Anda di halaman 1dari 11

Mengenal Madzhab dan

Urgensi Ijtihad
Khairatuzzahra & Keisha dinillah kaffah
Tarikh Tasyri'
Ilmu tentang keadaan hukum Islam pada
masa Rasulullah ataupun setelahnya,
Dimana hukum tersebut
dibentuk,dihapus,serta keadaan para
mujtahid. Hukum Islam memiliki dua
dimensi, Dimensi Illahiyah(bersumber dari
Allah) dan Insaniyah(bersumber dari
pemikiran manusia)
Periodisasi Sejarah Hukum Islam

Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4

Zaman Rasulullah Zaman Sahabat Zaman Zaman Taqlid


SAW tadwin/kodifikasi
Munculnya Madzhab
Madzhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh oleh
seorang Imam Mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa
berdasarkan kepada al-Qur'an dan Hadits

Latar belakang munculnya madzhab, perbedaan dalam


menafsirkan al quran dan hadist di kalangan para ulama'.
Perbedaan 4 Mazhab fiqh

Imam Maliki Imam Syafii’ Imam Hambali Imam Hanafi


Merujuk pada Al-Quran Al-Quran sumber hukum Mengacu pada Al- Bersumber dari Al-
dan sunnah, ijma’ pertama,lalu sunnah, jika
quran,sunnah,ijma,dan Qur’an,sunnah,fatwa
sahabat dan tradisi tidak ada juga maka ijma
fatwa sahabat. Juga sahabat,dan istihsan.
penduduk Madinah sahabat untuk
dalam menentukan menentukan hukum.
menggunakan hadist
hukum fiqh mursal.
Menyikapi Perbedaan Madzhab

memegang yang haq, yaitu yang


ditunjukkan oleh Kitabullah dan
Sunnah RasulNya

tetap memegang teguh


terhadap pandangannya tanpa
menafikan pandangan lain
yang berbeda

Tidak bersifat fanatisme dan


mengambil hal yang baik
dalam bermadzhab
Ruang lingkup Ijtihad

hukum yang dibawa oleh nash- Nash yang wurudnya dzanni tetapi
nash yang dzanni baik dari segi dalalahnya qath’i, maka obyek
wurudnya maupun dari segi ijtihadnya adalah pada sanad,
pengertian (dalalahnya) kesahihan serta
kesinambungannya

dibawa oleh nash yang qath’i Tidak ada nash dan ijma akan
tetapi dalalahnya dzanni, maka obyek ijtihadnya hanya dilakukan
obyek ijtihadnya adalah segi dengan segenap metode dan cara
dalalahnya saja.
Metode & Urgensi Ijtihad
Metode
menurut H. Atho’ Muzhab, Islam didefinisikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad. SAW untuk kebahagiaan dan keselamatan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.
Sebagai wahyu Islam berarti ajaran, dan sebagai ajaran ini berarti misalnya ketika seseorang
mempelajari bagaimana ajaran Islam

Urgensi
Muchtar Kamal, menyatakan bahwa setiap ijtihad harus diorientasikan pada tajdid (pembaharuan),
karena setiap periode mempunyai ciri tersendiri sehingga menentukan perubahan hukum. Hukum
melakukan ijtihad menurut para ulama :
● Wajib ain
● Wajib Kifayah
● Sunnah
Pokok-pokok manhaj tarjih
Lembaga ijtihad di lingkungan Muhammadiyah lazimnya disebut “lembaga Majelis Tarjih” yang bertugas
melakukan ijtihad terhadap persoalan-persoalan baru yang tidak ada ketentuannya dalam al-Qur‟an dan
Hadis. Ijtihad yang dilakukan oleh Majelis Tarjih adalah jama‟î (ijtihad kolektif) yang melibatkan ulama
dari berbagai disipilin ilmu. Dan berikut beberapa dari pokok-pokok manhaj tarjih muhammadiyah.

1. Dasar utamanya adalah al-Qur’an dan al-Sunnah


2. menetapkan suatu keputusan dilakukan dengan cara musyawarah.
3. tidak mengikatkan diri kepada suatu madzhab.
4. berprinsip terbuka dan toleran.
5. dalam masalah akidah hanya dipergunakan dalil-dalil mutawatir.
6. dalam menghadapi dalil-dalil yang nampak mengandung ta‟ârudh” digunakan cara “al jam‟u wa al-
taufîq”
Dan seterusnya.
Metode penetapan hukum manhaj tarjih

Metode asumsi integralistik Metode asumsi hierarkis

● kumpulan dalil-dalil baik yang ● suatu anggapan bahwa norma itu


berkaitan langsung maupun yang berlapis dari norma yang paling
tidak langsung tentang suatu bawah hingga norma paling atas.
persoalan kemudian dikolaborasikan Dimulai 1. nilai-nilai dasar (al-
qiyam al-asasiyyah), 2. prinsip-
prinsip umum (al-ushul al-kulliyah),
dan 3. ketentuan hukum praktis (al-
ahkam al-far’iyyah)
Thank you
wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai