Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MEMAHAMI ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN

GURU PENGAMPU: IBU SITI MASRIKAH, S.Pd

DISUSUN OLEH:
MILA NURHASANAH
MUTIARA HIDUN DYAH PRATIWI
NANDA FEBRIANA
RESTI MAIRANI
REVA APRILIA WULANDARI
SOVI TRIA ANGGRAINI
UMI KUSNUL ULANDARI

SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG


TULANG BAWANG
LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Memahami Isi Kandungan Al-Qur’an” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Siti Masrikah, S.Pd. pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah
diturunkannya Al-Qur’an, isi kandungannya, serta pengamalan iman kepada
kitab-kitab allah dalam kehidupan sehari-hari bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Rabu, 24 Agustus 2022


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I | PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................4
1.2 TUJUAN..............................................................................................4
1.3 MANFAAT..........................................................................................4

BAB II | PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH DITURUNKANNYA AL-QUR’AN.................................5
2.2 SEJARAH PERIODISASI AL-QUR’AN...........................................6
2.3 SEJARAH PEMBUKUAN AL-QUR’AN...........................................7
2.4 ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN.......................................................9
2.5 MANFAAT BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB
ALLAH SWT....................................................................................10
2.6 CONTOH PENERAPAN IMAN KEPADA KITAB-KITA
ALLAH.............................................................................................10

BAB III | KESIMPULAN.............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur’an juga adalah sumber
utama umat Islam di seluruh dunia untuk menjalani kehidupan. Al-Qur’an
diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara
malaikat jibril.
Isi Al-Qur’an bukan hanya petunjuk tetapi juga termasuk akidah, ibadah
dan muamalah, hukum, sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mencapai kebahagian baik di dunia maupun di akhirat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini:
1. Agar dapat lebih memahami isi kandungan Al-Qur’an.
2. Agar dapat menerapkan pengalaman iman kepada Al-Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari .
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini:
1. Menambah pengetahuan tentang kitab-kitab Allah Swt.
2. Memperkuat keimana kepada kitab-kitab Allah Swt. khususnya Al-
Qur’an.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Diturunkannya Alqur’an


Malam Nuzulul Quran merupakan malam di mana pertama kali kitab suci
Alquran diturubkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sejarah Nuzulul Quran
ini jatuh pada malam 17 Ramadhan, di mana malaikat Jibril mengirimkan
wahyu kitab suci Alquran kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, yaitu
sekitar 5 km dari kota Mekah.
Dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama
tersebut saat berusia 40 tahun. Ketika itu, tiba-tiba malaikat jibril datang
memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW, sambil membawa wahyu yang
ditipkan Allah SWT. Pelukan tersebut dilakukan malaikat Jibril sebanyak tiga
kali, sambil berkata “Iqra” yang artinya “Bacalah!”
Kemudia Rasulullah SAW menjawab “Aku tidak mengenal bacaan”. Lalu
malaikat Jibril melanjutkan dengan membaca Surah A-Alaq ayat 1-5 yang
berbunyi:

Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan [1]. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah [2]. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah [3]. Yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam [4]. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya [5].” (Q.S Al-Alaq/96:1-5)
Alquran diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Terdiri dari 30 juz, 114 surat 6.666 ayat.

5
2.2 Sejarah Periodisasi Al-Qur’an
Sepanjang perjalanan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW,
para ulama membagisejarah Alquran dalam 2 periode, yaitu :
a. Periode Sebelum Hijrah dan Ayat-Ayat Makiyah
Pada periode ini, ayat-ayat Alquran diturunkan selama Nabi
Muhammad SAW berdakwah di Mekkah. Karena itulah, ayat-ayatnya
dinisbatkan kel lokasi turunnya wahyu yaitu mekkah. Ayat-ayat ini
diberi julukan Makiyah.
Di periode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun 5
bulan. Pada umunya, is ayat-ayat makiyah berkenaan dengan akhlak
dan penguatan tauhid yang merupakan pokok ajaran Islam untuk
mengokohkan keimanan.
b. Periode Selepas Hijrah dan Ayat-Ayat Madaniyah
Di periode kedua ini, ayat-ayat Alquran diturunkan selama Rasulullah
SAW berdakwah di madinah. Karena itulah, ayat-ayatnya dinisbatkan
ke lokasi turunnya wahyu yaitu di Madinah. Ayat-ayat ini diberi
julukan Madaniyah.
Terdapat 28 surat yang turun selama 9 tahun 9 bulan. Usai hijrah, ayat-
ayat madaniyah umumnya berkaitan dengan muamalat, syariat, dan
hokum-hukum islam.
Turun pula ayat terakhir pada periode ini, yaitu surah Al-Maidah ayat
3 ketikaRasulullah SAW sedang melakukan haji Wada’ sekaligus
penutup wahyu Alquran.
Firman Allah SWT:

6
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan
(daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan
pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula)
mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu
perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi
barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa,
maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Al-
Maidah/5:3)

2.3 Sejarah Pembukuan Al-Qur’an


Di masa Rasulullah SAW, Alquran belum terkumpul rapi seperti sekarang.
Ketika wahyu diturunkan, Nabi Muhammad SAW membacakannya pada para
sahabat, baik untuk langsung ditulis atau dihafalkan. Usai Rasulullah SAW
meninggal, terdapt kebutuhan untuk membukukan dan menstandarisasi
Alquran agar tetap utuh dan terjaga keasliannya.
a. Alquran di Masa Nabi Muhammad SAW
Salah satu alasan Alquran belum dibukukan pada masa kenabian
adalah proses perjalanan wahyu yang masih berlangsung selama hidup
Nabi Muhammad SAW. Ketika wahyu diturunkan, Rasulullah SAW
kemudian membacakannya kepada para sahabat, serta meminta orang
untuk menuliskan wahyu tersebut (jam’u fi as suthur). Sahabat-sahabat
penulis wahyu diantaranya adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib,
Muawiyah bin Abu Sufyan, Ubay bin Kaab, dsb. Media tulisnya

7
berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit binatang,
kayu, pelana, potogan tulang binatang, dsb. Selain langsung dituliskan,
banyak sahabat yang langsung menghafalkannya ketika dibacakan oleh
Nabi Muhammad SAW (jam’u fi ash-shudur).
b. Alquran di Masa Kekhalifahan Rasyidin
Usai Rasulullah SAW wafat, terpilihlah khalifah-khalifah
pengganti beliau dimasa Kehalifahan Rasyidin. Para khalifah merasa
bahwa Alquran perlu untuk dikumpulkan dan dibukukan menjadi
kesatuan yang utuh. Awalnya, kebutuhan untuk membukukan Alquran
dirasa sangat penting usai perang Yamamah karena banyak para
penghafal Alquran dari para sahabat yang mati syahid. Khawatir
Alquran akan bernasib sama seperti kitab-kitab suci lain yang banyak
terdistorsi karena telat dibukukan, Umar bin Khatab mengusulkan
kepada Abu Bakar agar Alquran segera dikumpulkan. Kendati
awalnya ragu-ragu, namun akhirnya Abu Bakar memerintahkan Zaid
bin Tsabit, salah seorang penulis wahyu di masa kenabian agar
memimpin proyek pengumpulan Alquran tersebut. Zaid ibn Tsabit
menerapkan empat prinsip dalam proyek pengumpulan Alquran, yaitu:
 Ayat yang diterima hanya yang ditulis di hadapan Rasulullah;
 Ayat Alquran ditulis dari hafalan para sabat;
 Ayat Alquran tidak akan ditulis, kecuali disetujui oleh dua orang
saksi bahwa ayat itu ditulis di hadapan Rasulullah SAW;
 Hafalan para sahabat tidak diterima, kecuali yang telah mereka
dengar langsung dari Rasulullah SAW.
Usai Alquran dibukukan, kemudian dilakukan standarisasi pada
masa khalifah Utsman bin Affan. Perbedaan dialek disatukan oleh
Utsman bin Affan agar tidak menimbulkan perpecahan. Karena itulah,
mushaf yang umum ditemui sekarang dikenal dengan cara penulisan
Utsman atau Rasm Utsmani.

8
2.4 Isi Kandungan Al-Qur’an
a. Akidah
Secara bahasa Akidah berarti keyakinan. Secara Istilah artinya
suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati,
dinyatakan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Jadi,
akidah adalah tauhid atau keyakinan penuh akan keesaan Allah SWT.
b. Ibadah dan Muamalah
Manusia diperintahkan untuk menyembah atau mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh
kepada-Nya (Ibadah). Selain itu, manusia juga memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya denga manusia
lain. Untuk itu, Allah SWT mengatur hubungan antar manusia dalam
Alquran yang disebut muamalah.
c. Hukum
Hukum dalam Alquran berisikan kaidah-kaidah dan ketentuan-
ketentuan dasar serta menyeluruh bagi umat manusia. Hukum ini
dapat menjadikan hidup manusia menjadi lebih tentram, adil, dan
sejahtera. Adapun hokum yang tercantum dalam Alquran meliputi
hukum pekawinan, hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana,
hukum perang dan hukum antarbangsa.
d. Sejarah
Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu untuk
dijadikan pelajaran bagi umat islam. Pelajaran ini bias menjadi
pedoman untuk menjalani kehidupan agar senantiasa diridhoi Allah
SWT.
e. Akhlak
Secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia dan muncul secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.
f. Ilmu Pengetahuan
Alquran banyak mengandung ayat yang mengisyaratkan ilmu
pengetahuan sains dan teknologi. Ilmu ini sangat potensial untuk
kemudian hari dikembangkan guna kemaslahatan dan kesejahteraan

9
umat manusia. Ayat yang pertama kali diturunkan Allah adalah Al-
Alaq yang memerintahkan umat Islam untuk membaca sebagai
jembatan utama untuk mendalami ilmu pengetahuan. Ini
mengisyaratkan Alquran adalah sumber ilmu pengetahuan manusia.

2.5 Manfaat Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT


 Mendatangkan kebahagian dunia akhirat

 Adanya keberkahan dan nikmat yang tak terhingga

 Memberikan kenyamanan dalam hidup dengan bimbingan Allah dalam kitab-


Nya

2.6 Contoh Penerapan Iman kepada kitab Allah SWT


 Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’ān datang dari Allah
Swt., tetapi akhirnya tidak murni lagi sebab dicampuradukkan dengan ide-
ide manusia di zamannya.
 Al-Qur’ān sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. sampai sekarang.
Umat Islam juga sebagai penjaganya. Menjaga kemurnian al-Qur’ān
adalah tugas kita sebagai muslim. Salah satu cara menjaga al-Qur’ān
adalah dengan berusaha menghormati, memuliakan, dan menjunjung
tinggi kitab suci alQur’ān.
 Menjadikan al-Qur’ān sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak
sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’ān.
 Berusaha untuk membaca al-Qur’ān dalam segala kesempatan di kala suka
maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya.
 Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’ān di dalam kehidupan sehari-
hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.

10
BAB III
KESIMPULAN
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah Swt.
kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril. Wahyu pertama yaitu
Surat Al-Alaq ayat 1-5 diturunkan di Gua Hira, 5 Km dari kota mekkah. Al-
Qur’an diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan 22 hari. Terdiri dari
30 juz, 114 Surat, dan 6.666 ayat. Wahyu terakhir yaitu Surat Al-Maidah ayat 3
diturunkan ketika Rasulullah SAW sedang elakukan Haji Wada’
Isi kandungan Alqur’an berupa akidah, ibadah dan muamalah, hukum,
sejarah, akhlak, serta ilmu pengetahuan.
Manfaat yang dapat kita peroleh dari mengimani Kitab-kitab Allah SWT,
yaitu Mendatangkan kebahagian dunia akhirat, Adanya keberkahan dan nikmat yang tak
terhingga, serta Memberikan kenyamanan dalam hidup dengan bimbingan Allah dalam
kitab-Nya

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, abdul. 2021. “Sejarah Turunnya Al-Qur'an dan Keistimewaannya”,


https://tirto.id/sejarah-turunnya-al-quran-dan-keistimewaannya-gbUV, diakses pada 24
Agustus 2022.
Ini, Berita Hari. 2021. “Isi Kandungan Alquran Sebagai Pedoman Bagi Umat Islam”,
https://kumparan.com/berita-hari-ini/isi-kandungan-alquran-sebagai-pedoman-bagi-umat-
islam-1v3o8R4TO5I/full, diakses pada 24 Agustus 2022.
Saputra, Andrian. 2021. “3 Manfaat di Balik Beriman kepada Kitab-Kitab Suci Allah
SWT”, https://www.republika.co.id/berita/qpuota320/3-manfaat-di-balik-beriman-
kepada-kitabkitab-suci-allah-swt#:~:text=Pertama%2C%20beriman%20kepada%20kitab
%20Allah,dan%20dalam%20keadaan%20sangat%20tersesat, diakses pada 24 Agustus
2022
Nada, Zahra. 2020. “ Contoh Perilaku Iman Kepada Kitab Allah, Penjelasan dan
Kesimpulan”, https://pontren.com/2020/11/29/contoh-perilaku-iman-kepada-kitab-allah/,
diakses pada 24 Agustus 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai