Anda di halaman 1dari 14

AYAT PERTAMA DAN TERAKHIR YANG TURUN

DARI AL-QUR’AN
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Tia Ruli Dais M.Hum

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
1. Afina Ainun Najiah 1238010037
2. Aghnia Nur Fadhilah 1238010033
3. Elisa Nurhalisyah 1238010010
4. Rosendi Alvin 1238010007

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2024
i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah, atas karena-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas mengenai “Ayat Pertama dan Terakhir
yang turun dari al-qur’an” ini dengan tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan referensi materi untuk penyusun makalah
kami.
Khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur’an ini, yakni Bapak Tia
Ruli Dais M.Hum, dengan arahan beliau kami dapat mempelajari lebih banyak mengenai Ilmu
Al-Qur’an salah satunya dengan membuat makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar hasil penyusunan makalah ini dapat diterima oleh pembaca dan dapat di
aplikasikan dalam keperluannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai tim penulis,
kami berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kami agar
penulisan selanjutnya jauh lebih baik.

Bandung, Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Ayat Al-Quran Yang Pertama Muncul Dan Perbedaan Pendapat.................................... 3
2.2 Ayat al-qur’an yang terakhir muncul dan perbedaan pendapat nya ................................. 4
2.3 Hikmah Dan Manfaat Dari Mempelajari Ayat Al’quran Yang Pertama Dan Terakhir
Diturunkan.............................................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alquran merupakan sumber utama bagi umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi
kehidupan di dunia untuk meraih kehidupan di akhirat.Karena fungsinya tersebut, maka usaha
untuk mengkaji dan memahami Alquran menjadi persoalan yang sangat penting sehingga
pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat diterima sekaligus dapat dilaksanakan. Selain
itu, sudah merupakan suatu keyakinan yang melekat di kalangan umat Islam bahwa Alquran
adalah mukjizat Nabi Muhammad Saw.yang kekal dan ajaran ajarannya bersifat universal. Hal
tersebut didukung pula oleh keyakinan bahwa Islam adalah agama terakhir yang
menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Karena keyakinan tersebut, maka Alquran
haruslah mampu menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat muslim
kapanpun dan dimanapun, serta sejalan dengan perubahan perubahan yang dialaminya.

Allah menurunkan Qur’an kepada Rasul kita Muhammad untuk memberi petunjuk kepada
manusia. Turunnya Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan
kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Turunnya Qur’an yang pertama kali
pada malam lailatul qadar merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri
dari malaikat – malaikat akan kemuliaan umat Muhammad. Umat ini telah dimuliakan oleh
Allah dengan risalah baru agar menjadi umat lebih baik yang dikeluarkan bagi manusia.
Turunnya Qur’an yang kedua kali secara bertahap, berbeda dengan kitab – kitab yang
sebelumnya, sangat mengagetkan orang dan menimbulkan keraguan terhadapnya sebelum jelas
terhadap mereka rahasia ilahi yang ada dibalik itu. Rasulullah tidak menerima risalah agung
ini sekaligus, dan kaumnya pun tidak puas dengan risalah tersebut karena kesombongan dan
permusuhan mereka. Oleh karena itu wahyu pun turun berangsur-angsur untuk menguatkan
hati Rasul dan menghiburnya serta mengikuti peristiwa dan kejadian-kejadian sampai Allah
menyempurnakan agama ini dan mencukupkan nikmat-Nya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Terkait dengan judul makalah dan latar belakang makalah ini, dapat diketahui rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa ayat al-qur’an yang pertama muncul dan perbedaan pendapat nya?
2. Apa ayat al-qur’an yang terakhir muncul dan perbedaan pendapat nya?
3. Apa hikmah dan manfaat mempelajari ayat al-qur’an yang pertama dan terakhir
diturunkan?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan dengan perumusan masalah dari makalah ini, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ayat al-qur’an yang pertama muncul dan perbedaan pendapat nya
2. Untuk mengetahui ayat al-qur’an yang terakhir muncul dan perbedaan pendapat nya
3. Untuk mengetahui hikmah dan manfaat dari mempelajari ayat al’quran yang pertama
dan terakhir diturunkan

2
BAB 11

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ayat Al-Quran Yang Pertama Muncul Dan Perbedaan Pendapat


Pendapat para ulama tentang ayat yang pertama dan terakhir turun dijelaskan oleh Mana
al-Qaththan (1972: 65) sebagai berikut:

Pertama, pendapat yang paling shahih bahwa ayat yang pertama turun ialah firman
Allah SWT:

‫ ٱلَّذى‬٣ ‫ ٱ ْق َرأْ َو َرب َُّك ٱ ْْل َ ْك َرم‬٢ ‫س ٰـنَ م ْن َعلَق‬


َ ‫ َخلَقَ ٱ ْْلن‬١ َ‫ٱ ْق َرأْ بٱ ْسم َرب َك ٱلَّذى َخلَق‬
َ ‫ َعلَّ َم ٱ ْْلن‬٤ ‫َعلَّ َم بٱ ْلقَلَم‬
٥ ‫س ٰـنَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,


2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak ketahuinya.

Pendapat ini didasarkan pada apa yang diriwayatkann oleh Imam Bukhari dan Muslim dan
selain keduanya dari Aisyah bahwa ia berkata “Hal yang pertama kali muncul kepada rasul
berkaitan dengan turunnya wahyu ialah mimpi yang benar dalam tidurnya. Rasullulah tidak
melihatnya melainkan mimpi itu datang seperti waktu shubuh. Kemudian rasul lebih senang
menyendiri dan ber-tahannuts (berkontemplasi/ beribadah) di gua Hira pada beberapa malam,
dan untuk keperluan tersebut ia mempersiapkan bekal, kemudian (setelah beberappa hari rasul
berada di gua Hira) ia kembali pulang kepada Khadijah dan ia kembali membawa bekal sampai
ia kembali ke gua Hira, dan datanglah kebenaran itu; yaitu dengan datangnya seorang malak/
malaikat (Jibril) dan ia berkata: “aku bukan seseorang yang bisa membaca”, kemudian malaikat
itu memegang dan memeluk aku sampai aku merasa kepayahan dan kemudian ia melepaskanku
sambil berkata: Iqra! (Bacalah), akupun berkata: “aku bukan seseorang yang bisa membaca”,
kemudian ia (malaikat) memelukku lagi untuk yang kedua kalinya terus melepaskannku sambil
berkata: Iqra!, Bacalah, aku pun berkata: “aku bukan seseorang yang bisa membaca”,
kemudian ia (malaikat) memelukku lagi untuk ketiga kalinya terus melepaskanku sambil

3
َ ‫ ٱ ْق َرأْ بٱسْم َربكَ ٱلَّذى‬sehingga sampai ‫ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬. Kemudian rasul pulang dalam
berkata َ‫خلَق‬
keadaan terkejut.... sampai akhir cerita di hadist tersebut.

Kedua, menurut satu pendapat bahwa ayat yang pertama ialah firman Allah SWT
“‫”ياَيُّ َها ْالمدَّثر‬.
ٰٓ ٰ Hal ini didasarkan pada apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
dari Abi Salamah bin Abdirrahman dimana ia berkata: aku bertanya kepada Jabir bin Abdillah:
apakah ayat al-Quran yang turun sebelum ini? Jabir menjawab: ‫ياَيُّ َها ْالمد َّثر‬,
ٰٓ ٰ akupun bertannya:
bukanlah َ‫خلَق‬ ْ ‫ ? ا ْق َرأْ باسْم َربكَ الَّذ‬Jabir menjawab: aku ceritakan kepadamu apa yang telah
َ ‫ي‬
disampaikan oleh Rasullulah SAW kepadaku, yaitu: aku (rasul) berada di dalam gua Hira.
Maka ketika aku selesai dengan urusanaku aku turun menuju satu lembah, aku melihat kearah
depan, belakang, kanan, dan kiriku kemudian aku mengarahkan pandannganku ke langit, maka
ketika itu dia (maksudnya Jibril) terlihat lagi, kemudian aku merasa terkejut dan aku pulang
kepada Khadijah dan minta untuk diselimuti, maka mereka menyelimutiku, kemudian Allah
menurukan ayat ” ‫“ ٰ ٰٓياَيُّ َها ْالمدَّثر ق ْم فَا َ ْنذ ْر‬. Apa yang disampaikan oleh Jabir di atas dapat
dijawab dengan pendekatan lain; yaitu tentang surat yang turun di atas ialah surat yang turun
secara sempurna utuh satu surat. Jabir menjelaskan bahwa surat al-Muddatsir turun secara
sempurna, satu surat penuh sebelum turun surat Iqra (al-‘Alaq) secara sempurna, karena yang
pertama turun dari al’Alaq ialah permulaannya saja (ayat 1-5). Selain itu hadist tentang kisah
al-Muddatsir ini datang kemudian setelah cerita tentang peristiwa di gua Hira.

Ketiga, pendapat lain mengatakan bahwa yang pertama kali turun ialah surat al-Fatihah.
Bisa jadi yang dimaksud ialah surat yang turun secara penuh.

Keempat, menurut pendapat lain bahwa yang pertama turun ialah “ ‫الرحيْم‬
َّ ‫الرحْ مٰ ن‬
َّ ‫ّللا‬
ٰ ‫” بسْم‬

dan basmalah merupakan pembuka bagi setiap surat. Pendapat ketiga dan keempat ini
didasarkan pada hadist-hadist mursal. Dari keempat pendapat di atas tentang ayat al-Quran
yang pertama turun ialah pendapat yang paling kuat dan mahsyur ialah pendapat pertama
berdasarkan riwayat dari siti ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.

2.2 Ayat al-qur’an yang terakhir muncul dan perbedaan pendapat nya
Adapun tentang ayat yang terakhir turun, Mana al-Qaththan (1972) menjelaskan
beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut :

4
Pertama, ayat yang terakhir turun ialah ayat tentang riba, berdasarkan apa yang
diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ysng berkata: “ayat yang terakhir turun ialah
tentang riba; yaitu firman Allah :

ٰ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّذيْنَ ٰا َمنوا اتَّقوا‬


َ ‫ّللاَ َوذَر ْوا َما َبق‬
‫ي منَ الر ٰب ٰٓوا ا ْن‬

َ‫ك ْنت ْم ُّمؤْ منيْن‬


“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S, al-Baqarah [2]: 278)

Kedua, ayat yang terakhir turun ialah firman Allah:

ٰ ‫َواتَّق ْوا َي ْو ًما ت ْر َجع ْونَ فيْه الَى‬


‫ّللا‬

Berdasarkan apa yang diriwaayatkan oleh Imam an-Nasa-i menyatakan bahwa akhir sesuatu
yang turun dari al-Quran ialah ( Q.S. al-Baqarah [2] : 281 )

Ketiga, ayat terakhir turun ialah tentang hutang ( al-dain ), berdasarkan apa yang di
riwayatkan dari Sa’id bin Musayyab: “sesungguhnya telah sampai berita kepadanya bahwa
ayat al-Quran yang paling terakhir masanya ialah ayat tentang hutang. Yang dimaksud ialah
Q.S. al-Baqarah [2] : 282 berikut:

ٰٓ
َ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّذيْنَ ٰا َمن ْٰٓوا اذَا تَدَا َي ْنت ْم بدَيْن ا ٰلى ا َ َجل ُّم‬
‫س ًّمى فَا ْكتب ْوه‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”.

Salah satu bentuk bermu’amalah tidak secara tunai ialah hutang piutang. Ayat di atas secara
utuh merupakan ayat paling panjang dalam al-Quran.

Ketiga riwayat tentang tiga ayat diatas dapat dikumpulkan / dikompromikan bahwa
kegiatannya turun secara sekaligus sebagaimana urutannya dalam mushhaf; yaitu ayat riba,
terus ayat wattaqu yawman, kemudian ayat tentang hutang, karena semuannya turun pada kisah
yang sama.

Keempat, menurut satu pendapat bahwa ayat yang paling akhir turun ialah ayat tentang
kalalah; artinya seseorang yang meninggal dan tidak memiliki anak dan bapak. Imam Bukhari

5
dan Muslim telah meriwayatkan dari al-Bara bin ‘Azib bahwa ia berkata : Ayat yang terakhir
turun ialah :

‫ّللا ي ْفتيْك ْم فى ْال َك ٰللَة‬


ٰ ‫َي ْست َ ْفت ْون ََك قل‬

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)” (Q.S. an-Nisa [4] : 176).
Kelima, menurut satu pendapat ayat yang terakhir turun ialah dua ayat terakhir dari
surat at-Taubah/ surat baraah. Dalam kitab al-Mustadrak dari Ubay bin Ka’ab bahwa ia berkata:
ayat yang terakhir turun ialah ‫جا ٰٓ َءك ْم َرسول م ْن أَنفسك ْم‬
َ ‫ لَقَ ْد‬sampai akhir surat. Pendapat ini
berkaitan dengan bahwa ayat tersebut adalah yang terakhir turun dari surat Baraah.

Keenam, menurut satu pendapat bahwa ayat yang terakhir turun ialah surat al-Maidah,
berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Imam Hakim dari ‘Aisyah r.a.
hanya saja pendapat ini dibantah bahwa yang dimaksud adalah bahwa ayat tersebut terakhir
turun dalam masalah halal dan haram. Maka tidak terjadi panaskhan hukum di dalamnya.

Ketujuh, dikatakan bahwa ayat yang terakhir turun ialah firman Allah:

‫ل اضيْع َع َم َل َعامل م ْنك ْم م ْن ذَ َكر ا َ ْو ا ْن ٰثى بَ ْعضك ْم‬


ٰٓ َ ‫اب لَه ْم َربُّه ْم اَن ْي‬
َ ‫ا ْست َ َج‬
‫م ْن َب ْعض‬
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya
Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau
perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain” (Q.S. Ali-Imran
[3]: 195)

Pendapat ini didasarkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih melalui
Mujahid dari Ummu Salamah, dia berkata: ayat yang terakhr turun ialah: Maka Tuhan mereka
memperkenankan permohonannya (dengan orang-orang yang beramal di antara kamu....”.
Sampai akhir ayat tersebut.

Kedelapan, dikatakan bahwa ayat yang terakhir turun ialah ayat:

‫ّللا َعلَيْه َولَعَنَه َوا َ َعدَّ لَه‬


ٰ ‫ب‬ َ ‫َو َم ْن يَّ ْقت ْل مؤْ منًا ُّمتَعَمدًا فَ َجزَ ۤاؤه َج َهنَّم خَالدًا ف ْي َها َوغَض‬
‫َعذَابًا َعظ ْي ًما‬

6
“Dan barangsiapa yang membunuh seseorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya
ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya” (Q.S. an-Nisa [4]: 93)

Pendapat ini didasarkan pada hadist Imam Bukhari dari Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa
ayat diatas merupakan ayat terakhir turun dan tidak dinasakh. Pernyataan tidak dinasakh
menunjukan bahwa ayat tersebut adalah yang terakhir turun dalam hukum membunuh orang
mukmin secara sengaja.

Kesembilan, dari Ibnu Abbas dia berkata: surat yang turun terakhir ialah:

‫ٱّلل َو ْٱلفَتْح‬ ْ َ‫إذَا َجا ٰٓ َء ن‬


َّ ‫صر‬
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”.

Pendapat-pendapat ini semua tidak mengandung sesuatu yang disandarkan kepada


Rasullulah saw. Masing-masing atas dasar ijtihad dan dugaan. Mungkin pula bahwa masing-
masing mereka itu memberitahukan apa yang terakhir didengarnya dari Rasullulah saw. Atau
mungkin juga masing-masing mengatakan hal itu berdasarkan apa yang terakhir diturunkan
dalam hal perundang-undangan tertentu. Atau dalam hal surat terakhir yang diturunkan secara
lengkap seperti setiap pendapat yang telah dijelaskan di atas.

Selain yang dijelaskan di atas, sebagaimana kita ketahui pendapat yang berkembang di
mmasyarakat bahwa ayat al-Quran yang terakhir turun ialah Q.S. al-Maidah [5]: 3 berikut ini:

‫اخش َْون ا َ ْل َي ْو َم ا َ ْك َم ْلت لَك ْم د ْينَك ْم‬ َ ‫ا َ ْل َي ْو َم َي ِٕى‬


ْ ‫س الَّذيْنَ َكفَر ْوا م ْن ديْنك ْم فَ َل ت َ ْخش َْوه ْم َو‬
‫َواَتْ َم ْمت َعلَيْك ْم ن ْع َمت ْي َو َرضيْت لَكم ْال ْس َل َم د ْينًا‬

“.... pada hari itu telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...”

Kalau kita melihat riwayat-riwayat tentang ayat terakhir turun sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, kita tidak menemukan riwayat (dalil) yang sharih (jelas) dan tekstual tentang Q.S.
al-Maidah [5]: 3 tersebut. Maka tidak salah kalau ada yang berpendapat bahwa ayat tersebut
bukan yang terakhir turun. Hal tersebut karena Q.S. al-Maidah [5]: 3 turun pada saat nabi
menjalankan haji wada’, dan setelah peristiwa itu masih ada waktu yang cukup lama sampai
wafatnya Rasullulah SAW. Jadi tidak bisa menyalahkan pendapat yang sudah berkembang di
masyarakat di atas, karena (bisa jadi) didasarkan pada alasan-alasan tertentu, paling tidak

7
tentang kesempurnaan nikmat dari Allah dan eksistensi Islam sebagai agama sempurna yang
diridhai Allah SWT.

2.3 Hikmah Dan Manfaat Dari Mempelajari Ayat Al’quran Yang Pertama Dan
Terakhir Diturunkan
Mengetahui ayat-ayat yang pertama kali dan terakhir kali diturunkan itu mempunyai
banyak hikmah dan manfaatnya, yang terpenting di antaranya ialah:

1. Menjelaskan perhatian yang diperoleh Quran guna menjaganya dan menentukan ayat-
ayatnya
Faidah atau keutamaan pertama dari mengetahui turunnya ayat al-Quran adalah
agar mampu menghayati setiap ayat Al-Quran yang turun. Faidah ini khususnya
untuk para sahabat. Dengan memahami kapan suatu ayat Al-Quran turun,
dimana, dan tentang apa ayat tersebut, maka mereka mampu menerima al-Quran
dengan sepenuh hati.
Selain itu, memahami hal – hal yang berkaitan dengan ayat tersebut juga
membantu seseorang untuk memahami makna dari ayat tersebut. Sehingga,
akan lebih mudah untuk menjadikan ayat tersebut sebagai dasar dalam
beragama dan menjalani kehidupan. Hal ini juga menjadi sumber kemuliaan dan
kehormatan para sahabat dan kaum muslimin secara umum.
2. Mengetahui rahasia perundungan Islam menurut sejarah sumbernya yang pokok.
Al-Quran turun sebagai bagian dari hukum dan undang – undang Islam.
Sehingga, mengetahui kapan suatu ayat turun dapat membantu umat Islam
untuk mengetahui rahasia perundang – undangan dan sumber sejarah asalnya.
Ayat al-Quran juga dapat membantu mengatasi masalah kejiwaan manusia.
Baik dengan petunjuk ilahi maupun dengan cara – cara yang bijaksana. Dengan
begitu, umat Islam dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang sesungguhnya.
3. Membedakan yang nasikh dengan yang mansukh.
Ayat nasikh adalah sebutan untuk ayat yang menghapuskan ayat lain yang turun
sebelum ayat tersebut. Sedangkah ayat mansukh adalah sebutan untuk ayat yang
terhapus dengan turunnya ayat yang lebih baru.
Kadang kala, ada dua ayat atau lebih yang membahas satu masalah yang sama
namun ketetapan hukumnya berbeda. Bagi sebagian orang, hal ini berarti
terdapat pertentangan di dalam Al-Quran. Akan tetapi, dengan mengetahui

8
urutan turunnya ayat, maka bisa diketahui mana ayat yang turun lebih dulu dan
mana yang turun belakangan.
Mengetahui urutan ayat yang turun ini membantu mengetahui mana ayat yang
turun terakhir. Karena saat ada dua ketetapan hukum yang berbeda untuk satu
masalah yang sama, maka ayat yang terakhir turun akan menghapus ketetapan
dari ayat yang turun sebelumnya.
Itulah beberapa manfaat dan keutamaan mengetahui urutan turunnya ayat di dalam
Al-Quran. Memahami hikmah yang ada dalam al-Quran memang membutuhkan
banyak ilmu dan kearifan. Mengetahui urutan ayat di dalam Al-Quran adalah salah
satu ikhtiar atau usaha yang bisa dilakukan seorang muslim agar bisa memahami
dengan baik makna – makna yang terkandung di dalam Al-Quran.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ayat Pertama Dari sekian pendapat yang mengenai Ayat pertama turun yang paling
sohih ialah surat Al-alaq 1-5. Dasar pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan Imam Al-
Bukhari dan Muslim, dan lainnya, dari Aisyah tentang turunnya wahyu kepada Nabi SAW di
gua Hira. Kemudian “Ya ayyuhal muddatstsir." Ini didasarkan pada hadits Bukhari dan Muslim
dari Abu Salamah bin Abdirrahman. Hadits tersebut menjelaskan bahwa pertanyaan yang
dimaksud adalah mengenai surat yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surat
Al-Muddatstsir-lah yang turun secara penuh sebelum surat Iqrah' (Al-Alaq) selesai diturunkan
semuanya. Maka ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun secara mutlak adalah Iqra' dan surat
yang pertama diturunkan secara lengkap, dan pertama setelah terhentinya wahyu ialah "Ya
ayyuhal muddatstsir." Atau bisa juga dikatakan bahwa surat Al-Muddatstsir turun sebagai
tanda kerasuluannya, sedangkan ayat "Iqra" turun sebagai tanda kenabiannya.
Ayat Terakhir Berbagai pendapat mengenai yang terakhir diturunkan tetapi semua
pendapat ini tidak mengandung sesuatu yang dapat disandarkan kepada Rasulullah SAW,
masing-masing merupakan ijtihad atau dugaan. Tetapi menurut Ulama Jumhur yang terakhir
turun ialah surat Al Maidah : 3 yang Artinya : Pada hari ini telah aku sempurnakan
bagimu agamamu

10
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Cecep Anwar, M.Ag. (2018). Ulumul Quran. Pusat Penerbitan dan Penelitian UIN SGD
Bandung

Al-Quran al-Karim

Al-Qathan, Syaikh Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Pustaka Al-Kaustsar,

SMAIT Al Hasanah. (2020). Manfaat mengetahui urutan Turun Ayat Al-Qur’an.


Smait.Alhasanah.Sch.Id. https://smait.alhasanah.sch.id/pengetahuan/manfaat-
mengetahui-urutan-turun-ayat-al-quran/

11

Anda mungkin juga menyukai