Anda di halaman 1dari 14

EKSISTENSI NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI NABI TERAKHIR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid


Dosen pengampu : Ahmad Minan Zuhri,S.Pd.,M.S.I

Oleh : Kelompok 6

1. Naili Rizka Rahmasari (63020180153)


2. Zakiyyatul Miskiyah (63020180154)
3. Cacuk Cahyaning W.H(63020180155)
4. Ahmad Nur Muzaki (63020180156)
5. Uswatu Chasanah (63020180157)
6. Makruf Hartanto (63020180166)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
kami panjatkan puji syukur atas kehadiranNya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahNya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Tauhid.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu menyumbangkan ide dan pemikiran mereka demi terwujudnya
makalah ini. Karena dengan adanya penyusunan makalah mengenai eksistensi Nabi
Muhammad SAW, dapat berpartisipasi dalam meningkatkan iman kiata kepada Nabi
MuhammadSAW. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca.

Salatiga, September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
1. Pengertian.....................................................................................................................2
2. Relasi Nabi Muhammad dengan Umatnya...................................................................2
3. Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW................2
4. Sifat dan Akhlak Nabi Muhammad SAW.....................................................................2
5. Hikmah Beriman kepada Nabi Muhammad..................................................................2
BAB III PENUTUP..................................................................................................................3
1. Kesimpulan....................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN

1.Pengertian

Nabi Muhammad saw merupakan nabi terakhir,sebagai penutup Nabi dan sekaligus Rasul
terakhir dari seluruh rangkaian Nabi dan Rasul .Tidak ada lagi Nabi sesudah beliau,hal ini
ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.” (Q.S Al-Ahzab 33 :40)1

Sebagai Nabi terakhir beliau telah menyempurnakan “bangunan” dinullah yang telah mulai
dibangun secara bertahap oleh para Rasul dan Nabi sebelumnya.Sehingga bangunan itu
menjadi indah dan sempurna.Sebagai Nabi yang terakhir,dengan bangunan dinullah yang
indah dan sempurna,Muhammad Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat
manusia sepanjang zaman sampai dengan hari kiamat nanti.Hal itu ditegaskan oleh Allah
SWT dalam firman-Nya:

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.”(Q.S Saba 34:28)2

1
DR.H.Yunahar llyas.Lc,.Ma.,Kuliah Aqidah Islam
2
Ibid.,
“Katakanlah: „Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi)
selain Allah, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-
Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Al-Araf 7:158)3

2.Relasi Nabi Muhammad dengan Umatnya

Nabi muhammad SAW merupakan nabi terakhir. Pengalaman para rosul yang besar bersama
kaum mereka dikemukakan dalam al qur‟an kepada rosulullah SAW. Agar menjadi bekal dan
pembelajaran dalam mengembangkan dakwah yang universal. Nabi muhammad
diperintahkan agar bersabar dalam masalah sekaligus sebagai pelaksanaan perintah Allah
kepadanya, sesuai dengan;

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-
rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari
mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di
„dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak
dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”(Q.S. al-Ahqaf 46:35)4

Pada awal kenabiaannya ia berdakwah dengan umatnya dengan cara sembunyi. Dalam hal ini
ditemui banyak kesulitan dalam mengislamkan umatnya. Nabi muhammad menyerukan

3
Ibid.,
4
Prof Dr.H.Budiharjo.M.Ag.,hlm113
kepada umatnya untuk beribadah kepada Allah dan meninggalkan perbuatan maksiat serta
menyembah berhala. Beban nabi muhammad pada awalnya tidak ringan, sebab kondisi
masyarakat pada saat itu telah begitu rusak kepercayaan dan akhlaknya.

‫ك فَطَه ِّۡز‬
َ َ‫ ) َوثِيَاب‬٣( ‫ك فَ َكب ِّۡز‬ َ َّ‫) َو َرب‬٢(‫ )قُمۡ فَأَن ِذ ۡر‬١( ‫يََٰٓأَيُّهَا ۡٱل ُم َّدثِّ ُز‬
‫ٱصبِ ۡز‬ۡ َ‫ ) َو ِل َزب َِّك ف‬٦(‫ ) َو ََل تَمۡ نُن تَ ۡستَ ۡكثِ ُز‬٥ (‫ٱهج ُۡز‬
ۡ َ‫ ) َوٱلزُّ ۡج َز ف‬٤(
)٧(
“(1)Hai orang yang berkemul (berselimut)(2)Bangunlah, lalu berilah peringatan!(3) Dan
Tuhanmu agungkanlah! (4)Dan pakaianmu bersihkanlah,( 5)Dan perbuatan dosa
tinggalkanlah,(6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak.(7)Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”(QS.Al-
Mudatsir-1-7)5

Di antara umat yang pertama kali mengikuti ajakan beliau adalah Kadijah binti Khuwailid,
isteri baginda Nabi SAW, Abu Bakar as-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin
Haritsah.Setelah dakwah secara sembunyi-sembunyi Allah memperintahkan nabi muhammad
SAW untuk berdakwah secara terang-terangan sesuai dengan

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan


(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.(Q.S. al-Hijr 15: 946

Setelah dilakukan dahwah secara terang-terangan semakin banyak orang yang mengikuti
ajaran islam yang dibawa nabi muhammad, semakin banyak pengikut ajaran islam semakin
banyak juga ancaman yang datang dari kaumnya sendiri atau kaum Quraisy, hal ini
disebabkan agama lslam mempengaruhi kekuasaan kaum Quraisy yang mulai menghilang.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kejadian berikut

1. Perang Badar
2. Perang Uhud
3. Melawan Bani Nadhir
4. Perang Khandaq
5. Perang Khaibar
6. Perang mu‟tah
7. Penaklukan Makkah
8. Perang Hunain

5
Ibid.,hlm.114
6
Ibid.,hlm.116
3.Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW

A. Basyarat (berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW)yang terdapat pada Kitab
Suci sebelum.Al-Quran menyebutkan tentangnya basyarat antara lain sebagai berikut:

“Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini
adalah sihir yang nyata”. (Q.S As-Shaf 61:1)7

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma‟ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Q.S Al-Araf
7:157)

7
Ibid.,hlm.197
B. Mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada beliau antara lain:
1. Al-Quran Al-Karim
2. Air memancar dari sela-sela jemari
3. Makanan sedikit cukup untuk orang banyak
4. Segelas susu mengenyangkan banyak orang
6. Pemberitahuan hal-hal gaib yang terbukti terjadi
7. Terbelahnya bulan menjadi dua
8. Mengobati sakit mata, Allah sembuhkan dalam seketika
9. Akan selalu ada yang tampil membela ajarannya
10. Air sedikit menjadi banyak

C. Nubuat (ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang)yang
selalu tepat.
 Nubuat tentang akan mati syahidnya Umar dan Utsman.
 Nubuat tentang tidak akan terjadinya fitnah antara umat muslimin selama
Umar masih hidup.
 Nubuat tentang Hasan bin Ali,cucu Rasulullah SAW yang menjadi pendamai
antara 2 golongan besar kaum Muslimin.
 Nubuat tentang Sa‟ad Abi Waqas waktu dia sakit keras di mekah yang diduga
akan meninggal dunia.
D. Kesaksian milyaran umat lslam sejak dahulu sampai sekarang yang telah
mengucapkan dua kalimat syahadah.Suatu kesaksian yang sangat mutawatir sekali.
E. Kenyataan bahwa Rasulullah SAW-yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan
sempurna-adalah seorang ummi yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak
pernah berguru pada siapa pun.Dan Rasulullah SAW menyampaikan ajaran apapun
sebelum umur 40 tahun –sebelum wahyu pertama turun.

4. Sifat dan Akhlak Nabi Muhammad SAW

1. Berbudi Luhur

Abu Abdillah Al-Jadali bertanya kepada Aisyah, “Bagaimana akhlak Rasulullah menurut
istri-istrinya?” Aisyah menjawab, “Beliau adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.
Tidak pernah berbuat keji, kotor, atau licik ketika di pasar. Beliau pun tidak pernah membalas
keburukan atau aniaya orang lain dengan hal yang serupa, karena beliau adalah seorang
pemaaf dan toleran,” (H.R. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).8

Dari Anas bin Malik, ia menuturkan, “Rasulullah itu tidak pernah mencaci-maki, mengolok-
olok, dan berkata kotor. Ketika mencela seseorang dari kami yang berbuat salah, beliau
membalas dengan ucapan, “Kepalanya penuh debu,” (H.R. Al-Bukhari, Ahmad, dan Al-
Baihaqi).

2. Sabar dan Pemaaf

8
Al Islam
2. Sabar dan Pemaaf

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, suatu ketika penduduk Mekah meminta Nabi agar
menggantikan bukit Shafa menjadi emas, dan memindahkan gunung dari mereka agar mereka
dapat ikut pindah bersamanya. Tiba-tiba ada suara yang berkata kepadanya, “Engkau boleh
memilih, apakah engkau ingin bersabar, atau Aku akan memberikan apa yang mereka minta,
jika (setelah dikabulkan) mereka tetap dalam keadaan kafir, maka Aku akan menghancurkan
mereka sepertihalnya umat-umat sebelum mereka?” Nabi menjawab, “Tidak, lebih baik aku
bersabar terhadap mereka,” (H.R. Ahmad dan Ibnu Katsir).

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi menemui Rasulullah. „Kaum
Daus telah durhaka dan membangkang. Mohon kiranya engkau berdoa kepada Allah untuk
mereka,‟ ujar Ath-Thufail. Rasulullah pun menghadap kiblat dan mengangkat kedua
tangannya ke atas. „Mereka pasti celaka!‟ sahut orang-orang yang hadir. Kemudian beliau
berdoa, „Ya Allah, berikanlah petunjuk untuk kaum Daus dan turunkanlah rahmat-Mu kepada
mereka!„” (H.R. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Nu-aim, dan Ibnu Sa‟ad).

3. Melarang untuk Menyampaikan yang Tidak Layak

Dari Abdullah bin Mas‟ud, Rasulullah bersabda,

“Janganlah sorang dari sahabatku menyampaikan sesuatu tentang orang lain kepadaku,
sesungguhnya aku ingin menemui kalian dengan hati yang bersih,” (H.R. Abu Daud).

Akhlak Rasulullah begitu mulia. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita malah
menggosipkan sahabat-sahabat kita sendiri?

4. Belas Kasih dan Sayang

Dari Abu Watadah, Nabi bersabda,

Sungguh aku ingin menunaikan salat dengan memanjangkan bacaannya. Ketika aku
mendengar suara tangis bayi, maka aku mempercepat salatku karena (salat yang lama) takut
memberatkan ibunya,” (H.R. Al-Bukhari).

5. Sifat Malu Nabi

Dari Sahl bin Sa‟ad, ia menuturkan,

Rasulullah adalah seorang yang pemalu. Tidak ada yang minta sesuatu kepadanya, kecuali
beliau memberikannya,” (H.R. Ahmad dan Al-Hakim).

6. Sifat Tawadhu

Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian kultuskan aku seperti
halnya kaum Nashrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Aku hanya hamba biasa. Kalian
cukup memanggilku, “Hamba Allah dan Rasul-Nya”. Inilah akhlak Rasulullah. Jangan-
jangan sekarang kita malah mengkultuskan ustaz-ustaz kita?
Diriwayatkan dari Anas, ada seorang laki-laki memanggil Rasulullah, “Hai Muhammad, hai
pemimpin kami dan putra pemimpin kami, hai orang terbaik kami dan putra orang terbaik
kami.” Mendengar panggilan tersebut, Rasulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia,
panggillah dengan dengan panggilan yang bukan seperti kalian ucapkan, dan bukan juga
dengan panggilan yang setan buat untuk memudahkan kalian. Aku adalah Muhammad bin
Abdullah, seorang hamba Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, aku tidak ingin kalian
mengangkatku lebih tinggi dari kedudukanku (sebagai hamba Allah Rasul-Nya).” (H.R. An-
Nasa‟i, Ahmad, dan Abu Nu‟aim).

7. Nabi Diutus sebagai Rahmat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ada seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, “Wahai
Rasulullah, tinggalkan saja kaum musyrikin itu!” Rasulullah menjawab, “Aku tidak diutus
sebagai pembawa laknat, melainkan hanya sebagai penebar rahmat,” (H.R. Muslim).

Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Quran, surah Al-Anbiya: 107 yang berbunyi,
“Kami (Allah) tidak akan mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi
sekalian alam.”

8. Nabi Memohon Pahala untuk Kaum Muslimin yang Terdzalimi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi berdoa,

Ya Allah, aku memohon Engkau berjanji kepadaku untuk tidak mengingkari. Aku adalah
manusia biasa. Siapa saja di antara kaum mukminin yang pernah aku cemooh, aku sakiti, atau
aku dera, maka hendaknya Engkau jadikan semuanya itu ibadah salat, zakat, dan bentuk
taqarrub yang akan mendekatkannya kepada-Mu nanti di Hari Kiamat,” (H.R. Muslim,
Ahmad, dan Al-Haitsami).

Inilah akhlak Rasulullah yang begitu terpuji.

9. Kedermawanan dan Keramahan Nabi

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia menuturkan, “Nabi belum pernah dimintai oleh
seseorang tentang sesuatu kemudian menjawabnya tidak,” (H.R. Muslim). Inilah akhlak
Rasulullah. Sudahkah kita menirunya?

10. Keberanian Nabi

Akhlak Rasulullah yang selanjutnya adalah keberanian yang hebat. Diriwayatkan dari Anas
bin Malik, ia berkata,

Rasulullah adalah orang yang paling baik, yang paling berani, dan yang paling dermawan
dari yang lain. Suatu saat ada suara keras mengejutkan di Madinah. Masyarakat keluar
mencari arah suara tersebut. Di sana, Rasulullah telah mendahului mereka. Beliau
menunggang seekor unta yang dipasang kendali milik Abu Thalhah. Di pundaknya terdapat
sebilah pedang. Beliau berkata, „Kenapa kalian ribut?‟ Kemudian berkata kepada kudanya,
„Kami menemukannya sebuah lautan. Sungguh ia sebuah lautan,‟” (H.R. Al-Bukhari dan
Muslim)

11. Bersenda Gurau dan Tidak Berkata Kecuali Benar

Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah bersabda, “Aku suka bercanda, tetapi aku tidak
mengatakan sesuatu kecuali itu benar adanya,” (H.R. Al-Haitsami dan Ath-Thabarani).

Masyaallah, betapa mulianya sifat dan akhlak Rasulullah. Semoga kita semua dapat
meneladani Rasulullah.

5.Hikmah Beriman kepada Nabi Muhammad SAW


➢ Makin sempurna imannya orang yang beriman kepada rasul Allah SWT. Akan sempurna
imannya, sebab beriman kepada rasul Allah SWT merupakan salah satu rukun iman yang
wajib kita imani.

➢ Memiliki teladan dalam hidup

Firman Allah SWT

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah (QS. AL-AHZAB: 21)

➢ Mencintai para Nabi dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajaranya

Firman Allah SWT

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS.Ali Imron : 31)

➢ Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan -Nya

➢ Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik

➢ Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia di ciptakan Allah SWT. Untuk mengabdi kepada-
Nya
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang terakhir, yang sudah di yakini seluruh umat
islam. Setelah risalah beliau tidak akan ada lagi Nabi yang di utus oleh Allah SWT, banyak
sekali ayat di al qur‟an yang menjaaskan bahawa Nabi terakhir ialah Nabi Muhammad SAW
yang membimbing kepada kebahagiaan dunia dan akhirat untuk umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo.2009.Apakah Rasul Ulul‟Azmi Islam?.STAIN Salatiga Press:Salatiga
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
“Muhammad itu sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara
kamu, tetapi dia adalah Rasullah dan penutup nabi – nabi. Dan adalah Allah yang
maha mengetahui segala sesuatu” (QS Al Ahzab ayat 40)

Pada zaman saat ini banyak orang – orang yang mengaku Nabi, padahal sudah
banyak dalil- dalil yang menerangkan bahwa tidak ada Nabi dan Rasul setelah Nabi
Muhammad SAW

2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Nabi ?
2. Apa relasi Nabi Muhammad dan umatnya?
3. Berapa banyak bukti kebenaran nubuwah dan risalah Nabi Muhammad?
4. Apa sifat dan akhlak Nabi mummad?
5. Apa hikmah beriman kepada Nabi Muhammad?
3. Tujuan
 Untuk mengetahui relasi nabi muhamad dan umatnya
 Untuk mengetahui bukti kebenaran nubuwah Nabi Muhammad
 Untuk mengetahui sifat dan akhlak Nabi muhammad

Anda mungkin juga menyukai