W
NIM : 222120100181
Prodi : Teknik Mesin
Matkul : Kimia
Cara Kerja serta Kelebihan dan Kekurangan antara Karburator dan Injeksi
1. Cara Kerja
Karburator
Prinsip kerja dari karburator menggunakan prinsip bernoulli. Pada saat langkah
hisap, piston akan bergerak dari TMA ke TMB, pada saat ini aliran udara yang melewati
venturi akan menjadi cepat. Semakin cepat udara yang melewati venturi maka tekanan
udara dalam venturi akan turun atau mengalami kevakuman. Ketika kevakuman terjadi
pada venturi maka bahan bakar akan terhisap ke ruang venturi melalui nosel. Dengan
demikian bahan bakar dan udara akan bercampur di dalam ruang venturi.
Dengan kata lain, Ketika bahan bakar bercampur dengan udara, itu berubah
menjadi tenaga yang kemudian dibakar dalam silinder logam di dalam mesin dan energi
yang dihasilkan menggerakkan sebagian besar kendaraan yang melakukan perjalanan di
darat, air, atau langit. Karburator adalah perangkat yang mencampur bahan bakar dengan
udara dalam proporsi yang benar sesuai kebutuhan mesin.
Oleh karena itu, karburator tidak lain adalah alat pencampur udara-bahan bakar
yang ditempatkan di dalam mesin kendaraan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa
karburator adalah mesin yang menambahkan bahan bakar ke udara untuk membuat
campuran yang sempurna untuk pembakaran di dalam silinder yang ada di dalam mesin.
Dalam karburator, ada dua katup berputar yang ada tepat di atas dan di bawah venturi.
Katup atas yang dikenal sebagai choke bertanggung jawab untuk menangani atau
mengatur jumlah udara yang harus mengalir di dalam karburator. Ketika katup ditutup,
lebih sedikit udara yang bisa masuk dan akibatnya, venturi akan menyedot lebih banyak
bahan bakar yang menyediakan campuran yang kaya bahan bakar ke mesin. Benda ini
sangat berguna ketika mesin baru saja dihidupkan atau mobil dalam keadaan dingin dan
perlu waktu untuk memanas. Katup kedua yang ada di karburator adalah throttle.
Ketika throttle terbuka lebar, lebih banyak udara melewati karburator sebagai
akibatnya karburator dapat menarik lebih banyak bahan bakar dari pipa ke samping
sehingga mesin melepaskan lebih banyak energi dan tenaga yang memungkinkan mobil
melaju lebih cepat.
Injeksi
apabila pada sistem karburator kendaraan membutuhkan penyetelan yang tepat
agar bisa mendapatkan campuran bahan bakar dengan udara atau AFR (Air-Fuel Ratio)
yang optimal pada sistem injeksi ini sudah terprogram secara komputer untuk
mendapatkan rasio AFR yang lebih optimal. Dan agar bisa mendapatkan rasio AFR yang
optimal, injektor perangkat elektronik yang bertugas untuk mengontrol kerja injektor ini
bernama ECM atau Electronik Control Module.
Apa itu Electronik Control Module?
Electronik Control Module memiliki settingan dan kontrol yang sudah
tersetandart dari pabrik. ECM ini secara otomatisa akan mengontrol besaran bahan bakar
dan udara yang pas pada kondisi cuaca tertentu. Sementara itu pada motor injeksi
terdapat sensor udara, sensor inilah yang nantinya akan membatu ECM dalam
mengkalkulasi AFR yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin dan udara sekitar mesin.
Nah itulah konsep gambaran mengenai cara kerja mesin injeksi pada motor, pada
dasarnya sistem injeksi sama seperti sistem karburator. Karena sistem injeksi merupakan
penyempurnaan dari sistem karburator.