PENGUMPULAN AL-QUR’AN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Untuk Mata Kuliah “Studi Qur’an dan Hadis”
Disusun oleh:
Kelompok 4
SEMESTER 1
JURUSAN TADRIS KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2019
ii
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. atas segala rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengumpulan Al-Qur’an”. Dengan hadirnya makalah ini diharapkan
dapat memberi informasi baru bagi para pembaca, khususnya mahasiswa pogram
studi Tadris Kimia.
Sholawat dan salam tetap terhaturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak
mungkin makalah ini tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN TULUNGAGUNG
yang telah memberi kesempatan untuk kami dapat menempuh
pendidikan di IAIN TULUNGAGUNG.
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan FTIK
3. Bapak Hasanal Khuluqi, M.Ag selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Studi Qur’an Hadis yang telah memberikan bimbingan dan
mengarahkan kami, sehingga kami mendapat pemahaman dan
pengertian yang benar mengenai mata kuliah ini.
4. Teman-teman se-angkatan jurusan Tadris Kimia yang telah
memberikan dukungan dan motivasinya kepada kami.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini. karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam
diri penulis, mohon kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
Tulungagung, 11 September 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
PRAKATA ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur'an merupakan pedoman umat Islam yang berisi petunjuk dan
tuntunan untuk mengatur kehidupan di dunia dan akhirat. Al-Qur'an
merupakan kitab autentik dan unik yang mana redaksi, susunan maupun
kandungan maknanya berasal dari wahyu, sehingga Al-Qur an terpelihara dan
terjamin sepanjang masa. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi SAW. secara
berangsur-angsur dalam masa yang relatif panjang, yakni dimulai sejak
zaman Nabi SAW diangkat menjadi Rasul dan berakhir pada masa menjelang
wafatnya Oleh karena itu, Al-Qur an belum sempat dibukukan seperti adanya
sekarang
Meskipun demikian, upaya pengumpulan ayat-avat Al-Qur pada an
masa itu tetap berjalan Setüap kali Nabi selesai menerima ayat-ayat Al-
Qur'an yang diwvahyukan kepadanya, Nabi lalu memerintahkan kepada para
sahabat tertentu untuk menuliskannya di samping juga menghafalnya
Penulisan ayat-ayat Al-Qur an tidaklah seperti vang kita saksikan sekarang
Selain karena mereka belum mengenal alat-alat tulis, Al-Qur'an hanva ditulis
pada kepingan-kepingan tulang pelepah kuma atau batu-batu, sesuai
denganpada kepingan-kepingan tulang, pelepah kurma, atau batu-batu, sesuai
dengaa peradaban masyarakat waktu itu. Tulisan yang akan dituangkan ini
mengupas tentang sejarah pengumpulan Al Qur an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengumpulan Al-Qur'an?
2. Bagaimana pengumpulan Al-Qur an pada masa Nabi?
3. Bagaimana pengumpulan Al-Qur an pada masa Khulafaur Rasyidin?
4. Apa perbedaan pengumpulan Al-Qur an antara Abu Bakar dan Utsman bin
Affan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian pengumpulan Al-Qur'an.
2
D. Batasan masalah
Batasan masalah diperlukan agar dalam penyusunan makalah ini lebih
terarah dan permasalahan tersebut tidak terlalu suntuk dihadapi. Penyusunan
makalah ini akan membahas “Pengertian Pengumpulan Al-Qur'an
Pengumpulan Al-Qur'an pada Masa Nabi, Pengumpulan Al-Qur'an pada
Masa Khulafaur Rasyidin, dan Perbedaan Pengumpulan Al-Qu'an antara Abu
Bakar dan Utsman bin Affan”.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1Abd. Kadir, Dirasat Islamiyah, (Sidoarjo: Dwi Putra Pustaka Jaya), hal.62
2
Cahaya Khaeroni, Sejarah Al-Qur’an, (Universitas Muhammadiyah Metro: jurnal
Historia vol.5.No.II,2017), hal.196
4
3
Nasruddin, Sejarah Penulisan Al-Qur’an, ( UIN Alauddin Makassar: Jurnal
Rihlah. Vol 2.No.I,2015), hal.56
5
akhirnya beliau menyetujui usul Umar tersebut dan segera mengutus Zaid
bin Tsabit dibantu oleh beberapa sahabat lainnya untuk mengumpulkan
dengan secermat mungkin semua tulisan tentang ayat-ayat Al-Qur'an
yang masih berserakan di berbagai kulit binatang, pelepah kurma, tulang-
tulang, dan lain sebagainya. 6
Cara kerja yang dirancang oleh Zaid adalah pengumpulan Al Qur-an
yang tidak didasarkan pada hafalan para shahabat semata, tetapi Zaid
juga mengumpulkan bukti autentik tulisan Al Qur’an yang tersebar dan
dimiliki oleh banyak sahabat.
Akhirnya, tersusunlah sebuah mushaf yang susunan ayat-ayatnya
sesuai dengan susunan ayat yang telah diajarkan oleh Rasulullah sendiri.
Di mana penyusunan surah-surah dalam Al-Qur'an bersifat mekanis,
didasarkan atas panjang pendeknya surah. Surah-surah Makiyah, yang
berjumlah sekitar 90 surah yang didalamnya memuat keesaan Allah dan
sebagainya. Sedangkan surah-surah Madinah sebanyak 24 surah yang
diturunkan memiliki cakupan yang sangat luas, dan sarat dengan muatan
hukum-hukum Islam. Demikianlah, keadaan Al-Qur'an setelah
dibukukan oleh Zaid bin Tsabit.
Langkah selanjutnya, Abu Bakar membakar habis seluruh naskah ayat
Al-Qur'an lama yang masih berserakan di berbagai pelepah kurma, kulit-
kulit binatang, batu-batu halus, tulang-tulang, dan lain sebagainya.
Tindakan ini memang tepat sekali. Sebab sekiranya seluruh naskah ayat
Al-Qur'an yang lama tadi tidak dibakar habis, tentu ada kemungkinan
timbulnya keraguan bagi generasi sesudahnya yang kebetulan
menemukan naskah yang tidak lengkap. Akhirnya, naskah baru yang di
dalamnya terhimpun seluruh ayat-ayat Al-Qur'an secara lengkap tadi
dipegang oleh Abu Bakar sehingga beliau wafat. Sepeninggal beliau,
naskah tadi dipindahkan kepada Umar selama pemerintahannya. Sesudah
Umar wafat, naskah tersebut dipindahkan ke rumah Hafsah sampai masa
disimpan Hafshah binti Umar yang ditulis pada masa Khalifah Abu
Bakar untuk disalin.9
Kemudian Khalifah Utsman bin Affan langsung membentuk panitia
yang bertugas untuk membukukan Al-Qur’an dengan menyalin dari
lembaran-lembaran tersebut menjadi buku. Sebelum tim ini bekerja,
Khalifah Utsman bin Affan memberikan pengarahan kepada tim agar:
a. Berpedoman kepada bacaan mereka yang hafal Al-Qur’an
dengan baik dan benar.
b. Bila ada perbedaan pendapat antara mereka tentang bahasa
(bacaan), maka haruslah dituliskan menurut dialek suku
Quraisy.
Maka tugas tersebut langsung dikerjakan oleh panitia dan setelah
tugas selesai, mushaf yang dipinjam dari Hafshah binti Umar itu
dikembalikan kepadanya. Al-Qur’an yang telah dibukukan diberi nama
“Al-Mushaf”, dan panitia menulis Al-Mushaf sebanyak lima buah. Empat
buah diantaranya dikirim ke Makkah, Syiria, Basrah, dan Kufah. Satu
mushaf ditinggalkan di Madinah untuk disimpan oleh Utsman bin Affan
yang diberi nama “Mushaf Al-Imam.” 10
Setelah itu Utsman memerintahkan untuk mengumpulkan semua
lembaran Al-Qur’an yang ditulis sebelum itu dan membakarnya. Dari
mushaf yang ditulis pada zaman Utsman itulah kaum muslim di seluruh
pelosok menyalin Al-Qur’an. Sementara itu metode tulisan dan model
yang ada di dalam mushaf yang ditulis pada masa Utsman dikenal
dengan sebutan Rasm Utsmani. Dengan demikian, maka penulisan Al-
Qur’an di masa Utsman bin Affan memiliki beberapa manfaat antara
lain:
a. Menyatukan umat muslim pada satu macam Al-Qur’an yang
seragam ejaan tulisannya.
b. Menyatukan bacaan, bacaan-bacaan yang tidak sesuai dengan
ejaan mushaf-mushaf Utsman tidak diperbolehkan lagi.
9 Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada), hal 92
10 Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta: PT
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengumpulan Al-Qur’an adalah penyusunan ayat Al-Qur’an dalam
bentuk tulisan dan dihimpun dalam satu mushaf. Pengumpulan Al-Qur’an
dibagi menjadi beberapa periode, yaitu pengumpulan Al-Qur’an pada masa
Nabi, pengumpulan Al-Qur’an pada masa Khulafaur Rasyidin.
Pada masa Nabi pengumpulan Al-Qur’an dilakukan dengan dua cara,
yaitu pertama al Jam’u fis Sudur dimana para sahabat langsung menghafalnya
diluar kepala setiap kali wahyu turun kepada Rasulullah. Sedangkan yang
kedua al Jam’u fis Suthur, yaitu setiap kali wahyu turun Rasulullah selalu
membacakannya kepada para sahabat secara langsung dan menyuruh mereka
menuliskannya. Para sahabat menulis Al-Qur’an di pelepah kurma, kulit dan
tulang binatang, dan batu-batuan.
Pada masa Abu bakar ayat Al-Qur’an yang tercecer di pelepah kurma,
kulit dan tulang binatang, dan batu-batuan dihimpun menjadi satu dalam
sebuah mushaf. Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk
mengumpulkan ayat- ayat Al-Qur’an.
Pada masa Utsman bin Affan islam telah berkembang luas. Hal ini
mengakibatkan banyaknya versi bacaan Al- Qur’an yang menyebabkan
perselisihan diantara kaum muslim. Untuk mengatasi hal tersebut Utsman
akhrinya membuat sebuah kebijakan untuk menyeragamkan versi bacaan Al-
Qur’an dengan menggunakan bahasa Arab Quraisy.
Perbedaan pengumpulan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar dan
Utsman bin Affan adalah pengumpulan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar
dilatar belakangi oleh banyaknya penghafal Al-Qur’an yang meninggal
sedangkan pada Utsman bin Affan pegumpulan Al-Qur’an dilatar belakangi
oleh perselisihan cara membaca Al-Qur’an.
11
B. Saran
Penulis menyarankan agar beberapa hal terkait engumpulan Al-Qur’an :
a. Bagi para pembaca yang ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh maka penulis mengharapkan agar membaca
buku-buku yang berkaitan dengan pengumpulan Al-Qur’an.
b. Sebagai pembaca yang baik, setelah membaca dari materi yang telah
disampaikan penulis maka diharapkan pembaca dapat mengamalkan
ilmu yang tertuang didalamnya.
c. Makalah ini dibuat semata-mata sebagai sarana pembelajaran yang
memang dibutuhkan orang muslim dalam mengamalkan ajaran Al-
Qur’an. Harapan penulis agar dapat bermanfaat bagi seluruh umat
muslim pembaca dapat membagikan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA