Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga dengan
apa yang ada dalam makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Amin..
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.....................................................................Latar Belakang 1
1.2................................................................Rumusan Masalah 2
1.3...................................................................................Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................10
3.2 Saran...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT mengutus setiap rasul dengan lisan dan
menggunakan bahasa kaumnya saat berdakwah agar pesan agama
mudah ditangkap dan dicerna. Manusia sebagai sasaran dakwah
tidak lepas dari kultur kehidupan yang melingkupinya yang harus
dipertimbangkan dalam pelaksanaan dakwah. Kepentingan dakwah
berpusat pada masyarakat bukan kepada pelaku dakwah. Dakwah
sebagai kegiatan penyampaian dan penerangan agama, juga
bermakna perubahan dan transformasi sosial dan kultural melalui
rekayasa sosial. Sementara perubahan sosial ini tidak dapat
berlangsung tanpa memerhatikan kondisi objektif sasaran dakwah
(madu) dalam semua aspek.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, antaranya:
1. Apa Isi Kandungan Surat Ibrahim?
2. Apa Isi Kandungan Surat Fushshilat?
3. Bagaimana Mufradat QS. Ibrahim ayat 4?
4. Bagaimana Bunyi dan Tafsir QS. Ibrahim ayat 4?
5. Bagaimana Mufradat QS. Fushshilat ayat 44?
6. Bagaimana Bunyi dan Tafsir QS.Fushshilat ayat 44?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahu Isi Kandungan Surat Ibrahim
2. Untuk mengetahui Isi Kandungan Surat Fushshilat
3. Untuk mengetahui Mufradat QS. Ibrahim ayat 4
4. Untuk mengetahui Bunyi dan Tafsir QS. Ibrahim ayat 4
5. Untuk mengetahui Mufradat QS. Fushshilat ayat 44
6. Untuk mengetahui Bunyi dan Tafsir QS. Fushshilat ayat 44
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
nikmat Allah kepada manusia dan janji Allah terhadap hamba-
hamba yang mensyukuri Nya.1
1 Drs. Hafizh Dasuki, Al-Quran dan Tafsirnya Jilid V,(Semarang: PT. Citra Efhar,
1993), hlm 147.
4
QS. Ibrahim (14): 4=
==Dan tidak =Allah
Dan tidaklah Kami mengutus seorang Rasul pun kecuali dengan bahasa
kaumnya supaya dia dapat menjelaskan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan
siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk siapa yang Dia kehendaki dan
Dialah Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.4
Kesesatan mereka bukan sama sekali bukan karena tidak jelasnya tuntunan
atau kurangnya informasi yang mereka terima. Betapa tuntunan Kami kurang atau
tidak jelas padahal berkali-kali dan beraneka ragam penyampaian tuntunan itu dan di
samping itu tidaklah Kami mengutus seorang Rasul pun sejak yang pertama hingga
yang terakhir kecuali dengan bahasa lisan dan pikiran sehat kaumnya supaya dia
yakni Rasul itu dapat menjelaskan dengan gamblang melalui bahasa lisan dan
keteladanannya kepada mereka tuntunan-tuntunan Kami itu. Maka di antara kaum
yang mendengar penjelasan Rasul itu yang membuka mata hati dan pikirannya
sehingga diberi kemampuan oleh Allah melaksanakan petunjuk-Nya dan ada juga
5
yang menutup mata hatinya sehingga sesat. Memang Allah menyesatkan siapa yang
Dia kehendaki untuk Dia sesatkan bila yang bersangkutan memilih kesesatan dan
memberi petunjuk siapa yang Dia kehendaki bila yang bersangkutan ingin
memperoleh petunjuk dan Dialah Tuhan Yang Maha Perkasa yang tidak dapat
dielakkan ketepatan-Nya lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya.
Ayat ini bukan berarti bahwa Rasul saw hanya diutus untuk kaum yang
berbahasa Arab. Ayat ini agaknya turun untuk menjawab dalih sementara kaum
musyrikin Mekah yang mempertanyakan mengapa Al-Quran dalam bahasa Arab
padahal kitab-kitab suci yang lain tidak berbahasa Arab. Di sisi lain sangat wajar
setiap rasul menjelaskan tuntunan Ilahi dalam bahasa sasaran dakwahnya, karena
umat dituntut untuk memahami ajara Ilahi, bukan menerimanya tanpa pemahaman.
Sekali lagi walau Nabi Muhammad saw. Di utus untuk semua manusia, namun karena
manusia tidak memiliki bahasa yang sama, maka sangat wajar jika bahasa yang
digunakan adalah bahasa dimana ajaran itu pertama kali muncul. Sejarah
kemanusiaan hingga dewasa ini membuktikan bahwa tidak ditemui satu ajaran yang
bersifat universal, sekalipun yang sejak awal lahirnya langsung menggunakan bahasa
di luar bahasa masyarakat yang ditemuinya pertama kali. Selanjutnya rujuklah ke ayat
2 surah Yusuf untuk memahami mengapa Al-Quran berbahasa Arab.
Di atas penulis jelaskan makna ()= illa bi lisani qaumihi dengan
kecuali dengan bahasa lisan dan pikiran sehat kaumnya. Ini, karena bahasa di
samping merupakan alat komunikasi, juga sebagai cerminan dari pikiran dan
pandangan pengguna bahasa itu. Bahasa dapat menggambarkan watak dan pandangan
masyarakat pengguna bahasa itu. Ketika bahasa Indonesia menggunakan kata
perempuan untuk menunjuk jenis manusia mitra lelaki, maka itu mengisyaratkan
bahwa dalam pandangan penggunaan kata ini, wanita adalah manusia-manusia yang
harus di empu dalam arti dihormati dan dimuliakan atau mereka harus mengempu
yakni membimbing dan mendidik. Menurut filosof Mesir kontemporer Zaki Najib
Mahmud.5 Sebagian filosof masa kini antara Russel, menyatakan bahwa susunan
bahasa menggambarkan keyakinan metafisika serta unsur-unsur kejadian alam yang
dianut oleh bangsa-bangsa yang menggunakannya.
Di sisi lain Al-Quran pun seringkali menggunakan kata ( )=qala/berkata dalam arti
meyakini, misalnya:
- = = = = = -
6
Artinya: Dan mereka berkata, Allah Mempunyai anak. Maha Suci Allah, bahkan
milik-Nya-lah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.(QS. Al-
Baqarah [2]:116). Firman Allah menguji sifat hamba-hamba-Nya yang digelar-Nya
sebagai Ibad ar-Rahman antara lain dalam firman-Nya:
= -
- = = = =
Artinya: Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab
Jahannam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang
kekal. (QS. Al-Furqan [25]:65). Tentu saja apa yang dilukiskan ini bukan sekedar
ucapan mereka dengan lisan, karena jika demikian apalah keistimewaanya. Semuanya
dapat mengucapkan dan bermohon demikian. Jika demikian, itu adalah sifat
keyakinan dan perasaan mereka. Itulah yang dicerminkan oleh bahasa lisan itu. Atas
dasar semua penulis uraikan di atas, agaknya tidak berlebih jika dikatakan bahwa
Allah mengutus setiap rasul dengan bahasa kaumnya yakni bahasa lisan mereka serta
tuntunan-tuntunan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan pemikiran kaum
berakal yang hidup pada mas rasul itu diutus, karena seandainya tidak sesuai dengan
pikiran sehat mereka, maka tentu saja ajaran yang disampaikan oleh sang rasul tidak
akan berkenan di hati dan pikiran mereka. Itu pula sebabnya sehingga setiap rasul
membawa bukti kebenaran yang sejalan dengan kemahiran kaum yang dihadapinya,
dan karena itu pula sehingga ajaran Ilahi yang mereka sampaikan sejalan dengan
perkembangan setiap masyarakat, dan dari sini juga dapat dimengerti mengapa terjadi
pembatalan atau perubahan rincian syariat satu rasul oleh syariat rasul sesudahnya.6
7
=mereka beriman = =tempat
=(adalah)petunjuk =yang jauh7
7 Sofyan Abdul Rosyid, Mushaf An-Nur Al-Quran dan Terjemahan Per Kata, hlm.
482.
8 Aidh al-Qarni, Tafsir Mulyassar Jilid 3(Jakarta: Qisthi Press, 2007), hlm. 673.
8
sekaligus obat bagi hati-hati semua orang yang ragu,gelisah dan
bimbang.
BAB III
9
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Surat IbrahimSurat Ibrahim Di namakan Surat Ibrahim karena
surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim as, yaitu pada ayat 51.
Pokok-pokok isinya antara lain: keimanan, hukum-hukum, kisah-
kisah, dll. Dinamai Fushshilat (yang dijelaskan) karena ada
hubungannya dengan perkataan Fushshilat yang terdapat pada
permulaan surat ini, yang dijelaskan, Maksudnya adalah ayat-
ayatnya diperinci dengan jelas tentang hukum-hukum, keimanan,
janji dan ancamaan, budi pekerti, kisah dan sebagainya.
QS. Ibrahim:4 Ayat ini bukan berarti bahwa Rasul saw hanya
diutus untuk kaum yang berbahasa Arab. Ayat ini agaknya turun
untuk menjawab dalih sementara kaum musyrikin Mekah yang
mempertanyakan mengapa Al-Quran dalam bahasa Arab
padahal kitab-kitab suci yang lain tidak berbahasa Arab.
QS. Fushshilat:44 berbicara tentang pentingnya respon yang
baik terhadap perintah-perintah Allah SWT. Untuk itu perlu
diperhatikan agar risalah secara utuh sampai kepada
pendengarnya. Dan inilah yang diterangkan oleh ayat pertama
dari Surat Fushshilat, Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Quran. Ciputat: Lentera Hati.
Dasuki, Hafizh, dkk. 1993. Al-Quran dan Tafsir Jilid VIII. Semarang: PT.
Citra Efhar.
Dasuki, Hafizh, dkk. 1993. Al-Quran dan Tafsir Jilid V. Semarang: PT. Citra
Efhar.
11