PENDAHULUAN
Al Quran menjadi salah satu petunjuk ke jalan sebaik-baiknya, atau bisa juga disebut
sebagai Way Of Life yang menjamin kehidupan di dunia dan di akhirat. Sesuai firman Allah yang
artinya Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (Qs
17 : 9). Mempelajari Al-Quran sebenarnya juga merupakan suatu kewajiban sebagai umat islam,
bukan hanya wajib mempelajarinya tetapi juga wajib untuk mengamalkan ajaran-ajaran yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Karena di dalam Al-Quran memberikan petunjuk dalam
prinsipal mengenai persoalan yang ada. Namun disisi lain kita bukan hanya memperlajari Al-
Quran atau isinya saja, tetapi sebagai umat islam yang sejati kita juga harus tau sejarah
turunnya Al-Quran atau yang disebut dengan istilah Nuzul Quran. Penting bagi kita untuk
mengetahui sejarah turunnya Al Qur`an agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab
Dalam mempelajari sejarah turunya Al-Quran atau yang disebut juga dengan istilah
Nuzul Quran. Ada beberapa pokok bahasan yang di bahas, diantaranya yaitu tentang pengertian
Nuzul Quran, tempat dan waktunya, tahapan ataupun periode yang ada pada Nuzul Quran dan
yang tidak kalah pentingnya yaitu manfaat yang diperoleh dan pelajaran apa saja yang dapat
Dengan dibuatnya makalah tentang Nuzul Quran ini tentunya kami sebagai penyusun
berharap semoga bagi pembaca dapat mengetahui secara terperinci lagi tentang sejarah
turunnya Al-Quran .
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
Nuzulul Quran yang secara harfiah berarti turunnya Al Quran yaitu istilah yang
merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul
terakhir bagi agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Waktu permulaan turunnya Al-Quran
secara mutlak diturunkan adalah pada bulan Rabiul Awal, seperti yang ditetapkan oleh Ibnu
Abd al-barr dan Al-Masudy, yaitu ketika Nabi berkhilawat di gua Hira dan yang diturunkan
pada malam itu yaitu permulaan surat Al-Alaq. Dengan turunnya ayat tersebut Nabi Muhammad
Al-Quran Al-Karim yang terdiri dari 114 surah dan susunannya ditentukan oleh Allah
ilmiah. Terkadang ada suatu persoalan atau hukum yang sedang diterangkan tiba-tiba timbul
persoalan lain yang pada pandangan pertama tidak ada hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Misalnya, apa yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 216-221, yang mengatur
hukum perang dalam asyhur al-hurum berurutan dengan hukum minuman keras, perjudian,
persoalan anak yatim, dan perkawinan dengan orang-orang musyrik. Yang demikian itu
dimaksudkan agar memberikan kesan bahwa ajaran-ajaran Al-Quran dan hukum-hukum yang
tercakup di dalamnya merupakan satu kesatuan yang harus ditaati oleh penganut-penganutnya
secara keseluruhan tanpa ada pemisahan antara satu dengan yang lainnya.
Page 2
Tujuan Al-Quran juga berbeda dengan tujuan kitab-kitab ilmiah. Untuk memahaminya,
terlebih dahulu harus diketahui periode turunnya Al-Quran. Dengan mengetahui periode-
Para ulama Ulum Al-Quran membagi sejarah turunnya Al-Quran dalam dua periode: (1)
Periode sebelum hijrah; dan (2) Periode sesudah hijrah. Ayat-ayat yang turun pada periode
pertama dinamai ayat-ayat Makkiyyah, dan ayat-ayat yang turun pada periode kedua dinamai
ayat-ayat Madaniyyah. Tetapi, di sini akan dibagi sejarah turunnya Al-Quran dalam tiga periode,
meskipun pada hakikatnya periode pertama dan kedua dalam pembagian tersebut adalah
kumpulan dari ayat-ayat Makkiyah, dan periode ketiga adalah ayat-ayat Madaniyyah.
Periode Pertama
Diketahui bahwa Muhammad saw., pada awal turunnya wahyu pertama (iqra), belum
dilantik menjadi Rasul. Dengan wahyu pertama itu, beliau baru merupakan seorang nabi yang
tidak ditugaskan untuk menyampaikan apa yang diterimanya. Baru setelah turun wahyu
adanya firman Allah: Wahai yang berselimut, bangkit dan berilah peringatan (QS 74:1-2).
Kemudian setelah itu, kandungan wahyu Ilahi berkisar dalam tiga hal. Perhatikan
firman-Nya: Wahai orang yang berselimut, bangunlah dan sampaikanlah. Dan Tuhanmu
sesuatu dengan mengharap menerima lebih banyak darinya, dan sabarlah engkau melaksanakan
perintah-perintah Tuhanmu(QS 74:1-7). Dalam waktu ketiga terdapat pula bimbingan untuknya:
Wahai orang yang berselimut, bangkitlah, shalatlah di malam hari kecuali sedikit darinya, yaitu
separuh malam, kurang sedikit dari itu atau lebih, dan bacalah Al-Quran dengan tartil (QS 73:1-
4). Perintah ini disebabkan karena Sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu wahyu yang
Page 3
Kedua pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai sifat dan afal Allah, misalnya surah
Al-Ala (surah ketujuh yang diturunkan) atau surah Al-Ikhlash, yang menurut hadis Rasulullah
sebanding dengan sepertiga Al-Quran, karena yang mengetahuinya dengan sebenarnya akan
secara umum mengenai pandangan hidup masyarakat jahiliah ketika itu. Ini dapat dibaca
misalnya, dalam surah Al-Takatsur, satu surah yang mengecam mereka yang menumpuk-
numpuk harta; dan surah Al-Maun yang menerangkan kewajiban terhadap fakir miskin dan
Periode ini berlangsung sekitar 4-5 tahun dan telah menimbulkan bermacam-macam
Peroiode Kedua
Periode kedua dari sejarah turunnya Al-Quran berlangsung selama 8-9 tahun, di mana
terjadi pertarungan hebat antara gerakan Islam dan jahiliah. Gerakan oposisi terhadap Islam
menggunakan segala cara dan sistem untuk menghalangi kemajuan dakwah Islamiah. Dimulai
dari fitnah, intimidasi, dan penganiayaan, yang mengakibatkan para penganut ajaran Al-Quran
ketika itu terpaksa berhijrah ke Habsyah dan pada akhirnya mereka semua-termasuk
Pada masa tersebut, ayat-ayat Al-Quran, di satu pihak, silih berganti turun
itu, seperti: Ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu (agama) dengan hikmah dan tuntunan yang baik,
Page 4
Dan di lain pihak, ayat-ayat kecaman dan ancaman yang pedas terus mengalir kepada
kaum musyrik yang berpaling dari kebenaran, seperti: Bila mereka berpaling maka katakanlah
wahai Muhammad: Aku pertakuti kamu sekalian dengan siksaan, seperti siksaan yang menimpa
kaum Ad dan Tsamud (QS 41:13). Selain itu, turun juga ayat-ayat yang mengandung
argumentasi mengenai keesaan Tuhan dan kepastian hari kiamat berdasarkan tanda-tanda yang
dapat mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari, yang terdapat dalam surah (QS 36:78-82).
Ayat ini merupakan salah satu argumentasi terkuat dalam membuktikan kepastian hari kiamat.
Dalam hal ini, Al-Kindi berkata: Siapakah di antara manusia dan filsafat yang sanggup
mengumpulkan dalam satu susunan kata-kata sebanyak huruf ayat-ayat tersebut, sebagaimana
Di sini dapat terbukti bahwa ayat-ayat Al-Quran telah sanggup memblokade paham-
paham jahiliah dari segala segi sehingga mereka tidak lagi mempunyai arti dan kedudukan
Periode Ketiga
Selama masa periode ketiga ini, dakwah Al-Quran telah dapat mewujudkan suatu
prestasi besar karena penganut-penganutnya telah dapat hidup bebas melaksanakan ajaran-
ajaran agama di Yastrib (yang kemudian diberi nama Al-Madinah Al-Munawwarah). Periode ini
berlangsung selama sepuluh tahun, di mana timbul bermacam-macam peristiwa, problem dan
persoalan. Seperti dengan cara satu susunan kata-kata yang membangkitkan semangat dan
perintah-perintah tegas yang disertai dengan konsiderannya. Ayat-ayat yang diterangkan dalam
Al-Quran dengan cara-cara yang berbeda-beda ini memberikan bimbingan kepada kaum
Muslim menuju jalan yang diridai Tuhan di samping mendorong mereka untuk berjihad di jalan
Allah, sambil memberikan didikan akhlak dan suluk yang sesuai dengan keadaan mereka dalam
Page 5
Selain ayat-ayat yang turun mengajak berdialog dengan orang-orang Mukmin, banyak
juga yang ditujukan kepada orang-orang munafik, Ahli Kitab dan orang-orang musyrik. Ayat-
ayat tersebut mengajak mereka ke jalan yang benar, sesuai dengan sikap mereka terhadap
dakwah. Salah satu ayat yang ditujukan kepada ahli Kitab ialah: Katakanlah (Muhammad):
Wahai ahli kitab (golongan Yahudi dan Nasrani), marilah kita menuju ke satu kata sepakat di
antara kita yaitu kita tidak menyembah kecuali Allah; tidak mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun, tidak pula mengangkat sebagian dari kita tuhan yang bukan Allah. Maka bila
mereka berpaling katakanlah: Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim (QS 3:64).
Al-quran mulai diturunkan kepada Nabi ketikaa Nabi sedang ber-khalawat di gua Hira
Muhammad saw. Ayat yang mula-nula diturunkan kepada Nabi di gua Hira yaitu .
Bacalah! Dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan. Yang telah menjadikan manusia dari
segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu yang paling mulia. Yang telah mengajarkan manusia
Wahai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah kabar takut dan besarkanlah Tuhanmu,
sucikanlah kainmu, jauhilah berhala-hala dan janganlah kamu member nikmat untuk
memandang banyak nikmat-nikmat itu, dan bersabarlah karena Tuhanmu. Apabila telah ditiup
sangkakala, maka itulah hari yang sangat sulit dan sukar, terhadap segala orang kafir tidak pula
mudahnya
Page 6
Kemudian setelah itu wahyu berhenti, tidak turun lagi. Banyak pendapat yang
bermuculan, ada yang mengatakan 3 tahun, 2,5 tahun, 40 hari, dan bahkan 3 hari. Sampai Nabi
Dhuha.6(BandingkandenganuraianDr.ShubhidalamkitabnyaMabahits:39)
Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah aku cukupkan
kepadamu nikmatku, dan telah aku ridhai islam itu jadi agama bagimu
Dan takuti olehmu akan hari yang kamu dikembalikan padanya kepada Allah, kemudian
disempurnakan kepada tiap-tiap jiwa apa yang ia telah usahakan dan mereka tidak dianiaya
Salahsatu contoh surat-surat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad yaitu
Ibnu Mandah meriwayatkan dalam kitab ash-Shahaabah, dari jalur Abdullah bin Jabalah bin
Hibban bin Hijr dari ayahnya dari kakeknya, Hibban, dia berkata, Pada suatu ketika kami
bersama Rasulullah. Lalu saya menyalakan perapian untuk memasak daging bangkai di dalam
panic. Lalu Allah menurunkan firmanya tentang pengharaman bangkai, maka panic itupun saya
tumpahkan
Kodifikasi Al-Quran
dalam hati).
Page 7
Kedua : pengumpulan dalam arti kitabuhu kullihi (penulisan al-Quran semuanya)
Ketiga: pengumpulan dalam arti merekam suara bacaan al-Quran, yaitu pelestarian al-
Periode Kodifikasi
Zaman Nabi
Zaman Usman
1. Nabi mengangkat para penulis wahyu al-Quran, seperti Ali dan Muawiyah.
2. Menuliskannya pada pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit kayu, pelana,
(murajaah).
4. Nabi mengoreksi langsung hapalan para sahabat, diantaranya: Ali bin Abi Thalib, Muaz
bin Jabal, Ubai bin Kaab, Zaid bin Sabit dan Abdullah bin Masud dan yang terakhir Zaid
bin Sabit.
5. Belum dibukukan dalam bentuk mushaf sebab masih menanti wahyu yang diturunkan.
1. Banyak para sahabat ahlul qura (penghapal) syahid dalam perang Yamamah. Umar
4. Dikumpulkan oleh Zaid bib Tsabit dalam satu mushaf (terbuat dari kulit onta),
5. Belum dilengkapi tanda baca, juz, dan keterangan-keterangan lainnya seperti saat ini.
Page 8
Zaman Khalifah Usman dicirikan;
3. Usman membentuk panitia yang terdiri dari: Zaid bin Sabit , Abdullah bin Zubair, Saad
Al-Quran tidak diturunkan kepada Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam sekaligus satu
Untuk menguatkan hati Nabi Bahwa Turunnya Quran merupakan perstiwa besar yang
sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan bumi. Setelah akidah Islamiya
itu tumbuh dan mengakar di hati, baru Allah menurunkan ayat-ayat yang memerintah
berakhlak yang baik dan mencegah perbuatan keji dan mungkar untuk membasmi kejahatan
serta kerusakan sampai ke akarnya. Juga ayat-ayat yang menerangkan halal haram pada
Page 9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Al Quran ialah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan
(diwahyukan) kepada Nabi Muhammad dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan
mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Dari sejarah diturunkannya Al-Quran, dapat
1. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam
keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma keagamaan dan
susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual.
3. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang
harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
Teungku M. Hasbi ash-Shiddieqy. 2009.Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsir.
Almaarif
Jalaluddin As-Suyuthi. 2008. Sebab Turunnya Ayat AL-Quran. Jakarta : Gema Insani
Al-Qattan Manna Khalil. 2010. Studi ilmu-ilmu Quran . Jakarta: Litera antarnusa
Page 10