu
dari keduanya”.

C. Sejarah Kemunculan Murji’ah

Tindakan pengkafiran terhadap Ali bi AbiThalib, Muawiyah bin Abi


Sofyan, Amrbin Ash, Abu Musa al-Asy ari yang dilakukan oleh kalangan
Khawarij, mengundang ‟sikap kekhawatiran di tengah umat Islam. Khususnya para
ulama. Munculnya Murji ah sangat ‟erat kaitannya dengan Khawarij, dimana
golongan yang dipimpin oleh Ghilanal-Dimasyai berusaha bersikap netral.
Golongan tidak sepaham dengan Khwarij yang mengkafirkan para sahabat tersebut.

4
Nassar ,2015.ilmu kalam hlm 20

7
Khwarij yang menaruh rasa hormat kepada dua khalifah pertama, yaitu Abu Bakar
as-Shiddiq dan Umar bin Khattab, tatapi membenci Ali ibn Abi Thalib
dan Utsman ibn Affan yang sebenarnya bertentangan dengan pemahaman kaum
muslimin pada umumnya.Sebagaimana dijelaskan diatas Murji ah menentang apa
yang dipahami oleh kelompok Khwarij dengan dalil bahwa mereka tidak bias
menyelesaikan kemusykilan tersebut. Murji ah kemudian ‟berusaha menyelesaikan
dengan sebuah prinsip qawlal-Irja :Mendahulukan perkara Abu Bakar dan Umar
dan menangguhkan urusan selalainnya hingga hari kiamat kelak.

D. Pokok Ajaran Murji’ah

Pokok ajaran dari golongan ini adalah orang Muslim yang melakukan dosa
besar tidak boleh dihukumi dengan hukuman dunia, sehingga masuk surge atau
neraka tidak bias ditentukan, karena diakhirat lah nantiyang menjadisah. Golongan
ini memandang orang yang beriman tidak merusak iman ketika berbuat maksiat.
Sama halnya dengan ketaatan bagi orang yang kafir.Iman diartikan sebagai
pengetahuan tentang Allah secara mutlak dan kafir adalah ketidaktahuan tentang
Allah secara mutlak.Oleh karena orang Murji ah menganggap iman itu tidak
bertambah dan tidak berkurang.‟Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
golongan ini mengganggap antara iman dan amal tidak ada hubungannya. Atau
lebih tepatnya amal tidak ter5masuk dalam keimanan,dengan demikian orang
yang beriman tidak melakukan dosa besar, sebagai mana imannya para
Malaikat dan para Nabi. Hal sesuai dengan semboyan mereka yang makruf
Mendahu menagguhkan amal. Kelompok-kelompok, Ajaran Pokok danTokoh-
tokoh Murji’ah Golongan Murji ah Terbagi menjadi empat golongan besar , yaitu
Murji ah al-Khawarij, Murji ah al-Qadariyah, Murji ah Jabariyah dan Murji ah
Murni.

5
Syariffudin, 2015. Tauhid ilmu kalam hlm 11

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Khawarij yang keluar dari kelompok Ali ibn Abi Thalib membuat
barisan sendiri. Mereka mengkafirkna Sayyidina Ali dan Mu awiyah dengan
alasan bahwa mereka‟berdua tidak berpegang kepada hukum Allah.
Sehinnga mereka dinilai sebagai pelaku dosa besar dan pelaku dosa besar
tentunya darahnya halal. Dengan dasar inilah kemudian kelompok Khawarij
berusaha untuk membunuh kedua orang tesebut. Tidak lama setelah
Khawarij muncul lagi golongan yang bernama Murji ah, kelompok yang
bersuha bersifat netral.Dengan menawarkan sebuah konsep‟penangguhan.
Mereka menangguhkan amal dari iman.Jadi Sayyidina Ali dan Mu
awiyah‟tidak bisa diputusakn dengan hukum dunia, namun nantidi akhirat
kelak. Perbedaan yang sangat mendasar di anatara Khawarij dan Murji ah
adalah pada persoalan iman dan amal.‟Khawarij beranggapan bahwa amal
merupakan bagian dari iman. Sedangkan Murji ah beranggapan bahwa amal
bukan bagian dari pada iman .Dan tidak merusak iman hanya Karena amal
seseorang.

B. Saran
Mengingat hal ini hanya sebatas pengantar tentang
memahami aliran Khawarij dan Murji ah, dan kami tidak bisa
memberikan kebenaran 100% .Kami hanya menulis kan garis-garis
besarnya saja.kami Berharap agar para pembaca dapat memperoleh
manfaat,Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf atas segala
kekurangannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asy-Syahrastani. Al-Milal wa al-Nihal. Surabaya:PT Bina Ilmu Harkaman


wordpress.com/makalah/ metodologistudiislam/ aliranaliran pemikiran islam.
Subhani, Ja far. 1997.

Al-Milalwan-Nihal“Studi TematisMazhab Kalam”.‟Pekalongan:Penerbit al-Hadi


Tarikh Al-kamil. Jil. 3.; Bihar al-Anwar Jil. 8. TarikhThabari.Jil.5.; Tarikh al-
Kamil. Jil. 3.; Biharal-Anwar. Jil.8.

10

Anda mungkin juga menyukai