Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

MANAJEMEN PERAWATAN
TENTANG

ANALISA SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN


Oleh :
NAMA

: RONI SAPUTRA

NO BP

: 1301011025

KELAS

: 3 A Maintenance

DOSEN

: Bapak Ichlas Nur ST.MT

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN TEKNIK MESIN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk Pelaksanaan tugas dari dosen
pembimbing dengan judul mata kuliah Manajemen Perawatan.
Naskah ini berisi beberapa informasi tentang bagaimana cara mengembangkan
Alat-alat otomotif dan juga tata cara perawatannya. Agar dalam pembelajaran lebih
menyenangkan dan membuat sumber daya mahasiswa berkembang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan naskah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah
ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Padang, 5 Januari 2016


Penulis

Roni saputra
BP: 1301011025

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan
BAB II. TEORI DASAR SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN
II.1 Pengertian Karburator
II.2 Komponen-Komponen Karburator
BAB III. TROUBLESHOOTING KARBURATOR
III.1 Jenis-Jenis Kerusakan Karburator
III.2 Tata Cara Perbaikan Karburator
BAB IV. PERAWATAN KARBURATOR
BAB V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan
dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stok.
Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi
bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan
karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model
baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama
Jnos Csonka dan Dont Bnki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick
William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen
menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya
membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris,
bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam
(internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena
kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini
mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator
mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600
km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam
bidang otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir
1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan
karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah
terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.

Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:

Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar

Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara
yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap
terjaga.

Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal;

tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek
fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam
mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi
campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus
beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang
sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:

Start mesin dalam keadaan dingin

Start dalam keadaan panas

Langsam atau berjalan pada putaran rendah

Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas

Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh

Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama

Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan


Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam
pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar.
Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit
dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan
kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.

Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara
berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam
cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara
sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam
ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar
tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas
dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi
bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran
udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal
atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang
terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak
dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini
tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.

I.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1.
2.
3.
4.
5.

Dapat mengetahui sistem Karburator


Dapat mengetahui cara Kerja Karburator
Dapat mengetahui komponen Karburator
Dapat mengetahui cara Servis Karburator
Dapat mengetahui cara Pemeliharaan Karburator

BAB II
TEORI DASAR SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN

II.1 Pengertian Karburator


Karburator merupakan bagian yang penting pada sepeda motor. Hampir
semua sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor
menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Karena itu karburator yang baik
harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin
pada setiap tingkat penggunaan dan kecepatan putaran mesin. Untuk
mendapatkan pembakaran yang sempurna dibutuhkan perbanbingan bensin dan
udara dalam percampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram
bensin harus dicampur dengan 15 gram udara. Apabila perbandingan
campurannya lebih dari 1:15 maka biasanya dikatakan campuran miskin contoh
1:18. Apabila perbandingan campuran kurang dari 1:15 maka dikatakan
campuran kaya contoh 1:12. Didalam praktek pada umumnya digunakan
campuran kaya, ini untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros
mesin). Dan dengan sebaliknya apabila menghendaki bahan bakar yang
ekonomis maka bisa digunakan campuran miskin. Untuk campuran miskin ini
biasa digunakan pada mesin 4 tak karena gerakan motor ini tak secepat kerja
motor 2 tak.

1. Fungsi Karburator

Salah satu alat yang berperan penting pada sepeda motor adalah
karburator. Karburator berfungsi mencampur bahan bakar dengan udara dalam
ukuran yang tepat (sesuai kebutuhan) untuk kemudian disalurkan ke dalam
ruang pembakaran (silinder) dalam bentuk kabut. Kebersihan dan penyetelan
yang tepat pada karburator sangat berpengaruh pada kinerja mesin secara
keseluruhan. Karburator yang tidak berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi
suplai bahan bakar, dan bila itu terjadi maka pembakaran menjadi tidak
sempurna, akibatnya sepeda motor kurang bertenaga bahkan bisa mogok. Selain
itu, pembakaran yang tidak sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas
dan knalpot mengeluarkan asap yang tidak normal sehingga mengakibatkan
terjadinya polusi udara.
2. Prinsip Kerja Karburator

Karburator adalah komponen penting kendaraan, baik sepeda motor


maupun mobil yang berbahan bakar bensin (mesin Otto). Berfungsi untuk
mencampur bahan bakar dengan udara sebelum masuk ruang bakar pada
Internal Combustion Engine. Meskipun sekarang sudah mulai tergantikan oleh
sistem Injeksi yang lebih efisien, namun karburator masih dipilih karena dinilai

lebih ekonomis harganya (murah) dan lebih mudah dalam hal maintenance.
Tidak seperti sistem injeksi yang harus pergi ke bengkel resmi untuk
menservisnya, karena sistem injeksi lebih banyak dikontrol oleh perangkat
elektronik yang harganya juga mahal. Namun, tahukah kita sebenarnya
bagaimana karburator bisa bekerja, sehingga kendaraan kita bisa digunakan
sehari-hari?
Karburator bekerja menggunakan prinsip Bernoulli. Semakin cepat aliran
udara melewati karburator, tekanan statisnya akan menurun, sebaliknya tekanan
dinamis akan meningkat.Tarikan handle gas pada sepeda motor atau pedal gas
pada mobil hanya berfungsi untuk mengatur bukaan throttle. Besar-kecilnya
bukaan throttle inilah yang mengendalikan jumlah aliran udara yang bisa masuk
ke ruang bakar melewati karburator. Aliran udara yang melewati karburator ini
membuat tekanan statis menurun, sehingga bahan bakar bisa naik dari mangkuk
karburator dan tercampur dengan udara hingga akhirnya masuk ke dalam ruang
bakar. Sebelum masuk ke ruang bakar, campuran udara dengan bahan bakar
melewati intake manifold yang berfungsi untuk menyalurkan kabut (udara +
bahan bakar) agar bisa sampai di ruang bakar. Di ruang bakar inilah akhirnya
energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar dikonvesikan menjadi energi
gerak piston.

II.2 Bagian-Bagian Karburator

Komponen Komponen Dari Karburator, Dan Fungsi Dari Masing Masing


Komponen Karburator
a.

Ruang Bahan Bakar.


Semua

karburator

memerlukan

suplai

bahan

bakar

yang

selalu

stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung.


Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung

bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum
pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari
tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian
tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan
bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan
membuka saluran bahan bakar dari tangki.
b.

Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama
pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya,
pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran
melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi
disaluran udara masuk akan memaksa bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang
bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.

c.

Piston Valve (Thorttle Valve).


Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi
kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang
masuk kedalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:

merubah putaran engine.


Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk
mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan
untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.

d.

Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai
pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.

Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi
posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum
yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka
semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
e.

Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine
pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve
dalam keadaan menutup rapat.

f.

Piston Valve Screw.


Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve
(gas) pada saat engine putaran langsam.

g.

Pilot Screw.
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke
ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran
langsam.

h.

Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat
engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran
tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve
terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.

BAB III
TROUBLESHOOTING KARBURATOR

1. Motor tidak mau langsam (stasioner)


- Periksa dan bersihkan pilot jet, dikhawatirkan tersumbat oleh kotoran.
- Periksa posisi piston atau katup cuk (choke), dikhwatirkan cuk tidak berfungsi dengan
baik.
- Periksa sambungan karburator, dikhwatirkan ada udara palsu yang menyelinap masuk.
- Periksa selang vakum karburator, dikhwatirkan selang retak.
2. Motor tidak mau hidup
- Periksa selang bahan bakar, dikhwatirkan selang terjepit atau tersumbat kotoran.
- Periksa kinerja cuk
- Periksa selang vakum karburator, dikhawatirkan terjepit.
- Bersihkan mangkuk penampung bahan bakar, di khawatirkan di timbuni kotoran atau
air.
- Pelampung karburator bocor
3. Karburator banjir atau bahan bakar meluap
- Needle valve atau jarum pelampung rusak atau aus.
- Pegas jarum pelampung patah.
- Permukaan bahan bakar pada mangkok penampung terlalu tinggi.
- Needle valve terganjal kotoran.
- Pelampung tidak bekerja dengan semestinya atau tersangkut.
4. Timbul masalah pada saat motor dikendarai
- Pilot Jet atau main Jet tersumbat kotoran.
- Needle Jet tersumbat kotoran.
- Skep oblak (aus).
- Saringan bahan bakar kotor.
- Saluran ventilasi karburator tersumbat.

5. Motor terlalu banyak menghasilkan asap hitam


Artinya, asupan bahan bakar ke lubang venturi terlalu berlebih dari takaran
seharusnya. Sebaliknya udara yang masuk terlalu sedikit.
Untuk mengatasinya, lakukan beberapa langkah. Pertama, putar sekrup setelan
udara keluar atau ke arah melepas. Hal itu dimaksudkan untuk memperbanyak
udara di venturi. Kedua, ganti pilot jet ke nomor yang lebih kecil. Ketiga, ganti
jarum skep (throttle) dengan jarum yang berukuran lebih besar.
6. Mesin mengambang atau putaran mesin (RPM) lemah
Sering terjadi, saat pengendara motor telah menarik tuas gas hingga seperempat
dari ukuran seharusnya putaran mesin ternyata ogah-ogahan beranjak naik.
Sehingga, motor seperti sulit untuk dijalankan.
Kondisi seperti itu bisa terjadi karena bahan bakar yang masuk ke lubang
venture karburator tidak sebanyak dari takaran yang dirancang oleh para ahli di
pabrikan. Sebaliknya asupan udara yang lebih banyak. Istilah bengkel,
karburator terlalu kering, terang Sutjiadi.
Cara untuk mengatasi masalah ini ada dua langkah yang harus ditempuh.
Pertama, gunakan jarum skep (throttle) yang berukuran lebih kecil. Hal itu
dimaksudkan agar campuran udara dan bahan bakar lebih banyak.
Kedua, putar skep setelan udara ke arah jarum jam atau mengencanginya
sehingga udara yang masuk ke venture akan ditekan kuat ke arah ruang bakar.
Campuran udara dan bahan bakar yang telah seimbang dan didorong dengan
kuat, akan menjadikan proses pembakaran lebih sempurna, terang Sutjiadi.

7. Kecepatan motor sulit bertambah dan tenaga mesin datar


Bila menemui kondisi seperti itu, berarti campuran udara dan bahan bakar di
karburator terlalu banyak atau melebihi takaran yang semestinya. Biasanya para
mekanik menyebutnya banjir.
Cara untuk mengatasinya, lepas karburator dan setel jarum pencampuran udara
dan bahan bakar. Agar pencampuran udara dan bahan bakar sempurna gunakan
main jet berukuran kecil. Jangan lupa lepas busi dan bersihkan bagian
kepalanya. Bila perlu setel jarak antara pemantik busi dengan sumbu agar proses
pengapian sempurna.
8. Tarikan lemah
Kondisi ini persis seperti masalah nomor satu, yaitu campuran bahan bakar dan
udara yang tidak sempurna seperti ukuran ideal yang ditetapkan oleh ahli dari
pabrikan. Untuk mengatasinya, cukup mengganti main jet dengan ukuran yang
lebih besar.
Itu terjadi karena asupan bahan bakar tidak sesuai dengan standar atau
istilahnya kering

BAB IV
PERAWATAN KARBURATOR

IV.1 Servis Karburator


Pada motor, karburator adalah suatu tempat dimana udara dan bahan bakar di
campurkan untuk menghasilkan gas yang nantinya akan dimasukkan keruang bakar
untuk di bakar dan menghasilkan tenaga.
Karburator ini juga memiliki bagian- baigan diantaranya adalah pelampung ,
mainjet skrup udara dan bensin throtlevale, pegas pengembali dll.
Karburator apabila tidak dibersihkan secara berkala juga berakibat kurang baik
bagi motor karena dapat mengganggu suplai gas yang dihasilkan juga berakibat pada
borosnya bensin,
Alat yang dibutuhkan :
-

Kunci pas / ring


Obeng kembang dan gepeng
Tang
Wadah untuk tempat komponen komponen karburator
Sikat
Langkah Pertama :

Matikan keran bensin dan lepas keran dari karburator dengan obeng.

Lepas tebeng motor

Lepas sambungan filter udara ke karburator dengan obeng lalu lepas juga sambungan
yang keleher angsa (intake manifold) dengan kunci ring / pas tadi.

Lepas karburator dan bawa ke nampan tadi

Lepas semua komponen karburator, bak bensin karburator terlebih dahulu lalu disusul
dengan melepas pelampung dan mainjet.

Lalu bersihkan tiap komponen dengan sikat tadi, usahakan juga semprot dengan
kompresor

Setelah itu pasang kembali karburator seperti semula sesuai tempatnya.

Langkah Kedua menyetel karburator :


-

Putar ke kanan setelan angin sampai mentok kemudian putar balik ke kiri untuk motor

bebek 1,4 1,5 putaran dan untuk motor sport sampai 2,5 putaran.
Setel gas untuk putaran 3000 5000 rpm lalu hidupkan mesin.
Kemudian setel baud angin sampai posisi suara mesin tertinggi atau suara knalpot tidak
nembak walau sekecil apapun kira kira antara 1,4 1,6 putaran untuk motor bebek,

untuk motor sport dari 2,4 2,6 putaran.


Jika sudah ketemu suara mesin tertinggi maka turunkan setelan baud gas hingga posisi

idle atau tidak mudah mati (900 -1100 rpm). Lalu cek sekali dua kali untuk di gas.
Setelah posisi idle mesin tidak mati, maka motor sudah dalam kondisi baik.
Jangan lupa memasang tebeng motor kembali.
IV.2 Tata Cara Perawatan Karburator
Karburator vakum alias Karburator vakum (Constant Velocity) sudah jadi
standar motor keluaran terbaru. Bisa dilihat pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki
Kaze ZX130, Suzuki Thunder, Suzuki Satria F-150. Teknologinya sudah mengikuti
teknologi karburator mobil, pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar yang irit
plus buka-tutup gas yang halus.
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan, cara
merawatnya berbeda dengan karburator konvensional. Misalnya tidak disarankan buka
boks filter udara. Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa
menghambat gerakan skep. Skep di karburator vakum beda karena bahannya dari resin
dilapis teflon. Bandingkan dengan skep yang umum dengan bahan logam berlapis krom.
Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama kelamaan lapisan teflon tergores,
hasilnya motor susah langsam/nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet karburator vakum. Posisinya ada
di atas karbu dan ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak perlu dibuka karena kalau
sampai salah rakit sehingga karet terjepit maka dapat mengakibatkan kebocoran
sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa
melar atau paling parah tidak bisa digunakan lagi. Harganya mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional dengan reamer atau
memperbesar diameter venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator vakum,
resikonya skep bisa oblak yang bisa berakibat mesin susah hidup.

Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake. Jadi
perhatikan kondisi selang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau sobek,
langsung ganti baru karena mesin bakal susah hidup. Kondisi karet pemegang karbu dan
intake manifold tidak boleh ada kebocoran karena berimbas skep bakal susah naik.
Termasuk klep masuk yang tak lagi rapat pun bisa bikin daya isap ke karbu vakum jadi
melorot.

BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
karburator dasar prinsip kerjanya adalah mengtur aliran udara dan pemasukan bahan
bakar menuju intake manifold. kerugian karburator antara lain :
a. Karburator belum mampu meminimalkan kerugian pemakaian bahan bakar yang
ditimbulkan oleh perbandingan udara dan bahan bakar yang tidak ideal.
b. Karburator belum
mampu meminimalkan emisi gas buang yang berlebihan
danmengurangi penggunaan tenaga yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan
oleh pembakaran yang kurang sempurna.
belum
mampu
meminimalkan

c. Karburator

kerusakan

mesin

jangka pendek maupun jangka panjang.


d. Karburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor, karena karburator
dapat mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada berbagai tingkat beban dan
kecepatan, kemudian dapat memudahkan mesin untuk hidup, dan juga memberikan
tenaga yang besar pada mesin kendaraan dan juga bekerja dengan ekonomis.
e. Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari TMA ke TMB
didalam langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi pembesaran ruangan
sehingga menimbulkan kehampaan pada ruang bakar atau ruang silinder
f. Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup (langsam),
bensin dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam lubang kecil pada jet
stationer (spoeyer langsam), masuknya bensin kedalam spoeyer ini diakibatkan
karena perbedaan tekanan udara antara tekanan udara pada float chamber dengan
tekanan udara pada venturi.

V.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem
Karburator karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah
memahami tentang karburator.

DAFTAR PUSTAKA

http://aannurafifi.blogdetik.com/2012/12/12/cara-perawatan-karburator/
Sumber : lativvital.blogspot.com
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-dari-karburatordan.html

http://otomotif-jogjaevol.blogspot.com/p/karburator-karburation.html

Anda mungkin juga menyukai