Makalah
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Tarikh Al-Qur’an Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
Program Magister UIN Alauddin Makassar
Oleh:
Muh. Alimin
(NIM: 80600222006)
Dosen Pengampu:
1. Dr. H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag.
2. Dr. Rosmini, M.Ag
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan nikmat
umur dan kesehatan serta nikmat ilmu yang bermanfaat sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Nuzulul Qur’an”.
Ucapan terimakasih kepada Dr.H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag selaku sebagai
Dosen Pengampu 1 dan juga kepada Dr.Rosmini, M.Ag yang menjadi Dosen
Pengampu 2, pada mata kuliah Tarikh Al-Qur’an yang telah memberikan amanah
untuk menyelesaikan tugas ini, sehingga memberikan penulis kesempatan untuk
menambah wawasan serta pengetahuan sekaitan dengan sejarah turunnya al-Qur’an
serta pengajaran al-Qur’an di masa rasulullah Saw.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
demi memperbaiki kesalahan yang kami perbuat.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan lebih jauh serta mengambil hikmah dan pelajaran yang baik di terkandung
makkah begitu juga ketika beliau sudah di madinah. Perlu diketahui juga hikmah di
balik kenapa Rasulullah berhijrah dari mekkah ke madinah. Ada makna tersendiri
yang perlu dipahami agar memberikan gambaran betapa banyaknya pesan-pesan yang
َص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانُ َت ِّمنَ ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ قَا ۚ ِن فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر فَ ْلي ِ َّضانَ الَّ ِذيْٓ اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ هُدًى لِّلن
ٍ اس َوبَيِّ ٰن َ َش ْه ُر َر َم
ٰ هّٰللا ُ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ُ هّٰللا ُ َ ٌ
َم ِر ْيضًا اَوْ عَلى َسف ٍر ف ِع َّدة ِّم ْن اي ٍَّام ا َخ َر ۗي ُِر ْي ُد ُ بِك ُم اليُ ْس َر َواَل ي ُِر ْي ُد بِك ُم ال ُع ْس َر ۖ َولِتك ِملوا ال ِع َّدةَ َولِت َكبِّرُوا َ عَلى َما
َ َ ٰ
َه َٰدى ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
Terjemahnya:
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta
pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu
1
Abdul Qadir Al-Arnauth. “Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran, At-Tibyaan fii
Aadaabi Hamalatil Quran”, Konsis media, (1983).h.3
1
2
hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa
yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.2
Selain itu, al-Qur’an yang diajarkan rasulullah dimasa kenabian masih belum
berupa tulisan dalam satu cetakan seperti yang kita temui sekarang ini. Namun, tidak
penerima wahyu itu sendiri.3 Akan tetapi, dilain sisi perlu diketahui juga bagaimana
penggunaan metode itu sendiri apakah menggunakan metode yang sama? Ataukah
apakah justru berbeda. Kemudian, al-Qur’an ketika periode mekkah belumlah turun
mengajarkan al-Qur’an dalam satu periode yang mana kala itu firman Allah Swt.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penting bagi kita untuk mengetahui
alasan dan hikmah dibalik kejadian-kejadian tersebut. Akhirnya pada makalah ini
penulis akan membahas tentang metode pengajaran al-Qur’an periode makkah dan
madinah.
B. Rumusan Masalah
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Semarang, Toha Putra, 2008) h.
3
M. Ramli. “Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Al-Hadits”. Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol. 13 No.23 April .h.131
3
C. Tujuan Penulisan
al-Qur’an.
periode.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengajaran Al-Qur’an Periode Makkah
Turunnya al-Qur’an yang pertama kali kepada Rasulullah Saw. pada malam
nuzulul Qur’an yang terjadi pada tahun 610 M di gua Hira, sebagai titik awal periode
makkah. Adapun ayat yang turun pertma kali adalah surah al-Alaq ayat 1-5 kemudian
disusul surah al-Mudatssir ayat 1-7. Peristwa tersebut mengawali kewajiban atau
Pada masa tersebut, masyarakat jazirah arab atau penduduk kota makkah
masih dalam keadaan memegang adat istiadat dan budaya nenek moyang mereka.
berfikir lebih jauh lagi agar dapat diterima oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu,
pada periode makkah, Rasulullah Saw. ketika mengajarkan al-Qur’an tidak terlepas
dari metode dakwah Rasulullah yang dikenal dengan dua cara yaitu dengan
Qur’an disalah satu tempat yang dikenal dengan sebagai rumah al-Arqam. Ditempat
ini jugalah sahabat nabi yang kala itu masih jadi pembenci Rasulullah menerima
4
Irma Riyani. “Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran Dan Proses Pembentukan Tatanan
Masyarakat Islam”. Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
40614, Indonesia 1,1 (Juni 2016): h. 29-30
5
Mahfud Efendi. “Masa Pembinaan Pendidikan Islam: Telaah Kritis Pendidikan Rasulullah
SAW Pada Periode Makkah” Jurnal Al-Rabwah, Vol. XIV No. 1 (Mei 2020). h.61
4
hidayah memeluk agama islam. Sahabat yang dimaksudkan ialah Umar bin Khattab
yang datang mencari adik perempuannya setelah mendapat kabar telah masuk islam.
masuknya Umar bin Khattab memberikan kekuatan tersendiri bagi islam dikala itu.6
ujian, salah satunya ialah bangsa Arab pada saat itu masih tergolong buta huruf pada
awal penurunan al-Qur’an, tetapi mereka dikenal memilki daya ingat (hafal) yang
sangat kuat. Mereka terbiasa menghafal berbagai sya’ir Arab dalam jumlah yang
tidak sedikit atau bahkan sangat banyak. Dengan demikian, pada saat diturunkannya
al-Qur’an, Rasulullah meng_anjurkan supaya al-Qur’an itu dihafal, dibaca selalu, dan
diwajibkannya mem_bacanya dalam shalat.7 Hal itu beradsarkan Firman Allah swt.
َ َز ِّك ْي ِه ْم َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِك ٰتŽ ُث فِى ااْل ُ ِّم ٖيّنَ َرسُوْ اًل ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُوْ ا َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتِ ٖه َوي
ُل لَفِ ْيŽانُوْ ا ِم ْن قَ ْبŽŽ ةَ َواِ ْن َكŽب َو ْال ِح ْك َم َ ه َُو الَّ ِذيْ بَ َع
ض ٰل ٍل ُّمبِ ْي ۙ ٍن
َ
Terjemahnya:
Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta
huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-
Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-
Qur’an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.8
6
Abdul Kadir. “Pembelajaran Membaca Al Qur-An Periode Klasik”. Media Pendidikan Agama
Islam, Vol. 1, No. 1, (September 2014). h.61
7
Muhammad ichsan. “Sejarah Penulisan Dan Pemeliharaan Al-Qur’an Pada Masa Nabi
Muhammad Saw Dan Sahabat”. Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1, (April 2012).h.3
8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Semarang, Toha Putra, 2008) h.
5
ia terima dari Allah Swt. kepada semua pengikutnya. 9 Bahkan apabila Rasulullah
tidak menyampaikan apa yang ia terima dari Allah Swt. maka ia termasuk todak
menjalankan kewajibannya, seperti yang telah dijelaskan dalam Firman Allah Swt
melainkan dibantu oleh beberapa sahabat yang tentunya sudah menjadi orang
menyampaikan atau membacakan ayat al-Qur’an dan tidaklah sampai melewati dua
hari setelah turunnya wahyu para sahabat sudah menghafalkan ayat tersebut untuk
Qur’an di rumah salah seorang sahabat yang bermana al-Arqam bin bin abi al-Arqam
yang terjadi ketika pengikut rasulullah yang memeluk islam sudah mencapai dua
puluh lima orang. Pemilihan tempat tersebut tidaklah tanpa alasan, menurut Ali
9
Abdussalam muqbil al-Majidi. Bagaimana Rasulullah mengajarkan Al-Qur’an kepada
Sahabat?.(Jakarta: PT darul falah, 2008).h.4
10
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Semarang, Toha Putra, 2008) h.
11
Abdul Jalil. “Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw”. INSANIA
Vol. 16 No. 2, (April 2011). h. 4
6
mustafa Yaqub dikutip dari Jurnal yang berjudul “Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an
Era nabi Muhammad Saw.” ditulis oleh abdul jalil, ia menjelaskan bahwa pemilihan
1. Faktor pertama ialah tempat tersebut berada di selatan bukit shafa sehingga
masjid al-haram.
mengetahui bahwa orang kaya termasuk goongan elit dan juga merupakan
sehingga aktifitas pengajaran al-Qur’an ditempat itu tidak akan dicurigai lagi.
Suatu kejadian yang sudah menjadi skenario Allah Swt ketika penagajaran
al-Qur’an di rumah al-Arqam ialah ketika Umar bin Khattab yang kala itu
belum memeluk islam datang mencari adiknya yang bernama Fathimah yang
telah terlebih dahulu memeluk islam bersama suaminya yang bernama Sa’id
bin Za’id. Ketika itu, Umar bin Khattab masuk kerumah al-Arqam dan
12
Abdul Jalil. “Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw” .h.5
7
Umar bin Khattab justru sangat tersentuh dengan keindahan ayat yang ia
baca13. Firman Allah yang ia baca kala itu ialah Q.S Taha: 20/14
ْاِنَّنِ ْٓي اَنَا هّٰللا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ آِاَّل اَن َ۠ا فَا ْعبُ ْدنِ ۙ ْي َواَقِ ِم الص َّٰلوةَ لِ ِذ ْك ِري
Terjemahnya:
Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah
Aku dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku.14
Berdasarkan peristiwa terebut ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu,
para sahabat mempelajari al-Qur’an ada beberapa hal, pertama terdapat beberapa
sahabat mempelajari al-Qur’an dari rumah sendiri. Kedua, ada beberapa sahabat yang
itu.
dengan tenang setelah umar bin Khattab memeluk islam. hal tersebut diakrenakan
Umar bin Khattab adalah salah satu orang yang paling ditakuti di jazirah Arab.15
pengajaran al-Qur’an dan islam di madinah. Sahabat tersebut bernama Masha’ab nin
13
Abdul Jalil. “Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw”.h.6
14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Semarang, Toha Putra, 2008) h.
15
Abdul Jalil
8
Pada masa awal periode madinah atau hijrahnya Nabi Saw. ke madinah, hal
yang pertama dilakukan beliau adalah membangun masjid. Tujuan utama dari
pembangunan masjid ialah untuk sarana ibadah dan tentu saja tempat mengajarkan al-
Qur’an. Adapun yang menjadi pembelajaran di kota madinah kala itu ialah
memperkuat ajaran Tauhid dari periode sebelumnya dan ketika itu, pembelajaran al-
Qur’an tidak lagi berfokus pada hafalan saja melainkan mulai mempelajari tulis
Islam, yaitu masyarakat yang menerapkan ajaran-ajaran dan sistem Islam, walaupun
periode Makkah dan Madinah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, namun suatu hal yang perlu dicatat di sini adalah bahwa periode Madinah
yang masanya lebih pendek dari pada periode Makkah itu memberikan hasil yang
baru (muhajirin). Di sini, di bawah bimbingan langsung Nabi, para sahabat diajarkan
membaca dan menghafal al-Qur'an dengan benar, selain juga tentang materi hukum
16
Abdul kadir. “Pembelajaran Membaca Al Qur-An Periode Klasik”. Media Pendidikan
Agama Islam, Vol. 1, No. 1, (September 2014).h.63
17
Mahfud Ifendi. “Pendidikan Islam Rasulullah Saw Periode Madinah: Strategi, Materi Dan
Lembaga Pendidikan”.Jurnal Al-Rabwah Vol. 15, No. 01, (May 2021).h.12
18
Abdul jalil Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw.h.9-13
9
Islam. Saat itu, kota Madinah sedikitnya sembilan shuffah, salah satunya
bersebelahan dengan Masjid Nabawi. ‘Ubadah bin ash-Shamit diangkat oleh nabi
menjadi sebagai salah satu guru madrasah Shuffah di Madinah. Diriwayatkan juga
bahwa beliau pernah mengajar al-Quran dan baca-tulis kepada golongan dari ahl ash-
shuffah.19
‘Abdullah bin Sa‘id bin al-‘Ash yang mengajar bidang studi menulis dan membaca.
Selain sahabat tadi, Ubay bin Ka‘b juga ikut mengajar al-Quran di shuffah, bahkan
beberapa tawanan perang Badr juga ikut memberikan pengajaran, mereka disuruh
mengajar peserta didik ash-suffah sebagai tebusannya. Jika dibandingkan antara Dar
madinah nampak jauh lebih tersusun rapi dan tenang terlepas dari sambutan baik
penduduk makkah.20
Kedua, Dar al-Qurra’. Secara etimologis, Dar al-Qurra’ ini yang berarti
rumah para pembaca al-Quran. mulanya ia merupakan rumah milik Makhramah bin
Naufal, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang Dar al-Qurra’ ini, sehingga
beberapa berspekulasi bahwa tempat tersebut merupakan, rumah tetap para Qari’.21
pembelajaran tulis menulis. Adapun ketika itu, Kuttab lebih didominasi oleh pelajar
19
Radiman dan Fadlil Yani. “Praktek Pendidikan Ahl-Shuffah Pada masa Rasulullah”. Jurnal
Tsamarah al-Fikri, Vol. 10, (2016). h 13
20
Annisa Rasyidah. “Pendidikan pada masa Rasulullah SAW di makkah dan Madinah”.
Jurnal Al-Hikmah. Vol.2, No.1. (2020). H.43-44.
21
Fadlil Yani ainusyamsi. “”Analisis Historis Pendidikan Islam pada masyarakat madinah”.
Jurnal Tajdid. Vol 26. No. 1 (2019). h.53
10
anak-anak atau dikhususkan untuk mereka. Ahmad Syalabi membagi dua macam
kuttab, yaitu ada yang memang dikhususkan untuk pengajaran baca tulis anak-anak,
dan kuttab yang digunakan untuk mempelajari dasar-dasar agama serta pengajaran al-
Qur’an.
ditemukan sejak adanya islam. seperti dalam sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa
Madinah pada masa awal hijrahnya nabi juga belajar menulis sedangkan kuttab yang
digunakan untuk mengaji al-Quran muncul kira-kira sesudah masa al-Hajjaj bin
Yusuf ats-Tsaqafi.22
madinah ketiak tiba, telah menjadikannya sebgaia pusat kegiatan. Selain itu tempat
tersebut sudah menjadi pusat informasi bagi kau muslimin, baik yang menyangkut
sosial, pendidikan maupun ekonomi. Salah satu yang paling penting ialah sebagai
lembaga pendidikan dan pengajarn al-Qur’an, bahkan dalam sebuah riwayat ayat al-
Qur’an yang turun ketika itu, Rasulullah langsung keluar dari masjid dan
sembilan masjid yang sudah difungsikan sebagai madrasah tempta pengajaran al-
Qur’an. Dijelaskan bahwa para sahabt membentuk halaqah tersendiri dalam proses
22
Mohammad Aliy. “Maktab dan Kuttab Pendidikan dasar dalam islam”. h. 3
23
Fathurrahman. “Masjid Sebagai Pusat pendidikan Islam masa klasik”. Jurnal Ilmiah
Kreatif. Vol. XII. No. 1 (1 Januari 2015). H.3-4.
11
pembelajaran al-Qur’an. Pengajar kala itu bukanlah hanya Nabi Saw. saja melainkan
para sahabat yang lebih dahulu mendapat pengajaran nabi juga mengajar sahabat
lainnya. Aadapun, Nabi beberapa kali masuk masjid dan menemukan para sahabat
duduk dalam formasi halaqah, dan dalam beberapa penjelasan disebutkan bahwa
bertadarus al-Quran.24
Oleh karena itu, semangat belajar para sahabat serta bertadarus al-Quran di
masjid bahkan suara keramaian terdengar karena antusias sahabat. Namun pada
akhirnya, Nabi Saw. menyuruh para sahabat agak menurunkan atau merendahkan
kegiatan belajar dan mengajar al-Qur’an juga dilakukan di rumah sahabat meskipun
tidak secara rutin. Misalnya ketika Rasulullah Saw. kedatangan tamu-tamu dari
daerah sekitaran Madinah, mereka menginap di rumah para sahabat. Pada saat itulah
mereka mempelajari al-Quran dan ajaran Islam langsung dari Rasulullah Saw atau
sahabat pemilik rumah. Salah satunya seperti rumah Ramlah bint al-Harits yang
Madinah dan ketika nabi sibuk dengan urusan lain maka ia dibantu oleh sahabat yang
24
Ubaidillah. “Pengelolaan Lembaga pendidikan pada masa Rasulullah Saw”. Jurnal Al-
Ittihad. h. 127.
25
Muhammad Muchlis solichin. “Pendidikan Islam klasik (Telaah Sosio-Historis
Perkembangan Pendidikan islam Masa awal sampai masa pertengahan)”. Jurnal Tadris.Vol.3, No. 2
(2008). 197-198.
12
lain melakukan segala aktivitasnya. Selain itu, Rasulullah Saw. juga pernah mengutus
sahabat untuk menjadi guru di luar kota madinah seperti ketika Rasulullah mengutus
sahabat Muadz bin jabal,’abi Ubaidah dan abu Musa ke yaman untuk menjadi guru
al-Qur’an.26
Masa nabi juga telah menunjukkan sudah banyak sahabat yang menjadi
penghafal al-Qur’an. Akan tetapi dalam sebuah kejadian yang dikenal dengan yaitu
tujuh puluh al-Qurra’ dari kalangan sahabat yang diutus oleh Nabi kepada kabilah
Bani ‘Amir dan yang di sekitarnya terbunuh. Terjadinya peristiwa ini pada bulan
shafar tahun keempat Hijriyah. Ma‘unah adalah sebuah tempat antara Makkah dan
‘Asfan. Peristiwa ini menunjukan betapa besar semangat para sahabat untuk belajar
al-Quran, sehingga sesudah empat tahun saja dari hijrah Nabi ke Madinah, sudah ada
lebih dari tujuh puluh sahabat Anshar yang sudah tercatat nama mereka dalam sejarah
Islam sebagai qurra’. Hal ini tidak menafikan adanya qurra’ lain dari sahabat
Muhajirin maupun Anshar yang tidak termasuk dalam rombongan tujuhpuluh qurra’
ini.27
pendengaran dari Nabi atau dari sahabat yang menerima dari Nabi. Mereka tidak
mengacu kepada shahifah-shahifah saja, karena hal yang berkaitan dengan tajwid itu
26
Wagiman Manik. “Ilmu dan guru di zaman Nabi Muhammad SAW”. Jurnal Intiqad: Jurnal
Agama dan Pendidikan Islam. Vol12, No. 2 (Desember 2020). h.235
27
Fedrian Hasmand. Kronologi Sejarah Islam dan Dunia. (Jakarta Timur: Pustaka al-
Kautsar,2017). h.8.
13
akan menghilang atau terlewatkan. Sebab, dalam bacaan al-Qur’an beberapa hal yang
penting seperti yaitu tajwid wa al-ada’ atau hal-hal yang berkaitan dengan cara
bacaan perlu disimak secara langsung. Misalkan cara membaca idgham, imalah dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
28
Abdul Jalil. “Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw”.h.13
14
tajwid sedangkan tulisan-tulisan al-Qur’an kala itu hanya dijadikan
15
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arnauth, Abdul Qadir. 1998.Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran, At-Tibyaan fii
Aadaabi Hamalatil Quran.Konsis Media.Damsyiq.
Aliy, Mohammad. Maktab dan Kuttab Pendidikan dasar dalam islam.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Semarang, Toha Putra, 2008)
Efendi, Mahmud.2020. Masa Pembinaan Pendidikan Islam: Telaah Kritis Pendidikan Rasulullah SAW
Pada Periode Makkah Jurnal Al-Rabwah Vol. XIV No. 1
Fadlil Yani ainusyamsi. 2019.Analisis Historis Pendidikan Islam pada masyarakat madinah. Jurnal
Tajdid. Vol 26. No. 1.
Fathurrahman. 2015.Masjid Sebagai Pusat pendidikan Islam masa klasik. Jurnal Ilmiah Kreatif. Vol.
XII. No. 1.
Hasmand, Fedrian. Kronologi Sejarah Islam dan Dunia. (Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar,2017)
Ichsan, Muhammad.2020.Sejarah Penulisan Dan Pemeliharaan Al-Qur’an Pada Masa Nabi
Muhammad Saw Dan Sahabat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cot Kala, Kota Langsa
Provinsi Aceh. Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1
Jalil, Abdul.2011. Sejarah Pembelajaran Al-Qur’an Di Masa Nabi Muhammad Saw Jawa Tengah
INSANIA Vol. 16 No.2
Kadir, Abdul.2014.Pembelajaran Membaca Al Qur-An Periode Klasik. Media Pendidikan Agama
Islam, Vol. 1, No. 1
Manik, wagiman. 2020. Ilmu dan guru di zaman Nabi Muhammad SAW. Jurnal Intiqad: Jurnal Agama
dan Pendidikan Islam. Vol12, No. 2.
Muqbil, Abdussalam al-Majidi.2008.Bagaimana Rasulullah mengajarkan Al-Qur’an kepada
Sahabat?.PT darul falah.jakarta.
Muchlis solichin, Muhammad. Pendidikan Islam klasik (Telaah Sosio-Historis Perkembangan
Pendidikan islam Masa awal sampai masa pertengahan). Jurnal Tadris.Vol.3, No. 2
Ramli, M. Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Al-Hadits. Ittihad Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan Volume 13 No.23
Radiman dan Fadlil Yani.2016. Praktek Pendidikan Ahl-Shuffah Pada masa Rasulullah. Jurnal
Tsamarah al-Fikri, Vol. 10.
Rasyidah, Annisa. 2020. “Pendidikan pada masa Rasulullah SAW di makkah dan Madinah”. Jurnal Al-
Hikmah. Vol.2, No.1
Riyani, Irma..2006. Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran Dan Proses Pembentukan Tatanan
Masyarakat Islam”. UIN Sunan Gunung Djati .Bandung 40614, Indonesia. Al-Bayan: Jurnal
Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1
Ubaidillah. 2008.Pengelolaan Lembaga pendidikan pada masa Rasulullah Saw. Jurnal Al-Ittihad.