Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH SISTEM KARBURATOR

NAMA KELOMPOK :

1. I KADEK YADNYANA PUTRA


2. I NYOMAN DEDI SAPUTRA
3. KOMANG ANDRE KRISTIAWAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 3 SINGARAJA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Sistem Karburator” ini guna memenuhi salah
satu tugas kelompok.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah membimbing
dalam penyusunan makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan untuk
penyusunan makalah ini.
Besar harapan saya mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan,
khususnya bagi penulis. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kalimat atau bahasa yang
kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu kami mengharapkan ritik dan
saran yang membangun dari guna mencapai penyempuraan laporan penyusun kedepan.
SISTEM KARBURATOR

A. Latar Belakang
Hal yang terpenting yang ada pada kendaraan salah satunya adalah karburator, kalau
misalkan komponen ini di tiadakan tentu saja kendaraan kita tidak
akan berfungsi. Maka dari itu kami sangat termotivasi untuk membahas materi tentang Sistem
Karburator.
Selain itu juga kami menyusun makalah ini guna memenuhi tugas kelompok salah satu
mata pelajaran.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1. Dapat mengetahui sistem Karburator
2. Dapat mengetahui cara Kerja Karburator
3. Dapat mengetahui komponen Karburator
4. Dapat mengetahui cara Servis Karburator
5. Dapat mengetahui cara Pemeliharaan Karburator

A. Sistem Karburator ( Karburation )


Karburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor, karena karburator dapat
mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada berbagai tingkat beban dan kecepatan, kemudian
dapat memudahkan mesin untuk hidup, dan juga memberikan tenaga yang besar pada mesin
kendaraan dan juga bekerja dengan ekonomis.
Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari TMA ke TMB didalam
langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi pembesaran ruangan sehingga menimbulkan
kehampaan pada ruang bakar atau ruang silinder. Kehampaan ini mengakibatkan udara yang ada
diluar karburasi terhisap masuk melalui filter kemudian masuk melewati bagian karburator. Bensin
yang ada di dalam karburator ukit terhisap bersama udara melalui nozzle sehingga membentuk
partikel-partikel kecil yang bercampur udara yang disebut dengan Gas. kemudian gas tersebut
masuk kedalam ruang Silinder. Besar lubang pada nozzel dapat diatur oleh sebuah jarum yang
kebanyakan orang menyebutnya jarum skep atau bahasa tehniknya throttle valve. jadi jarum ini
fungsinya mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut nozzel. berikut contoh gambar cara kerja
pada karburasi.
Adapun bagian-bagian yang wajib kita ketahui dari karburator yaitu antara lain :
1. Tutup jarum skep berfungsi untuk menghubungkan jarum sekep dengan olor gas yang
menggerakkan jarum skep naik turun ketika gas di tarik.
2. kancing jarum skep berfungsi untuk mengancing jarum skep dengan skep ( throttle valve ) agar
jarum tidak terlepas dari skep ketika skep digerakkan.
3. Jarum skep berfungsi untuk mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut nozzle.
4. Skep berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk kedalam ruang karburasi.
5. Ruang jarum skep / pipa saluran udara
6. Baut pengatur udara berfungsi untuk mengatur udara agar mesin stasioner
7. Nozzle / main jet berfungsi untuk jalur keluarnya bensin dari tampungan bensin keruang bakar.
8. Jarum pengapung ( needle valve ) berfungsi untuk mengatur masuknya bensin dari tangki bensin
keruang karburasi.
9. Pengapung berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya jarum pengapung dari pipa
saluran bensin keruang karburasi. Prinsip kerjanya adalah ketika ruang karburasi dalam keadaan
kosong maka pengapung tersebut akan bergerak turun yang di sebabkan oleh gaya grafitasi.
Sehingga jarum pengapung akan bergerak turun sehingga mengakibatkan saluran bensin terbuka
kemudian bensin akan masuk kedalam karburasi. Setelah karburasi tersebut penuh maka secara
otomatis pengapung akan bergerak naik dan mendorong jarum pengapung keatas yang
mengakibatkan tersumbatnya saluran bensin dari tangki.
10. Engsel atau kancing pengapung
11. Chuke berfungsi untuk memperkecil tekanan udara yang masuk keruang bakar.
12. Tampungan bensin berfungsi menampung bensin yang mengalir dari tangki bensin
13. Filter dan kran bensin

B. Sistem kerja karburator


Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup (langsam), bensin
dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam lubang kecil pada jet stationer (spoeyer
langsam), masuknya bensin kedalam spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara
antara tekanan udara pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi. Untuk
menyempurnakan komposisi campuran bensin dan udara pada saat mesin berputar lambat, maka
pada karburator dibuat sebuah lubang yang menembus dari bagian belakang karburator sampai
ketempat spoeyer langsam. lubang yang menembus karburator sampai kebagian spoeyer ini
dinamakan airbleeder.
Air bleeder dapat disetel oleh sebuah baut yang biasa dikenal dengan baut pengatur angin.
Setelah bensin yang masuk pada sepoeyer langsam bercampur dengan udara yang masuk dari
lubang air bleeder, kemudian keluar pada sebuah lubang yang disebut Idle port. Posisi idle port ini
berada dimuka nozzle utama, alasan mengapa idle port di tempatkan lebih dekat pada mesin adalah
disebabkan pada saat langsam putaran mesinnya lambat dan aliran udara tidak terlalu cepat yang
disebabkan posisi throttle valve diam.
Ketika mesinnya dalam putaran tinggi, bensin keluar dari nozzle yang dilengkapi dengan
jarum needle ( jarum skep ). Jika pada saat mesin langsam yang mengatur komposisi campuran
bensin dengan udara adalah baut pengatur udara, sedangkan pada saat putaran mesinnya tinggi
yang mengatur campuran adalah jarum skep bersama katup skep. Seperti halnya air bleeder pada
spoeyer langsam, spoeyer utama inipun dilengkapi dengan air bleeder yang lubangnya menembus
dari bagian belakang karburator sampai ke bagian sepoeyer utama, hanya air bleeder untuk spoeyer
utama ini tidak dilengkapi dengan alat penyetel.
Tinggi rendah perputaran pada mesin dapat diatur pada jarum skep yang bisa kita
kendalikan dengan cara menarik dan mengulur handle Gas pada stang motor.
C. Komponen – Komponen Dari Karburator, Dan Fungsi Dari Masing – Masing Komponen
Karburator
a. Ruang Bahan Bakar.
Semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan
bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/
mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam
ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar
dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu,
maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang
maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
b. Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat
engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk
dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat
choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar
lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
c. Piston Valve (Thorttle Valve).
Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat
lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder
engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
• merubah putaran engine.
• Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur
jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah
atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
d. Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua
tingkat keepatan engine putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston
valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin
besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan
keluar dari ruang bahan bakar.
e. Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat
engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
f. Piston Valve Screw.
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat
engine putaran langsam.
g. Pilot Screw.
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder
sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
h. Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami
perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini
diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan
bakar akan berkurang.
D. Cara Servis Karburator
Pada motor, karburator adalah suatu tempat dimana udara dan bahan bakar di campurkan
untuk menghasilkan gas yang nantinya akan dimasukkan keruang bakar untuk di bakar dan
menghasilkan tenaga.
Karburator ini juga memiliki bagian- baigan diantaranya adalah pelampung , mainjet skrup
udara dan bensin throtlevale, pegas pengembali dll.
Karburator apabila tidak dibersihkan secara berkala juga berakibat kurang baik bagi motor
karena dapat mengganggu suplai gas yang dihasilkan juga berakibat pada borosnya bensin,
Alat yang dibutuhkan :
- Kunci pas / ring
- Obeng kembang dan gepeng
- Tang
- Wadah untuk tempat komponen – komponen karburator
- Sikat
Langkah Pertama :
· Matikan keran bensin dan lepas keran dari karburator dengan obeng.
· Lepas tebeng motor
· Lepas sambungan filter udara ke karburator dengan obeng lalu lepas juga sambungan yang
keleher angsa (intake manifold) dengan kunci ring / pas tadi.
· Lepas karburator dan bawa ke nampan tadi
· Lepas semua komponen karburator, bak bensin karburator terlebih dahulu lalu disusul dengan
melepas pelampung dan mainjet.
· Lalu bersihkan tiap komponen dengan sikat tadi, usahakan juga semprot dengan kompresor
· Setelah itu pasang kembali karburator seperti semula sesuai tempatnya.
Langkah Kedua menyetel karburator :
- Putar ke kanan setelan angin sampai mentok kemudian putar balik ke kiri untuk motor bebek
1,4 – 1,5 putaran dan untuk motor sport sampai 2,5 putaran.
- Setel gas untuk putaran 3000 – 5000 rpm lalu hidupkan mesin.
- Kemudian setel baud angin sampai posisi suara mesin tertinggi atau suara knalpot tidak nembak
walau sekecil apapun kira kira antara 1,4 – 1,6 putaran untuk motor bebek, untuk motor sport dari
2,4 – 2,6 putaran.
- Jika sudah ketemu suara mesin tertinggi maka turunkan setelan baud gas hingga posisi idle atau
tidak mudah mati (900 -1100 rpm). Lalu cek sekali dua kali untuk di gas.
- Setelah posisi idle mesin tidak mati, maka motor sudah dalam kondisi baik.
- Jangan lupa memasang tebeng motor kembali.
E. Cara perawatan karburator
Karburator vakum alias Karburator vakum (Constant Velocity) sudah jadi standar motor
keluaran terbaru. Bisa dilihat pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki Kaze ZX130, Suzuki
Thunder, Suzuki Satria F-150. Teknologinya sudah mengikuti teknologi karburator mobil,
pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar yang irit plus buka-tutup gas yang halus.
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan, cara merawatnya
berbeda dengan karburator konvensional. Misalnya tidak disarankan buka boks filter udara.
Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep.
Skep di karburator vakum beda karena bahannya dari resin dilapis teflon. Bandingkan dengan skep
yang umum dengan bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama
kelamaan lapisan teflon tergores, hasilnya motor susah langsam/nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet karburator vakum. Posisinya ada di atas
karbu dan ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak perlu dibuka karena kalau sampai salah
rakit sehingga karet terjepit maka dapat mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi
ngaco. Karet vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak bisa
digunakan lagi. Harganya mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional dengan reamer atau memperbesar diameter
venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator vakum, resikonya skep bisa oblak yang bisa
berakibat mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake. Jadi perhatikan
kondisi selang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau sobek, langsung ganti baru karena
mesin bakal susah hidup. Kondisi karet pemegang karbu dan intake manifold tidak boleh ada
kebocoran karena berimbas skep bakal susah naik. Termasuk klep masuk yang tak lagi rapat pun
bisa bikin daya isap ke karbu vakum jadi melorot.
“SISTEM BAHAN BAKAR” DIESEL

PRINSIP KERJA SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

ada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan. Bahan bakar
dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara dikompresikan,
bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga temperatur
udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada
tekanan (100-250 bar).
Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi langsung dimana
injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar utama (main combustion
chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya
suhu dan tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah
disemprotkan.
Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar disemprotkan
oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion chamber). Udara yang dikompresikan oleh
torak memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang
diijeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama
melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.
Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar.
Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan
oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi
selanjutnya melalui pipa injeksi bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang
bakar.

FUNGSI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

A.Menyimpan bahan bakar.


B.Menyaring bahan bakar.
C.Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
D.Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
E.Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
F.Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran bahan
bakar.
G.Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

SYARAT SISTEM INJEKSI BAHAN “BAKAR MESIN DIESEL


A.Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat
tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.
B.Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder
tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan
bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama langkah usaha menyebabkan
terjadinya kerugian tenaga.
C.Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap
silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar.
Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih
cepat pula.
D.Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk
pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal
yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus
pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.”

Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa Injeksi In-line Dan
Pompa Injeksi Distributor.

1. Pompa injeksi in-line

Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Priming pump (pompa priming)
4.Feed pump
5.Water Sedimenter dan Fuel filter
6.Injection pump (pompa injeksi)
7.Injection pipe (pipa injeksi)
8.Injection nozzle (injektor)
9.Over flow pipe (pipa pengembali)
Cara Kerja Pompa Injeksi in-line

1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan tekanan dan dilengkapi
dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan mengurangi jumlah bahan bakar yang menuju
nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger
bergerak ke atas dank e bawah di dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah
ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger
berarti akan membuka dan menutup section dan discharge port sehingga mengatur banyaknya
injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh governor.
2. Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur kecepatan mesn.
Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar
3. Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan kerja governor yang
bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan dari
batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder.
4. Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran mesin naik, batang
gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila
putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah
bahan bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme untuk lever
ratio dari floating lever.
5. Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah kecil. Jika gaya
sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan
bakar ( control Rod ) mesin dapat.

POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)

Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang
cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di atas bahwa pompa injeksi
bahan bakar berupa pompa injeksi sebaris
Gambar : Pompa Injeksi Sebaris Tipe Bosch (PE) & Elemen Pompa Injeksi In Line
(1) Pompa Injeksi Sebaris
Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena
pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin.
elemen pompa injeksi in line yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang
keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm.
Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran
rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari
plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh
sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi
dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.

Proses Kerja Elemen Pompa Injeksi In Line

Gambar : Proses kerja elemen pompa injeksi in line


keterangan
1.Plunyer
2.Silinder (barrel)
3. Alur pengontrol
4. Lubang masuk elemen
5. Katup penyalur
6. Sleeve pengontrol plunyer
7. Pinion pengontrol plunyer
8. Plunger driving face
9. Batang pengatur (control rack)

Cara Kerja ElemenPompa Injeksi Sebaris


Gambar :elemen pompa injeksi sebaris
Cara Kerja Elemen Pompa Injeksi Sebaris

(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed
hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer.
(b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller maka plunyer
bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk maka
bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.

(c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu dengan bibir
bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.
(d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang
penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk
menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada GAMBAR
Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga sebesar 8 mm.
Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang masuk kirakira 1,1 mm dari
besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer baru akan menekan
setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya
dapat dilakukan dengan menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat
injeksi (injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan
Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor


sesuai dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control
rack yang berkaitan dengan control pinion yang diikatkan pada
control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap silinder.
Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian bawah control
sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi
plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah
efektif adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk
oleh plunyer sampai control groove bertemu dengan lubang masuk.
Langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi plunyer dan
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya
langkah efektif.

Katup Penyalur
Gambar . Katup Penyalur

Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup penyalur (delivery
valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain mencegah bahan bakar dalam pipa
tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer juga berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang
injector setelah penyemprotan (Gambar ).

Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan menutup
dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan bakar menetes yang dapat
menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama siklus pembakaran berikutnya.

KOMPONEN
Katup Penyalur (Pengalir)
1.Rumah
2.Katup
3.Pegas katup
4.Penahan pegas katup

Cara Kerja Katup Penyalur

Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi


terangkat dari dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar yang
dipompa keluar dari pompa plunyer. Hal ini memungkinkan bahan
bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel injeksi.
2. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup penyalur ke bawah,
maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang penyalur dengan pipa injeksi dan
selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai dudukan bersentuhan dengan body mencegah
menurunnya katup.

2. Pompa Injeksi Distributor

keterangan
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel filter
4.Priming pump (pompa priming)
5.Injection pump (pompa injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR


POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR

Pompa Injeksi Tipe Distributor Di Bedakan Menjadi 2 Tipe


1. TIPE DPA

2. TIPE VE

CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPEDISTRIBUTOR


. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya
memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat
buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa
injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya
digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan
langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin
diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
SECARA UMUM KOMPONEN-KOMPONEN INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL
ADALAH:
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi tambahan yang lain
adalah:
h) Pengatur kecepatan (governor)
i) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer)
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan
dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin dengan
saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
SISTEM INJEKSI EFI

1. Pengertian Electronic Fuel Injection


Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi elektronis.
Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem injeksi
mekanis. Eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar
yang berkembang saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator”. Sistem bahan bakar tipe
injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda
motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas
pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem
injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena
injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold).
Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection
(EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang
disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-
FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar
injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya
adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah
sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar
yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI
dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik,
akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis
(iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih
ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini
adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada
temperatur di lingkungannya. Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh
Toyota sejak tahun 1971, tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan. Baru pada tahun 1981 pertama
kali diterapkan pada mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa mobil Eropa memang sudah
menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun cara yang digunakan berbeda dengan yang
sekarang sangat populer dengan istilah EFI. EFI yang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control
Unit) - sangat membutuhkan campur tangan sistem elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan
bahwa, di saat kaki pengemudi menekan pedal gas maka sensor air flow meter, akan mengirimkan
sinyal ke EFI-ECU. Setelah data tersebut diolah, ECU memerintahkan agar injektor mengirimkan
sejumlah bahan bakar sesuai banyaknya udara yang dikirim lewat air flow meter. Air flow meter
adalah sebuah peralatan yang terletak pada tempat dimana dipasangkan "karburator" pada mobil
yang menggunakan karburator.

o EFI multiport
Saat ini yang banyak digunakan adalah cara kerja multi port, karena penyemprotan yang
langsung ke intake port. Untuk mendapatkan pembakaran yang paling ideal maka dibutuhkan
pertama campuran bahan bakar dan udara yang homogen dan kedua saat pengapian yang tepat.
Pada mesin mobil yang dilengkapi dengan EFI, bahan bakar dan udara diatur sebaik-baiknya oleh
perangkat elektronik yang dinamakan Electronic Control Unit. Begitu kaki Anda menekan pedal
gas, air flow meter akan mengirimkan sinyal ke ECU. ECU akan mengelolah data kemudian
memerintahkan/mengatur berapa banyak bahan bakar yang perlu disemprotkan ke depan intake
port setiap silinder, dan sudah dalam bentuk kabut serta di langkah isapnya mesin. Letak injektor
yang tepat di depan saluran masuk ke ruang bakar mesin, membuat bahan bakar dan udara yang
sudah bercampur menjadi homogen langsung terisap kedalam ruang bakar.

2. PRINSIP KERJA EFI

Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang
menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk
mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan
bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake
manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka,
yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.
Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar
dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran
dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat
mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin
tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.

¨ Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh
sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian bahan bakar dicampur dengan udara oleh fuel
injector.

¨ Fuel injector terletak di dalam intake manifold di belakang intake valve. Injector ini berupa
solenoid elektrik yang dioperasikan oleh ECU. Kemudian data –data lain tentang kondisi mesin
akan informasikan ke ECU (Electronic Control Unit).

¨ ECU menggunakan serangkaian sensor untuk menentukan oksigen intake, outtake oksigen,
tekanan manifold, kecepatan, tegangan, suhu dan posisi throttle untuk perhitungan yang akurat
jumlah bahan bakar yang dibutuhkan

¨ ECU akan memberi sinyal ke injector dengan mengubah-ubah injector ground circuit on dan off
bergantian.

¨ ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam pipa saluran
masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan
bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan.
Campuran ideal siap dibakar.

¨ Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan
kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan tekanan tertentu (2-
4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh pompa bensin elektrik dalam sistem
dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik.

3. Komponen-komponen dasar EFI


Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara
garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
1. ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-
sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi.
2. Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
3. Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
4. Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM
lebih banyak.
5. Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara
bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih
padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar
sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
6. Intlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin
O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak
7. Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi
membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
8. Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan
buka INJECTOR.

9. Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar
membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
10. Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam
mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
11. Speed Sensor

Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu


merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
12. Vehicle-down Sensor

Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi
mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk
keamanan dan keselamatan.

1.Sensor Engine Control Temperature (ECT


2.Throttle Position Sensor (TPS)
3.Sensor Air Flow Meter (Sensor Udara Masuk)
4. Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)
5. Sensor Sensor Gas Buang
6.Sensor Putaran .
7.Sensor Knoking

4.MACAM MACAM SISTEM EFI


Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol
penginjeksian baan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisap siukur langsung dengan
tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem L-EFI

1) Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)


Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan
perhitungan umlah udara yang masuk.Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake
manifold tidak dalam konvensi yang tepat,sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan dengan
sistem L-EFI
2) Sistem L-EFI
Dalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir
melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, aiatem L-
EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI.

5. Kelebihan Electronic Fuel Injection


Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak pabrikan kendaraan mengaplikasikan teknologi
injeksi bahan bakar di setiap produknya. Beberapa produsen otomotif memberi namanya macam-
macam dan memberi kesan canggih, namun tetap bersistem kerja injection. Lantas, apa kelebihan
sistem ini jika dibandingkan dengan karburator ?.Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)
sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teknologi yang terbaru, karena teknologi ini sudah
diterapkan beberapa tahun lalu. Dan EFI sebenarnya baru diterapkan pada kendaraan keluaran
dasawarsa 1990-an. Penggunaan EFI saat itu masih terbatas pada jenis sedan (passenger car). Baru
di akhir 1990-an dan awal 2000, kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV ikut mengadopsi.
Pada era sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan: PGM-FI, EPFI, ECFI, T-DIS, VVT-i, i-
VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan sebagainya.Istilah-istilah itu kemudian diangkat oleh
para pabrikan mobil sebagai salah satu nilai jual produk mereka.
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem manajemen engine (SME). Engine di sini
bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan
bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat
mobil bisa melaju.SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak
sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang
dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup,
terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap perusahaan
otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha menemukan cara meningkatkan
efisiensi engine yang ada.Untuk mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan
menerapkan banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses produksi, dan
yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur
kinerja engine dan peralatan pendukungnya.Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar
sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi
operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi
operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.Sebelum muncul
sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan karburator. Dalam karburator
ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan vakum dari venturi. Proses ini mirip
semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun, sebagai alat yang murni mekanikal, karburator
punya keterbatasan sehingga hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator
dirancang efektif untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang
pada mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan
menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan ke
masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk memajukan atau
memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan gabungan
dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem
distributor konvensional ini juga punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi
yang terbatas sesuai dengan karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para
perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar
diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan
kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas. Lahirlah apa yang disebut SME tadi.SME
kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi mobil-mobil modern. Karena merupakan komponen
penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota dan
Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection alias EFI, sedangkan nama Bosch Motro-nic
dipakai oleh BMW dan Peugeot.

o Kelebihan Motor injection


1. Campuran udara dan bensin selalu akurat (perbandingan ideal) pada semua tingkat
putaran mesin.
Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh ECU
sesuai dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin. Seperti sensor rpm,
jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di sekitar mesin. Bahkan pada kondisi
pengendaraan tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU mampu mengontrol
perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri yaitu
mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.
2. Hemat bahan bakar
Campuran udara dan bahan bakar di mesin injeksi yang selalu akurat, membuat
penggunana bahan bakar menjadi lebih efisien alias hemat.
3. Tarikan lebih responsif
Pada tipe karburator, antara pengabut bensin (spuyer) dengan silinder jaraknya agak jauh.
Selain itu, perbedaan bobot berat jenis antara bensin dan udara mengakibatkan volume udara yang
masuk tidak imbang dengan jumlah bensin yang dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang
responsif. Sedangkan motor injeksi menempatkan pengabut bensin (injektor) dekat silinder.
Saluran bensin yang menuju injektor bertekanan antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan
intake manifold. Berhubung diameter mulut injektor sangat kecil, ketika sinyal listrik dari ECU
mengaktifkan injektor maka bensin yang menyembur berbentuk kabut. Saat katup gas dibuka,
udara dan bensin menghasilkan campuran yang homogen serta perbandingan yang ideal. Dibantu
mutu api yang bagus akan menghasilkan pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih responsif
sesuai perubahan katup gas.
4. Mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi perubahan kondisi cuaca
Pada temperatur rendah (dingin), menghidupkan mesin berkarburator dibutuhkan
campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan pada motor injeksi
karena sudah dilengkapi sensor temperatur mesin serta sensor temperatur udara masuk. Saat
menghidupkan mesin (starting) dan kondisi dingin, secara otomatis jumlah semprotan bensin
ditambah. Sehingga mesin mudah dihidupkan dalam kondisi apapun dan tidak terpengaruh kondisi
cuaca.
5. Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama, belum
lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan aus,terutama skep
pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan waktu perawatan lebih
lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan injector cleaner. bahkan jika
kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan lagi. karena
selain steril, juga telah dibackup dengan filter halus sebelum masuk ke injector biar lebih aman.
6. Ramah lingkungan
Di knalpot motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC), sistem ini akan
merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih ramah ligkungan atau
dengan menggunakan sistem sensor O2.

6. Kekurangan Electronic Fuel Injection

1. Perawatan Harus di Bengkel Khusus


Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara sembarangan, maka perawatan atau
perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi.
2. Modifikasi lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika ingin
memodifikasi motor injeksi.
3. Harga sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga butuh
alternator atau pembangkit listrik lebih besar.
4. Lebih sensitif soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati.
5. Sensitif terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar.
Oleh karena itu disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi. Selain itu,
kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal dalam bahan bakar.

7. Cara Merawat Electronic Fuel Injection yang Baik dan Benar

 Check selang bahan bakar


Injektor berfungsi menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke mesin yang
takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit (ECU). Selain berperan penting
dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar mesin, peranti ini juga sangat menentukan
boros tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah motor.
Namun, ketepatan sistem kerja itu juga tergantung komponen lain, termasuk selang dan pompa
bahan bakar. Bila selang kotor atau bocor, maka kerja injektor tidak akan maksimal. Oleh karena
itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak 2.000 kilometer.

 Check pompa bahan bakar


Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka sebaiknya
dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di peranti ini cukup
mudah.
Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan di bagian
tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka Anda harus
membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui cara itu, Anda akan
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

 Check posisi klep injector


Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh pabrikan. Namun,
tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai penyebab. Oleh karena itu, agar kerja
injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep berada posisi yang tepat.
Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu renggang maka asupan
bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu rapat. Akibatnya, semprotan kabut
bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti takaran dari pabrik. Walhasil, proses
pembakaran tidak sempurna dan tenaga mesin loyo atau motor boros bahan bakar.

 Check busi dan filter udara


Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang bakar.
Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur udara di ruang
bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran. Proses pembakaran yang tidak
sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir, tenaga dari mesin pun loyo.
Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub busi. Begitu
pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel kertas telah sangat
kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya.
Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar juga
terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat ditentukan
oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar

 Check ECU
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar yang
disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini terganggu maka kerja
injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran. Akibatnya, stasioner
mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah, maka kendaraan tidak akan
bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab kerusakan ECU, di antaranya adalah
gangguan kelistrikan karena over supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat
terkena air dan lain-lain.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan. Bila Anda
melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik, sebaiknya dipikir ulang
efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu tidak berpengaruh ke
sistem kelistrikan dan mengganggu ECU

 Gunakan bahan bakar yang berkualitas


Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu sebaiknya
anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar pabrik pembuatnya.
Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi yang tidak
sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat spray quality atau
kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang sempurna.

 Perhatikan kondisi aki


Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai bahan bakar
ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam hal ini adalah Aki.
Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi anda jika
sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki benar benar soak.

 Check kondisi injector


Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot dengan cairan
pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi kurang sempurna.
Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi, pemiliknya kerap melepas filter
udara standar atau menggantinya dengan produk aftermarket. Akibatnya, udara kotor masuk ke
dalam throttle body (TB), lalu menempel di dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lama-
lama akan mengerak.
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector:

· Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh mengandung kadar solven terlampau tinggi.
· Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan sarung tangan karet untuk menghindari gaya
elektro statik yang dapat mempengaruhi sensor-sensor.
· Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat menyuntik cairan
pembersih injektor.
· Servis Injektor dan TB tiap 10.000km
 Ikut memeriksa bagian saat servis
Motor injeksi memang dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain butuh
ketilitian pada saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan service, anda
sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada kalanya mekanik melakukan
kecerobohan.
 Lakukan service berkala
Lakukan service rutin setiap 3000 km. Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk satu tahun
 Tidak memodifikasi lampu
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai bawaan pabrik akan membuat kerja ECU bingung dalam
pembagian kelistrikan. Gunakan lampu yang sesuai watt dan voltase. Hindari menambah aksesori
lampu pada motor. Karena sistem ECU akan tidak stabil memerintahkan tegangan dan
perpengaruh terhadap kelangsungan ECU
 Panaskan mesin sebelum digunakan
Hal yang harus selalu dilakukan yakni, sebelum Anda pergi menggunakan motor injeksi, ada
baiknya Anda memanaskan mesinnya terlebih dulu dengan cara menghidupkan mesin 1 sampai 5
menit.
 Kurangi akselarasi cepat
Saat mengendarai motor injeksi, ada baiknya Anda tidak menggebernya terlalu cepat atau
melajukan dengan cara melepas selongsongan gas dengan cepat atau lambat. Ini biasanya akan
memperpendek usia mesin motor injeksi Anda.
 Selalu check tangki bensin
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya yakni, Anda harus selalu mengecek tangki bensin.
Pastikan tangki bensin tidak pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan agar tidak mengisi
bensin dalam keadaan tangki kosong.

8. TUJUAN PENGAPLIKASIAN SISTEM EFI


Tujuannya adalah sebagai berikut :

¨ meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency),

¨ kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance),

¨ pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy handling),

¨ memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability),

¨ emisi gas buang lebih rendah (low emissions).

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya masing-
masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda, yang diatur oleh satu otak yaitu ECU.
Semua sensor dkendalikan oleh ECU sehingga mesin dapat bekerja sempurna. Di jaman sekarang
ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya sudah dirancang dengan teliti, sangat
bagus, dan dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus
dikembangkan agar dapat menjadi penemuan-penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru
itu akan menghasilkan sesuatu kenyamanan yang berbeda atau lebih. Pembahasan kali ini adalah
menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan teknologi sangatlah pesat, khususnya dunia tomotif (
transportasi ). Jadi kita harus dapat mengingikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat ini
agar bangsa kita tidak semakin terpuruk. Bangsa yang lain sudah bisa membuat kendaraan berat
seperti yang kita bahas. Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi diri saya sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai