Anda di halaman 1dari 11

1.

        LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai alat diciptakan
untuk mempermudah dan menambah kenyamanan manusia dalam
mencukupi  dan  memenuhi  kebutuhannya.  Satu  diantaranya  adalah  bidang otomotif,
dimana dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan tentang mesin sehinnga dapat berjalan
seefektif dan seefesien mungkin.

Karena Kaburator merupakan komponen penting dalam  system pembakaran pada


mesin  yang berfungsi  untuk  mencampur  bahan  bakar  dan  udara  dalam perbandingan
yang tertentu sehingga menjadi gas pembakar yang dibutuhkan oleh mesin. Dan
terkadang sering mengalami problem atau masalah terutama pada saat hujan.

1.2.        BATASAN

Adapun batasan- batasan masalah meliputi:

1.      System perbandingannya.

2.      Karburator yang digunakan.

1.3.        TUJUAN

1.   Untuk menjaga fungsi kinerja dari karburator

1.4.        ALAT & BAHAN

1.      Sikat kawat

2.      Bensin (secukupnya)

3.      Kompesor

4.      Obeng +-

5.      Karburator

1.5.        SISTEMATIKA PENULISAN

Sistem penulisan dari Makalah ini dapat dipaparkan sebagai berikut:


BAB I          PENDAHULUAN

                                 Isinya mencakup semua tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan


penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II         LANDASAN TEORI

                                 Berisikan tentang definisi/pengertian dari karburator

BAB III       PENJELASAN PROSES

                     Berisikan proses dan penjelasan dari karburator

BAB IV       KESIMPULAN & SARAN

                     Berisi tentang kesimpulan dan saran dalam perawatan karburator.

                                                                           
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.            Definisi

            Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar

untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan
dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stok. Kebanyakan
mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik
terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih
ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi
bahan bakar.

Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada
tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan
Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari
Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil.
Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan
bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan
mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat,
terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut,
kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator
mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km)
pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif

Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an.
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai
digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem
yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.

Karburator merupakan bagian yang penting pada sepeda motor. Hampir semua sepeda motor
menggunakan karburator karena umumnya  sepeda motor menggunakan bensin sebagai
bahan bakarnya. Karena itu karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna
dan sesuai dengan kebutuhan mesin pada setiap tingkat penggunaan dan kecepatan putaran
mesin. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna dibutuhkan perbanbingan bensin dan
udara dalam percampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram bensin harus
dicampur dengan 15 gram udara.

Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 maka biasanya dikatakan campuran
miskin contoh  1:18. Apabila perbandingan campuran kurang dari 1:15 maka dikatakan
campuran kaya contoh 1:12. Didalam praktek pada umumnya digunakan campuran kaya, ini
untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros mesin). Dan dengan sebaliknya
apabila menghendaki bahan bakar yang ekonomis maka bisa digunakan campuran miskin.
Untuk campuran miskin ini biasa digunakan pada mesin 4 tak karena gerakan motor ini tak
secepat kerja motor 2 tak. 

Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup (langsam), bensin dari
float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam lubang kecil pada jet stationer (spoeyer
langsam), masuknya bensin kedalam spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara
antara tekanan udara pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi. Untuk
menyempurnakan komposisi campuran bensin dan udara pada saat mesin berputar lambat,
maka pada karburator dibuat sebuah lubang yang menembus dari bagian belakang karburator
sampai ketempat spoeyer langsam. lubang yang menembus karburator sampai kebagian
spoeyer ini dinamakan airbleeder.

Air bleeder dapat disetel oleh sebuah baut yang biasa dikenal dengan baut pengatur angin.
Setelah bensin yang masuk pada sepoeyer langsam bercampur dengan udara yang masuk dari
lubang air bleeder, kemudian keluar pada sebuah lubang yang disebut Idle port. Posisi idle
port ini berada dimuka nozzle utama, alasan mengapa idle port di tempatkan lebih dekat pada
mesin adalah disebabkan pada saat langsam putaran mesinnya lambat dan aliran udara tidak
terlalu cepat yang disebabkan posisi throttle valve diam.

Ketika mesinnya dalam putaran tinggi, bensin keluar dari nozzle yang dilengkapi dengan
jarum needle ( jarum skep ). Jika pada saat mesin langsam yang mengatur komposisi
campuran bensin dengan udara adalah baut pengatur udara, sedangkan pada saat putaran
mesinnya tinggi yang mengatur campuran adalah jarum skep bersama katup skep. Seperti
halnya air bleeder pada spoeyer langsam, spoeyer utama inipun dilengkapi dengan air bleeder
yang lubangnya menembus dari bagian belakang karburator sampai ke bagian sepoeyer
utama, hanya air bleeder untuk spoeyer utama ini tidak dilengkapi dengan alat penyetel.

Tinggi rendah perputaran pada mesin dapat diatur pada jarum skep yang bisa kita kendalikan
dengan cara menarik dan mengulur handle Gas pada stang motor.

Karburator  memproses  bahan  bakar  cair  menjadi  partikel  kecil  dan dicampur dengan


udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan (spray).
Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari  penyemburan.

Saat ada udara mengalir dengan kecepatan tinggi (a), maka tekanan udara tersebut menurun.
Akibat penurunan tekanan udara yang mengalir melewati lubang (b) maka cairan pada wadah
(c) seolah-olah terhisap oleh aliran udara. Untuk dapat bekerja dengan baik karburator harus
memenuhi kaidah aturan kerja karburator. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara
oleh karburator  supaya mudah terbakar dan dialirkan ke ruang bakar yang melewati intake
manifold. Saat langkah hisap pada mesin, tekanan di dalam silinder lebih rendah dari
atmosfer, maka aliran udara tercipta mengalir melalui karburator ke intake manifold dan
masuk ke silinder. Pada karburator terdapat bagian yang menyempit yang disebut dengan
venturi.

Dengan  adanya  venturi  tersebut  maka  aliran  udara  akan  bertambah kecepatannya, karena


kecepatan aliran udara akan meningkat jika melewati suatu ruang yang lebih sempit untuk
menjaga debit aliran udaranya tetap. Namun seiring kecepatan udara meningkat, maka
tekanan udaranya berkurang/turun sehingga menciptakan tekanan yang lebih rendah
(kevakuman meningkat) pada bagian venturi tersebut. Pada bagian venturi tersebut dipasang
saluran pemancar bahan bakar (     main jet dan pilot jet) di mana bahan bakar dipancarkan.
Bahan bakar dari ruang pelampung akan terpancar dari saluran pemancar (main jet dan pilot
jet) yang berada di dalam venturi dalam  bentuk partikel – partikel kecil.

Partikel bahan bakar yang terbentuk pada proses ini mengalir melalui pipa

pemasukan (intake  manifold) dan sebelum sampai ke silinder telah berubah

menjadi uap dan secara sempurna membentuk campuran bahan bakar dan udara.
Biasanya  saat  proses  peralihan  dari cairan  bahan  bakar  menjadi  partikel (disemburkan)
katup gas terbuka secara penuh dan putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara
mencapai kecepatan maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses
penyemburan.

2.2.            Komponen – Komponen Karburator dan Fungsinya


1.      Mangkok karburator ( float chamber ) 

Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan.

2.      Klep / Jarum Pelampung

Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok karburator.

3.      Pelampung ( float )

Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam mangkok karburator.

4.      Skep / Katup Gas

Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.

5.      Pemancar Jarum ( main jet / needle jet ) 

Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di gas besarnya diatur oleh

6.      terangkatnya jarum skep.

7.      Jarum Skep / Jarum Gas ( jet needle )

Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada waktu motor di
gas.

8.      Pemancar besar / induk ( main jet )

Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di gas full ( tinggi ).

9.      Pemancar kecil / stasioner ( slow jet ).

Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu langsam / stationer.

10.  Sekrup Gas / Baut Gas ( throttle screw )

Berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di gas.

11.  Skrup udara / baut udara ( air Screw ) 

Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar.

12.  Katup Cuk ( choke valve )

Berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator sehingga gas menjadi kaya
digunakan pada waktu start.
BAB III

PENJELASAN PROSES

3.1.            Proses Perawatan Karburator 

3.2.      Penjelasan Proses Karburator


 

            Tindakan pertama dalam membersihkan karburator adalah dengan melepaskan


filter karburator yang terdapat pada mulut karburator. Setelah filter karburator terlepas,
bersihkan filter menggunakan cairan pembersih dan kemudian keringkan
filter karburator sebelum anda memasangnya kembali. Anda juga dapat
menggunakan karburator tekanan rendah untuk membantu membersihkan kerak yang
menempel pada filter karburator. Lepaskan semua baut yang mengikat karburator. Setelah itu
bersihkan karburator menggunakan kuas sehingga semua kotoran yang melekat dapat
terlepas. Gunakan penyemprot bertekanan tinggi untuk menjangkau bagian
dalam karburator .

            Untuk membersihkan spuyer karburator harus dilakukan secara hati-hati. Terlalu


ceroboh dalam membersihkan spuyer dapat beresiko merubah ukuran diameter spuyer dan
berakibat mesin kendaraan tidak dapat hidup. Gunakan ampelas halus untuk membersihkan
kotoran yang melekat pada spuyer. Setelah semua bagian karburator telah bersih, pasang
kembali karburator motor seperti awalnya. Perlu anda perhatikan sebelum menutup semua
bagian karburator , terlebih dahulu anda harus mengatur ketinggian pelampung bensin. Anda
dapat menggunakan jangka sorong atau stigmat untuk mendapatkan sudut ketinggian yang
tepat pada pelampung bensin karburator . Jika pelampung bensin sudah tepat, segera
tutup karburator kemudian pasang kembali.

3.2.            Cara Menyetel Karburator

            Menyetel Karburator berati mengatur kecepatan putaran mesin pada saat langsam
(stationer / idle) dan mengatur pencampuran  bahan bakar dengan udara.

Bila kecepatan  langsam disetel terlalu tinggi maka pemakaian bahan bakar akan boros,
sedangkan bila disetel terlalu rendah maka mesin cenderung sering mati.

Penyetelan karburator harus dalam keadaan mesin hidup dan telah panas. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut.

1.         Putarlah sekerup penahan skep (throttle) sehingga putaran mesin meninggi.

2.          Putarlah sekerup pengatur udara (air screw / pilot screw) kearah kanan hingga
putaran mesin menurun.
3.          Putarlah kembali ke kiri agar putaran mesin naik kembali. (Berhentilah memutar saat
putaran mesin agak naik.

4.         Dengan posisi sekerup seperti ini putaran mesin agak tinggi, maka untuk
menurunkannya putarlah sekerup penahan skep ke arah kiri hingga putaran mesin pada
kecepatan yang sesuai sengan spesifikasi.

3.3.      PENYETELAN SEKRUP UDARA

1.      Putar sekrup udara searah jarum jam sampai duduk dengan ringan dan kemudian
kembalikan pada posisi sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.

2.      Hangatkan mesin sampai suhu operasi.

3.      Hidupkan mesin dan setel putaran stasioner mesin dengan sekrup penahan skep.

4.      Putar sekrup udara masuk atau keluar dengan perlahan sampai tercapai putaran mesin
tertinggi.

5.      Setel kembali putaran mesin dengan memutar sekrup penahan skep.

3.4.      ALAT & BAHAN


Gambar 1    Sikat Kawat

Gambar 2  Kompresor
 

Gambar. 3   Obeng+-

BAB IV

5.1.            KESIMPULAN

Karburator adalah pengatur bahan bakar yang akan masuk ke dalam dapur pacu, tanpa
karburator mesin tidak dapat hidup. Jadi karburator harus selalu siap digunakan apabila mesin
akan hidup, jangan merubah stelan angin pada karburator apabila tidak mengerti dan
Karburator merupakan percampuran bahan bakar dengan udara dengan cara menyemprotkan
tapi hampir menjadi gas, tapi kelemahan karburator adalah campuran antara bahan bakar
dengan udara kurang sempurna apabila dibandingkan dengan EFI.

Karburator sangat diperlukan oleh kendaraan bermotor. Dengan karburator kendaraan dapat
berjalan/ hidup. Adapun rangkaiannya adalah klep udara berguna untuk membuat gas karena
dicampur dengan karburator dan memudahkan penghidupan motor pada saat motor dingin
dan sulit distart.

5.2.            SARAN

a.       Karburator harus selalu dirawat dengan baik agar cara kerjanya tidak berubah.

b.      Sering-seringlah menyervice karburator agar awet dan dapat bekerja dengan baik.

c.       Gunakanlah selalu suku cadang yang asli.

Anda mungkin juga menyukai