Muhlisin
081553871934, email:
muh_lisin2007@yahoo.com
Perumahan alampesona1 blok H-7 Krian
Sidoarjo
Pengantar
Fiqh sangat luas pembahasaanya baik dalam
menentukan hukum maupun dalam peraktek
kesehariannya. Di dalam menentukan hukum banyak
terjadi perbedaan-perbedaan pendapat para fukaha,
perbedaan tersebut menimbulkan perbandingan hasil
ijtihad mereka. Perbandingan hasil ijtihad para
fukaha tersebut dikenal dengan nama perbandingan
mazhab.
Perbandingan mazhab merupakan pendapat-
pendapat para mujtahid dalam menentukan berbagai
masalah. Perbandingan mazhab memuat hal-hal yang
bertalian tentang kedudukan ijtihad dalam Islam,
yang didalamnya juga terdapat kajian-kajian tentang
sebab-sebab timbulnya perbedaan pendapat tentang
hukum Islam dan hikmah serta implikasinya dalam
kehidupan bermasyarakat.
Pertanyaan kompetensi dasar
1. Apa yang dimaksud mazhab dan
perbandingan (muqoranah) mazhab
serta apa ruang lingkup
pembahasannya?
2. Apa tujuan dan manfaat mempelajari
perbandingan mazhab?
3. Apa hukum mengamalkan hasil
muqaranah (perbandingan) mazhab?
Definisi Mazhab
Secara etimologi مذهبberasal dari
shigoh masdar mimy (kata sifat) dan
isim makan (kata yang menunjukan
tempat) yang diambil dari fi’il madhy
ذهبyang artinya pergi, bisa juga berarti
الرأيartinya pendapat.
secara terminologis pengertian mazhab menurut Huzaemah
Tahido Yanggo, adalah pokok pikiran atau dasar yang
digunakan oleh imam Mujtahid dalam memecahkan masalah,
atau mengistinbatkan (penetapan) hukum Islam.
Selanjutnya Imam Mazhab dan mazhab itu berkembang
pengertiannya menjadi kelompok umat Islam yang mengikuti
cara istinbath Imam Mujtahid tertentu atau mengikuti pendapat
Imam Mujtahid tentang masalah hukum Islam.
Kok Ikut imam mujtahid kok tdk nabi muhammad?
Muhammad lebih utama dari imam mujtahid.. Tabiit tabbiin
Mengapa tidak mrujuk langsung nabi muhammad
Ulama warosatul ambbiyah
Nabi itu belum atau tdak merinci konsep secara sistematis
Nabi hanya memberi isayarat secara ijmali (global) tdak tafsili
Ketidakmampuan kita untuk menyelami sumber-sumber ushul
Bannyak masalah yang belum dirinci oleh qur’an hadist adanya hanya
di kitab imam mujtahid
Menghargai kesinambungan sanad ilmu para ulama mujtahid
menurut istilah terdapat ada
beberapa pendapat, antara lain
1. - Menurut Said Ramadhany al-Buthy, mazhab adalah jalan
pikiran (paham/pendapat) yang ditempuh oleh seorang
mujtahid dalam menetapkann suatu hukum Islam dari al-Qur’an
dan Hadits.
2. - Menurut K. H. E Abdurrahman, mazhab dalam istilah Islam
berarti pendapat, paham aliran seorang alim besar dalam Islam
yang digelari Imam seperti mazhab Imam Abu Hanifah, mazhab
Imam Ahmad Ibn Hanbal, mazhab Imam Syafi’I, mazhab Imam
Malik, dan lain-lain.
3. - Menurut A. Hasan, mazhab yaitu sejumlah fatwa atau
pendapat-pendapat seorang alim ulam besar dalam urusan
agama baik dalm masalah ibadah maupun masalah lainnya.
.
Dari beberapa pengertian diatas
meliputi dua maksud, yaitu:
1. Imam Abu Sa’id al-Hasan bin Yasar al-Bashry (wafat 110 H).
2. Imam Abu Hanifah al-Nu’man bin Tsabr bin Zauthy (wafat 150
H).
3. Imam Auza’iy Abu Amr Abd. Rahman bin Amr bin Muhammad
(wafat 175 H).
4. Imam Sufyan bin Sa’id bin Masruq al-Tsury (wafat 160 H).
5. Imam al-Laits bin Sa’ad (wafat 175 H).
6. Imam Malik bin Anas al-Ashabahy (wafat 198 H).
7. Imam Sufyan bin Uyainah (wafat 198 H).
8. Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’I (wafat 204 H).
9. Imam Ahmad Ibnu Hanbal (wafat 241 H).
Dan masih banyak lagi mazhab yang dibina oleh para Imam
Mazhab yang tidak mashur dan tidak banyak pengikutnya.
mazhab-mazhab yang masih
bertahan
yaitu : mazhab hanafi, Maliki, Syafii,
Hambali, Zaidiyah, Imamiyah dan
Ibadiyah. Adapun mazhab-mazhab
lainnya telah tiada .
Pengertian Perbandingan
Mazhab
Secara lughoh perbandingan berasal dari bahasa
Arab مقارنة المذاهبyaitu mengumpulkan,
membandingkan dan menghimpun. Sedangkan
menurut istilah ulam fiqh:
“Perbandingan mazhab adalah mengumpulkan
pendapat para Imam Mujtahidin dengan dalil-dalilnya
tentang suatu masalah yang diperselisihkan padanya,
kemudian membandingkan dalil-dalilnitu satu sama
lainnya, agar Nampak setelah dimunaqasyahkan
pendapat mana yang terkuat dalilnya”.
Jadi, Perbandingan mazhab adalah ilmu
pengetahuan yang membahas pendapat-
pendapat fuqaha’ beserta dalil-dalinya mengenai
berbagi masalah, baik yang disepakati, maupun
yang diperselisihkan dengan membandingkan
dalil masing-masing yaitu dengan cara
mendiskusikan dalil-dalil yang dikemukakan oleh
mujtahidin untuk menemukan pendapat yang
paling kuat dalilnya.
Objek pembahasan dari perbandingan mazhab
adalah membandingkan, baik permasalahanya
maupun dalil-dalilnya.
Ruang Lingkup Pembahasan
1. Hukum-hukum amaliyah, baik yang disepakati,
maupun yang masih diperselisihkan antara para
Mujtahid, dengan membahas cara berijtihad mereka
dan sumber-sumber hukum yang dijadikan dasar
oleh mereka dalam menetapkanhukum.
2. Dalil-dalil yang dijadikan dasar oleh para mujtahid,
baik dari al-Qur’an maupun sunnah, atau dalil-dalil
lain yang diakui oleh syara’.
3. Hukum-hukum yang berlaku dinegara tempat
muqarin hidup, baik hukum nasional/positif,
maupun hukum internasional.
Tujuan dan Manfaat
Perbandingan Mazhab.
1. Untuk mengetahui pendapat-pendapat para Imam mazhab (para Imam mujtahid)
dalam berbagai masalah yang diperselisihkan hukumnya disertai dalil-dalil atau
alasan-alasan yang dijadikan dasar bagi setiap pendapat dan cara-cara istinbath
hukum dari dalilnya oleh mereka.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar dan qaidah-qaidah yang digunakan setiap Imam
Mazhab (Imam Mujtahid) dalam mengistinbath hukum dari dalil-dalilnya, dimana
setiap Imam Mujtahid tersebut tidak menyimpang dan tidak keluar dari dalil-dalil
al-Qur'an at’u as-Sunnah.
3. Dengan memperhatikan landasan berfikir para Imam Mazhab, orang yang
melakukan studi perbandingan mazhab dapat mengetahui, bahwa dasar-dasar
mereka pada hakikatnya tidak keluar dari Nushush al-Qur’an dan as-Sunnah
dengan perbedaan interprestasi, atau mereka mengambil Qiyas, Mashalah
Mursalah, Istihsab, atau prinsip-prinsip umum dalam nash-nash syariat Islam
dalam menyelesaikan semua persoalan yang hidup dala masyarakat, baik ibadah
maupun mu’amalah, yang dalil-dalil ijtihad itupun digali dari nash-nash al-Qur’an
dan Sunnah.
(رواه البيهقى عن ابن عمر.ف أ ُ َّم ِت ْي َر ْح َمة
ُ َ)اخ ِتال
“Perbedaan pendapat dari umatku (ulama) adalah rahmat”. (HR. al-Baihaqy dari
Ibnu Umar).
Hukum Mengamalkan Hasil
Muqaranah (perbandingan) Mazhab
Dalam melakukan studi perbandingan mazhab untuk
mendapatkan dalail yang terkuat dan mengamalkan
hasilnya adalah wajib. Meskipun sebagian ulama
muta’akhirin berpendapat bahwa mengamalkan hasil
muqaranah akan mengakibatkan perpindahan
mazhab atau talfiq dan tidak dibenarkan. Pendapat
mereka dianggap lemah karena tidak berdasarkan
dalil yang kuat. Al-Qur’an dan as-Sunnah.
ِ علَ ْي ُكم فِي الد
ِين ِم ْن خ ََرج َ و َما َجعَل.
َ
“Dan Dia (Allah) tidak sekali-kali menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan”.
Hasil nya
Hasil studi dari muqarin adalah mengamalkan dalil
yang paling kuat, baik bagi muqarin sendiri maupun
bagi orang yang melakukan studi perbandingan atau
yang sedang meneliti dalil-dalil yang terkuat untuk
masalah tertentu. Hukum yang didapat dari hasil
perbandingan itu merupakan hasil yang objektif dan
terkuat dalilnya, oleh sebab itu wajib
mengamalkannya. Dengan sikap seperti ini kita akan
merasakan tujuan dan hikmah atau manfaat dari
studi perbandingan tersebut.
Islam tidak mewajibkan umatnya untuk
bertaklid dan mengikat diri pada pendapat
suatu mazhab, melainkan memerintahkan
untuk mengikuti hukum-hukum yang diambil
dari sumbernya yang kuat, kecuali bagi
orang-orang awam yang belum atau tidak
bisa membedakan mana dalil yang terkuat
dan mana yang tidak, yang penting baginya
mengamalkan hukum yang ditetapkan
mazhab tertentu yang menjadi panutannya.
Orang yang enggan mengamalkan hukum
hasil muqaranah, bagaikan orang yang
enggan memakan buah yang lebih bergizi,
karena belumterbiasa, padahal ia
membutuhkannya.
Syarat-syarat muqarin :
1. Memiliki sifat teliti dalam mengambil mazhab dari kitab fiqih
mu’tabar dan benar-benar dikenal, bahwa pendapat itu memang
benar pendapat Ashhab al-Mazhabib. Kemudian hendaknya
mengambil dari pendapat mazhab tersebutyang terkuat dalilnya dan
tidak mengambil yang lemah dalilnya supaya mudah menolaknya.
2. Mengambil dan memilih dalil-dalil yang terkuat dari setiap azhab
serta tidak membatasi diri pada dalil-dalil yang lemah dan
menyelesaikan suatu masalah.
3. Memiliki pengetahuan tentang ushul dan kaidah yang dijadikan
dasar oleh setiap mazhab dalam mengambil dan menentukan
hukum.
4. Mengetahui pendapat-pendapat ulama yang bertebaran dalam
kitab-kitab fiqih disertai dalil-dalilnya dan harus pula mengetahui
cara-cara mereka beristidlal dan dalil-dalil yang mereka jadikan
pegangan.
5. Hendaklah muqarin setelah mendiskusikan pendapat mazhab-
mazhab tersebut dengan dalil-dalil yang terkuat, mentarjih salah
satunya secara objektif.
Sebab-sebab ikhtilaf yaitu: