I. PENDAHULUAN.
Memperbandingkan madzhab untuk mendapatkan dalil yang terkuat dan pendapat yang
lebih cocok diterapkan adalah suatu kewajiban dan mengamalkannya pun suatu kewajiban.
Meskipun sebagian ulama mutaakhirin berpendapat bahwa mengamalkan hasil perbandingan
akan mengakibatkan perpindahan madzhab, yang juga tidak dibenarkan oleh mereka, tetapi
pendapat mereka ini lemah, tidak berdasarkan dalil yang kuat. Justru hasil studi perbandingan
yang terbaik adalah mengamalkan apa yang menurut pembanding paling kuat dalilnya, baik bagi
pembanding sendiri maupun bagi masyarakat umum.
Hukum yang didapatkan dari hasil perbandingan, tak lain merupakan hasil penelitian
yang objektif, sedang mengamalkan yang terkuat dalilnya adalah wajib.
III. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kajian ini bermanfaat untuk
menghindari ta’asub (fanatik) buta, sehingga tidak terjadi friksi dengan pihak/golongan lain.
Pada prakteknya ternyata memang banyak friksi di lapangan yang seharusnya tidak mesti terjadi.
Hal ini karena ketidaktahuan atau kurangnya informasi yang benar tentang mazhab-madzhab
yang ada.
Perbedaan pendapat adalah sebuah keniscayaan, dan itu adalah merupakan rahmat bagi
seluruh umat, sebagai generasi penerus, seyogyanya kita bisa memanfaatkan apa yang menjadi
peninggalan berharga dari sejarah keilmuan Islam, dengan lebih focus terhadap kajian fiqh
muqaran maka umat islam pasti akan mampu untuk menjawab tantangan zaman di era sekarang
ini.
Akhirnya apabila ada kesalahan mohon itu adalah semata karena kekurangan kami
sebagai manusia biasa, dan apabila ada kebenaran itu semua adalah atas pertolongan Allah, saran
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan yang lebih baik lagi. Wa bi Allah
al taufiq wa al Hidayah.
DAFTAR PUSTAKA