Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:Pembelajaran Al-Qur’an
Dosen pengampu:Nyai.durriyatul millah Sag.Mpd

DISUSUN OLEH:
1. ARINA NURUZZEHROH: 2023050400028
2. FAIZATUL JANNAH: 2023050400026
3. SITI MUZDALIFAH: 2023050400025
4. WARDATUL HAMRO: 2023050400024
5. FIRDA ATIKA OKTAVIA DEWI: 2023050400009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS ISLAM MADURA PAMEKASAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya,yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang literasi
digital.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .Oleh karena itu dengan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Pendidikan al-qur’an dapat memberikan ilmu
pengetahuan terhadap pembaca dan kami yang menulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN............................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.................................................................................................................................iii
B. Rumusan masalah..............................................................................................................................iii
C. Tujuan.................................................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................1
A. Definsi Al Qur`an.............................................................................................................................1
B. Manfaat Membaca Al-Qur’an........................................................................................................1
C. Fungsi Al-Qur’an.............................................................................................................................4
D. Kerugian Jauh Dari Al-Qur’an......................................................................................................5
E. Iman..................................................................................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelajaran Al-Qur’an merupakan salah satu dari mata pelajaran agama Islam, yang
mana telah diketahui bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah (Firman Allah) baik huruf-huruf
maupun maknanya yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang terakhir Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an merupakan sumber ajaran agama Islam yang utama dan pertama, maka dari itu
sangatlah penting bagi umat Islam untuk mempelajari dan memahami kandungan isi Al-
Qur’an. Dalam perkembangannya, pembelajaran Al-Qur’an tidak lepas dari pengaruh
keluarga dan lingkungan masyarakat, sebab keluarga dan lingkungan masyarakat memberikan
pengaruh yang kuat terhadap pendidikan anak. Dengan demikian, keberhasilan dalam
pembelajaran Al-Qur’an tidak cukup hanya diberikan di sekolah saja, akan tetapi orang tua
dan masyarakat juga berperan dalam pendidikan tersebut.Ada beberapa keluhan yang muncul
berkaitan dengan proses pembelajaran Al-Qur’an, baik itu di madrasah Ibtidaiyah, maupun
kalangan masyarakat umum. Mereka merasa membutuhkan waktu yang lama untuk dapat
membaca Al-Qur’an.

B. Rumusan masalah
1. Apa Definisi Al-Qur’an?
2. Apa Manfaat Al-Qur’an?
3. Apa Fungsi al-Qur’an?
4. Apa Kerugian Jauh Dari Al-Qur’an?
5. Apa Definisi Iman?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Al-Qur’an
2. Untuk Mengetahui Manfaat Al-Qur’an
3. Untuk Mengetahui Fungsi al-Qur’an
4. Untuk Mengetahui Kerugian Jauh Dari Al-Qur’an
5. Untuk Mengetahui Definisi Iman

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definsi Al Qur`an
1. Syekh Muhammad Khudari Beik merumuskan Al-Qur'an ialah firman Allah yang berbahasa
arab diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk difahami isinya dan diingat selalu,
disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai surat Fatikhah dan
diakhiri surat an-Nas.
2. Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut, "Al-Qur'an adalah
firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup
para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir
3. Pengertian Al-Qur'an menurut Dr. Subhi Al Salih pengertia Al-Qur'an adalah kalam Allah
SWT yang berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di
mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah.
4. Pengertian Al-Qur’an Menurut Muhammad ‘Abid al-Jabiri. Pengertian Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT yang diturunkan kepada penghujung para Nabi, Muhammad Saw, ditulis
dalam mushaf, ditransmisikan secara mutawatir, menjadi ibadah dengan membacanya, dan
menjadi penentang/penguat dengan kemukjizatannya.
5. Syaikh Manna Al-Qaththan mengataka ndalam buku pengantar studi ilmu Al-Qur'an
(edisiterjemahan), kata Al-Qur'an berasaldariakar kata yang sama dengan qira'ah yaitu qara'a,
qira'atan waqur'anan. Secara khusus Al-Qur'an menjadi namabagi sebuah kitab yang
diturunkan kepada Rasulullah SAW.

B. Manfaat Membaca Al-Qur’an


Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad
SAW. Dengan perantara malaikat Jibril, yang berisi ajaran-ajaran yang diperuntukan bagi umat
islam di seluruh penjuru dunia. Tentunya banyak manfaat dari membaca Al-quran ini, manfaat
membaca Al-quran diantaranya:

1. Mendapatkan Pahala

1
Manfaat membaca Al-quran yang pertama dan yang paling penting adalah
mendapatkan pahala, seperti pengertian yang disampaikan oleh Dr. Subhi As-Salihyaitu Al-
Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad
SAW, dengan ditulis dalam bentuk mushaf dan diriwayatkan dengan jalan mutawatir
(berangsur-angsur), serta bagi siapa yang membacanya adalah ibadahdan merupakan pahala.
Membacanya saja sudah bernilai ibadah dan mendapatkan pahala, apalagi menghafal dan
memahaminya ?.

2. Diberikan Kecerdasan

Membaca Al-Quran setelah maghrib dan subuh dapat meningkatkan kercerdasan otak
hingga 80 persen, hal ini karena pada waktu tersebut merupakan pergantian dari siang ke
malam dan dari malam ke siang hari. Disamping itu sobat, ada tiga aktivitas sekaligus yang
dilakukan yaitu membaca, melihat dan mendengar. Terdapat beberapa hal yang dapat
menyebabkan seseorang itu kuat ingatan atau hafalannya diantaranya:

a. Menyedikitkan makan

b. Membiasakan melaksanakan ibadah shalat malam

c. dan membaca Al-Quran sambil melihat kepada mushaf

Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat manusia, dan juga
memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca dengan kitab suci Al-Quran.

3. Obat dari Segala Penyakit

Allah berfirman yang artinya:

”Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran(Alquran) dari Tuhanmu,


penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman. (QS Yunus [10]: 57). Pada ayat lain, katakanlah, ‘Alquran ialah petunjuk dan
penyembuh bagi orang-orang yang beriman.” ‘ (QS Fushshilat [41]: 44).

As-Sa’di dalam kitabnya, Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan,


menjelaskan, Alquran ialah penyembuh bagi semua penyakit hati. Baik berupa syahwat yang
menghalangi manusia untuk taat kepada syariat atau syubhat yangmengotori iman.Selain

2
menjadi obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa, Alquran juga menjadiobat penyembuh
penyakit fisik. Asy- Syinqithi dalam kitabnya, Tafsir Adhwa’al-Bayan, me nga takan,
Alquran ialah obat penyembuh yang mencakup obat bagi penyakit hati dan jiwa, seperti
keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa jugamenjadi obat bagi jasmani jika
dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit.

4. Penenang dan Penyejuk Hati


Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan dankesejukan pada hati. Allah swt
menyebut dalam Al-Qur’an yakni surat Ar-Ra’d ayat28 bahwa orang-orang yang beriman
hatinya akan terteram dengan membaca petunjuk dari Allah. Memperoleh ketenangan jiwa
menangkal berbagai macam penyakit. Membaca Al-Quran berpengaruh besar hingga 97
persen ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
5. Memperkuat Iman

Allah swt menyebut dalam Al-Qur’an yakni Surah Al-Anfal ayat 2 yang artinya:

“Hatinya akan bergetar apabila mendengar bacaan Alquran dan imannya akan bertambah”.

Dengan membaca Al-Qu’an kita dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah,
dengan cara membaca serta sedikit-sedikit memahami apa yang disebutkan Allah dalam Al-
Qur’an sehingga kita tahu seberapa maha kuasa dan maha agungnya Allah swt itu,kemudian
dengan mengetahui seberapa maha kuasanya Allah iman kita menjadi tambah kuat.
Aaamiin.

6. Dijauhkan dari Setan

Setan atau jin merupakan makhluk Allah yang senantiasa akan mengganggu keimanan
kita. Namun, hal tersebut dapat kita cegah dengan membaca Al-Quran. Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa “Jin pernah berkata kepadaku, ‘Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat
Al-Kursi. Dengan demikian, kamu akan senantiasa dalam lindungan Allah dan setan tidak
dapat mendekat kepadamu hingga subuh Rasulullah SAW. juga bersabda mengenai hal
tersebut, yakni “Tentang hal ini, jin itu benar, padahal ia sering berdusta.” (HR. Al-Bukhari)

3
Selain itu, Abu Hurairah juga meriwayatkan sabda Rasulullah SAW mengenai rumah yang
tidak akan dimasuki oleh setan apabila kita rajin membaca Al-Quran, yakni “Rumah yang
dibacakan surah Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan.” (HR Al-Tirmidzi)

7. Dikabulkan Doa Kita

Doa-doa yang sering kita minta kepada Allah SWT, pasti ada yang dikabulkan dan ada
yang tidak. Mengapa? Karena memang tidak semua yang kita minta kepada-Nya akan
diberikan. Terkadang Allah SWT memang menghancurkan rencanamu supaya rencana yang
telah kamu buat itu tidak menghancurkanmu di kemudian hari. Sa’ad bin Abi Waqqash
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Doa Dzun Nun (Nabi Yunus AS) ketika
berada di dalam ikan paus adalah, ‘La ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu minazh-
zhalimin, tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang menganiaya diri sendiri.’ Jika seorang Muslim berdoa dengan ini untuk
memohon sesuatu, Allah pasti mengabulkannya.” (HR Al-Tirmidzi dalam Al-Hakim).

C. Fungsi Al-Qur’an
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari Al-Qur’an dalam kehidupan manusia. Perlu
diketahui bahwa Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang paling sempurna memiliki begitu banyak
keutamaan dan juga kaya akan pengetahuan.
1. Sebagai Pengganti Kedudukan Kitab Sebelumnya

Allah mengangkat Rasul-Nya untuk meluruskan penyimpangan-penyimpangan dalam


perjalanan hidup manusia. Setiap rasul dibekali oleh Allah dengan ajaran yang akan beliau
sampaikan kepada umat. Ajaran itu terkumpul dalam sebuah kitab suci (Al-Kitab). Kitab
suci bernama Al-Qur’an itulah yang berisi ajaran Allah. Al-Qur’an hadir untuk
menggantikan peran dan fungsi beberapa kitab suci yang pernah Allah turunkan kepada para
nabi dan rasul terdahulu. Di antaranya adalah kitab Taurat (Nabi Musa AS), kitab Zabur
(Nabi Daud AS), dan kitab Injil (Nabi Isa AS).Seluruh ajaran yang telah disampaikan dalam
kitab-kitab terdahulu terangkum secara lengkap dalam Al-Qur’an. Disebutkan dalam sebuah
riwayat dalam kitab “Minhaju al-Muslim” (Dar as-Salam) karya Abu Bakr Jabir Al-Jazairi,
disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda,“Seandainya Musa atau Isa masih
hidup, maka tidak ada yang ia lakukan, kecuali mengikuti (ajaranku: Al-Qur’an)!” (HR Abu
Ya’la). Dapat dikatakan bahwa kehadiran Al-Qur’an menghapus sekaligus

4
menyempurnakan kitab sebelumnya. Juga, membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang
sudah banyak diselewengkan dan disalahpahami terkait hukum. Oleh karena itu, secara
teknis isi ajarannya tidak ada yang berbeda.

2. Sebagai Wasit dan Petunjuk

“Saya pernah mendengar Nabi Muhammad SAW. bersabda,” kata Khalifah Ali bin
Abi Thalib RA, “suatu saat nanti akan banyak terjadi fitnah (perselisihan antarumat Islam)!”
Lalu, aku bertanya, “Wahai Rasul, apa solusinya agar terbebas dari fitnah itu? ”Nabi pun
menjawab, “Solusinya adalah kembali kepada kitab Allah (Al-Qur’an). Sebab, dalam Al-
Qur’an itu berita tentang umat yang hidup sebelum kamu, ada informasi tentang umat
setelah kalian. Ia akan menetapkan hukum di antaramu (dengan adil dan) tidak dengan main-
main-rekayasa. Barangsiapa mencari petunjuk selain dari Al-Qur’an, niscaya akan
disesatkan Allah.”Oleh karena itu, Al-Qur’an hendaknya selalu menjadi rujukan utama
dalam menyelesaikan segala permasalahan. Barulah setelah Al-Qur’an, terdapat hadits-
hadits yang shahih sebagai alternatif lain penyelesaian sebuah perkara.Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 52,

‫َو َلَقْد ِج ْئٰن ُهْم ِبِكٰت ٍب َفَّص ْلٰن ُه َع ٰل ى ِع ْلٍم ُهًدى َّوَر ْح َم ًة ِّلَقْو ٍم ُّيْؤ ِم ُنْو َن‬

Artinya: Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman

3. Sebagai Pedoman Hidup

Adapun pokok ajaran Islam adalah Al-Qur’an, sebagaimana dikutip dari buku Quran
Hadist yang disusun oleh Muhaemin. Segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’i mencakup
seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia maupun di akhirat.

D. Kerugian Jauh Dari Al-Qur’an


Al-Qur’an adalah pegangan hidup setiap muslim, petunjuk jalan agar tidak tersesat dalam
mengarungi bahtera kehidupan. Jika kita mempedomaninya, tentu akan diberkahi penuh
keselamatan. Dan jika kita berpaling darinya, maka tentu akan ditimpa oleh berbagai bencana.

Hal ini sudah merupakan ketetapan Allah SWT:

5
“Sungguh telah berlaku sunnah (ketentuan) Allah, atas orang-orang sebelum kalian, maka
berjalanlah kalian di muka bumi ini- dan saksikanlah- bagaimana akibat yang menimpa orang-
orang yang mendustakannya (mengingkari Al-Qur’an)”.

Bencana-bencana yang akan datang jika jauh dari Al-Qur’an:

 Pertama, bencana moral; Apabila seseorang tidak berpedoman kepada kitabullah Al-Qur’an,
maka tentu dia akan mengikuti hawa nafsunya. Dan apabila banyak orang yang berlaku
demikian, maka tentu akan terjadi bencana moral di masyarakat. Karena moral seorang
muslim tentu dibentuk atas dasar petunjuk dari Al-Qur’an.
 Kedua, bencana fisik; Hal ini diungkapkan Allah swt dalam surat Al-A’raaf ayat 96: “Akan
tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami azab mereka akibat kedustaan
mereka”. Kepada kaum-kaum penentang sebelumnya, Allah swt telah menurunkan azab,
gelombang seperti tsunami terhadap kaum nabi Nuh as., hujan batu yang menimpa kaum
Nabi Luth as karena menganut homo seks, Fir’aun yang ditenggelamkan karena menentang
Musa as, dan tentunya tengoklah apa yang menimpa para penentang Nabi Muhammad saw,
seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf, Musailamah Alkadzzab dll.
 Ketiga, bencana ekonomi; kata ma’isyatan dhanka dalam surat Thaha : 124 diatas bermakna
mata pencaharian yang sempit. Rezeki akan susah, tekanan ekonomi semakin berat, lantaran
mereka jauh dari Al-Qur’an.
 Keempat, bencana sosial; Manakala kaum muslimin jauh dari Al-Qur’an, tentu hubungan
ukhuwwah sesama muslim tidak akan baik. Hubungan dengan tetangga, hubungan-
hubungan sosial akan rusak. Hal ini merupakan bibit-bibit perpecahan ummat bahkan
perpecahan bangsa. Jika ini terjadi, tentu merupakan bencana sosial bagi kita semua.
 Kelima, bencana keimanan; Kerusakan iman kaum muslimin akan menjadi sasaran akhir
jauhnya mereka dari pedoman hidup Al-Qur’an. Karena tidak faham Al-Qur’an, sehingga
mereka tidak mengerti: mengapa harus mengerjakan sholat, mengapa harus puasa, mengapa
harus zakat, haji dst. Lama-lama tentu keimanannya akan tergerus dan mulai bertanya,
mengapa kita harus beriman?. Nau’dzubillahi min dzalik.

E. Iman
a. Pengertian Iman

6
Kata iman berasal dari bahasa arab yaitu “‫ “ امن‬yang artinya aman, damai, tentram. Dalam
pengertian lain adalah keyakinan atau kepercayaan.1 Kata iman tersusun dari tiga huruf
(hamzahmim-nun), kemudian disebutkan dalam kitab Mu’jam Mufahros jumlah keseluruhan
ayat di dalam Al-Qur’an tempat dimana kata-kata berakar pada huruf a-m-n ada 387. 2
Sedangkan kata iman itu sendiri mempunyai arti membenarkan atau mempercayai. (at-
tasdiq) yang merupakam lawan dari kata Al-Kufr dan At-Taqdzib.Sedangkan secara
terminologi atau dalam istilah syar’i para ulama tafsir mempunyai pendapat yang beragam
tentang pengertian iman, antara lain:

a. menurut al-Baidhawi berkata bahwa Iman secara bahasa merupakan ungkapan tentang
membenarkan sesuatu. Kata iman diambil dari kata al-amn, seperti bahwasannya orang
yang membenarkan sesuatu, maka dia (akan) mengamankan hal yang diyakini
kebenarannya itu dari pendustaan dan ketidak cocokan/perbedaan.
b. Menurut Ibnu katsir iman adalah membenarkan ucapan dengan perbuatan, kemudian
melakukan sholat dan menunaikan zakat dan apa yang dibawa oleh Rosulullah saw,
juga apa yang dibawa oleh rosul sebelumnya, serta keyakinan akan adanya kehidupan
akherat.

Dapat ditarik kesimpulan pengertian iman adalah keyakinan dengan segala pembenaran
kepada ketentuan Allah swt dan Rosul-Nya yang diterapkan dalam amal kepada sebagian
dari nama-nama dan sifat-sifat Allah swt.

b. Esensi/Hakikat Iman

Esensi iman Kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat,
asma, Was-Shiffat maupun af’al (perbuatan)-Nya. Dalam memaknai kehidupan, seseorang
yangberiman atau yakin bahwa Allah SWT sebagai Tuhan, maka perbuatan yang
dilakukannya akan sesuai dengan wahyu Allah yaitu sesuai dengan aturan kitab Al-Quran.
Seseorang yang percaya dengan ke-esaan Allah SWT akan berusaha terus memaknai
hidupnya atas perintah yang disampaikan oleh Allah. Dari beberapa pemaparan makna iman
diatas dapat disimpulkan bahwa” seorang yang beriman kepada allah pasti memiliki

1
Zaini, Syahminan, Kuliah Aqidah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,1983), hlm.51
2
Muhammad Shidqi ‘Athori, Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Ahfadz Al-Qur’an Al-Karim, (Bairut: Darfikr,2010). Hlm.14-
20

7
ketenangan jiwa, selalu merasa tentram baik lahir dan batinnya. Dalam kehidupannya selalu
berbuat baik dan berkata jujur.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut, "Al-
Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s.
dan ditulis pada mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir.
Manfaat membaca Al-quran yang pertama dan yang paling penting adalah
mendapatkan pahala, seperti pengertian yang disampaikan oleh Dr. Subhi As-Salihyaitu
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad
SAW, dengan ditulis dalam bentuk mushaf dan diriwayatkan dengan jalan mutawatir
(berangsur-angsur), serta bagi siapa yang membacanya adalah ibadahdan merupakan
pahala.
Dengan membaca Al-Qu’an kita dapat meningkatkan keimanan kita kepada
Allah, dengan cara membaca serta sedikit-sedikit memahami apa yang disebutkan Allah
dalam Al-Qur’an sehingga kita tahu seberapa maha kuasa dan maha agungnya Allah swt
itu,kemudian dengan mengetahui seberapa maha kuasanya Allah iman kita menjadi
tambah kuat.

B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon kiranya para
pembaca sekalian mau memberikan masukan kritik dan saran guna perbaikan dimasa
mendatang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syahminan, Zaini, 1983, Kuliah Aqidah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya.

Shidqi Muhammad Athori, 2010, Al-Mu’jam Al-Mufaros Li Ahfadz Al-Qur’an Al-Karim ,Dar Fikr, Bairut.

iv

Anda mungkin juga menyukai