Dosen Pengampu :
MEDI ROMI ARDIANTO
Disusun Oleh :
INSTITUT AL-MA’ARIF
KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
1
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini tanpa adanya
hambatan yang di luar kemampuan.
.Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kita semua dapat bersama-sama dalam keadaan sehat dan dalam lindungan-Nya. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa rahmat bagi seluruh alam.
Makalah ini akan membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, hukum, serta
manfaat dari syirkah dalam hukum Islam. Saya berharap makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik mengenai syirkah, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi
pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai akad ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi amal jariyah bagi kita semua. Amiin.
2
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqh sangat luas pembahasaanya baik dalam menentukan hukum maupun dalam
pendapat para fukaha, perbedaan tersebut menimbulkan perbandingan hasil ijtihad mereka.
Perbandingan hasil ijtihad para fukaha tersebut dikenal dengan nama perbandingan mazhab.
Perbandingan mazhab merupakan pendapat-pendapat para mujtahid dalam
menentukan berbagai masalah. Perbandingan mazhab memuat hal-hal yang bertalian tentang
kedudukan ijtihad dalam Islam, yang didalamnya juga terdapat kajian-kajian tentang sebab-
sebab timbulnya perbedaan pendapat tentang hukum Islam dan hikmah serta implikasinya
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Mazhab
Secara etimologi مممذهبberasal dari shigoh masdar mimy (kata sifat) dan
isim makan (kata yang menunjukan tempat) yang diambil dari fi’il madhy ذهبyang
yang ditempuh oleh seorang mujtahid dalam menetapkann suatu hukum Islam dari
aliran seorang alim besar dalam Islam yang digelari Imam seperti mazhab Imam
Abu Hanifah, mazhab Imam Ahmad Ibn Hanbal, mazhab Imam Syafi’I, mazhab
Yanggo, adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh imam Mujtahid dalam
kelompok umat Islam yang mengikuti cara istinbath Imam Mujtahid tertentu atau
a. Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh oleh seorang Imam
dan Hadits.
b. Mazhab ialah fatwa atau pendapat seorang Imam Mujtahid tentang hukum suatu
2
Jadi, Mazhab ialah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam
kelompok uamat Islam yang mengikuti cara istinbath hukum semakin kokoh dan
meluas, sesudah masa itu muncul mazhab-mazhab dalam bidang hukum Islam , baik
Ada 9 peletak ushul dan manhaj (metode) fiqh yang semakin berkembang pesat
a. Imam Abu Sa’id al-Hasan bin Yasar al-Bashry (wafat 110 H).
b. Imam Abu Hanifah al-Nu’man bin Tsabr bin Zauthy (wafat 150 H).
c. Imam Auza’iy Abu Amr Abd. Rahman bin Amr bin Muhammad (wafat 175 H).
d. Imam Sufyan bin Sa’id bin Masruq al-Tsury (wafat 160 H).
Dan masih banyak lagi mazhab yang dibina oleh para Imam Mazhab yang tidak
islam pada waktu itu. Hal ini terutama disebabkan oleh tiga faktor yang sangat
menentukan bagi perkembangan hukum islam sesudah wafatnya rasulullah SAW. Yaitu:
Akibat jauhnya Negara-negara yang ditaklukkan itu dengan ibu kota khilafah
(pemerintahan) islam, membuat para gubernur, para hakim dan para ulama harus
dan memiliki pengikut yang mengembangkan dan meneruskannya. Namun ada kalanya
suatu mazhab kalah pengaruhnya oleh mazhab-mazhab lain yang datang kemudian,
Dari sekian banyak mazhab yang popular hingga saat ini, dan yang bertahan dan
terus berkembang sampai sekarang, dan banyak diikuti oleh umat islam di Indonesia ada
empat mazhab dikalangan ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau biasa disebut dengan
a. Mazhab Hanafi yang di nisbatkan kepada nama mujtahid Abu Hanifah al-Nu’man
b. Mazhab Maliki yang dinisbatkan kepada nama Malik bin Anas (w. 179 H/795 M).
c. Mazhab Al-Syafi’i yang dinisbatkan kepada nama Muhammad bin Idris Al-Syafi’I
d. Mazhab Hanbali yang dinisbatkan kepada nama Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal (w.
dunia. Maka dimasing-masing Negara dapat dilihat mazhab apa yang dominan. Seperti di
Saudi Arabia, yang dominan adalah mazhab Hanbali. Di India, Turki, Pakistan yang
dominan adalah mazhab Hanafi sebagai mazhab yang paling banyak pengikutnya. Di
Afrika Utara yang dominan adalah mazhab Maliki. Sedangkan di Indonesia dan Malasia
mazhab yang dominan adalah mazhab al-Syafi’i. perlu kita ketahui bahwa dalam masa
Bahkan tidak jarang pemikiran hukum islam di dalam masing- masing mazhab itu
dipahami secara doctrinal dan dogmatik. Artinya, pendapat imam mazhab dan para
ulama-ulama besar yang mengikatkan dirinya kepada mazhab tertentu menjadi sebuah
doktrin. Inilah yang kemudian disebut dengan mazhab fial-aqwal (mengikuti mazhab
Hambali, Zaidiyah, Imamiyah dan Ibadiyah. Adapun mazhab-mazhab lainnya telah tiada.
4
2. Pengertian Perbandingan Mazhab
Kata “Perbandingan” memiliki makna yang berbeda bergantung pada sudut ilmu
yang digunakan.
Secara lughoh perbandingan berasal dari bahasa Arab yaitu Muqaranah al-
pendapat fuqaha’ beserta dalil-dalinya mengenai berbagi masalah, baik yang disepakati,
pendapat yang paling kuat dalilnya. Objek pembahasan dari perbandingan mazhab adalah
Sehubungan dengan hal ini, penulis mengutip beberapa pakar hukum Islam yang
masalah fiqh dilihat dari dalil-dalil yang digunakan oleh para fuqaha, dengan cara
5
B. Macam-Macam Mazhab
a. Ahl al-Ra’yu
Mazhab ini lebih banyak menggunakan akal (nalar) dalam berijtihad. Seperti
imam abu hanifah. Beliau adalah seorang yang rasional, yang mendasarkan
b. Ahl al-Hadits
Mazhab ini lebih banyak menggunakan hadits dalam berijtihad dari pada
menggunakan akal, yang penting hadits yang digunakan itu hadits shahih. yang
1) Mazhab Maliki
Mazhab ini dibina oleh Imam Malik bin Anas. Ia cendrung kepada ucapan
dan perbuatan (praktek) Nabi Muhammad SAW. Dan praktek para sahabatnya
2) Mazhab Syafi’i
Mazhab ini mengikuti imam Syafi’i. beliau adalah murid imam malik
yang pandai. beliau membina mazhabnya antara Ahli al-Ra’yu dan Ahli al-
Hadits.
3) Mazhab Hanbali
dalam berijtihad kecuali dalam keadaan darurat. Yaitu ketika tidak ditemukan
4) Mazhab Zhahiri
Mazhab yang mengikuti Imam Daud bin Ali. Mazhab ini lebih cendrung
6
pengikut yang menjalankannya, namun pada suatu waktu mereka kalah pengaruh dari
surut. Imam-imam yang pernah terkenal dari mazhab-mazhab tersebut yang kurang atau
a. Abu ‘Amr Abd. Rahman bin Muhammad al-Auza’iy. Dari Dzul Kala’ di Yaman.
bahkan hakim syam mengikuti mazhabnya. Mazhab ini surut di hadapan mazhab al-
Syafi’i di syam dan dihadapan mazhab Maliki di Andalusia pada pertengahan abad
b. Abu Sulaiman Daud bin Ali bin Khalaf al-Ashababani yang terkenal dengan al-
Zhahiry, dilahirkan di kuffah pada tahun 202 H. ia adalah orang yang paling fanatik
c. Mazhab al-Thabary. Pembangun mazhab ini ialah Abu Ja’far bin Jarir al-Thabary,
dilahirkan tahun 224 H dan wafat di Baghdad tahun 320 H. beliau mempelajari
Fiqh al-Syafi’i dan Malik serta Fiqh ulama Kufah. Kemudian membentuk mazhab
d. Mazhab al-Laits. Pembangun mazhab ini ialah Abu al-Harits al-Laitsi bi Sa’ad al-
Fahmy, wafat tahun 174 H.Al-Syafi’i mengakui bahwa al-Laitsi ini lebih pandai
dalam soal Fiqh dari pada malik. Akan tetapi pengikut-pengikutnya tidak
masyarakat, ternyata memiliki metode atau cara-cara yang berbeda satu sama lain dalam
7
melakukan istimbat hukum.
Perbedaan tersebut berkisar pada perbedaan pola piker para imam mazhab, serta
sistematika sumber hyang digunakan, juga latar belakang imam tersebut yang kemudian
Daerah atau tempat imam itu tinggal juga menjadi sebab mendasar terjadinya ikhtilaf
pada dalil-dalil dan masalah yang sama, sehingga itu juga menjadi bahasan yang menarik
Bidang kajian perbandingan mazhab ialah seluruh masalah fiqh yang didalamnya
terjadi ijma’ atau ittifa, maka masalah tersebut tidak termasuk dalam kajjian perbandingan
mazhab.
antara para Mujtahid, dengan membahas cara berijtihad mereka dan sumber-sumber
2. Dalil-dalil yang dijadikan dasar oleh para mujtahid, baik dari al-qur’an, alhadits atau
3. Metode atau cara mereka berijtihad dan cara beristimbat dari sumber-sumber hukum
4. Latar belakang para mujtahid itu sendiri, latar belakang timbulnya suatu mazhab dan
5. Pola pemikiran para imam mazhab, hal-hal yang mempengaruhinya seperti sisitematika
6. Kondis sosiologis serta hukum-huum yang berlaku di tempat dimana para muqarin hidup
Tujuan secara praktis, adalah tujuan yang bisa dirasakan, baik oleh muqarin (pelaku
1. Untuk menimbulkan rasa saling menghormati atau toleransi dengan berbeda pendapat ini
8
menandakan bahwa Islam menghargai kebebasan menyatakan pendapat.
2. Dapat mendekatkan mazhab di satu pihak, sehingga perpecahan umat dapat disatukan
Islam.
4. Dapat menimbulkan rasa puas dalam mengamalkan suatu hukum sebagai hasil pendapat
imam mazhab.
5. Dapat menenteramkan jiwa karena membandingkan adalah jalan yang mudah untuk
Dengan memperhatikan landasan berfikir para Imam Mazhab, orang yang melakukan
studi perbandingan mazhab dapat mengetahui, bahwa dasar-dasar mereka pada hakikatnya
tidak keluar dari Nushush al-Qur’an dan as-Sunnah dengan perbedaan interprestasi, atau
mereka mengambil Qiyas, Mashalah Mursalah, Istihsab, atau prinsip- prinsip umum
dalam nash-nash syariat Islam dalam menyelesaikan semua persoalan yang hidup
dala masyarakat, baik ibadah maupun mu’amalah, yang dalil-dalil ijtihad itupun digali
“Perbedaan pendapat dari umatku (ulama) adalah rahmat”. (HR. al-Baihaqy dari Ibnu
Umar).
Adapun tujuan secara akademik, sebagai tujuan yang sarat dengan unsur-unsur ilmiah,
1. Untuk mengetahui pendapat, konsep, teori, dasar, kaidah, metode, teknik ataupun
pendekatan yang digunakan oleh tiap-tiap imam mazhab fiqh dalam menggali hukum
2. Untuk mengetahui betapa luasnya pembahasan ilmu fiqh dan betapa kayanya khazanah
hukum Islam yang diwariskan oleh para imam mazhab, hampir tidak bisa dihindari,
3. Untuk mengetahui dasar-dasar dan qaidah-qaidah yang digunakan setiap Imam Mazhab
9
(Imam Mujtahid) dalam mengistinbath hukum dari dalil-dalilnya, dimana setiap Imam
Mujtahid tersebut tidak menyimpang dan tidak keluar dari dalil-dalil al-Qur'an at’u as-
Sunnah.
Sebetulnya, proses ijtihad sudah ada sejak Rasulullah SAW masih hidup. Beliau
pernah mengutus sahabat Mu’adz bin Jabal ra ke negeri Yaman untuk menyebarkan agama
Islam. E. Ruang Lingkup dan Syarat-Syarat Ijtihad Ijtihad mendapat legalitas dalam Islam,
bahkan dianjurkan. Banyak ayat al-Qur’an dan al-Hadits yang menyinggung urgensitas
ijtihad. Apapun hasilnya, ijtihad merupakan kegiatan yang terpuji. Dengan demikian tidak
sembarang orang dapat melakukan ijtihad. Ia harus benar-benar ahli dalam ilmu agama.
Yakni ahli dan memahami ilmu fiqh, ilmu tafsir, ilmu nahwu dan lain sebagainya.
Oleh karena itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar seseorang dapat
melakukan proses ijtihad. Oleh sebab itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar
hukum.
5. Menguasai bahasa Arab dan gramatikanya secara mendalam, seperti ilmu nahwu, sharaf,
keputusan hukum.
Tujuan dari muqaranah bukan untuk melemahkan atau menjatuhkan mazhab lain
melaikan untuk mencari titik temu dalil hukum yang lebih kuat, serta mendekatkan dan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mazhab adalah aliran pemikiran atau pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh
imam mujtahid dalam meng-istinbath-kan hukum Islam. Mazhab terdiri dari imam mujtahid,
materi fiqh, komunitas (muurid/pengikut) dan karya imam mazhab. Mazhab secara garis
pendapat-pendapat para ulama fiqh, dalam suatu masalah fiqh yang diikhtilafkan dengan
pendapat (mazhab) secara objektif untuk mencari pendapat yang paling terkuat dan paling
Perbandingan mazhab sebagai metode bisa dilihat dari tata cara menyelesaikan
ilmu dapat dilihat dari ontologi (terminologi mazhab dan perbandingan mazhab);
11
DAFTAR PUSTAKA
http://asid-doank.blogspot.co.id/p/makalah-ku-perbandingan-mazhab.html
http://mahasiswastaimgarut.blogspot.co.id/
Dedi Supriyadi, M.Ag, Perbandingan Mazhab Dengan Pendekatan Baru, Bandung: CV Pustaka
Setia, 2008.
http://alveesyukri.blogspot.com/2011/01/sistematika-sumber-hukum-islam-dan.html 20 Mei
2013.
12