Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL


(KARBURATOR)
Dosen pengampuh : Rabiman, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Riski Prayudi
NIM : 2018006070
Kelas : PTM 6C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
globalisasi semakin cepat dan terus mengalami perkembangan,
memotivasi dunia industri untuk menciptakan inovasi - inovasi
baru. Khususnya di bidang industri otomotif banyak kendaraan
roda dua maupun roda empat mengalami berbagai macam variasi
perubahan. Dimana tujuan perubahan tersebut adalah agar
mendapatkan kenyaman, keamanan dan keunggulan tersendiri. Dan
semua itu diharapkan memberikan nuansa baru dalam pemilihan
kendaraan sebagai alat transportasi yang efisien dan praktis. Pada
akhirnya dapat bersaing di pasaran. Alat transportasi tersebut
kebanyakan didominasi oleh kendaraan pribadi maupun umum.
Mengingat kebutuhan konsumen yang beragam macam, kini
setiap perusahaan otomotif mulai berlomba - lomba memunculkan
produk baru dalam bentuk desain maupun teknologinya yang lebih
unggul. Diantaranya kemajuan teknologi pada sepeda motor.
Sebuah kendaraan bermotor agar dapat digunakan sebagai mana
mestinya secara optimal harus didukung oleh beberapa sistem yang
saling berkaitan. Adapun sistem yang mendukung antara lain:
Sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sistem pemindah tenaga,
sistem pelumas dan pendingin.
Sistem bahan bakar adalah salah satu sistem yang paling
penting yang berfungsi sebagai penyalur sekaligus penyuplai
campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar sampai terjadinya
proses pembakaran. Komponen - komponen sistem bahan bakar
antara lain: tangki bahan bakar, kran bahan bakar, saringan bahan
bakar (Fuel filter), karburator, saringan udara (air filter) dan selang
bahan bakar. Tapi kali ini pembahasan utama kita pada Karburator.
Karburator memang sangat penting dalam kendaraan
bermotor, karena karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan
kendaraan pada berbagai tingkat beban dan kecepatan, kemudian
dapat memudahkan mesin untuk hidup, dan juga memberikan
tenaga yang besar pada mesin kendaraan dan juga bekerja dengan
ekonomis.
Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu piston
bergerak dari TMA ke TMB didalam langkah hisap, maka pada
ruangan silinder terjadi pembesaran ruangan sehingga
menimbulkan kehampaan pada ruang bakar atau ruang silinder.
Kehampaan ini mengakibatkan udara yang ada diluar karburasi
terhisap masuk melalui filter kemudian masuk melewati bagian
karburator. Bensin yang ada di dalam karburator ikut terhisap
bersama udara melalui nozzle sehingga membentuk partikel-
partikel kecil yang bercampur udara yang disebut dengan Gas.
kemudian gas tersebut masuk kedalam ruang Silinder. Besar lubang
pada nozzel dapat diatur oleh sebuah jarum yang kebanyakan orang
menyebutnya jarum skep atau bahasa tehniknya  throttle valve. jadi
jarum ini fungsinya mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut
nozzle dan masih ada lagi bagian-bagian dari karburataor yang
nantinya akan saya jelaskan pada bab pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang sudah saya rumuskan dalam
pembuatan paper tentang karburator ini yaitu:
1. Bagaimana prinsip kerja karburator?
2. Apa saja jenis-jenis karburator?
3. Apa saja bagian-bagian karburator?
4. Bagaimana cera kerja bagian-bagian karburator?
5. Bagaimana langkah pemeriksaan karburator?
6. Bagaimana perbaikan karburator?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja karburtor.
2. Mengetahui jenis-jenis karburator pada kendaraan.
3. Mengetahuicara kerja dari bagian bagian karburator.
4. Dapat melakukan pemeriksaan pada karburator.
5. Dapat melakukan perbaikan pada karburator.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Karburator
Ada 3 syarat yang harus dipenuhi untuk mesin bensin, agar
tenaga yang dihasilkan dapat tercapai dengan baik.
1. Tekanan kompresi yang baik.
2. Waktu pengapian yang tepat dan percikan bunga api busi yang
kuat.
3. Campuran udara dan bahan bakar yang sesuai
Syarat yang ke 3 inilah yang disediakan oleh karburator.
Bahan bakar yang dikirim ke dalam silinder untuk mesin
harus ada dalam kondisi mudah terbakar agar dapat menghasilkan
efisiensi tenaga yang maksimal. Bensin sedikit sulit terbakar, bila
tidak dirubah ke dalam bentuk gas. Bensin tidak dapat terbakar dengan
sendirinya, harus dicampur dengan udara dalam perbandingan yang
tepat. Untuk mendapatkan campuran udara dan bahan bakar yang
baik, uap bensin harus bercampur dengan sejumlah udara yang tepat.
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar juga mempengaruhi
bahan bakar.
Perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan dalam
volume atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Pada umumnya,
perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan
perbandingan berat udara dengan berat bahan bakar. Bensin harus
dapat terbakar keseluruhannya di dalam ruang bakar untuk
menghasilkan tenaga yang besar pada mesin. Perbandingan udara dan
bahan bakar dalam teorinya adalah 15 : 1, yaitu 15 untuk udara
berbanding 1 untuk bensin.
Tetapi pada kenyataannya, mesin menghendaki campuran
udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang berbeda-beda
tergantung pada temperatur, kecepatan mesin, beban dan kondisi
lainnya. Pada tabel di bawah diperlihatkan perbandingan udara dan
bahan bakar yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi mesin.

Perbandingan Kerja Mesin Perbandingan Udara dan


Bahan Bakar
Saat start temperatur 0oC Kira-kira 1 : 1
Saat start temperatur 20oC Kira-kira 5 : 1
Akselerasi Kira-kira 1 : 1
Saat idling Kira-kira 11 : 1
Putaran lambat 12-13 : 1
Putaran maksimal (beban 12-13 : 1
penuh)
Putaran sedang (ekonomi) 16-18 : 1

B. Prinsip Kerja Karburator


Dasar kerja karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan
semprotan. Ketika udara ditiup melalui bagian ujung dari pipa
penyemprot, tekanan di dalam pipa akan turun (rendah). Sehingga
cairan dalam tabung penyemprotan akan terhisap ke dalam pipa dan
membentuk partikel – partikel kecil saat terdorong oleh udara.
Semakin cepat aliran udara yang memotong pipa, maka akan semakin
rendah pula tekanan di dalam pipa dan semakin banyak cairan yang
terhisap ke dalam pipa.
Gambar. Prinsip kerja karburator.

Karburator bekerja dengan mengandalkan perbedaan tekanan.


Karburator memanfaatkan prinsip aliran zat cair  atau gas yang
mengalir dari area yang bertekanan tinggi ke area yang tekanannya
lebih rendah untuk mengatur proses masuknya bahan bakar  ke intake
manifold. Dengan kata lain, tekanan di dalam intake manifold lebih
kecil dibanding tekanan di dalam ruang penampung bensin pada
karburator.
Tekanan pada intake manifold lebih kecil daripada tekanan
pada penampung bensin karena di dalam intake manifold terdapat
udara yang mengalir ke dalam ruang silinder mesin. Kecepatan udara
yang mengalir di dalam intake manifold tersebut bervariasi dan
tergantung dari pembukaan gas.
Adanya perbedaan tekanan antara intake manifold dan
penampung bensin pada karburator dapat semakin besar apabila mesin
sepeda motor digas pada RPM tinggi. Hal itu terjadi karena saat mesin
sepeda motor digas pada RPM tinggi, aliran udara di dalam intake
manifold akan semakin cepat dan menyebabkan tekanan pada intake
manifold semakin menurun.

C. Jenis-jenis Karburator
Dilihat dari cara kerjanya, karburator akan selalu mengirimkan
campuran udara dan bahan bakar secara tepat keruang bakar sesuai
dengan beban dan putaran mesin melalui intake manifold. Dengan
begitu kebutuhan yang harus ada didalam ruang bakar akan selalu
tercukupi. Meski memiliki fungsi dan tujuan yang sama, namun dalam
otomotif ada beberapa jenis karburator.
Macam-macam karburator yang ada pun dibedakan menjadi
beberapa kategori seperti tipe karburator berdasarkan arah masuk
udara dan bahan bakar, tipe karburator berdasarkan jenis venturi serta
jenis karburator berdasarkan jumlah barel yang dimiliki serta
berdasrakan urutan pembukaan katup gas.

1. Karburator Berdasarkan Arah Masuk Udara & Bahan Bakar


Jenis dan tipe karburator pada mobil yang pertama dapat di lihat dari arah
masuk udara dan juga bahan bakarnya. Yang dimana dalam kategori ini
setidaknya terdapat dua jenis, yaitu :
a. Karburator Arus Turun

Ganbar. Karburator arus turun


Salah satu karburator dengan kualitas bagus yang mungkin bisa
kita jumpai saat ini adalah karburator arus turun. Dimana sesuai
dengan namanya jenis karburator ini memiliki arah masuk
campuran udara dan bahan bakar ke bawah atau down draft.
b. Karburator Arus Datar

Gambar. Karburator arus datar

Berbeda dengan tipe diatas, pada karburator jenis ini arah masuk
udara dan bahan bakar yang di salurkan ke ruang bakar akan
dialirkan secara mendatar atau kesamping (side fraft). Dan
biasanya jenis ini banyak sekali ditemui pada mobil dengan mesin
yang memiliki output tinggi.

2. Karburator berdasarkan tipe Venturi


Selain dilihat dari arah masuk udara dan bahan bakarnya, pada
umumnya karburator pada mobil juga di bedakan berdasarkan
tipe venturi yang dimiliki. Yang dimana pada kategori ini
setidaknya terdapat 3 macam karburator yang bisa kalian
ketahui.

a. Fixed Venturi

Gambar. Karburator fixed venture


Sifat utama dari jenis karburator Fixed Venturi yaitu
memiliki sebuah venturi tetap yang akan dibuat dengan
diameter tertentu. Bahkan belakangan ini tipe karburator
Fixed Venturi ini banyak digunakan pada mobil keluaran
terbaru karena dianggap memiliki konstruksi yang
sedehana.Kelebihan utama dari jenis karburator para
mobil yang satu ini yaitu besarnya vakum yang akan
dihasilkan oleh udara yang melewati venturi akan selalu
seimbang dan sesuai dengan kecepatan aliran yang
dipengaruhi oleh pembukaan katup gas dan juga beban
mesin.

b. Variable Venturi
Gambar. Karburator variable vemturi

Kemudian ada juga jenis karburator variable venturi, yang dimana


pada sistem kerjanya karburator ini menggunakan permukaan
yang dikontrol dengan banyaknya udara yang berhasil dihisap.
Dibalik konstruksinya yang sederhana, karburator jenis ini
memiliki sebuah kelebihan.

Dimana karburator jenis ini memiliki perubahan pembukaan


venturi yang akan selalu sama saat kecepatan rendah dan sedang
serta saat berada pada bebam mesin ringan dan juga  sedang.
Dengan begitu bahan bakar akan berubah sesuai dengan volume
udara yang masuk sehinga akan dengan mudah mencapai otuput
tinggi.

c. Air Valve Venturi


Gambar. Karburator air valve venture

Besarnya udara yang masuk kedalama ventiru akan menjadi


kontrol utama dari pembukaan air valve. Dengan begitu bisa
dibilang bahwa cara kerja dari jenis karburator yang satu ini
hampir sama seperti tipe Variable Venturi. Akan tetapi jika dilihat
dari konstruksinya kalian dapat menemukan perbedaan yang jauh.

Dimana jika dilihat dari konstruksinya, jenis Air Valve Venturi


ini mempunyai dasar karburator arus turun dua barel atau down
draft double barrel. Tidak hanya sampai disitu, katup udara yang
terpasang didalam silinder secondary serta proses pembukaan Air
Valve juga akan bervariaasi yang akan disesuaikan dengan jumlah
udara yang berhasil dihisap.
3. Karburator berdasarkan jumlah Barel
Sementara itu tipe dan jenis karburator pada sebuah mobil
yang terakhir juga bisa dibedakan berdasarkan jumlah barel
yang dimilikinya. Dimana pada kategori ini setidaknya
terdapat dua jenis yang bisasanya akan kita jumpai, yaitu :
a. Single Barel
Tipe yang pertama adalah karburator Single Barel, yang
dimana sesuai dengan namanya semua kebutuhan bahan
bakar pada berbagai putaran akan selalu dilayani oleh satu
barel.
Gambar. Karburator single barel

b. Double Barel
Dan tipe yang kedua adalah karburator Double Barel yang
merupakan hasil pengembangan dari karburator single
barel. Pada jenis ini bisa dibilang akan mampu
menghasilkan tenaga output yang lebih cepat karena yang
akan berkerja diawal hanyalah primary venturi yang
mempunyai diameter kecil.

Gambar. Karburator double barel

D. Bagian-bagian Karburator
Ada beberapa bagian bagian karburator yang berperan
penting dalam proses penyuplaian sekaligus pencampuran bahan bakar
dan udara yang nantinya akan dibakar di dalam silinder/ruang bakar.
Adapun bagian-bagiannya yaitu :
1. Inlet house
Inlet hose merupakan bagian dari komponen karburator berupa
selang masuk. Selang tersebut berfungsi sebagai pengalir bensin
dari ujung selang penampungan bensin. Dari selang inilah bahan
bakar bensin dapat masuk ke dalam mesin karburator. Komponen
inilah yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar agar mobil
bisa beroperasi.
2. Jarum pelampung
Jarum pelampung juga bisa disebut sebagai katup bensin,  fungsi jarum
pelampung adalah untuk membuka dan menutup inlet hose. Bentuk
jarum ini berupa segitiga dengan ujung yang mengarah ke dalam bagian
inlet hose. Ukuran diameter bawah pada unsur jarum ini lebih besar,
sehingga pada saat komponen ini terdorong ke atas maka saluran bensin
akan tertutup.
Akibatnya bensin dari inlet hose tidak mengalir. Pada saat jarum
pelampung turun, maka bahan bakar akan kembali mengalir karena
saluran terbuka. Secara umum, fungsi dari bagian ini sendiri ialah untuk
mengontrol volume bahan bakar yang tadinya sudah tertampung di bak
karburator. Apabila volume bahan bakar pada mangkok berkurang, maka
kinerja karburator tidak maksimal.

3. Komponen pelampung
Pelampung merupakan sebuah komponen plastik yang mengapung pada
benda cair. Fungsi pelampung adalah mengontrol posisi jarum
pelampung sesuai volume bensin di dalam karburator mobil. Pelampung
bisa juga disebut dengan float. Pelampung mempunyai peran penting
dalam mengatur banyaknya bahan bakar yang akan masuk ke dalam
ruang.
Apabila terjadi kesalahan dalam set tinggi pelampung, maka bahan bakar
yang masuk ke bagian ruang pelampung karburator tidak dapat terkontrol
dengan baik. Hal ini akan mengakibatkan berlebihnya bahan bakar atau
kita sering menyebutnya sebagai karburator yang mengalami banjir. Oleh
sebab itu, Anda perlu langsung membawanya ke tempat servis.

4. Main Jet
Main Jet juga dipakai sebagai part pendukung untuk menyuplai bahan
bakar ke ruang bakar. Meskipun fungsinya mirip, namun main jet bekerja
untuk mengalirkan bensin ketika putaran mesin sudah sampai di tengah.
Ketika knalpot jenis aftermarket digunakan dengan tujuan mendongkrak
kekuatan, maka mekanik handal menyarankan untuk ganti ukuran main
jet.
Bila ukuran main jet yang dipasang kekecilan, maka mesin akan
memiliki efek layaknya tarikan nafas yang pendek pendek. Jika ukuran
terlalu besar, ketika motor digas penuh tenaga daya tariknya akan terasa
mengambang. Atau dengan kata lain motor seperti tidak bertemu peak
power-nya.
Diameter main jet umumnya disesuaikan dengan kapasitas mesin yang
bertujuan agar perbandingan campuran bahan bakar dan udara bisa tetap
stabil. Komponen ini terhubung secara langsung ke dalam ruang
pelampung pada karburator mobil dengan posisi miring (posisi input
lebih rendah). Hal tersebut menyebabkan bensin tidak tumpah ke dalam
venturi.
Bentuk komponen yang mengerucut semakin lancip ke bawah sehingga
apabila gas ditarik, maka jarum skep akan terangkat. Akibatnya, hasil
dari campuran bensin dengan udara bersih akan semakin besar. Hal ini
membuat kendaraan melaju semakin kencang. Komponen kecil ini
memiliki fungsi yang cukup penting pada sistem karburator pada mobil.

5. Venturi
Venturi karburator adalah lubang sempit di tengah jalan masuknya udara
pada karburator. Fungsi dari komponen ini sendiri adalah untuk
meningkatkan kecepatan udara yang disebabkan oleh adanya perbedaan
diameter pada lubang. Sehingga bensin yang ditampung di dalam
mangkok karburator akan terhisap ke ruang bakar melalui komponen
pilot jet atau main jet.
Kenaikan bahan bakar dari dalam mangkuk karburator disebabkan karena
adanya tekanan udara di venturi karburator kurang dari 1 (atm),
sedangkan udara di lubang karburator sekitar 1 atmosfir. Perbedaan
itulah yang dapat menyebabkan bahan bakar terhisap dan memercik
seperti embun bercampur dengan udara yang disedot oleh kevakuman di
dalam ruang bakar.
Untuk cara kerja venturi, komponen Fluida bergerak dari tekanan tinggi
ke tekanan lebih rendah. Hal tersebut karena ada perbedaan tekanan di
dalam mangkok karburator mobil yang lebih tinggi daripada venturi,
sehingga bensin bisa naik menuju karburator dari mangkok karburator.
Sebagai informasi, venturi memiliki 3 jenis berdasarkan dengan tipe yang
digunakan.

6. Choke
Komponen sistem karburator yang selanjutnya biasa disebut dengan
nama Choke Valve. Mobil dapat dikatakan nyaman apabila bagian yang
satu ini selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Choke sendiri berperan
sebagai komponen yang utama dalam penambahan campuran bahan
bakar mobil. Bagian ini juga perlu dirawat setiap saat agar kondisi mobil
tetap prima.
Melalui proses pencampuran, kendaraan akan lebih cepat hidup saat akan
dikemudikan. Seperti yang sudah dijelaskan, peranan komponen ini
cukup penting bagi setiap kendaraan roda empat. Choke valve juga
sangat cocok ketika digunakan ketika start up kendaraan. Sebagai saran,
jangan lupa untuk periksa komponen ini di tempat servis resmi.

7. Float Chamber
komponen pada karburator yang juga tak kalah penting ialah Float
Chamber atau ruang bakar. Seusai bahan bakar terisi penuh, bagian
pelampung akan secara otomatis naik dan menutup katup bakar.
kemudian, pelampung tersebut akan bekerja dengan mengikuti tinggi
rendahnya bahan bakar. Apabila terjadi banjir, sistem pelampung dapat
bekerja tidak optimal
Ruang bakar atau Float Chamber pada karburator mobil memiliki fungsi
sebagai wadah pembakaran pada kepala silinder. Proses pembakaran
akan terjadi seiring dengan bercampurnya bahan bakar dengan oksigen
yang dikompresi. Ruang bakar ini sendiri terhubung langsung dengan
beberapa bagian seperti katup buang, katup masuk, dan pemasangan busi.

8. Throtle valve
Throttle Valve biasa disebut dengan Piston Valve, yang merupakan
komponen penting sistem karburator. fungsi dari komponen ini sendiri
ialah untuk mengatur besar kecilnya pasokan campuran udara yang
masuk ke dalam bagian ruang bahan bakar. Kinerja unsur yang satu ini
berjalan seiringan dengan jarum skep atau main jet.
Apabila trhottle valve terbuka, maka main jet juga akan mengalami hal
yang sama. Sebagai saran, lakukan pengecekan rutin yang sama dengan
komponen penting lainnya. dengan demikian unsur karburator yang satu
ini tetap bekerja dengan baik dan sempurna. Apabila mobil terasa
nyaman dan aman, mengendarainnya pun juga lebih tenang.

9. Screw control
jika ditelaah lebih dalam, terdapat dua jenis sekrup pengatur pada
komponen karburator, yakni idle mixture air screw dan idle speed air
screw. Sekrup idle berfungsi untuk mengatur sudut buka katup gas pada
pedal release. Melalui sekrup tersebut, katup gas tidak akan tertutup rapat
ketika melakukan idle. Dengan demikian udara dapat lewat saluran meski
volume karburator mobil kecil. Itulah beberapa komponen karburator
dalam kendaraan roda empat. Mulai dari inlet hose hingga screw control,
semua komponen tersebut harus selalu diperiksa secara berkala.
Pasalnya, jika salah satu komponen tersebut mengalami kerusakan maka
performa mobil akan kian menurun setiap harinya.

E. Pemeriksaan dan Perbaikan Pada Karburator


1. Apakah baut pengatur jumlah udara masih baik atau sudah aus. Baut
pengatur yang sudah aus harus segera diganti karena akan
mempengaruhi hasil penyetelan putaran stasioner.
2. Apakah katup jarum pelampung masih baik atau sudah aus. Katup
jarum yang sudah aus akan mengakibatkan karburator banjir terus
karena menutup kurang rapat. Oleh karena itu katup jarum yang rusak
harus segera diganti.
3. Apakah pelampung masih baik atau bocor. Untuk model pelampung
berongga, jika pelampung bocor maka pelampung tidak dapat terapung
sehingga karburator bisa banjir bensin. Oleh karena itu pelampung yang
bocor harus segera diganti.
4. Apakah jarum skep masih baik atau sudah aus? Jarum skep yang sudah
aus harus diganti karena akan mempengaruhi campuran bensin dan
udara di dalam karburator.
5. Periksa semua lubang saluran pada karburator tersebut dan semprot atau
tiup dengan udara yang kuat agar kotoran yang ada keluar dari saluran.
 Pasang dengan teliti semua komponen yang telah dibongkar.
Jangan ada yang tertukar atau tertinggal.
 Setel ketinggian lidah pelampung dengan cara
membengkokkannya dengan tangan. Lidah pelampung tidak
boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lidah pelampung yang
terlalu tinggi akan mengakibatkan jumlah bensin yang mengalir
ke venturi lebih sedikit ( campuran kurus ). Sebaliknya, jika lidah
pelampung terlalu rendah maka bensin yang mengalir ke venturi
menjadi lebih banyak ( campuran gemuk). Untuk menyetel lidah
pelampung, untuk tiap karburator sepeda motor tidak sama.
Tetapi secara umum dapat disetel dengan cara sebagai berikut:

o Balik posisi unit pelampung karburator.


o Lihat dengan seksama apakah pelampung sejajar dengan
garis horisontal. Jika tidak maka setellah agar lidah
pelampung sejajar dengan garis horisontal. Hasil ini
kurang lebih mendekati ketentuan seperti yang dianjurkan
oleh pabriknya.
o Untuk memeriksa kerapatan jarum pelampung, tekan
pelampung dengan tekanan jari sekedarnya saja agar
jarum pelampung menutup seperti halnya bensin penuh.
Kemudian tiup selang masuk bensin ke karburator.
Rasakan apakah ada udara yang bocor lewat jarum
pelampung? Jika terasa ada kebocoran udara maka
mungkin jarum pelampungnya sudah aus. Jarum
pelampung tersebut harus diganti.

 setel posisi ring pada jarum skepnya. Perhatikan bahwa posisi


ring tersebut sangat mempengaruhi campuran bensin dan udara
pada karburator. Jika ring dipasang di bagian atas berarti
campuran kurus, jika ring dipasang di bagian tengah berarti
campuran normal. Jika ring dipasang di bagian paling bawah
berarti campuran gemuk. Sesuaikan pemasangan ring tersebut
dengan keadaan karburator dan sepeda motornya.
 Pasang karburator pada dudukannya semula dengan baik
kemudian setel baut pengatur ( baut penyetel) udaranya. Putar
baut pengatur udara ke dalam sampai habis kemudian putar keluar
kurang lebih satu setengah sampai dua putaran. Untuk
menentukan banyaknya putaran ini sebaiknya dilihat pada buku
pedoman servisnya, karena untuk masing-masing sepeda motor
tidak sama. Yang perlu diperhatikan adalah jika baut pengatur
diputar ke kanan berarti campuran semakin gemuk ( semakin
banyak bensinnya). Jika diputar ke kiri berarti campuran semakin
kurus ( semakin sedikit bensinnya).
 Cara penyetelan pelampung adalah dengan cara membengkokkan
lidah pelampung (1) dengan obeng. Jika penyetelan lidah terlalu
tinggi maka jarum pelampung cepat menutup, bensin dalam ruang
pelampung menjadi kurang dan sebaliknya. Kedudukan ring (4)
pada takik ( alur) jarum skep mempengaruhi jumlah bensin yang
disemprotkan oleh lubang nosel. Jika ring dipasang pada
kedudukan (1) dan ( 2), campuran bensin udara kurus. Ring
dipasang pada kedudukan (3) campuran normal. Ring dipasang
pada kedudukan (4) dan (5) campuran gemuk.
BAB III
PENUTUP

1.2 Kesimpulan
Karburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor,
karena karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada
berbagai tingkat beban dan kecepatan, kemudian dapat memudahkan mesin
untuk hidup, dan juga memberikan tenaga yang besar pada mesin kendaraan
dan juga bekerja dengan ekonomis.
Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari
TMA ke TMB didalam langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi
pembesaran ruangan sehingga menimbulkan kehampaan pada ruang bakar
atau ruang silinder
Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup
(langsam), bensin dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam
lubang kecil pada jet stationer (spoeyer langsam), masuknya bensin kedalam
spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara antara tekanan
udara pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi.

2.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang
Sistem Karburator karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita
akan mudah memahami tentang karburator
https://www.otoflik.com/jenis-karburator-pada-mobil/

file:///C:/Users/riski/Downloads/SISTEM%20BAHAN%20BAKAR
%20BENSIN.pdf

https://tokoaki.co.id/blog/9-komponen-penting-karburator-mobil-
beserta-fungsinya/

New Step 1. Training Manual

Anda mungkin juga menyukai