DISUSUN OLEH :
NAILA FADILA
KELAS SEMESTER IA
Saya menyadari seutuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Naila Fadila
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mazhab…………………………………………………………..3
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madzhab adalah cara yang ditempuh atau jalan yang diikuti. Embrio dari
perbedaan madzhab ini terjadi karena adanya perbedaan cara pandang dan
analisis terhadap nash (teks) Al-Qur’an, walaupun semua mempunyai dasar
yang sama yaitu Al-Qur’an dan As Sunnah. Namun perbedaan tersebut
dianggap wajar oleh para ulama fiqih. Mazhab menurut ulama fiqih, adalah
sebuah metodologi fiqih khusus yang dijalani oleh seorang ahli fiqih mujtahid,
yang berbeda dengan ahli fiqih lain, yang menghantarkannya memilih
sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu'. Ini adalah pengertian mazhab
secara umum, bukan secara khusus.
1
dimasukkan ke dalam ruang lingkup dan disiplin ilmu apa pun, terkait segala
sesuatu yang didapati adanya perbedaan. Setidaknya ada tiga ruang lingkup
yang sering digunakan istilah mazhab di dalamnya, yaitu mazhab akidah atau
teologi (madzahib i'tiqadiyyah), mazhab politik (madzahib siyasiyah), dan
mazhab fikih atau mazhab yuridis atau mazhab hukum (madzahib fiqhiyyah).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mazhab?
2. Bagaimana pembagian mazhab fiqih?
3. Bagaimana ruang lingkup mazhab fiqih?
4. Bagaimana karakteristik mazhab fiqih?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian mazhab.
2. Untuk mengetahui pembagian mazhab fiqih.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup mazhab fiqih.
4. Untuk mengetahui karakteristik mazhab fiqih.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mazhab
Mazhab menurut bahasa Arab adalah isim makan (kata benda
keterangan tempat) dari akar kata jzahaba (pergi). Jadi, mazhab itu secara
bahasa artinya, ”tempat pergi”, yaitu jalan (ath-tharεq). Sementara menurut
Huzaemah Tahido Yanggo bisa juga berarti am-ra‟yu pnejapat.
Sedangkan secara terminologis pengertian mazhab menurut Huzaemah
Tahido Yanggo, adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh imam
Mujtahid dalam memecahkan masalah, atau mengistinbatkan hukum Islam.
Selanjutnya Imam Mazhab dan mazhab itu berkembang pengertiannya
menjadi kelompok umat Islam yang mengikuti cara istinbath Imam Mujtahid
tertentu atau mengikuti pendapat Imam Mujtahid tentang masalah hukum
Islam. Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud mazhab meliputi dua
pengertian:
1. Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh seorang Imam
Mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada al-
Qur’an dan hadis.
2. Mazhab adalah fatwa atau pendapat seorang Imam Mujtahid tentang hukum
suatu peristiwa yang diambil dari al-Qur’an dan hadis.
Sedangkan menurut Muhammad Husain Abdullah, istilah mazhab
mencakup dua hal:
3
B. Pembagian Mazhab Fiqh
Karya besar yang ditinggalkan oleh Imam hanafi yaitu Fiqh Akhbar,
4
Al ‘Alim Walmutam dan Musnad Fiqh Akhbar. Adapun ulama Hanafiyah
menyusun kitab-kitab fiqih, diantaranya Jami' al-Fushulai, Dlarar al-
merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Mazhab ini
dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin
India dan Tiongkok.
5
dibina atas dasar maslahah mursalah.
As-Syafi’i menerima hadis darinya dan belajar ilmu fiqih kepadanya.
Penduduk mesir, maghribi dan andalas banyak mendatangi kuliah-
kuliahnya dan memperoleh manfaat besar darinya, serta menyebar luaskan di
negeri mereka.
Kitab al-Mudawwanah sebagai dasar fiqih madzhab Maliki dan
sudah dicetak dua kali di mesir dan tersebar luas disana, demikian pula
kitab al-Muwatta’. Pembuatan undang-undang di mesir sudah memetik
sebagian hukum dari madzhab Maliki untuk menjadi standar mahkamah
sejarah mesir.
Adapun dapat dismpulkan bahwa yang dijadikan pokok pegangan
dalil madzhab hanafi adalah: Al-Qur'an, as-Sunah, Ijma' Imam Ulama,
Ijma' ulama Madinah, Qiyas, Fatwa sahabat, Maslahah Mursalah, 'Urf,
Sadudz dzari'ah, Istishab dan Istihsan.
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki awal mulanya
tersebar di daerah Madinah, kemudian tersebar sampai saat ini di
Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, dan Kuwait.
6
Islam bersumber pada Al-Quran dan Sunah serta Ijma’ dan apabila
ketiganya belum memaparkan ketentuan hukum yang jelas, beliau
mempelajari perkataan-perkataan sahabat dan baru yang terakhir
melakukan qiyas dan istishab. Di antara karya-karya Imam Syafi’i, yaitu :
Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di: Libia,
Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina,
Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Cina, Rusia dan
Yaman.
7
C. Ruang Lingkup Mazhab Fiqh
Mazhab-mazhab yang telah tumbuh dan berkembang yang
menjadi pegangan masyarakat, ternyata memiliki metode atau cara-cara
yang berbeda satu sama lain dalam melakukan istimbat hukum. Perbedaan
tersebut berkisar pada perbedaan pola piker para imam mazhab, serta
sistematika sumber hyang digunakan, juga latar belakang imam tersebut yang
kemudian berimplikasi pada berbedanya produk hukum yang dihasilkan.
Perbedaan tersebut disebabkan perbedaan pemahaman terhadap nash dan
karakteristiknya.
Daerah atau tempat imam itu tinggal juga menjadi sebab
mendasar terjadinya ikhtilaf pada dalil-dalil dan masalah yang sama,
sehingga itu juga menjadi bahasan yang menarik dalam perbandingan
mazhab ini. Bidang kajian perbandingan mazhab ialah seluruh masalah
fiqh yang didalamnya terdapat dua pendapat atau lebih. Sedangkan
masalah-masalah fiqh yang terjadi ijma' atau ittifa, maka masalah tersebut
tidak termasuk dalam kajjian perbandingan mazhab.
Secara eksplisit dapat kami kemukakan bahwa ruang lingkup
pembahasan perbandingan mazhab meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Dalil-dalil yang dijadikan dasar oleh para mujtahid, baik dari al-qur’an,
alhadits atau dalil-dalil syara’ lainnya.
2. Metode atau cara mereka berijtihad dan cara beristimbat dari sumber-
sumber hukum yang mereka jadikan dasar dalam menetapkan hukum.
3. Latar belakang para mujtahid itu sendiri, latar belakang timbulnya suatu
mazhab dan perbedaan-perbedaan yang kemudian muncul di tengah-
tengah mazhab yang ada.
4. Pola pemikiran para imam mazhab, hal-hal yang mempengaruhinya seperti
sisitematika sumber hukum, sistem istidlal masing-masing mazhab.
5. Kondisi sosiologis serta hukum-huum yang berlaku di tempat dimana para
muqarin hidup
8
D. Karakteristik Mazhab Fiqh
• Imam Malik Bin Anas lebih sering kepada hadist, apabila sebuah hadist
mengatakan dan atau menjelaskan sebuah perkara A, maka pelaksanaanya
pun seperti A. Beliau pernah ditanya tentang logika, ”Wahai Imam Malik,
apa pendapatmu dari segi akal? kata Imam Malik: Kalau ingin bertanya
tentang logika/ Ro'yun, maka tanyakanlah kepada Imam Abu Hanifah
jangan tanya kepada saya”. Karena beliau lebih cenderung memahami
persoalan dari tekstual hadsitnya. Sehingga apabila para pembaca hendak
mengambil persoalan yang sumbernya langsung dari hadist, maka kembali
lah kepada Imam Malik bin Anas.
9
apabila Imam Malik berpendapat dan Imam Syafi’i berpendapat, maka
Imam Ahmad mengambil pertengahannya. Seperti halnya dalam bacaan
Bismillah ketika sholat, Imam yang satu membaca Jahr dan Imam yang
satu membaca Sir, sedangkan Imam Ahmad membaca dengan tidak
Jahr dan tidak Sir. Begitu juga halnya ketika Qunut, Imama Abu Hanifah
Tidak melakukan Qunut, dan Imam Syafi’i Qunut, diambil yang
pertengahan yaitu ketika ada kejadian, dan apabila tidak ada kejadian dia
tidak Qunut lagi, yaitu Qunut Eazilah, itulah Imam Ahmad bin Hambal.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh seorang Imam
Mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada al-
Qur’an dan hadis. Diantara mazhab fiqih adalah Madzhab Hanafi (80-150 H/
699-769 M), Madzhab Maliki (93-179 H/ 712-798 M), Madzhab Syafi’i (150-
204 H/769-823 M), serta Madzhab Hambali (164-241 H/ 783-860 M).
Bidang kajian perbandingan mazhab ialah seluruh masalah fiqh yang
didalamnya terdapat dua pendapat atau lebih. Sedangkan masalah-masalah fiqh
yang terjadi ijma' atau ittifa, maka masalah tersebut tidak termasuk dalam
kajjian perbandingan mazhab.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun dan tentunya jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
12