Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik penulisan karya ilmiah
Dosen pengampu
Robinsah ,Sos.I
Oleh :
ABDUL RAHMAN
NIM : 2022310013
SURABAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi wahyu………………………………………………………
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Al-Qur’annul karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan
mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia
diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang
terang, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus. Rasulullah
menyampaikan Qur’an itu kepada para sahabatnya, orang-orang
Arab asli sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri
mereka.
Al-Qur’an merupakan Kalaamullah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat yang berfungsi sebagai
Huudan atau petunjuk bagi umat manusia. Secara definitif, ulama
ahli Al-Qur’an memiliki paradigma yang berbeda dalam
memberikan definisi mengenai Al-Quran, sebagian ulama
berpendapat bahwa kata “Al-Qur’an” tergolong kedalam isim
Musytaq, namun ada pula yang berpendapat bahwa “Al-Qur’an”
merupakan Isim Ghair Musytaq atau Isim ‘Alam. Adapun dalam
terminologinya, Al-Qur’an dimaknai sebagai “Firman Allah swt
yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung
dari Allah swt kepada Nabi Muhammad saw dan yang diterima
oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa mengalami
perubahan” . Al-Qur’an diturunkan oleh Allah melalui malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur
selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Dimulai dari 17
Ramadhan sampai dengan 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran
nabi Muhammad saw atau tahun 10 H tepatnya pasca haji
Wada’Rasulullah saw.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi dari Wahyu?
2. Bagaimana cara Wahyu Allah turun kepada para Rasul?
3. Bagaimana cara penyampaian Wahyu oleh Malaikat kepada
Rasul?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dari Wahyu.
2. Untuk mengetahui cara Wahyu Allah turun kepada Rasul.
3. Untuk mengetahui cara penyampaian Wahyu Allah oleh
Malaikat kepada Rasul.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Wahyu
Wahyu adalah isyarat yang cepat. Itu terjadi melalui
pembicaraan yang berupa rumus dan lambang, terkadang
melalui suara semata.dan ada yang melalui isyarat dengan
sebagian anggota badan.1
Al-wahy atau Wahyu adalah kata masdar (infinitif) dan
kata iyu menunjukkan dua pengertian dasar yaitu
tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu dikatakan bahwa
wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat
yang khusus ditunjukkan kepada orang yang diberitahu
tanpa diketahui orang lain. Selain itu ada juga yang
menyebut al-muha yaitu pengertian isim maf’ul yang
diwahyukan. Pengertian wahyu dalam bahasa meliputi:
1. Ilham sebagai bawaan dasar manusia.
2. Ilham yang berupa naluri pada binatang.
3. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode.
4
Drs. Mudzaki AS., Mabahits fi Ulumil Qur’an oleh Manna’ Khalil al-
Qattan(Bogor,Litera,AntarNusa,2016) hlm.42-45
Ada dua acara penyampaian wahyu oleh malaikat kepada
Rasul:
1. Suara dencingan lonceng
Cara ini paling berat buat Rasulullah. Apabila wahyu
yang turun kepada Rasulullah SAW dengan cara ini,
maka ia mengumpulkan
segala kekuatan kesadarannya untuk menerima,
menghafal dan memahaminya. Dan suara itu adalah suara
kepakan sayap-sayap para malaikat, seperti dalam hadits:
“Apabila Allah menghendaki suatu urusan di langit,
maka para malaikat memukul-mukulkan sayapnya karena
tunduk kepada firman-nya bagaikan gemercingnya mata
rantai di atas batu-batu yang licin.” 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Drs. Mudzaki AS., Mabahits fi Ulumil Qur’an oleh Manna’ Khalil al-
Qattan(Bogor,Litera,AntarNusa,2016) hlm.47
Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
menjadi pedoman hidup umat islam. Banyak riwayat
yang menjelaskan bahwa wahyu yang diterima oleh
Rasulullah seperti ayat-ayat al-Qur’an mayoritas
diterima melalui perantara malaikatnya. Dan sebagian
dengan cara penyampaian langsung dari Allah tanpa
melalui perantara, memiliki pengaruh yanag sangat
besar bagi beliau.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan
dalam tulisan makalah ini. Kami harapkan kepada
semua pihak memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk tugas yang akan
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA