Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Al-Qur’an

Secara etimologi (bahasa) Al-Qur’an berarti bacaan karena makna tersebut


diambil dari kata qaraah, yaitu bentuk masdar dari kata qara. Sedangkan secara
terminology Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh mufassir.

Ali Ash-Shobuni menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang


mu’jiz, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril yang
tertulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi ibadah bagi
yang membacanya, diawali dari surah Al-Fatihah dan di akhiri dengan surah
An-Nas. Untuk dapat dengan mudah membedakannya dengan wahyu, sedikit
tentang wahyu disajikan berikut ini.

B. Fenomena Wahyu
1. Pengertian
Wahyu secara etimologi / Bahasa berarti petunjuk yang diberikan dengan
cepat. Cepat artinya dating secara langsung kedalam jiwa tanpa didahului
jalan pikiran dan tidak duketahui oleh seorangpun.
Jika dilihat secara jelas makna-makna wahyu tersebut dapat berarti.
a. Ilham yang sudah merupakan fitrah bagi manusia, sebagaimana
wahyu yang diberikan kepada ibu nabi Musa As yang berbunyi :
(QS Al-Qasas ayat 7) Dan (ingatlah) ketika Kami wahyukan
(ilhamkan) kepada ibu Nabi Musa supaya menyusuinya.
b. Ilham yang merupakan gharizah/instink bagi binatang,
sebagaimana petunjuk yang diberikan kepada lebah : (QS 16:68)
Dan tuhanmu mewahyukan (memberi petunjuk) kepada lebah
supaya menjadikan gunung-gunung dan pohon-pohon itu sebagai
tempat tinggal.
c. Suatu isyarat yang diberikan dengan cepat melalui tanda dan kode,
sebagaimana firman Allah kepada NAbi Zakaria : (QS 19:11)

3
4

Maka ketika dia keluar dari mihrab untuk menemui kaumnya,


Allah memberi wahyu (petunjuk atau isyarat) kepada mereka
supaya bertasbih diwaktu pagi dan petang.
d. Godaan dan hiasan kejahatan yang dilakukan oleh setan pada diri
manusia : (QS 6:121) Dan sesungguhnya setan-setan itu
mewahyukan (membisikkan kejahatan atau was-was) kepada
kawan-kawan setia mereka.
e. Berupa perintah Allah kepada para malaikat-Nya : (QS 8:12)
Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan atau memerintahkan
kepada Malaikat bahwa Aku bersamamu.
Jika diambil makna wahyu itu dari bentuk masdarnya maka wahyu
berarti petunjuk Allah yang diberikan kepada seseorang yang
dimuliakan-Nya secara cepat, dan tersembunyi. Subhi Sholih
menyatakan bahwa wahyu adalah pemberitahuan yang bersifat
goib, rahasia, dan sangat cepat.
C. Pengertian Nuzulul Quran
Nuzulul Qur'an artinya adalah turunnya Al-Qur'an. Turunnya Al-Qur'an
untuk yang petama kalinya biasa diperingati oleh umat Islam yang dikemas
dalam suatu acara ritual yang disebut dengan Nuzulul Qur'an. Turunnya Al-
Qur'an untuk yang pertama kalinya merupakan tonggak sejarah munculnya satu
syari'at baru dari agama tauhid yaitu agama Islam. Sebagai penyempurna dari
agama-agama tauhid sebelumnya.
Ayat-ayat Al-Qur’an tidaklah diturunkan sekaligus secara keseluruhan,
tetapi secara berangsur-angsur sesuai dengan ketentuan yang ada. Itulah
sebabnya, ayat-ayat Al-Qu’an atau surat-suratnya yang diturunkan tidak sama
jumlah dan panjang pendeknya, terkadang diturunkan sekaligus secara penuh
dan terkadang sebagianya saja.
Menurut Alim Ulama’ Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW melalui tiga tahapan:
1. Diturunkan ke Lauhilmahfudzh.
2. Ke Bait Al-‘Izzah di langit dunia.
3. Kemudian baru diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara
berangsur-angsur sesuai dengan keparluan yang ada dan kasus-kasus
yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan kaum muslim.
Menurut pendapat yang terkuat dan riwayat yang sahih, firman
Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
adalah firman-Nya disurat Al-Alaq:
5

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan mu yang menciptakan.


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan
mu lah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum pernah ia
ketahui.”
Penurunan surat pertama ini merupakan peristiwa yang bersejarah
yang terjadi pada malam Senin, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari
usia Nabi Muhammad SAW atau 13 tahun sebelum beliau berhijrah ke
Madinah, bertetapan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi. Malam
pertama kali Alquran diturunkan ini disebut oleh Alquran sendiri dengan
Lailat al-Qadr ( Malam Kemuliaan) dan Lailat Mubarokah (Malam yang
Diberkahi). Masing-masing dari kedua nama-nama tersebut terdapat surat
Al-Qodar:1

‫اِنَّ ۤا اَ ۡن َز ۡل ٰنهُ فِ ۡى لَ ۡيلَ ِة ۡالقَ ۡد ِر‬.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Alquran) pada malam kemuliaan.”

D. Periodisasi turunya Al-Qur’an


Menurut saikh al-khudlari dalam bukunya, tarikh tasyi, masa turunnya al-
quran yang di mulai dari tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran nabi
Muhammad SAW hingga akhir turunnya ayat pada 19 djulhijah tahun ke 63
dari usia beliau, tidak kurang dari 22 tahun 2 bulan 22 hari. Masa ini kemudian
di bagi oleh para ulama menjadi dua periode yaitu periode mekah dan periode
madinah.
Periode mekah dimulai ketika nabi Muhammad pertama kali menerima
ayat-ayat al-quran pada tujuh belas ramadhan, pada 41 dari kelahiran beliau
hingga awal rabiul awal ke 54 dari kelahiran beliau, yaitu sewaktu beliau akan
berhijrah meninggalkan mekah menuju madinah.
Periode madinah dimulai sejak nabi Muhammad SAW berhijrah ke
madinah dan menetap disana sampai dengan turunnya ayat terakhir pada 9
dzulhijah tahun ke 10 dari kelahiran beliau. Dengan demikian, periode mekah
selama 12 tahun 5 bulan 13 hari dan periode madinah selama 9 tahun, 9 bulan,
9 hari.

E. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur


1. Menetapkan hati Rasulullah
Yang menjadi pertanyaan kenapa hati Rasulullah perlu di-tatsbit-
kan? Hal itu dikarenakan Nabi berdakwah kepada orang banyak selalu
saja mendapat tantangan dari orang-orang yang anti kepadanya,
tambah lagi sifat orang-orang tersebut kasar dan bengis serta tidak
6

menunjukkan sikap yang bersahabat. Maka hal seperti itu perlu diberi
semangat dan kekuatan kepada Rasul bahwa apa yang dialaminya itu
semua dengan yang dialami oleh nabi-nabi dan para rasul terdahulu.
2. Untuk melemahkan lawan-lawannya (mukjizat)
Orang-orang yang anti kepada Rasulullah senantiasa melakukan
upaya yang dapat menyudutkannya. Di antara upaya tersebut adalah
dengan mengajukan tantangan yang sepertinya Rasulullah tidak dapat
membuktikannya. Misalnya tantangan mereka agar Rasulullah minta
kepada Allah untuk menurunkan azab kepada mereka. Apa yang
mereka minta itu dibuktikan oleh Allah, dan Allah menurunkan azab
kepada mereka pada waktu itu juga.
3. Mudah dipahami dan dihafal
Bagi bangsa yang buta huruf sulit dapat menghafal dan memehami
sesuatu yang harus dipahami atau dihafal. Oleh karena itu, diturunkan
Alquran secara berangsur-angsur menjadi mudah dihafal dan dipahami
serta diamalkan.

Anda mungkin juga menyukai