Anda di halaman 1dari 40

Al Qur'an adalah sumber ajaran Islam pertama

Dibuat oleh :
1. Nabil (224720100051)
2. Ria Rafidha Kasyim (224620100011)
01 Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an

Secara harfiyah, Al-Qur’an berasal dari Bahasa Arab, yang kata


kerjanya adalah Qara’a – Yaqra’u, yang berarti membaca. Jadi
Qur’an berarti bacaan. Pengertian tersebut sesuai dengan firman
Allah pada surat Al- Qiyamah ayat 17 dan 18 sebagai berikut
‫ۚ اِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َع ٗه َوقُ ْر ٰانَ ٗه‬
Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu)
dan membacakannya.
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 17)
‫ۚ فَاِ َذا قَ َرْأ ٰنهُ فَاتَّبِ ْع قُ ْر ٰانَ ٗه‬
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu.
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 18)
Dengan pengertian diatas, Cyril Glasse dalam enskilopedia Islam
menyebutkan bahwa pada suatu malam di akhir Ramadhan tahun
610 masehi saat itu, Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW
menyampaikan wahyu pertama, yakni awal surat Al Alaq ayat 1
sampai dengan 5
‫‪QS. Al-Alaq Ayat 1-5‬‬

‫ك الَّ ِذيْ َخلَ ۚ َ‬


‫ق‪١‬‬ ‫اِ ْق َرْأ بِاس ِْم َربِّ َ‬
‫ق‪٢‬‬ ‫ان ِم ْن َعلَ ۚ ٍ‬ ‫ق ااْل ِ ْن َس َ‬ ‫َخلَ َ‬
‫ك ااْل َ ْك َر ۙ ُم ‪٣‬‬ ‫اِ ْق َر‪ْj‬أ َو َربُّ َ‬
‫الَّ ِذيْ َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ۙ ِم ‪٤‬‬
‫ان َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم ‪٥‬‬ ‫َعلَّ َم ااْل ِ ْن َس َ‬
Artinya :
1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan,
2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3)
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4) Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Menurut Saidus Syahar, Al-Qur’an secara teknis (fiqh) berarti
kitab suci Islam yang berasal dari wahyu Allah yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW. semasa kenabiannya. Sedangkan
menurut Nasruddin Razak mengatakan bahwa Al-Qur’an itu
adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi dan rasul
terakhir Muhammad SAW. sebagai mukjizat dan membacanya
adalah ibadah
Kemudian menurut Dr. H.A. Athaillah, M.Ag dalam bukunya
sejarah Al-Qur’an, mengutip pendapat dari Salim Muhsin dalam
Tarikh Al-Qur’an Al Karim, Al-Qur’an ialah;

‫کالم هلالتعاىل المز زعلى سيدنامحمد صال هلال عليه‬


‫وسلم المكتوب فىالمصاحف المنقول الينا نقال‬
‫متواترا المتعبد بتالوته المتحدى بأقرصسورة منهعلى‬
Artinya: Firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW yang tertulis dalam mushaf mushaf dan dinukil
(diriwayatkan) secara mutawatir dan dipandang ibadah dengan
membacanya serta menantang (orang yang tidak mempercayainya
untuk membuat yang serupa) meskipun berupa satu surat yang
pendek.
02
Proses dan Cara
Diturunkannya Al-
Qur’an
Al-Qur’an diturunkan bersamaan dengan dinobatkan nabi
Muhammad SAW sebagai rasul Allah SWT. Ketika itu,
Rasulullah saw berusia 40 tahun. Ayat-ayat yang pertama
diturunkan oleh Allah SWT tercantum pada surat Al-Alaq. Ayat
ayat tersebut diturunkan pada hari senin tanggal 17 Ramadhan
atau 6 Agustus 610 Masehi, Ketika Rasulullah SAW sedang
berkhalwat di gua hira namun dalam buku Dr.H.A Athailah,
M.Ag, peristiwa bersejarah ini terjadi pada malam senin 17
Ramadhan tahun ke 41 dari usia nabi Muhammad SAW atau 13
tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah, bertepatan dengan
bulan juli tahun 610 M. malam pertama kali Al- Qur’an
diturunkan ini disebut oleh Al-Qur’an sendiri dengan Lailatul Al
Qadr ( malam kemuliaan ) atau Lailatul Al Mubarakah ( malam
yang berkah ). Masing masing dari kedua nama terdapat disurat
Al-Qadr ayat 1 dan surat a Ad-Dukhan
Bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur’an tersebut, telah
terjadi kontak senjata antara kaum Muslimin dengan kaum Kafir
Quraisy. Peristiwa itu diceritakan oleh Allah dalam Al-Qur’an
pada surat Al-Anfal, ayat 41 sebagai berikut ;
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh
sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan Ibnus Sabil, jika kamu beriman ‘kepada Allah dan kepada apa
yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari Al-
Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Anfaal: 41)
Sedangkan ayat Al-Qur’an yang terakhir diturunkan oleh Allah
SWT adalah ketika Nabi Muhammad menunaikan haji wada’ di
Arafah. Saat itu hari Jum’at tanggal 9 dzulhijjah 10 H atau
bertepatan dengan bulan Maret 632 M ayat tersebut tercantum
dalam surat Al-Maidah ayat 5 sebagai berikut;
pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan
(sembelihan) orang- orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu,
dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan
mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-
wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga
kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum
kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan
maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak
(pula) menjadikannya gundik-gundik.
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-
hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat
Termasuk orang-orang merugi.” (al-Maa-idah: 5)
Hikmah kedua dari diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-
angsur tersebut adalah untuk memberikan kemudahan kepada
para sahabat untuk menyimak,mempelajari,memahami dan
menghafal Al- Qur’an sedangkan hikmah ketiga adalah agar
setiap ayat yang diturunkan sesuai dengan situasi kondisi dan
perkembangan masyarakat muslim saat itu. Sehingga ajaran-
ajaran dan perubahan perubahan yang dibawanya tidak
menimbulkan rasa anti pati dan kegoncangan dalam masyarakat
Islam yang baru tumbuh. Sebab kalau diturunkan sekaligus, akan
menyulitkan dalam penghafal, penulis,penghayatan dan
pengamalannya.
Proses turunnya Al-Qur’an
melalui beberapa macam
cara, antara lain :

● malaikat Jibril datang menampakkan


dirinya seperti seseorang laki-laki
kemudian membacakan firman Allah SWT
dan nabi Muhammad SAW langsung
menangkap dan memahami bacaan itu
dengan baik serta menghafalnya dengan
sempurna
● dalam bentuk bunyi seperti suara genta
(gemerincing lonceng,pen) namun dapat
ditangkap maksudnya dengan baik oleh
Rasulullah SAW
● malaikat Jibril menampakkan dirinya
dalam rupa yang asli, sebagaimana
diungkapkan dalam surat An-Najm ayat
13-14 sebagai berikut ;
● Nabi Muhammad SAW menerima wahyu
tanpa melihat sesuatu pun, namun beliau
merasakan bahwa wahyu sudah berada
dalam qalbunya, sebagaimana disebutkan
dalam Al- Qur’an pada surat As-Syura ayat
51 sebagai berikut;
Al-Qur’an yang dibagi dalam 30 juz,
terdiri dari 6326 ayat atau 144
surah,74437 kalimat atau 325345
huruf itu diturunkan dalam dua
periode: mekkah dan Madinah,
dengan kurun waktu 22 tahun 2bulan
22 hari terhitung mulai tanggal 17
ramadhan tahun 41 dari kelahiran
nabi saw sampai dengan turunnya
ayat yang terkahir tanggal 9
dzulhijjah tahun ke 63 dari usia nabi
Muhammad saw.
Surah atau ayat yang diturunkan
dimekkah disebut dengan surat atau
ayat
makkiyah, sedangkan surah atau ayat
yang diturunkan di Madinah disebut
dengan surat atau ayat madaniyah.
03 Pengertian Sumber
Hukum Islam
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia , atau seperti yang
dikutip oleh Muhammad daud ali dalam bukunya asas-asas
hukum islam menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber
adalah asal suatu, sedangkan dalam kamus besar Bahasa
Indonesia , dijelaskan bahwa sumber(hukum) adalah segala
sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah dan lain
sebagainya yang dipergunakan sebagai pedoman hidupnya pada
masa tertentu. Jadi sumber hukum islam (tempat pengambilan)
hukum islam. Sumber juga kadang kadang disebut dengan istilah
dalil hukum islam atau pokok hukum islam atau dasar hukum
islam. Sedangkan kata asal itu sendiri berarti semula atau keadaan
yang pertama sekali. Dalil berarti dasar atau keterangan yang
dijadikan dasar bukti atas kebenarannya.
04
Kedudukan Al-Qur’an
Sebagai Sumber Hukum
Islam
Berbicara tentang sumber hukum Islam, para ulama sepakat
bahwa Al-Qur’an menempati urutan yang pertama dan utama,
setelah Al-Qur’an adalah Al-Hadits yang kemudian disusul
dengan ijma’ dan qiyas. Saidus syahar menyebutkan bahwa
sumber sumber syari’at dapat dibagi dalam dua bagian yaitu
sumber utama dan deduction atau kesimpulan. Sumber utama
adalah wahyu, yang dibagi kepada wahyu langsung(Al-Qur’an)
dan wahyubtidak langsung(sunnah).
Education/Kesimpulan yang ditarik dari
wahyu juga terbagi kepada
Ijma’

01 02 03
Qiyas Dll
Dalam sebuah Riwayat, terjadi dialog antar Rasulullah SAA
dengan sahabatnya yang bernama mu’az bin jabal sebelum
mengutusnya untuk menjadi gubenur dinegeri yaman, yang
dikenal dengan hadits mu’az bin jabal sebagai berikut:
Jika ditinjau dari segi kekuatannya, sumber hukum tersebut dapat
digolongkan atas sumber yang disepakati dan sumber yang tidak
disepakati oleh para ulama. Sumber hukum yang disepakati oleh
ulama sebagai sumber utama ajaran islam adalah al qur’an dan as
sunnah/ hadits.
menurut Drs. Hasbullah Bakry, hukum hukum yang ada dalam al
qur’an pada pokoknya terbagi menjadi dua macam yaitu;
1. Hukum hukum yang mengatur bagaimana hubungan manusia
terhadap tuhannya, hubungan tersebut ialah menyangkut tata cara
peribadatan seperti: shalat, puasa dan lain lain
2. Hukum hukum yang mengatur bagaimana hubungan antar
sesama
manusia. Hukum hukum yang dimaksud disebut dengan hukum
mu’amalat.
Hukum al qur’an yang mengatur tentang mu’amalat tersebut
terdiri dari 4 macam yaitu:

1. Yang berhubungan dengan masalah rumah tangga seperti


perkawinan, perceraian, pembagian harta peninggalan dan lain
lain

2. Yang berhubungan dengan jihad seperti hukum berperang,


syarat wajib berperang, urusan tawanan, hal hal kesopanan dalam
berperang , dan pembagian harta rampasan.

3. Yang berhubungan dengan mu’amalat perdagangan seperti jual


beli, sewa menyewa dan lain lain.

4. Yang berhubungan dengan hukuman terhadap tindak kejahatan


seperti qishas dan hudud
Perbedaan Pemahaman
05 Tentang Turunnya Al-
Qur’an
sebagaimana telah diuraikan terdahulu, bahwa Al-Qur’an itu
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT
melalui malaikat Jibril As secara berangsur angsur atau bertahap,
tidak sekaligus, sehingga masa atau waktu turunnya Al-Qur’an itu
dari ayat yang pertama sampai dengan ayat terakhir dalam kurun
waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari sebagaimana telah disebutkan di
atas, namun menurut sementara ulama sebagaimana yang dikutip
oleh Dr. H.A Athaillah, M.Ag bahwa Al- Qur’an tersebut
diturunkan dalam tiga tahapan: (1) diturunkan ke lauh mahfuzh.
(2) ke bait ‘izzah dilangit dunia dan yang ke (3) (baru) diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur angsur sesuai
dengan keperluan yang ada dan kasus kasus yang dihadapi oleh
nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.
Kesimpulan
1. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT dalam bentuk bahasa Arab
yang disampaikan kepada nabi Muhammad saw, dengan
perantaran mailaikat Jibril as. Dan selanjutnya dari nabi
Muhammad saw disampaikan kepada para sahabat secara
mutawatir. Bagi orang yang membaca Al-Qur’an tersebut akan
diberikan pahala oleh Allah SWT, karena membaca Al-Qur’an itu
dianggap sebagai ibadah kepada Allah SWT.
2. Al-Qur’an itu diturunkan kepada nabi Muhammad saw adalah
secara berangsur angsur, disamping untuk memperkokoh
ketahanan mental atau memperkuat hati nabi Muhammad saw,
juga dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada para
sahabat untuk menyimak, memahami, menghafal dan
mempelajarinya. Serta agar ayat ayat yang diturunkan sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan masyarakat.
3. Al-Qur’an menempati posisi yang pertama dan utama sebagai
sumber hukum Islam, baru disusul dengan hadis hadis nabi saw
dan sumber
sumber hukum lainnya yang merupakan hasil ijtihad atau ar
ra’yu seperti ijma’, qiyas, mashlahah mursalah, istihsan dan lain
lain.
4. Para ulama sepakat bahwa turunnya Al-Qur’an kepada nabi
Muhammad saw adalah secara berangsur angsur. Namun mereka
berbeda pendapat tentang adanya tahapan tahapan turunnya Al-
Qur’an dari Allah SWT ke lauh mahfuzh, dari lauh mahfuzh ke
bait ‘izzah dilangit dunia. Dan terakhir dari bait al ‘izzah kepada
nabi Muhammad saw secara berangsur angsur.
Daftar Pustaka
 Abdul manan, H. prof.,Dr.,S.H.,S.IP,M.hum,
reformasi hukum islam di Indonesia
 A. Djazuli, H.Prof. ilmu fiqh,penggalian,
perkembangan dan penerapan hukum islam.
 A. Hanafie, M.A. ushul fiqh, Wijaya, Jakarta, 1981
 Athaillah, A.H. Dr, M. Ag sejarah al qur’an,
verifikasi tentang otentisitas al qur’an, Antasari
prees 2007
 Muhammad daud ali, H., Prof., Dr., S.H., asas asas
hukum islam, rajawali pers, Jakarta, 1990.
 Hamzah ya’qub, H. Dr. pengantar ilmu fiqih,
usaha nasional, surabay, 1984.
 Saidus syahar, Drs. S.H.,C.N., asas asas hukum
islam, alumni bandung, 1983.

Anda mungkin juga menyukai