KELOMPOK 2
Oleh :
KELAS PAI B
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Study Al-Qur’an tentang
“Pembukuan dan pembakuan Al-Qur’an.”
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagi teman-teman mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam pada umumnya. Kami
sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I :
A. PENDAHULUAN................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................ 2
C. TUJUAN PEMBAHASAN.................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN..........................................................................................7
B. SARAN……………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kajian Al Qur’an (ulumul Qur’an) sebagai salah satu disiplin ilmu keislaman dengan
membahasAl Qur’an secara komprehensip dan integral dari berbagai aspeknya telah di
populerkan sejak sebelas abad silam oleh Ibn Al Marzubah (w.309 H). Ilmu ini dikembangkan,
diperluas dan disempurnakan oleh ulama’ sesudahnya sampai pada Imam Jalaluddin As Suyuthi
(w.911H) di buktikan dengan karya ilmiahnya, Al Itqan fi ulumil Qur’an yang secara lengkap
dan sistematis membahas tentang Ulumul Qur’an. Di samping itu banyak di kalangan orientalis
(mutasyriqun) terutama pada abad ke 19 M/12H antara lain William Muir, G. Weil, Neodeke, R.
Bell, A.Rodwell dan lainnya telah mengadakan penelitian dan pembahasan tentang Al Qur’an
dari berbagai aspeknya
A. Latar Belakang Masalah
Allah Swt sebagai pencipta semua makhluk, terutama manusia. Dan Allah menempatkan
manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
D ٍمD يD ِوD ْقDَ تD ِنD َسDحDْ Dَ أD يDِ فDنDَ D اD َسD ْنDِ إْلD اD اDَ نD ْقDَ لD َخD ْدDَ قDَل
”Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” [1]
Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah agama yang
menyempurnakan syariat-syariat agama terdahulu, Al-Qur’an adalah sumber ajaran
Islam yang wajib kita pelajari dan kita amalkan.
Al Qur’an sebagai ajaran pertama dan utama umat islam. Selain itu Al Qur’an
di turunkan oleh Allah kepada manusia sebagai petunjuk mencapai keselamatan dan
Al Qur’an juga dapat menolong kita di akhirat nanti dan sangat penting bagi
manusia untuk mengetahui pengertian dan proses terbentuknya Al Qur’an.
Secara garis besar makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian Al
Qur’an, dan proses pembukuan serta persoalannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah
A. Pengertian Al Qur’an
Di tinjau dari secara etimologi Al Qur’an berasal dari Bahasa arab, yaitu bentuk jamak
dari kata benda (Masdar) dari kata qara’a – yaqra’u – qur’anan yang berarti bacaan atau sesuatu
yang di baca berulang-ulang. “Qur’an” menurut pendapat yang paling kuat seperti yang di
kemukakan Dr. Subhi Al shalih berarti “Bacaan”, asal kata qaraa. Kata Al Qur’an itu berbentuk
Masdar dengan arti isim maful yaitu maqru (dibaca).
Di dalam Al-Qur’an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an“ dalam arti demikian[3] sebagai
tersebut dalam ayat 17, 18 surat (73) Al Qiyaamah :
)18( ُ) فَإ ِ َذا قَ َر ْأنَاهُ فَاتَّبِ ْع قُرْ آنَه17( ُإِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُرْ آنَه
Artinya :
” Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya
itu.”
Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al-Qur’an yang di kenal sekarang ini. Adapun
definisi Al-Qur’an secara terminologi ialah : “kalam Allah Swt. Yang lafaznya berbahasa Arab,
yang di turunkan kepada nabi Muhammad saw. Melalui peerantaraan malaikat Jibril, sebagai
mu’jizat, disampaikan kepada kita dengan cara mutawattir. Di tulis dalam mushaf-mushaf
dimulai dengan surah al-fatihah dan di akhiri dengan surah an-nas dan membacanya bernilai
ibadah”.
Tiap - tiap diturunkannya ayat ,Nabi Muhammad saw menyuruh menghafalnya dan
menuliskannya dibatu, kulit binatang, pelapa tamar, dan apa saja yang bisa disusun dalam suatu
surat. nabi menerangkan dengan tertib urutan ayat-ayat itu. dan hanya al qur'an sajalah yang
boleh dituliskan ,selain al qur'an dan hadis- hadis atau pelajaran-pelajaran yang diucapkan oleh
rasulullah dilarang menulisnya. agar supaya al qur'an terpelihara dengan baik , jangan campur
aduk dengan yang lain-lain yang juga didengar dari nabi muhammad saw .dan nabi
menganjurkan agar al qur'an juga di hafal, selalu dibaca dan diwajibkan membacakannya dalam
solat maka dengan itu banyak orang yang menghafal al qur'an .
ketika rasulullah wafat dan kekhalifahan jatuh ke tangan abu bakar. dalam kepemimpinan
abu bakar terjadi peristiwa besar, yakni kemurtadan sebagai orang Islam dan pembangkangan
membayar zakat. dalam menghadapi tersebut abu bakar mengambil tindakannya dengan cara
mengirim pasukan yang dipimpin oleh khalid bin walid untuk menghadapi orang-orang yang
murtad itu, maka terjadilah perang yamamah pada tahun 12 Hijriyah yang menewaskan sekitar
70 para qori' dan hufadz dari sekian banyak para hufadz yang gugur umar khawatir al qur'an
akan punah dan tidak akan terjaga, kemudian umar bin khattab mengusulkan kepada abu bakar
yang saat itu menjadi khalifah untuk membukukan al qur'an yang masih berserakan dalam 1
mushaf dan pada awalnya abu bakar menolak dikarenakan hal tersebut tidak dilakukan pada
zaman rosulullah dengan penuh keyakinan dan semangatnya untuk melestarikan al qur'an umar
berkata pada abu bakar "Demi Allah ini adalah baik" dengan terbukunya hati abu bakar ,akhirnya
usulan umar diterima.
dan abu bakar menyerahkan urusan tersebut kepada zaid bin tsabit .dan zaid bin tsabit
menolaknya dikarenakan pembukuan al qur'an tidak pernah dilakukan di masa rosulullah
sebagaimana abu bakar menolaknya ,dengan kecerdasannya zaid bin tsabit akhirnya
mengumpulkan para hufadz yang masih tersisa dan tulisan - tulisan yang tadinya ditulis oleh zaid
bin tsabit atas perintah rosulullah .dan penulisannya sangat hati-hati karena al qur'an merupakan
sumber pokok ajaran islam .lalu demikian zaid menyerahkan hasil penyusunannya kepada abu
bakar dan beliau menyimpannya sampai wafat .yang kemudian di pegang oleh umar bin khattab
sebagai ganti kekhalifaan .sesudah beliau wafat kemudian al qur'an tersebut di pindahkan ke
rumah hafsah putri umar istri rosulullah sampai masa pengumpulan dan penyusunan al qur'an
dimasa khalifah usman .
setelah pulang dari peperangan khufaidzah menceritakan cerita tersebut kepada utsman
bin affan mengenai tentang perbedaan qiroah tersebut sekaligus mengusulkan untuk segera
menindak perbedaan kebajikan dihawatirkan akan terjadi perpecahan di kalangan umat Islam
tentang kitab suci .takutnya ada kejadian seperti di kalangan orang-orang yahudi dan nasrani
yang mempermasalahkan perbedaan antara kitab injil dan kitab taurat. kemudian Utsman bin
Affan membentuk lajnah ( panitia) yang dipimpin oleh Zaid bin Haris untuk mengambil mushaf
yang berada di rumah hafsah. dan menyeragamkan bacaan al qur'an dengan 1 dialek quraisy
sesudah itu mushaf aslinya dikembalikan lagi kepada hafsah. dan usman bin affan menyuruh
zaid bin haris untuk memperbanyak mushaf yang diperbarui menjadi 6 mushaf, yang 5
dikirimkan ke wilayah Islam dan yang satu disimpan sendiri oleh utsman di rumahnya. Dan
inilah kenapa mushaf yang sekarang kita pakai disebut mushaf Usmani karena adanya
pembaruan mushaf pada masa Utsman bin Affan.
a) Untuk menjadi acuan umat islam demi menjaga persatuan dan kesatuan umat.
b) Agar Al-Quran tidak hilang setelah banyaknya para penghafal Al-Quran yang wafat dan
gugur dimedan perang.
c) Untuk mempermudah umat islam dalam membaca dan mengamalkannya.
d) Menyatukan kaum muslim pada satu macam mushaf yang ejaan dan tulisannya sama.
e) Menyatukan bacaan kaum muslim yang sebelumnya terdapat banyak perbedaan.
f) Menyatukan ketertiban susunan surat-surat yang sesuai seperti Mushaf-mushaf yang ada
sekarang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca.Al-Qur'an
adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraanMalaikat Jibril a.s. dan ditulis pada
mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah
dan ditutup dengan surat An-Nas.
. Saran
DAFTAR PUSTAKA