DISUSUN OLEH:
NAMA : RIFANDA ALIFIA RAHMAWATI
NOTAR : 2306019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah “Perbandingan Kompresi Dan Volume Silinder ” disusun guna memenuhi tugas
Bapak Ricko Yudhanta, M.Sc pada mata kuliah Engine Otto di Politeknik Trsnportasi Darat
Indonesia – PTDI STTD. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai
“Perbandingan Kompresi Dan Volume Silinder”. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang mesin kendaraan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip kerja dari motor bahan bakar adalah mesin yang memanfaatkan kekuatan dari bensin
panas yang diproduksi dengan menggunakan proses pembakaran, tempat teknik pembakaran
berlangsung secara internal pada mesin silinder itu sendiri membuat gas pembakaran bekerja
sebagai fluida kerja menjadi kekuatan atau energi panas. Motor bakar piston menggunakan satu
atau lebih silinder di mana ada piston yang bolak-balik atau gerakan translasi yang diubah
menjadi gerakan putar atau rotasi crankshaft. Di dalam silinder metode pembakaran bensin +
oksigen dari udara menghasilkan gas pembakaran bertekanan tinggi. Pembakaran bensin sebagai
gas yang bekerja dapat melintasi piston dan diteruskan ke batang penghubung (connecting rod)
dan diaktifkan dengan cara crankshaft. Gerakan bolak dari piston tembus (piston) beralasan
beraksi pada poros engkol dan sebaliknya, aksi rotasi poros engkol yang menggerakkan gerakan
translasi pada piston Langkah / stroke adalah jarak pergerakan piston dari Titik Mati Atas (TMA)
ke Titik Mati Bawah (TMB) atau sebaliknya.
Agar motor dapat bekerja secara optimal, persyaratan yang harus dilakukan dapat
digunakan sebagai bahan bakar (campuran bensin dan udara) ke dalam ruang silinder secara
maksimal. Meningkatkan tegangan silinder atau campuran gas kompresi dari bensin dan udara
untuk menuai tekanan kompresi tinggi atau menambah kompresi paling banyak 11: 1
menghasilkan peningkatan paling besar, maka energi yang dihasilkan melalui motor dapat
dimaksimalkan (Samsiana and Sikki, 2014). Bore up adalah peningkatan ukuran piston dan
memperbesar blok seher ke ukuran yang lebih besar atau sesuai keinginan. Dampak nyata dari
bore up adalah peningkatan CC tenaga dan Torsi motor meingkat.
Perbandingan evaluasi kompresi cairan antara besarnya kuantitas Total dengan liner
silinder. Seluruh volume silinder adalah penjumlahan dari volume Burn Space dan kuantitas
langkah. Volume Burn Chamber adalah tingkat di atas piston duri di bawah tidak berguna Point
(TMB) ke atas Dead dot (TMA). Volume langkah cair dari hasil akhir perkalian dari luas
permukaan piston dan panjang langkah. Besar diameter duri dan panjang langkah dari desktop
sepeda motor yang lebih besar volume. Dalam masalah ini pencipta keinginan untuk
memberikan gambaran nyata kepada publik bahwa kendaraan yang memiliki kompresi
berlebihan harus menggunakan bahan bakar yang memiliki oktan yang sesuai.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan dari judul makalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan volume ruang bakar pada mesin pembakaran dalam ?
2. Bagaimana perhitungan volume silinder pada mesin pembakaran dalam ?
3. Bagaimana perhitungan perbandingan kompresi pada mesin pembakaran dalam?
4. Faktor – factor apa saja yang mepengaruhi volume ruang bakar dan perbandingan
kompresi pada mesih pembakaran dalam
5
BAB II PEMBAHASAN
6
Namun, mesin Wankel memiliki masalah dengan konsumsi bahan bakar yang tinggi dan
emisi yang tinggi.
4. Mesin Turbin
Gas Mesin turbin gas menggunakan gas panas untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan
energi. Mesin ini sering digunakan pada pesawat terbang dan pembangkit listrik.
Karakteristik mesin turbin gas termasuk memiliki kecepatan putaran yang sangat tinggi,
memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
Dimana :
π (pi) = 3,14
diameter silinder = diameter lingkaran yang membentuk penampang silinder
langkah piston = jarak tempuh piston dari posisi paling bawah ke posisi paling atas
7
5. Rasio kompresi Rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar pada
saat kompresi dan saat pembakaran. Rasio kompresi yang lebih tinggi dapat
memperkecil volume ruang bakar pada saat kompresi, sehingga volume silinder
juga akan semakin kecil.
6. Jenis bahan bakar Jenis bahan bakar yang digunakan pada mesin pembakaran
dalam juga mempengaruhi volume silinder. Bahan bakar dengan densitas yang
lebih tinggi akan memerlukan volume ruang bakar yang lebih kecil, sehingga
volume silinder juga akan semakin kecil.
Dimana :
𝜋 = 3,14
𝑟 = Jari – jari
𝑡 = Tinggi silinder
8
6. Tipe Mesin: Tipe mesin yang berbeda-beda, seperti mesin 2 langkah dan 4 langkah, akan
mempengaruhi volume ruang bakar yang diperlukan.
7. Kebutuhan Emisi Gas Buang: Pembakaran yang sempurna dapat menghasilkan emisi gas
buang yang lebih rendah, namun juga membutuhkan volume ruang bakar yang lebih besar.
8. Bahan Bakar: Jenis bahan bakar yang digunakan pada mesin juga dapat mempengaruhi
volume ruang bakar yang diperlukan
Perbandingan kompresi = Volume ruang bakar pada saat kompresi / Volume ruang bakar pada
saat pembakaran
9
Volume ruang bakar pada saat kompresi adalah volume udara dan bahan bakar campuran pada
saat piston berada di titik mati atas (TMA) 9 atau saat kompresi, sedangkan volume ruang bakar
pada saat pembakaran adalah volume udara dan bahan bakar yang terbakar pada saat piston
berada di titik mati bawah (TMB) atau saat pembakaran.
Misalnya, jika volume ruang bakar pada saat kompresi adalah 500 cc dan volume ruang bakar
pada saat pembakaran adalah 50 cc, maka perbandingan kompresi adalah: Perbandingan kompresi
= 500 cc / 50 cc = 10:1 Dengan mengetahui perbandingan kompresi, dapat dihitung volume ruang
bakar yang optimal untuk mencapai rasio kompresi tertentu pada mesin tersebut. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghitung volume ruang bakar yang dibutuhkan pada saat kompresi dan
pembakaran menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
10
kompresi yang lebih tinggi karena suhu di dalam ruang bakar dapat dikontrol dengan
lebih baik.
5. Tekanan udara Tekanan udara pada saat pembakaran juga mempengaruhi
perbandingan kompresi. Mesin pada ketinggian yang lebih tinggi akan memiliki
perbandingan kompresi yang lebih rendah karena tekanan udara yang lebih rendah.
6. Desain klep Desain klep pada mesin juga dapat mempengaruhi perbandingan
kompresi. Klep dengan diameter yang lebih besar dapat meningkatkan perbandingan
kompresi karena memungkinkan lebih banyak udara dan bahan bakar masuk ke
dalam ruang bakar.
7. Timing pembakaran Timing pembakaran juga mempengaruhi perbandingan
kompresi. Jika timing pembakaran terlalu dini, maka tekanan pada saat pembakaran
belum mencapai maksimum dan perbandingan kompresi menjadi rendah. Sebaliknya,
jika timing pembakaran terlalu lambat, tekanan pada saat pembakaran sudah menurun
dan perbandingan kompresi menjadi tinggi.
11
5. Perhitungan Daya Mesin Perhitungan perbandingan kompresi juga dapat digunakan untuk
memprediksi daya yang dihasilkan oleh mesin. Dengan menggunakan perhitungan
perbandingan kompresi 12 yang tepat, dapat diprediksi dengan akurat daya mesin yang akan
dihasilkan pada kecepatan putaran tertentu.
12
1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
a. Perhitungan volume ruang bakar dan silinder sangat penting dalam merancang mesin
pembakaran dalam yang efisien dan berkinerja tinggi. Perhitungan ini melibatkan banyak
faktor, seperti diameter dan langkah piston, sudut klep, dan perbandingan kompresi.
b. Perhitungan perbandingan kompresi adalah faktor kunci dalam merancang mesin
pembakaran dalam yang efisien dan berkinerja tinggi. Perhitungan ini
mempertimbangkan perbandingan antara volume udara terkompresi dan volume udara
yang belum terkompresi dalam ruang bakar, dan dapat mempengaruhi efisiensi bahan
bakar, emisi gas buang, dan tenaga mesin.
c. Untuk mencapai perhitungan volume ruang bakar, silinder, dan perbandingan kompresi
yang tepat, dibutuhkan pemahaman yang kuat tentang mekanisme mesin pembakaran
dalam. Hal ini juga membutuhkan penggunaan peralatan yang akurat untuk pengukuran
dan perhitungan yang akurat.
d. Dalam merancang mesin pembakaran dalam, diperlukan pendekatan holistik dan terpadu,
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti efisiensi bahan bakar, performa mesin,
dan emisi gas buang secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
13
Alfian. 2013. Komponen dan Cara Kerja Mesin 4 Tak. Sejarah dan Perkembangan
Motor Bakar (Internal Combustion Engine) - ETSWORLDS
Zalles Mana. 2013. Klasifikasi Motor Bakar. Materi Pelajaran Otomotif
(zallesmana.blogspot.com)
Hsu, T. W. 2004. Combustion engines development: Mixture formation, combustion,
emissions and simulation. Springer Science & Business Media.
Srinivasan, K. K. 2006. Automotive Engines. Tata McGraw-Hill Education.
Taylor, C. F. 1985. The internal-combustion engine in theory and practice (Vol. 1).
MIT press.
Sher, E., & Sher, M. 2004. Internal Combustion Engine Handbook. SAE
International.
14