Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

MADZHAB DAN BERMADZHAB

Dosen Pengampuh : Bapak Dhofirul Yahya, S.Pd.I, Lc. M.H.I

Disusun oleh :

1. Arya Setya Nur Pangestu (142223006)


2. Muhammad Maksum (142223007)

Teknik Industri 2023

Malam – A

i
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Madzhab
dan Bermadzhab ini dengan baik walaupun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Madzhab dan Bermadzhab. Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami
dan dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain yang membacanya. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritikan serta
saran yang membangun.

Sidoarjo, 12 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................1
B.Rumusan Masalah...........................................................................................1
C.Tujuan..............................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................2
1. Pengertian Madzhab dan Bermazhab.............................................................2
2. Hukum Bermazhab.........................................................................................3
3. Macam - Macam Madzhab.............................................................................3

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri lagi, rata-rata penduduk Indonesia adalah warga negara yang
menyandang status muslim. Bahkan riset membuktikan bahwa jumlah muslim terbanyak di
seluruh dunia salah satunya adalah negara Indonesia dan mayoritas dari mereka bermazhab
pada Imam Syafi’i. Namun tidak semua dari mereka yang benar-benar tahu dan memahami
islam secara hakikat. Parahnya, ada sebagian dari mereka yang belum tahupula tentang
bermazhab. Pada akhirnya mereka lebih memilih sekedar ikut-ikutan dengan orang yang
lebih pintar (menurut mereka).
Selain itu, banyak orang salah sangka bahwa adanya mazhab itu berarti sama dengan
perpecahan, sebagaimana berpecahnya umat lain dalam sekte-sekte. Sehingga ada dari
sebagian umat Islam yang menjauhkan diri dari bermazhab, bahkan ada yang sampai anti
mazhab.Penggambaran yang absurd tentang mazhab ini terjadi karena keawaman dan
kekurangan informasi yang benar tentang hakikat mahzab. Kenyataannya sebenarnya tidak
demikian. Mazhab-mazhab itu bukan representasi dari perpecahan atau pereseteruan, apalagi
peperangan di dalam tubuh umat Islam. Sebaliknya, adanya mazhab itu memang merupakan
kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Setiap orang yang
berupaya untuk memahami kedua sumber ajaran Islam itu, pada hakikatnya sedang
bermazhab. Sebab yang namanya mazhab itu adalah sebuah sikap dan cara seseorang dalam
baik pada orang lain maupun pada diri sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan madzhab dan bermadzhab?


2. Bagaimana hukum dalam bermadzhab?
3. Apa saja macam – macam bermadzhab?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian madzhab dan bermadzhab.
2. Mengerti hokum dalam bermadzhab.
3. Mengetahui macam-macam madzhab.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Madzhab dan Bermadzhab

Hal mendasar yang perlu diketahui adalah pengertian mazhab, baik menurut
bahasa maupun istilah. Menurut bahasa, mazhab berarti pendirian (al-mu‘taqad), jalan
atau sistem (tariqah) dan sumber atau pendapat yang kuat (al-asl). Sedangkan menurut
istilah fikih, mazhab berarti pendapat salah seorang imam tentang hukum masalah-
masalah ijtihadiah dan kaidah-kaidah istinbat (kaidah-kaidah yang diperlukan untuk
menggali hukum) yang dirumuskan oleh seorang imam. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mazhab berarti hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang
hukum suatu masalah, atau tentang kaidah-kaidah istinbat.
Bermadzhab bisa dikatakan sebagai kendali. Tokoh-tokoh yang hebat sekalipun,
dalam ijtihadnya masih harus di kendalikan dengan metode tertentu, dengan kaidah-
kaidah tertentu, yang disebut mazhab. Setiap mujtahid (pelaku ijtihad) mempunyai
metode sendiri-sendiri, mempunyai mazhab sendiri-sendiri. Empat orang tokoh mahzab
yang paling tinggi nilai ijtihadnya, Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hambali paling luas
tersebar di seluruh dunia, karena paling lengkap dicatat oleh para pengikut dari dulu
sampai dulu.
Di Indonesia, yang paling banyak diikuti adalah mazhab Syafi’i,baik qauli
maupun manhajidnya. Saking besarnya jumlah pengikut mazhab Syafi’i, sampai-
sampai mazhab lain seakan bukan ahlusunnah waljamaah. Padahal keempat mazhab itu
tergolong Aswaja. Bahkan beberapa mazhab lain yang kurang dikenal seperti mazhab
Imam Nakhai seolah berada diluar Aswaja. Bagi orang awam madzhab adalah semata
untuk memudakan mereka untuk mengikuti ajaran Agama, sebab mereka tidak perlu
mencari setiap ada permasalahan dari sumbar aslinya yaitu Alqur’an dan hadis, namun
mereka cukup membaca dan memahami tatacara beribadah dari madzhab madzhab
tersebut. Bisa dibayangkan bagai mana sulitnya beribadah bagi orang awam jika semua
harus mencari dan mempelajari secara langsung dari sumber aslinya.

2
2. Hukum Bermadzhab

Yang wajib bagi umat Islam adalah mengikuti Allah dan Rasul-Nya. Namun tidak
semua orang memahami petunjuk-petunjuk dalam kitab suci al-Quran, karena tidak
semua dari kita memahami bahasa al-Quran. Tetapi karena ada ayat-ayat dan hadits
yang memerlukan analisis dan pendalaman yang untuk melakukannya dibutuhkan
banyak syarat. Dari sini, mereka yang memenuhi syarat-syarat itu tampil melakukan
apa yang dinamai ijtihad, dan hasil ijtihad mereka itulah yang dinamai mazhab
Dengan demikian mazhab pada hakikatnya adalah pemahaman terhadap firman
Allah dan hadits Rasul Saw. Pada saat seseorang mengikutinya, pada hakikatnya dia
tidak mengikuti seorang imam mazhab, tapi mengikuti Allah dan Rasul-Nya,
sebagaimana dipahami oleh imam mazhab itu. Bagi mereka yang tidak mampu
memahami ijtihad, mereka diharapkan melakukan pembahasan dan penilaian atau
memahami dalil dan alasan mengapa imam mazhab A berpendapat demikian dan imam
mazhab B berpendapat berbeda. Selanjutnya memilih mana yang sekiranya memiliki
dalil lebih kuat.

Namun bagi orang awam, boleh bertanya kepada yang mengetahui. Dia tidak
harus bermazhab tertentu. Jawaban yang diberikan oleh ulama yang mengikuti salah
satu mazhab itulah yang menjadi pegangannya. Kalau hari ini ia bertanya kepada
seorang yang bermazhab Syafi’i, tidak ada halangan besok dia bertanya kepada
penganut mazhab Maliki. Tidak ada halangan jika berpindah dari satu mazhab ke
mazhab yang lain selama niatnya tulus untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-
Nya, dan bukan semata-mata ingin kemudahan.

3. Macam – Macam Madzhab

1) Madzhab Hanafi
Imam Hanafi adalah seorang imam yang agung, yang memiliki nama lengkap Abu
Hanifah An-Nu’man Bin Tsabit Bin Zuutha At-Taimiy Al-Kufiy. Beliau lahir di
kota Kuffah pada tahun 80H/699M dan beliau wafat di Baghdad pada tahun
150H/767M. Beliau di gelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena
kesungguhannya dalam beribadah sejak kecil. Gelar ini merupakan berkah dari
doa Ali bin Abi Thalib yang mendoakan bahwa kelak keturunan Tsabit akan

3
menjadi orang yang utama di zamanya. Terbukti dengan lahirnya Imam Hanafi.
Beliau memperdalam ilmunya dalam belajar Al-Qur’an, aktif mempelajari ilmu
fiqh, dan mempelajari hadits. Imam Hanafi dikenal sangat dalam ilmunya, ahli
zuhud, sangat tawadhu dan sangat teguh memegang ajaran agama. Beliau tidak
tertarik akan jabatan rezmi kenegaraan. Imam Hanafi meinggal saat umur 70
tahun yang bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i. Dan dimakamkan
dipemakaman Khirza. Didirikanlah sekolah yang diberi nama Jami’ Abu Hanifah.

Pokok fiqih madzhab hanafi bersumber pada tiga hal :

a) Sumber-sumber naqliyyah, yang meliputi Al-Qur’an, Al-Sunnah, ijma’, dan


pendapat para sahabat.
b) Sumber-sumebr ijtihadiyya, yaitu dengan menggunakan qiyas dan istihsan.
c) Al-A’raf, yakni adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan nas, terutama
dalam masalah perdagangan. Abu hanifahbahkan menganjurkan beramal
dengan ‘urf.

Madzhab Imam Hanafi tersebar dan berkembang di Syam, Iraq, India,


Afganistan, Kaukaus, Turki, Balkan dan di sebagian penduduk Turki Usmany dan
Albania.

2) Madzhab Maliki
Imam Malik mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik
ibn Abi Amir ibn Amar ibn al-Haris ibn Gaiman ibn Husail ibn Amr ibn al-Haris
al-Ashabi al-Madani. Lahir pada 93H. Sebagai tokoh madzhab Maliki. Madzhab
ini terkenal sebagai madrasah Ahlul-Hadist. Imam Malik sudah hafal Al-Qur’an
dalam usia yang sangat dini, beliau juga menyusun beberapa kitab, kitab yang
terkenal adalah kitab Al-Muwatha. Imam Malik mempelajari fiqih, teori-teori
kajian hukum dan mempelajari hadis-hadis Nabi. Salah satu dalil hukum yang
sering digunakan oleh Imam Malik adalah ijma ulama Madinah. Imam Malik
lebih mengutamakan ajma dan amal Madinah daripada qiyah, khabar ahad, dan
qaul sahabat.
Madzhab Maliki mendasarkan fiqihnya pads 12 pokok :
1) Qur’an: zdahirnya, dalilnya, mafhumnya, dan illt-nya

4
2) Al-Sunnah: al-mutawatirah dan al-masyhirah. Bila zdahirnya sunnah
bertentangan al-qur’an, di dahulukan Al- Sunnah.
3) Ijma’ penduduk madinah ijma’ secara naql. Ijma’ sebelum terbunuhnya
‘Ustman,ijma’ mutakhir: masing-masing denagn kekuatan hukum yang
berbeda.
4) Fatwa Sahaba
5) Khabar Ahad
6) Qiyas
7) Istihsan
8) Marshalih Mursalah
9) Sadd Al-Dzarai
10) Mura’at khilaf al-mujtahid
11) Istishab
12) Syar’uman qoblana
Imam Maliki wafat pada hari ahad tanggal 10 Rabi’ul al-Awwal tahun 179 H
(798M), dalam usia 87 tahun. Dimakamkan di Baqi’ Madinah. Madzhabnya
tersebar dan berkembang di Maroko, Algers, Tunisia, Tripoli, Libya, juga
sebagian di Irak, Palestina, Hijas, dan lain-lain

3) Madzhab Syafi’i
Beliau bernama Muhammad bin Idris al-Syafi’i gelar beliau abu abdillah. Beliau
dilahirkan di Gaza pada tahun 150 H dan wafat di Mesir pada tahun 204 H. Imam
Syafi’i adalah orang yang cakap rupa parasnya. Dalam riwayat hidupnya Imam
Syafi’i adalah ulama besar yang mampu mendalami serta menggabungkan antara
metode ijtihad Imam Malik dan Abu Hanifah, beliau sangat hati-hati dalam
berfatwa. Pada masa sekarang ini, madzhab Asy-Syafi’i berkembang di Palestina,
Yodania, Libanon, Syiria, Irak, Pakistan, India, Indonesia, Persia, dan Yaman
yang sunni. Sekitar 100 juta umat Islam menganut madzhab Asy-Syafi’i
Pokok-Pokok Madzhab Syafi’i ada 5 :
a) Al-Qur’an dan Al-Sunnah
b) Al-Ijma’
c) Pendapat tidak ada yang menentangnya
d) Ikhtilaf sahabat Nabi

5
e) Qiyas
Imam Syafi’i wafat pada hari kamis 29 Rajab tahun 204 H (820M). Dimakamkan
dipekuburan Banu Zahrah, tepatnya di Qarafah Shughra dibawah kaki gunung
“Al-muqaththam” Mesir.Madzhab Imam Syafi’i tersebar dan berkembang di
Mesir, Palestina, Armenia, Ceylon, Persia, Tiongkok, Philipina, Indonesia,
Australia, Hijaz, Kurdi, Yaman, Hadramaut, Aden dan lain-lain.
4) Madzhab Hambali
Nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hilal bin Usd bin Idris bin Idris bin
Abdullah bin Anas bin Auf bin Qasit bin Mazin bin Syalban. Lahir pada 164 H.
Beliau adalah seorang zuhud, bersih hatinya dari segala macam pengaruh
kebendaan, berwawasan luas, sangat dalam pemahamannya terhadap ruh syariat.
Beliau menguasai seluruh ilmu. Dalam pesantrennya, setiap selesai sholat ashar,
beliau membiasakan memberi fatwa dan bersama para peserta pesantrennya
menyebutkan diri dengan apa yang dilakukan oleh para ulama salaf dalam
pesantren mereka, yaitu pengkajian Al-Qur’an dan tafsirnya.
Pokok-pokok Madzhab Hambali :
 Al-Nushush
 Fatwa Sahabat
 Ikhtilaf Sahabat
 Hadis Mursal dan dha’if
 Qiyas
Imam Hambali wafat pada hari jum’at 12 Rai’ul al-Awwal, tahun 241 H (855 M).
Dalam usia 77 tahun. Ia dimakamkan di pekuburan Bab Harb di Kota Baghdad.
Madzhabnya berkembang di Mesir, Bahrain, Dailam, dan Rahab. Sedikit
berkembang di Hijaz, bahkan di Mesir pun semakin habis, ditinggalkan orang.

6
DAFTAR PUSAKA

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, Al-Ushul min ‘Ilmil Ushuli, Alih bahasa Tim Media
Hidayah, Ushul Fiqih, Jogjakarta, Media Hidayah, 2008,

Razak Nasaruddin, Dienul Islam, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1985

Saiban Kasui, Metode Ijtihad Ibnu Rusyd, Malang:Kutub Minar, 2005

Sudarsono, Filsafat Islam, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996

Yahya, Muktar dan Faturrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh IslamBandung: PT


Al-Ma’arif, 1983

Anda mungkin juga menyukai