DI SUSUN OLEH :
1. Munjiatun
2. M. Agus Ilham Maulana
FAKULTAS USHULUDDIN
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari rekan-rekan yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan kerja sama baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
C. Tujuan Makalah....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai dengan perintah Allah untuk kemaslahatan dan kebahagian manusia
dunia dan akhirat. Merupakan kenyataan bahwasannya islam adalah agama yang
paling banyak mempengaruhi hati dan pikiran berbagai bangsa dan suku dengan
Kawasan yang luas. Untuk mewujudkan keberhasilan dakwah maka dapat
digunakan beragam metode dan juga media sebagai penunjang dakwah.
Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwahnya menggunakan
berbagai macam metode dakwah antara lainnya: metode dakwah dengan
sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-terangan, politik pemerintah, surat-
menyurat, peperangan kemudian Pendidikan dan pengajaran agama. Metode ini
adalah bagian metode dakwah Nabi Muhammad SAW dalam mengemban misi
dakwah di Mekah dan Madinah.
Pada periode awal dalam perjuangan menyiarkan agama islam di mekkah,
situasi yang dialami Nabi Muhammad SAW dan umat islam pada saat itu begitu
berat, Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin lainnya pada saat itu
mendapatkan kenyataan bahwa mereka menanggung berbagai tekanan,
penyiksaan, pemboikotan, bahkan ancaman pembunuhan dari orang kafir Quraisy.
Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah islam pada periode awal
menggunakan metode dakwah secara sembunyi-sembunyi atau tertutup. Pada
periode ini Nabi Muhammad SAW berdakwah kepada orang yang paling dekat
dengannya, anggota keluarganya dan sahabat karibnya, yang mana mereka
memeluk islam di awal periode dalam ilmu Tarikh (Sejarah) disebut Assabiqunal
Awwalun.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
)3( ) اْقَرْأ َوَرُّب َك اَأْلْك َرُم2( ) َخ َل َق اِإْل ْنَس اَن ِم ْن َعَل ٍق1( اْقَرْأ ِباْس ِم َرِّب َك اَّل ِذي َخ َل َق
)5( ) َعَّلَم اِإْل ْنَس اَن َم ا ْمَل َيْعَلْم4( اَّلِذي َعَّلَم ِباْلَق َلِم
1
Abdul Malik Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyyah, Beiurit: Darrul kutub Al- ilmiah, 197. Hlm. 191.
2
Shafiyurrahman Al- Mubarokfuri, Ar-rahiq Al=Makhtum, Darul haq, November 2016, hlm. 66
Al-Bukhari Meriwayatkan dari jabir bin Abdullah, bahwa dia pernah
mendengar Rasulullah SAW menuturkan masa turunnya wahyu. Rasululla SAW
bersabda, “ tatkala aku sedang berjalan, tiba-tiba kudengar sebuah suara yang
berasal dari langit. Aku mendongakkan pandangan kearah langit. Ternyata di sana
ada malaikat yang mendatangiku di gua hiro, sedang duduk di sebuah kursi,
menggantung di antara langit dan bumi. Aku mendekatinnya hingga tiba-tiba aku
terjerembab ke atas tanah. Kemudian aku menemui keluargaku dan kukatakan
“selimutilah aku, selimutilah aku!”, lalu allah menurunkan surah Al- Muddatsir
3
ayat 1-5. Setelah itu wahyu datang secara berturut-turut.
)5( ) َوالُّرْجَز َفاْه ُج ْۖر4 ( ) َو ِثَياَبَك َفَطِّه ْۖر3( ) َوَرَّبَك َفَك ِّبْۖر2( ) ُقْم َفَاْنِذ ْۖر1( ٰٓيَاُّيَه ا اْلُم َّد ِّثُۙر
Sepintas lalu hal ini merupakan perintah-perintah yang sederhana dan remeh.
Namun hakikatnya mempunyai tujuan yang jauh, berpengaruh sangat kuat dan
nyata, yang dapat dirinci sebagai berikut:
terdahulu (dari pada orang lain) dan ( االولونal- awwalun) orang-orang yang
Dakwah fardiyyah di tempuh Nabi Muhammad setelah turun ayat dalam surat
al-Mudatsir, mulailah beliau Nabi Muhammad berdakwah mengajak manusia
4
Imam ath-Thabari dalam tafsirnya 7/10-30 terkait surat at-Taubah:100 telah mengutip beberapa
keterangan ulama tentang makna as-Sabiqun al-Awwalun.
5
Tarikhul islam 1/79-83.
6
Dalam as-Sirah ash- Sahihah karya Dr. Akram Diya al-‘umari,/ 1/133-140 disebut dengan istilah
al-Muslimunal Awail ( Orang-orang islam yang pertama). Dan penulis menyebutkan pembahasan
tersebut sebelum membahas tentang dakwah jahriyyah.
memulainya dengan keluarganya sendiri, kawan-kawan dekat dan orang-orang
yang punya hubungan baik dengan beliau. Orang-orang yang memperoleh taufik
dari Allah عزوجلsehingga menjadi pemeluk islam pertama yang kemudian dikenal
Empat orang ini, memeluk islam dalam hari yang sama. pada hari Rasulullah
SAW diperintahkan untuk mengemban dakwah islam dan memperingatkan
manusia. 8
Abu Bakar sangat bersemangat dalam berdakwah kepada islam. Dia adalah
seorang laki-laki yang lemah lembut, pengasih dan Rahmah, memiliki akhlak
yang mulia dan terkenal. Kaumnya suka mendatangi Abu bakar dan
menyenanginya, karena dia dikenal sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan
sukses dalam berdagang serta baik pergaulannya dengan orang lain. Maka dia
menyeru orang-orang dari kaumnya yang biasa duduk-duduk bersamanya dan
yang dapat dipercayainnya. Berkat seruannya, ada beberapa orang yang masuk
islam, yaitu
7
Imam al-Qurthubi mengatakan, “Tidak ada khilaf bahwa orang pertama dari muahjirin adalah
Abu Bakar as-Shidiq” (al-jami’ li Ahkamil Qur’an 8/217).
8
Raudhatul Anwari fi Siratin Nabiyyi al-Mukhtar, Shafiyurr Rahman al-Mubarakfuri, hlm. 34.
9
As- Shirah an-Nobawiyyah fi Dhaul kitabi was sunnah, Muhammad bin Muhammad Abu
syahbab, 1/286.
Kawanan lain yang juga lebih dahulu masuk islam adalah :
10. Bilal bin Rabbah Al- Habsyi, kemudian disusul kepercayaan umat ini,
11. Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah dari bani Al-Harits bin fihr.
12. Abu Salamah bin Abdul Asad.
13. Al-Arqam bin Abil Arqam al- Makhzumi.
14. ‘Utsman Bin Mazh’un Al- jumahi dan 2 saudaranya.
15. Qudamah dan
16. Abdullah.
17. ‘Ubaidah Bin Al Harits Bin Al Muththalib Bin ‘Abdu Manaf al-
Muththalibi.
18. Sa’id bin Zaid bin Amr bin Nufail Al- ‘Adawi dan istrinya.
19. Al- Khaththab.
20. Khabab bin Al- Arrat.
21. Abdullah bin mas’ud Al- Hudzali.
22. ‘Umair bin Abi Waqash saudara lelaki Sa’ad bin Abi Waqash.
23. Salit bin ‘Amr bin ‘Abdi syams al- ‘Amiri dan saudaranya
24. Hathib.
25. ‘Ayyasy bin ‘Abi Rabi’ah bin al- Mughirah al- Makhzumi.
26. Asma binti Salamah at-Tamimiyah istri Ayyas bin Abi Rabi’ah.
27. Khunais bin Khudzafah as-Sahmi.
28. Ja’far bin Abi thalib dan istrinya.
29. Asma binti ‘Umais.
30. Hathib bin Harits al- Jumahi dan istrinya.
31. Fathimah binti Mujallal.
32. Khathtab bin Harits al-Jumahi dan istrinya.
33. Fukhaihah binti yasar.
34. Ma’mar bin Harits.
35. Said bin ‘Utsman bin Mazh’un.
36. Al- Muththalib bin ‘Azhar bin ‘Auf al-Adawi az-Zuhri dan istrinya.
37. Ramlah binti Abu auf.
38. Nu’aim bin Abdillah bin ‘Asad al- Adawi.
39. Khalid bin Sa’id bin al-Ash bin umayyah dan istrinya.
40. Umainah binti Khalaf
41. ‘Amr bin sa’id bin Al-ash hathib bin ‘Amr al-Amiri
42. Abu Hudzaifah bin ‘Utbah bin Rabi’ah
Mereka ini (selain Zaid Bin Haritsah) berasal dari berbagai marga yamg
menginduk kepada suku quraisy. Dan yang termasuk as-Sabiqunal Awwalun,
namun bukan berasal dari suku quraisy adalah:
10
Dengan melihat individu-individu yang memeluk islam pertama-tama dan suku-suku meeka,
menjadi jelas bagi kita bahwa sejak awal, agama islam bukanlah khusus bagi penduduk mekkah
dan suku quraisy. Lihat as-Shirah ash-Sahihah1/133.
Ibnu ishaq berkata, “setelah itu banyak orang yang masuk islam baik laki-
laki maupun Wanita, sehingga nama islam menyebar di seluruh mekkah dan
banyak yang membicarakannya.
Ketika orang-orang yang menganut Islam lebih dari tiga puluh lelaki dan
wanita, Rasulullah memilih rumah salah seorang dari mereka, yaitu rumah al-
Arqam bin Abil Arqam, sebagai tempat pertama untuk mengadakan pembinaan
dan pengajaran. Da'wah pada tahap ini menghasilkan sekitar empat puluh lelaki
dan wanita telah menganut Islam. kebanyakan mereka adalah orang-orang fakir,
kaum budak dan orang-orang Quraisy yang tidak memiliki kedudukan 11.
Rasulullah akhirnya menentukan suatu rumah milik salah seorang sahabat
bernama Al-Arqam bin Abil Arqam. Al-Arqam berasal dari Bani Makhzum, yang
merupakan suku yang paling memusuhi bani Hasyim (marga Rasulullah). Al-
Arqam memeluk Islam pada usia muda, yaitu enam belas tahun, tidak ada yang
tau dengan keislamannya di kalangan suku Quraisy,tidak terbetik dalam benak
orang Quraisy menjadikan tempat remaja dan kabilah yang memusuhi kabilah
Rasullulah tersebut (Bani Makhzum) sebagai pusat dakwah.
Ibnu Ishaq berkata: Pada waktu itu jika para sahabat Rasulullah
Shallalllahu 'Alaihi wa Sallam ingin melakukan shalat, mereka menuju ke Syi'b
11
Sirah Ibnu Hisyam 1/249-261.
guna menjauhkan diri dari pandangan orang-orang Quraisy. Ketika Saad bin Abu
Waqqash bersama beberapa orang dari sahabat Rasulullah Shallalllahu 'Alaihi wa
Sallam sedang shalat di Syi'b, tiba-tiba di duga sebelumnya beberapa orang dari
kaum musyrikin datang ke tempat mereka. Orang-orang Quraisy itu mengumpat
apa yang dilakukan kaum Muslimin, menghina apa yang mereka perbuat, hingga
terjadilah duel hebat di antara mereka. Dalam duel tersebut, Sa'ad bin Abu
Waqqash memukul salah seorang dari orang musyrikin dengan tulang rahang unta
hingga terluka. Inilah darah pertama yang tumpah dalam Islam.
12
Muhammad Nasiruddin al-Albani, Sirah Nabawiyyah, (Jakarta: Akbar Media, 2018), Hal. 162-
163
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penyebar luas ajaran agama islam pertama dilakukan oleh Rasulullah
gergaji di kota Makkah. Kegiatan dakwah pada tahap pertama dilakukan secara
tersembunyi, yakni dengan cara:
Pertama, berdakwah kepada keluarga terdekat, kedua merekrut teman akrab. Pada
periode ini Nabi Muhammad berhasil mengislamkan 67 sahabat generasi pertama.
Mereka para assabiqunal awwalun (yang terdahulu yang pertama-tama masuk
islam). Mereka adalah istri beliau ummul mu’minin Khadijah binti Khuwalid.
Anak paman beliau Ali bin Abi Thalib, pembantu beliau Zaid bin Haritsah, dan
sahabat karib beliau yaitu Abu Bakar As-sidiq, dan beberapa sahabat lainnya yang
masuk islam melalui Abu Bakar, hingga terus bertambah pada saat Rasulullah
menjadikan rumah sahabat al-Arqom sebagai pusat dakwah, meskipun jumlahnya
sedikit namun ke-67 sahabat ini merupakan kader-kader inti yang menyebarkan
dakwah islam keseluruh muka bumi.
B. Saran
Sekiranya dalam makalah kami ini terdapat kesalahan maka kami mohon dari
teman-teman dan bapak dosen untuk memberikan kritikan yang bersifat
membangun dan dapat dijadikan acuan sehingga kedepannya kami dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi
C.
DAFTAR PUSTAKA
Malik ibnu Hisyam, Abdul. Sirah Nabawiyyah. (Beiurit: Daarul kutub Al-ilmiah).