Anda di halaman 1dari 10

MEMAHAMI SEJARAH ULUMUL QUR’AN SECARA

KOMPREHENSIF
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an

DISUSUN OLEH :

MUHIB MAULANA : 22S1MPI0045


MUHAMMAD HABIBULLAH : 22S1MPI0035
TASYA ALIFIA : 22S1MPI0003
RIZKIA CAHYA KENCANA FIRDAUS : 22S1MPI0042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan kewajiban penulis, yakni dalam rangka
untuk memenuhi salah satu syarat tugas individu. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammmad SAW yang telah
mengantarkan kita kepada jalan yang terang dan menjadikan jalan yang indah berupa ajaran
agama Islam.

Ucapan terima kasih kepada beliau Bapak Hajjin Mabrur, M.S.I selaku dosen
pengampu pada mata kuliah ‘Ulumul Qur’an yang telah memberikan bimbingan serta arahan
sehingga makalah yang berjudul’Ulumul Qur’an ini dapat diselesaikan tepat waktu. Seiring
dengan usaha kerja keras penulis, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, karena tanpa bimbingan dan dorongannya, penulis tidak
akan menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Penulis pun menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam rangka perbaikan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mempunyai
tanggapan yang positif serta dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Amin Ya Rabbal
‘Alamin

Cirebon, 23 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

A. Tahapan atau Periodisasi Ulumul Qur’an sejak zaman Nabi SAW sampai
sekarang..........................................................................................................5

B. Kitab-Kitab awal Ulumul Qur’an yang kemudian menjadi “pembangun”


keilmuan Ulumul Qur’an............................................................................... 7

C. Para Ulama perumus Ulumul Qur’an............................................................ 7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

A. Simpulan.........................................................................................................9

B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al-Qur’an secara hak milik merupakan kitab suci milik umat Islam, akan tetapi dari
segi nilai manfaatnya, Al-Qur’an bermanfaat untuk semua umat manusia tidak hanya
umat Islam semata. Itu sejalan dengan kedatangan agama Islam sebagai agama yang
rahmatan lil ‘alamin. Kemanfaatan Al-Qur’an dapat diperoleh secara maksimal apabila
mampu menerangkan isi kandungan dari Al-Qur’an itu sendiri secara komprehensif dan
mendetail. Karena apabila Al-Qur’an tidak dapat diterangkan, kemanfaatannya tidak
dapat maksimal. Untuk mampu menerangkan isi kandungan Al-Qur’an diperlukan
kemampuan yang mumpuni. Mungkin semua orang mampu berbicara tentang Al-
Qur’an, akan tetapi tidak semua orang mampu berbicara secara benar. Yang dimaksud
dengan berbicara secara benar disini adalah membicarakan Al-Qur’an berdasarkan
keilmuan yang mumpuni, tidak hanya sekedar berbicara sekehendak sendiri yang sering
diintervensi oleh hawa nafsu.

Keilmuan yang bisa dikatakan sebagai bekal agar supaya mampu berbicara tentang
Al-Qur’an secara benar terangkum kedalam sebuah keilmuan yang lebih dikenal dengan
‘Ulumul Qur’an. Disiplin ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an) bisa dikatakan menjadi
standar acuan menilai apakah orang yang berbicara tentang Al-Qur’an tersebut patut
dijadikan sebagai seorang panutan dalam memahami pesan-pesan yang terkandung
dalam Al-Qur’an
B. Rumusan Masalah
1. Tahapan atau Periodisasi Ulumul Qur’an sejak zaman Nabi SAW sampai sekarang
2. Kitab-Kitab awal Ulumul Qur’an yang kemudian menjadi “pembangun” keilmuan
Ulumul Qur’an
3. Para Ulama perumus Ulumul Qur’an
C. Tujuan Pembahasan
Maksud dan Tujuan dibuatnya Makalah ini adalah untuk memberi sedikit penjelasan
tentang sejarah Ulumul Qur’an

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahapan Atau Periodisasi Perkembangan Ulumul Qur’an Sejak Zaman Nabi SAW
Sampai Sekarang
Sejarah perkembangan ‘Ulumul Qur’an tidak terlepas waktu kapan Al-Qur’an
diturunkan pertama kali sampai dengan bagaimana Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf.
Perkembangan ‘Ulumul Qur’an secara umum tidak ada yang tahu persis kapan istilah
‘Ulumul Qur’an pertama kali diperkenalkan dan menjadi sebuah disiplin ilmu. Namun
menurut beberapa ahli bahwa istilah ‘Ulumul Qur’an pertama kali diperkenalkan oleh
Ibn Al-Marzuben (wafat 309 H).

1. ‘Ulumul Qur’an pada masa Rasulullah SAW


Embrio awal ‘Ulumul Qur’an pada masa ini berupa penafsiran ayat Al-Quran
langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat, begitu pula dengan antusias
para sahabat dalam bertanya tentang makna suatu ayat, menghafalkan dan
mempelajari hukum-hukumnya.
2. ‘Ulumul Qur’an pada masa Khalifah
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ‘Ulumul quran mulai
berkembang pesat, diantaranya dengan kebijakan- kebijakan para khalifah
sebagaimana berikut :
a. Kekhalifahan Umar Ra :dengan Kebijakan Pengumpulan(Penulisan Al- Quran
yg pertama yang diprakarsai oleh ‘Umar bin Khottob dan dipegang oleh Zaid
bin Tsabit.
b. Kekhalifahan Utsman Ra : dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada
satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam.
Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa provinsi. Penulisan
mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul 'Usmani yaitu dinisbahkan kepada
Usman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur'an.
c. Kekhalifahan Ali Ra : dengan kebijakan perintahnya kepada Abu 'Aswad Ad-
Du'ali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku

5
dan memberikan ketentuan harakat pada qur'an. ini juga disebut sebagai
permulaan Ilmu I'rabil Qur'an.
3. ‘Ulumul Quran Masa Sahabat dan Tabi'in
Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya Para sahabat
senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna-makna Al-
Qur’an dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka, sesuai dengan
kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam memahami dan karena adanya
perbedaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah SAW, hal
demikian diteruskan oleh murid-murid mereka, yaitu para tabi'in.
Diantara para Mufasir yang termashur dari para sahabat adalah:
a) Empat orang Khalifah ( Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali )
b) Ibnu Mas’ud
c) Ibnu ‘Abbas,
d) Ubai bin Ka'ab,
e) Zaid bin Tsabit,
f) Abu Musa al-Asy'ari dan
g) ‘Abdullah bin Zubair.

4. Masa pembukuan "Tadwin"


Perkembangan selanjutnya dalam ‘Ulumul Qur’an adalah masa pembukuan
‘Ulumul Qur’an , yang juga melewati beberapa perkembangan sebagai berikut :
a) Pembukuan Tafsir Al-Qur’an menurut riwayat dari Hadits, Sahabat dan Tabi'in
b) Pembukuan Tafsir berdasarkan susunan Ayat
c) Munculnya Pembahasan Cabang-cabang ‘Ulumul Qur’an selain Tafsir

5. ‘Ulumul Qur'an Masa Modern/Kontemporer


Sebagaimana pada periode sebelumnya, perkembangan ‘Ulumul Qur’an pada
masa kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang
ilmu Al-Qur’an secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada pula yang kembali
membali menyusun atau menyatukan cabang-cabang ‘Ulumul Qur’an dalam kitab
tersendiri dengan penulisan yang lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab
klasik terdahulu.

6
B. Kitab-Kitab Awal Ulumul Qur’an Yang Kemudian Menjadi “Pembangun”
Keilmuan Ulumul Qur’an
Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu qur’an atau
pembahasan khusus tentang metode penafsiran Al- Qur’an di antaranya :
a. Kitab I’jazul Qur’an yang ditulis oleh Musthafa Shadiq Ar-Rafi`i.
b. Kitab At-Tashwirul fanni fil Qur`an dan Masyahidul Qiyamah fil Qur`an oleh Sayyid
Qutb.
c. Tarjamatul Qur`an oleh syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi yang salah satu
pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin al- hatib.
d. Mas’alatu Tarjamatil Qur`an oleh Musthafa Sabri,
e. An-Naba`ul ‘Adzim oleh Muhammad Abdullah Daraz dan
f. Muqaddimah Tafsir Mahasilu Ta`wil oleh Amaluddin al-Qasimi.

Kitab yang membahas secara umum ‘Ulumul Qur’an dengan sistematis, diantaranya :
1) Syaikh Thahir Al-jazairy menyusun sebuah kitab dengan judul At-tibyaan fii u`luumil
qur`an.
2) Syaikh Muhammad Ali Salamah menulis pula Manhajul Furqan fi ‘Ulumil Qur`an
yang berisi pembahasan yang sudah ditentukan untuk fakultas ushuluddin di Mesir
dengan spesialisasi da`wah dan bimbingan masyarakat dan diikuti oleh muridnya,
3) Muhammad Abdul ‘Adzim az-Zarqani yang menyusun Manahilul i`rfan fi u`lumil
qur`an.
4) Syaikh Ahmad Ali menulis Mudzakkirat u’Ulumil Qur`an yang disampaikan kepada
mahasiswanya di Fakultas Ushuluddin jurusan Dakwah dan Bimbingan Masyarakat.
5) Kitab Mabahits fi ‘Ulumil Qur`an oleh Subhi As-Shalih. Pembahasan tersebut dikenal
dengan sebutan ‘Ulumul Qur`an, dan kata ini kini telah menjadi istilah atau nama
khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.

C. Para Ulama Perumus Ulumul Qur’an


1) Ulama abad ke-3 Hijri
a. Ali bin al Madini (wafat 234 H) guru Bukhari, menyusun karangannya mengenai
asbabun nuzul.
b. Abu 'Ubaid al Qasim bin Salam (wafat 224 H) menulis tentang Nasikh Mansukh
dan qira'at.

7
c. Ibn Qutaibah (wafat 276 H) menyusun tentang problemaIka Qur’an (Musykilatul
Qur’an ).
2) Ulama Abad Ke-4 Hijri
a. Muhammad bin Khalaf bin Marzaban (wafat 309 H) menyusun al- Hawi fa
'Ulumil Qur'an.
b. Abumuhammad bin Qasim al Anbari (wafat 751 H) juga menulis tentang ilmu-
ilmu qur'an.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pembahasan ' Ulum Al-Qur'an sangat luas al-Imam al-Sayuthi dalam bukunya 'al-
Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an, menguraikan sebanyak 80 cabang, dan setiap cabang masih
dapat diperinci lagi menjadi beragam cabang lagi . Menurut Dr. M. Quraish Shihab,
materi-materi Cakupan ' Ulum fsirt al-Qur'an dapat dibagi dalam 4 (empat) komponen :
1. Pengenalan Terhadap Al-Qur'an
2. Tafsir Kaidah-kaidah
3. Metode-metode tafsir
4. Kitab-Kitab tafsir dan para mufassir.

Sejarah perkembangan ulumul-Quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana tiap-tiap


fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga ulumul-Quran
menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Berikut
beberapa fase / tahapan perkembangan ulumul-Quran.

1. Ulumul-Qur'an pada masa Rasulullah SAW


2. Ulumul-Qur'an pada masa khalifah
3. Ulumul-Qur'an pada masa sahabat dan tabi'in
4. Masa Pembukuan (tadwin)
5. Ulumul-Qur'an pada masa modern (kontemporer)

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan dapat mnambah pengethuan tentang
Al-Qur’an, terutama dalam proses pengumpulan/penyusunannya terkhusus kepada
penulis sendiri, serta diharapkan adanya kritikan guna perbaikan kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai