Urgensi Ijtihad
Khairatuzzahra & Keisha dinillah kaffah
Tarikh Tasyri'
Ilmu tentang keadaan hukum Islam pada
masa Rasulullah ataupun setelahnya,
Dimana hukum tersebut
dibentuk,dihapus,serta keadaan para
mujtahid. Hukum Islam memiliki dua
dimensi, Dimensi Illahiyah(bersumber dari
Allah) dan Insaniyah(bersumber dari
pemikiran manusia)
Periodisasi Sejarah Hukum Islam
hukum yang dibawa oleh nash- Nash yang wurudnya dzanni tetapi
nash yang dzanni baik dari segi dalalahnya qath’i, maka obyek
wurudnya maupun dari segi ijtihadnya adalah pada sanad,
pengertian (dalalahnya) kesahihan serta
kesinambungannya
dibawa oleh nash yang qath’i Tidak ada nash dan ijma akan
tetapi dalalahnya dzanni, maka obyek ijtihadnya hanya dilakukan
obyek ijtihadnya adalah segi dengan segenap metode dan cara
dalalahnya saja.
Metode & Urgensi Ijtihad
Metode
menurut H. Atho’ Muzhab, Islam didefinisikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad. SAW untuk kebahagiaan dan keselamatan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.
Sebagai wahyu Islam berarti ajaran, dan sebagai ajaran ini berarti misalnya ketika seseorang
mempelajari bagaimana ajaran Islam
Urgensi
Muchtar Kamal, menyatakan bahwa setiap ijtihad harus diorientasikan pada tajdid (pembaharuan),
karena setiap periode mempunyai ciri tersendiri sehingga menentukan perubahan hukum. Hukum
melakukan ijtihad menurut para ulama :
● Wajib ain
● Wajib Kifayah
● Sunnah
Pokok-pokok manhaj tarjih
Lembaga ijtihad di lingkungan Muhammadiyah lazimnya disebut “lembaga Majelis Tarjih” yang bertugas
melakukan ijtihad terhadap persoalan-persoalan baru yang tidak ada ketentuannya dalam al-Qur‟an dan
Hadis. Ijtihad yang dilakukan oleh Majelis Tarjih adalah jama‟î (ijtihad kolektif) yang melibatkan ulama
dari berbagai disipilin ilmu. Dan berikut beberapa dari pokok-pokok manhaj tarjih muhammadiyah.