Anda di halaman 1dari 12

TAFSIR AYAT TENTANG ISLAM RAHMATAN LIL ÂLAMÎN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Ayat Sosial


Kemasyarakatan Dosen Pengampu: Bapak Prof. Dr. H. Moh Zahid, M.Ag.

Oleh:
Absori Qolbi
Idris

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN


TAFSIR FAKULTAS USULUDDHIN DAN
DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
MADURA 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt, karena


curahan rahmat, hidayah serta ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini. Tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan pada
Nabi Muhammad saw, karena dengan ajaran yang telah beliau sampaikan dapat
menuntun kita ke arah yang lebih lurus.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
tentang materi mata kuliah Tafsir Ayat Sosial Kemasyarakatan “Tafsir Ayat
Tentang Islam rahmatan Lil Aalamin”. Dengan adanya makalah ini saya harap
teman-teman sekalian dapat memahami tentang materi tersebut.
Dengan demikian saya sadar bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan, Oleh karena itu saya mengharap adanya saran yang dapat
membuat saya menjadi lebih baik. Semoga tulisan ini dapat memberi informasi
yang bermanfaat bagi para pembacanya.

Pamekasan, 1 Mei 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... I

DAFTAR ISI...................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

A. Ayat dan Makna Mufradat tentang Islam rahmatan Lil A’alamin 2


..........................
B. Azbabun Nuzul Ayat............................................................................... 2

C. Tafsiran Ayat tentang Kesetaraan Gender Laki-laki dan Perempuan..... 3

D. Hikmah Ayat tentang Kesetaraan Gender Laki-laki dan Perempuan .....


BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW untuk di sampaikan kepada umat manusia sebagai
petunjuk dan pedoman bagi mereka yang bertakwa, yang mendirikan
sholat dan juga menafkahkan sebagian rizki yang dianugerahkan oleh
Allah kepada mereka.Serta memberikan rahmat yang bertujuan untuk
membimbing manusia ke jalan yang benar. Al-Qur’an sebagai wahyu yang
berisi pedoman dan petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an telah mengatur
segala hal dan membahas seluruh isi penciptaannya. Diantaranya yaitu
wawasan mengenai keimanan, kebutuhan pokok manusia dan segala aspek
kehidupan manusia. Salah satu unsur kehidupan manusia yang akan dibahas
tentang rahmat

Persoalan mengenai rahmat ini sangat penting bukan hanya masalah


tersebut berkaitan dengan esensi dan eksistensi islam sebagai agama, tetapi
juga karena perbincangan mengenai term ini telah banyak dibahas oleh
sufi-sufi terdahulu. Rahmat Allah akan turun bagi mereka yang percaya
akan adanya Tuhan, serta beriman dan juga mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Rahmat itu Allah berikan berupa pertolongan,
rezeki, kesehatan dan lain sebagainya. Dan bagi mereka yang memelihara
diri dari prilaku buruk. Sebaliknya azab akan menaungi terhadap seseorang
yang kufur, tidak bersyukur serta tidak memeihara diri dari kebusukan hati
dan berbuat zalim

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ayat dan makna mufradat tentang I s l a m r a h m a t a n
Lil Âlamîn?
2. Apa sebab diturunkannya ayat?
3. Bagaimana tafsiran ayat tentang Islam rahmatan Lil Aalamin r?
4. Apa hikmah yang dapat dipetik dari ayat tentang Islam rahmatan Lil
Aalamin?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ayat dan makna mufradat tentang Islam rahmatan Lil
Aalamin.
2. Untuk mengetahui tafsiran a y a t I s l a m r a h m a t a n L i l
Aalamin
3. Untuk mengetahui hikmah yang dapat dipetik dari surat Al Anbiyâ ayat
107

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Ayat dan Makna Mufradat tentang Islam rahmatan Lil Aalamin

1. QS. Anbiya’ ayat 107

3
َ‫س ْل ٰنَ َك ِإاَّل َر ْح َمةً لِّ ْل ٰ َعلَ ِمين‬
َ ‫َو َمٓا َأ ْر‬

Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn

Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk


(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.1

Kalimat ‫( وما ارسلناك‬memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya)


yaitu ayat ‫ ان في هذا لبلغالقوم عابدين‬artinya: “sungguh di dalam Al Quran
menjadi petunjuk yaitu bagi hamba-hamba Allah (orang-orang shalih)” dan
kalimat raḥmatan menjadi maf’ul li ‘ajlih (isim mansub yang berfungsi
untuk menjelaskan sebab terjadinya satu perbuatan) untuk maf’ul bih
(objek) yaitu Rasulullah saw. sebagai utusan atas fi’il (subjek)arsala dan
fa’il (predikat) Allah. Bahwa Allahlah yang mengutus Rasululullah saw
untuk menjadi rahmat bagi Alam ini2

Dalam tafsirnya, al-Maraghi menyatakan bahwa Rasulullah Saw.,


diutus dengan membawa ajaran yang mengandung kemaslahatan di dunia
dan akhirat. Hanya saja orang-orang kafir tidak mau memanfaatkannya
namun malah berpaling darinya akibat tabiatnya yang telah rusak, tidak
menerima rahmat ini dan mensyukuri nikmat ini, sehingga tidak merasakan
kebahagiaan dalam urusan agama maupun dunia3

Allah memberitahukan, bahwa Allah menjadikan Muhammad saw.


Sebagai Rahmat bagi seluruh Alam, maksudnya Allah mengutus
Rasululullah saw. sebagai rahmat bagi mereka semua (seluruh makhluk).
Siapa yang menerima dan mensyukuri rahmat ini, maka dia mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebalikanya siapa yang menolak dan
mengingkarinya, maka dia mendapatkan kerugian di dunia dan akhirat.4

Kata ‫ الرحمة‬dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai sifat Allah SWT


sebagai sifat kasih sayang. Oleh karena itu, sifat ini yang termaktub dalam
basmallah menjadi pembuka semua surah dalam Al-Qur’an kecuali surat

1
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019 (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2019),
2
Yusuf Mansur, Membumikan Rahmat Allah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2007) hal. 87
3
Ahmad Mustofa, Tafsir Al-Maraghi Jilid 17 (Semarang: Toha Putra, 1993). Hal. 87
4
Ibid, hal.88
4
at-Taubah. Makna rahmat dalam Al-Qur‟an melalui pendekatan
kontekstual. Dalam pendekatan kontekstual ini menggunakan kata turunan
dari rahmat seperti ‫ رحمن‬dan ‫ رحيم‬. Menurut Ahmad Musthafa Al-
Maraghi kata Rahman pengertianya menunjukkan kepada zat yang
menunjukkan bukti-bukti rahmat yang berupa kenikmatan dan kebajikan.
Sedangkan kata rahim menunjukkan sumber rahmat dan rahim
menunjukkan sifat yang tetap ada pada Allah. Dengan demikian, kata
Rahim setelah kata rahman Dengan demikian, kata Rahim setelah kata
rahman merupakan bukti bahwa Allah selalu melimpahkan Rahmatnya
kepada seluruh hambanya. Sebab sifat-sifat tersebut selalu mengiri Allah
untuk selamanya5

Sedangkan menurut Quraish Shihab kata ‫ رحمة‬merupakan sesuatu


yang khusus dimiliki oleh Allah yang maha pengasih sebagai tambahan
atas karunia dan kebaikan sebagai taufik dan hidayah yang diberikan Allah
kata Rahmat menunjukkan kelembutan, kasih sayang dan belas kasih
sebuah kelebihan yang diberikan langsung oleh Allah ke dalam setiap hati
dan sikap hidup yang memancar kepada amal dan perbuatan sampai kelak
kita meninggal dunia.6

Sedangkan makna ‫ رحمة اللعالمين‬pada ayat seratus tujuh didalam surat al


Anbiya Allah swt menegaskan, bahwa rahmat dalam ayat tersebut adalah
Rasulullah saw. secara zat yakni seluruh yang ada didalam diri Rasulullah
saw. baik lahiriyah dan batinnya merupakan rahmat, anugerah terbesar
yang Allah berikan kepada umat akhir zaman, maksud rahmat disini tidak
terbatas pada ajaran islam yang Rasulullah saw. emban sebagai risalah
melainkan lebih dari itu bahwa seluruh totalitas yang ada pada Rasulullah
saw. merupakan rahmat. Allah swt mengutus Rasulullah saw. menjadi
rahmat sebagai tanda dan bukti besarnya cinta Allah

B. Objek dan bentuk rahmatan Lil Aalamin

5
Umar latif, “Al-Qur‟an Sebagai Sumber Rahmat dan Obat Penawar
(Syifa‟) Bagi Manusia” Jurnal Al-Bayan Vol. 21 No. 30 ( 2014),
6
M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006 )
Jilid 2, h. 547
5
Kata rahmatan lil „alamin sesungguhnya disandarkan pada artian
umum dari risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad, akantetapi dalam
penafsiran tentang ayat ini, Thabathaba‟imemaknainya sebagai
keseluruhan umat manusia, baik itu orangkafir maupun orang yang
beriman. Sehingga objek dari diutusnya Muhammad ke muka bumi ialah
membawa risalah yan disampaikan kepada seluruh umat manusia baik itu
kafir maupun orang beriman dalam rangka mencapai tujuan hidup yang
lebih baik. 7

Setelah menelaah konsep rahmatan lil „alamin menurutMu in Jarir


Ath-Thabari dan Muhammad bin Husain Thabathaba‟i dalam kitab
penafsirannya. Maka dapatlah diketahui bahwa rahmatan lil „alamin
menurut Muhammad bin Jarir Ath-Thabari ialah Allah mengutus nabi
Muhammad sebagai rahmat untuk semesta alam. Ath-Thabari memaknai
rahmatan lil a‟laminsebagai pengutusan nabi Muhammad kepada semua
orang baik itu orang yang beriman maupun orang kafir.

Bentuk daripada rahmatan lil „alamin itu sendiri menurut Ath-


Thabari ialah dengan memberikan petunjuk kepada orang beriman dan
memasukkannya ke dalam surga atas keimanan dan amal shalih mereka.
Sementara bentuk rahmatan lil „alamin terhadap orang kafir ialah Allah
tidak menurunkan siksa-Nya di dunia, sebagaimana orang-orang kafir
terdahulu yang diturunkan siksa oleh Allah ketika mereka hidup di dunia.8

C. Konsep dan Hikmah tentang Islam rahmatan Lil Âlamîn

7
⁶. Khoirullina Ninda, Arina Rahmatika. Upaya Meneguhkan Islam Rahmatan Lil
„Alamin Melalui Majalah Bangkit, Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.
5, No. 2, 2020
8
Ibid
6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. QS. An-Nisa’ ayat 32

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya: Edisi


Penyempurnaan 2019. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an,
2019

Anda mungkin juga menyukai