Kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar
Thermodinamika dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan Laporan Tugas Besar Thermodinamika dengan
baik. Laporan Tugas Besar Thermodinamika ini menganalisa thermodinamika, analisa
peroses pembakaran bahan bakar, neraca panas dan besar daya pada sepeda motor
CRF 150.
Laporan ini disusun sesuai arahan yang diberikan pembimbing, kami banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan Tugas Besar Thermodinamika ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan
selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan Tugas Besar Thermodinamika ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB 1.PENDAHULUAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Menunjukan Cara Lain Untuk Menyatakan Neraca Kalor ........................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia teknologi otomotif pada zaman sekarang sangatlah cepat. Peran ilmu
pengetahuan memang berpengaruh besar bagi perkembangan dunia otomotif khususnya pada sepeda
motor. Karena jika motor bakar masih menggunakan konsumsi bahan bakar fosil dalam jumlah yang
banyakda dan meningkatnya jumlah pengguna motor bakar, maka akan berdampak pada cadangan
minyak bumi yang semakin menipis dan polusi udara yang diakibatkan menjadi semakin tinggi .
Mengingatnya konsumsi bahan bakar fosil yang digunakan oleh motor bakar, sedangkan energi
bahan bakar fosil tidak dapat diperbarui ini akan menjadi masalah yang kompleks. Untuk itu perlu adanya
solusi untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut agar bahan bakar fosil tidak lekas punah/ habis.
Solusi yang ditawarkan para ahli adalah penggunaan motor bakar bensin jenis empat langkah dan
menggunakan sitem injeksi pada peroses pencampuran bahan bakar dengan udara. Motor jenis empat
langkah mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi dari pada motor jenis dua langkah dalam hal bahan baka
serta lebih ramah lingkungan karena hasil gas buang yang dihasilkan oleh proses pembakaran jauh lebih
sedikit. Pada system injeksi pencampuran bahan bakar lebih sempurna dibandingkan dengan system
karburator, bahan bakar yang masuk kedalam mesin sudah diatur oleh sensor sehinga bahan Bakar
menjadi lebih efisien.
Diharapkan dengan adanya perkembangan seperti ini bisa membantu dalam penyelamatan bahan
bakar fosil yang kian menipis dan mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh gas buang yang dihasilkan
oleh motor bakar.
1
1.3 Tujuan
Analisa perhitungan pada pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan daya yang
dihasilkan mesin honda CRF 150L secara teoritis berdasarkan beberapa literatur dari beberapa matakuliah
yang kami terima sebagai aplikasi matakuliah Thermodinamika dengan daya yang sudah tertera dalam
aplikasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Motor pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah mesin kalor yang berfungsi untuk
mengkonversikan energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar menjadi energi mekanis dan
prosesnya terjadi di dalam suatu ruang tertutup. Energi kimia dalam bahan bakar terlebih dahulu diubah
menjadi energi termal melalui proses pembakaran. Energi termal yang diproduksi akan menghasilkan
tekanan kemudian menggerakkan mekanisme pada mesin seperti torak, batang torak,dan poros engkol.
Berdasarkan metode penyalaan campuran bahan bakar-udara, motor pembakaran dalam dapat
diklasifikasikan menjadi sprak ignition engine dan comperession ignition engine. Berdasarkan siklus
langkah kerjanya, motor pembakran dalam dapat diklasifikasikan menjadi motor dua langkah dan motor
empat langkah.
Pada mesin empat langkah, torak bergerak bolak balik dalam silinder dari titik mati atas (TMA)
menuju titik mati bawah (TMB) sebanyak empat kali atau dua kali putaran engkol untuk memenuhi satu
siklus kerja. Jaraqk yang ditempuh torak selama gerakan bolak balik disebut dengan stroke atau langkah
torak. Langkah-langkah yang terdapat pada motor bensin empat langkah adalah langkah hisap, kompresi,
kerja dan buang. Pada motor otto empat langkah, gas pembakaran hanya mendorong torak pada langkah
ekspansi saja. Untuk memungkinkan gerak torak pada langkah lainya maka sebagian energi pembakaran
selama langkah ekspansi diubah dan disimpan dalam bentuk energi kinetis roda gila (flywheel)
3
Pada motor empat langkah, terdapat empat siklus putaran piston, yaitu:
Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam silinder berbentuk butiran-butiran cairan yang halus.
Oleh karena udara didalam silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan bertekanan tinggi, maka
butiran-butiran tersebut akan menguap. Penguapan bahan bakar itu dimulai pada bagian permukaan
luarnya, yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar itu selanjutnya bercampur dengan udara yang ada
disekitarnya. Proses penguapan tersebut berlangsung terus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Jadi,
proses penguapan juga terjadi secara berangsur-angsur. Demikian juga proses pencampurannya dengan
udara. Maka pada suatu saat dimana terjadi campuran bahan bakar udara yang sebaik-baiknya. Sedangkan
4
proses pembakaran didalam silinder juga terjadi secara berangsur-angsur dimana proses pembakaran awal
terjadi pada temperatur yang relatif lebih rendah dan laju pembakarannya akan bertambah cepat. Hal itu
disebabkan karena pembakaran berikutnya berlangsung pada temperatur yang lebih tinggi.
Proses pembakaran dapat dipercepat antara lain dengan cara memutar udara yang masuk kedalam
silinder, yaitu untuk mempercepat dan memperbaiki proses pencampuran bahan bakar dan udara. Namun
demikian, jika putaran udara itu terlalu besar, maka ada kemungkinan terjadi kesulitan menghidupkan
mesin dalam keadaan dingin. Hal itu disebabkan karena proses pemindahan panas dari udara kedinding
silinder, yang masih dalam keadaan dingin, menjadi lebih besar sehingga udara tersebut menjadi dingin
juga. Sebaliknya, jika mesin sudah panas temperatur udara sebelum langkah kompresi menjadi lebih
tinggi, sehingga dengan putaran udara dapat diperoleh kenaikan efektif rata-ratanya oleh sebab itu mesin
akan bekerja lebih efisien pula.
Pada mesin dengan system injeksi bahanbakar, pengontrolan debit bahan bakar dilakaukan
berdasarkan parameter beban kecepatan mesin untuk setiap siklus. Sehingga system injeksi bahan bakar
memungkinkan pencampuran udara-bahan bakar dapat lebih cepat dan homogen. Dengan penginjeksian
bahan bakar di dekat katup masuk losses pada aliran bahan bakar akibat berat jenis dan sifat
termodinamik bahan bakar dapat diminimalkan.
Injeksi udara untuk membatasi pengaruh merugikan dari gas buang dilaksanakan oleh berbagai
perusahaan motor Amerika. Disini menyangkut suatu sistem dimana udara secara langsung ditiupkan
kedalam lubang buang. Katup penambahan udara dilakukan dengan sebuah hampa yang mencampurkan
udara langsung dibelakang katup buang dimana terdapat suhu sebesar 975 oK dengan bahan bakar yang
belum dibakar. Disini terjadi apa yang dinamakan pembakaran lanjut sehingga persentase Karbon
Monoksida dan Karbon Hidrogen yang tidak terbakar dikurangi dengan setengahnya.
5
Jumlah udara yang diperlukan untuk ini besarnya kira-kira setengah dari udara yang digunakan
oleh motor. Mengingat jumlah ini merupakan jumlah yang besar, maka untuk menjalankan pompanya
diperlukan tenaga sebesar 4% dari tenaga motor. (Gambar 2.3) memperlihatkan instalasi tersebut,
kelemahan dari sistem ini adalah meningkatnya zat Nitrogen Dioksida dalam gas buangnya.
Penggunaan sistem injeksi bensin, secara nyata dapat juga mengurangi bagian-bagian yang
mengganggu kesehatan dalam gas buang. Dalam hal ini jumlah bensin secara teliti dapat ditambahkan
pada kebutuhan motor.
Neraca kalor merupakan keseimbangan panas, kalor atau energi yang dimasukkan kedalam mesin
(jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar) dengan jumlah panas atau kalor yang
dimampatkan.
Gas buang yang bertemperatur antara 300⁰C dan 600⁰C merupakan kerugian-kerugian karena
tidak dimanfaatkan. Kerugian kalor dalam gas buang itu dinamakan “kerugian pembuangan”. Demikian
pula silinder, katup-katup akan menjadi panas karena komponen-komponen tersebut dapat mengalami
kerusakan. Untuk hal tersebut dapat digunakan udara atau air sebagai fluida pendingin.
Dari segi energi pendinginan merupakan kerugian. Kerugian tersebut dinamai “kelebihan
pendinginan” disamping itu, sebagian dari kerja indicator menjadi kerugian mekanis, yaitu kerugian
gesekan yang diubah dalam bentuk kalor dan merupakan beban pendinginan. Kerja dan kerugian yang
terjadi itu merupakan bagian-bagian dari “neraca kalor”.
6
Gambar 2.3 Menunjukan Cara Lain Untuk Menyatakan Neraca Kalor
Ne = ηm . Ni (PS)
Maka :
z = jumlah silinder
7
c. Daya mekanis (Nf)
Adalah bagian dari energi torak yang didapat dari tekanan gas yang sudah hilang
sebelum dilanjutkan kepada poros engkol. Hal ini biasanya disebut sebagai kerugian mekanis.
Nf=Ni–Ne
2. Tekanan (P)
L.n
Pf = 10 A B (Kg.m)
30
Dimana :
Vs = volume sisa
3. Neraca panas
Neraca panas merupakan keseimbangan panas atau energi yang dimasukkan dalam mesin
(jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar) dengan jumlah panas yang
terbuang, baik melalui gas asap, air pendingin atau yang terbuang secara radiasi.
8
1. Kalor yang masuk pada proses pembakaran (Qa)
Qa = G.Cv.(T3 – T2)
= Cv.(T3 – T2)
= Cv.(T4 – T1)
7. Bagian dari panas yang hilang karena pembakaran tidak lengkap secara kimia (qic)
Qic
Qic = 100%
Qtot
qb + qcool + qgas + qic + qoil + qres = 100% (keseimbangan panas dalam persen)
Qoil
Qoil = 100%
Qtot
9
BAB III
Perhitungan termodinamika
10
3.2 perhitungan thermodinamika pada siklus otto
Dimana :
T1 : suhu udara yang masuk silinder
T2 : suhu udara yang terjadi setelah kompresi
T0 : suhu udara luar 27°C = 300°𝐾
∆𝑇: kenaikan udara campuran akibat kontak dinding panas untuk otor bakar = 15°𝐾
𝐼⁄
𝑟𝑒𝑠 : koefisien gas buang = 0,03-0,04 diambil 0,03
Tres : temperature gas buang = 627°𝐾 - 630°𝐾 di ambil 629°𝐾
Pa : tekanan udara di akhir pengisian = 0,85 – 0,92 diambil 0,90
∈ : perbandingan kompresi = 9,5 : 1
Sehingga :
𝑇0+∆𝑇+(𝐼⁄𝑟𝑒𝑠×𝑇𝑟𝑒𝑠)
T1 = 1+ 𝐼⁄𝑟𝑒𝑠
300°𝐾+15°𝐾+(0,03 ×629°𝐾)
T1 = 1+0,03
T1 = 324,14°𝐾
T1 mempunyai batasan 320-330°𝐾, jadi T1 memenuhi syarat efisiensi pengisian.
11
b. tekanan awal kompresi (P1)
𝑉 2 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
𝑃1 = 𝑃0 = 1 − (𝛽 2 + 𝜁). . 𝜌𝑜. 10−6
2
𝛽2 + 𝜁 = 3
Pin = P0 = 1 atm, selama tidak terdapat beban lebih dan tekanan yang diijinkan pada atmosfer = 1
atm = 1,03 kg/cm3
Vvalve = 0,9 m/s = 90 cm/s
Sehingga :
902 𝑐𝑚/𝑠
𝑃1 = 1,03𝑘𝑔/𝑐𝑚3 − 3 × × 1209 × 10−6
2
𝑃1 = 1,029𝑘𝑔/𝑐𝑚2
T1.V1k-1 = T2.V2k-1
k 1
V1k 1 V
T2 = T1 k 1 = T1 1
V2 V
2
9,5 1,4-1
T2= 324,14°𝐾 ( )
1
T2= 797,66 K
P1.V1k = P2.V2 k
k
V1
= P1
V
P2
2
9,5
= 1,029𝑘𝑔/𝑐𝑚2 ( )1,4
1
= 24,05 kg/cm2
12
3.2.3 Keadaan pada titik 3
a. Temperatur T3
3
T2 =
n 1
𝑇3 = 𝑇2 × 𝜁 𝑛−1
n = 1,24
= 8,5 (konstanta)
Sehingga :
𝑇3 = 𝑇2 × 𝜁 𝑛−1
𝑇3 = 797,66 K × 8,51,24−1
T3 = 1333,14⁰K
P2 P3
T2 3
2 .3
P3 =
2
24,05kg/cm2 × 1333,14⁰K
𝑃3 =
797,66 K
13
k 1
k 1 V
3 .V3 4 .V
4
k 1
3 3
V4
1 1,4-1
T4=1333,14⁰K ( )
9,5
` T4= 541,73 oK
b. Tekanan P4
Cons tan
1 4
p4
1
1,029𝑘𝑔/𝑐𝑚2 ×541,73°K
P4= 324,14°𝐾
P4 = 1,66 atm
a. Nilai teoritis dari masa udara yang dibutuhkan untuk tiap proses pembakaran 1 kg bahan bakar
(bensin). Dalam 1 kg Pertalite mengandung :
C = 5,5 %
H = 50 %
O=0%
1 8
ath C 8H Of
0,23 3
1 8
𝑎𝑡ℎ = × ( 5,5% + (8 ×50%)-0)
0,23 3
ath =18,02 kg
1 C H Of
Ath =
0,21 12 4 32
14
1 5,5% 50% 0
𝐴𝑡ℎ = ( + + )
0,21 12 4 32
b. Jumlah sebenarnya dari udara yang terbakar dari pembakaran bahan bakar adalah :
aath = 0,9 x 18,02 kg
= 16,218 kg
= 0,5553 Kmole
= 1 + 16,218 kg
= 17,218 kg
1
M1= aAth
f
1
= + 0,5553 Kmole
0,516
= 2,493 Kmole
C = 5,5 %
H = 50 %
O=0%
O
QL = 81.C + 290. H 25S 6 H 2O
8
15
Dalam bahan bakar cair S dan H2O Kecil sekali sehingga Dianggap Tidak ada. Jadi Persamaan
Dulong.
O
QL = 81.C + 290. H
8
0
= 81. 5,5 % + 290. (50 % − 8)
=149,455 kkal/kg
1 1 5,5% 50% 0
= 0,21 = 0,21 ( 12
+ 4 − 32)
= 0,125 mole/kg
f. Pemakaian bahan bakar efektif spesifik (Fe)
Fi
Fe , dimana Fi = Pemakaian bahan bakar spesifik indikator
m
318,4.ch . Po
Fi , dimana = koefisien kelebihan bahan bakar (1,3-1,7)
.Lo.To.Pi
0,423 𝑘𝑔
𝐹𝑒 = = 0,47 ⁄𝐻𝑃. 𝐽𝑎𝑚
0,9
Fh = Fe.Daya maksimum
𝑘𝑔
=0,47 ⁄𝐻𝑃. 𝐽𝑎𝑚.12,73HP
kg
= 5,98 Jam
16
g. Berat molekul masing-masing dari pembakaran dan jumlah bahan bakar
1−𝑎 0,1
𝑀𝐶𝑂 = 0,42 𝐴𝑡ℎ = 0,42 × 0,617Kmole = 0,0172Kmole
1+𝑘 1,5
𝑐 5,5%
𝑀𝐶𝑂2 = 𝑀𝐶𝑂 = × 0,0172Kmole = 7,8833Kmole
12 12
𝐻 50%
𝑀𝐻2 𝑂 = − 𝑀𝐻2 = − 8,6 × 10−3 = 24,99𝐾𝑚𝑜𝑙𝑒
2 2
Sehingga jumlah total molekul dari hasil pembakaran 1 kg bahan bakar (bensin) adalah :
= 33,3322 Kmole
= 30,839 Kmole
= 13,370 Kmole
17
3.4 Neraca Kalor Panas
Dalam analisa putaran mesin terdapat satu bagian yang menghasilkan panas dari pembakaran bahan
bakar yang digunakan untuk peforma kerja suatu mesin. Analisa tersebut bias disebut neraca kalor.
= 1576,601 Kcal
= 91,567 Kcal
kg
=149,455 kkal/kg. 5,98 Jam
= 632 . 14,92
18
Qb
qb = 100%
Qtot
Qb
24% = 100%
Qtot
26% 893
Qb = 232,18 kcal jam
100%
Panas yang dihasilkan dari kerja mekanis 232,18 kcal jam
Qcool
16% 100%
Qtot
16% 893
Qcool 142,88 kcal jam
100%
Panas yang dihasilkan dari alat pendingin sebesar 142,88 kcal jam
Qgas
36% 100%
Qtot
36% 893
Qgas 321,48 kcal jam
100%
Panas yang yang terbawah oleh gas buang sebesar 321,48 kcal jam
h. Bagian dari panas yang hilang karena pembakaran tidak lengkap secara kimia(qic).
Dimana: qic untuk mesin bensin 0%-45%, jadi yang diambil qic 6%.
Qic
6% 100%
Qtot
16% 893
Qic 53,58 kcal jam
100%
Panas yang dihasilkan dari pembakaran unsure-unsur kimia bahan bakar sebesar 53,58 kcal jam
Dimana: qres untuk mesin bensin 3%-10%, jadi yang diambil qres 4%.
19
Qres
4% 100%
Qtot
4% 893
Qres 35,72 kcal jam
100%
Panas sisa dari semua pembakaran sebesar 35,72 kcal jam
Qoil
12% 100%
Qtot
12% 893
Qoil 107,16 kcal jam
100%
Panas yang dihasilkan oleh oil sebesar 107,16 kcal jam
j. Panas keseluruhan
Qtot = Qb + Qcool + Qgas + Qic + Qres + Qoil
Qtot = 232,18 + 142,88 + 321,48 + 53,58 + 35,72 + 107,16
= 893 kcal jam
20
3.5 Perhitungan Tekanan
L.n
Pf = 10 A B
30
0,057𝑀×8000𝑅𝑃𝑀
Pf = 10 {0,05 + 0,015 ( 30
)}
Pf = 9,88 kg.m
𝑄𝑎−𝑄𝑏
Pe=
𝑉1−𝑉2
1576,601𝐾𝑐𝑎𝑙−91,567 Kcal
Pe =
149.15 𝑐𝑚3 −17,54𝑐𝑚3
= 11,28 kg/cm3
𝑃𝑒
𝑃𝑖 =
ηm
11,28𝑘𝑔/𝑐𝑚3
𝑃𝑖 =
0,85
= 13,27 kg/cm3
21
3.6 Perhitungan Daya (N)
i rata rata VL z n a
Ni =
450.000
𝜋
VL = . D² . L
4
𝜋
= x (5,73)² x 5,78cm
4
= 148,9cm³
=17,56 PS
= 12,91 KW
b. Daya Efektif
Ne = Ni ηm.
Ne = 17,56 PS . 0,85
= 14,92 PS
= 10,97KW
Nf = Ni – Ne
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari beberapa hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa motor bakar merupakan suatu alat yang
mengubah energi panas hasil pembakaran menjadi energi mekanik motor bakar secara umum
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu motor pembakaran dalam dan motor pembakaran luar,
keduanya dibedakan menjadi motor dua tak dan empat tak. Pada mesin bensin menganut siklus otto.
Untuk perbedaan daya yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
Daya yang dihasilkan dipengaruhi oleh rumus perhitungan yang kami gunakan berbeda
dengan yang dipakai oleh pabrik honda CRF 150L. sehingga jika ada variable yang
berbeda maka hasilnya juga akan beda.
Perbedaan daya terjadi dikarenakan terdapat beberapa nilai variabel dalam perhitungan
yang ditentukan sendiri seperti koefisien gas buang, temperature gas buang, dan tekanan
udara diakhir pegisian. Hal ini mempengaruhi hasil daya yang didapatkan dengan daya
yang tertera pada spek manual book honda CRF 150L.
Gaya yang dihasilkan oleh piston dipengaruhi oleh tekanan indikasi rata-rata yang terjadi
pada saat pembakaran berlangsung, hal ini berpengaruh terhadap daya motor yang
dihasilkan oleh mesin.
Perbedaan torsi yang terjadi dikarenakan perbedaan BBM yang dipakai, sehingga hasil
perhitungannya tidak sesuai. Mungkin, jika memakai BBM yang memenuhi syarat
kompresi pada motor honda CRF 150L mendapatkan nilai hasil yang baik.
23
Temperatur udara luar [TO] Dengan memperhitungkan temperatur udara sekitar, diambil : TO = 30o =
303oK (Semarang)
• Tekanan udara luar [PO] Tekanan udara luar adalah : PO =1atm = 1,033 kg/cm2
• Tekanan gas pada permulaan kompresi [Pa]
• Harga Pa (tekanan udara diakhir langkah isap untuk motor 2 langkah berkisar antara (0,85 – 0,92) x PO
atm). Untuk perhitungan ini diambil Pa = 0,90 atm.
• Kenaikan harga temperatur udara didalam silinder akibat suhu dinding silinder (∆tw) Harga (∆tw)
berkisar antara 10o –20oK. Untuk perhitungan diambil : ∆tw = 20oK untuk Tres = 1.000 oK.
• Tekanan dari gas bekas (yr) Koefisien gas bekas untuk mesin 2 langkah : 0,03-0,04. Untuk perhitungan
diambil : yr = 0,04
• Tekanan gas pada akhir pembuangan (Pr) Mesin karburator, Pr = 1,03 – 1,08 atm Diambil : Pr = 1,08
atm
• Temperatur gas buang (Tr) Mesin karburator, Tr = 800 – 1000oK diambil : Tr = 800oK = 527oK
• Koefisien kelebihan udara (α) Mesin karburator, α = 1,1-1,3. diambil : A = 1,1
• Faktor koreksi dari : Mesin 2 langkah, φ = 0,95-0,97. diambil : Φ = 0,95
. • Efisiensi mekanis (ηm) Mesin karburator 2 langkah ηm = 0,8-0,85. diambil : ηm = 0,8.
• Koefisien penggunaan panas hasil pembakaran (ξz) Motor bensin, ξz = 0,85-0,95. diambil : ξz = 0,85.
• Eksponen politropis ekspansi (n2) Nilai n2berkisar antara 1,15-1,3. untuk perhitungan diambil : n2 =
1,15-1,3
• Masa jenis bensin = 0,73 gr/cm3 = 0,73 kg/lt
24
Pustaka
UJI KUALITAS BAHAN BAKAR PERTALITE PADA TANKI 42-T-301-F PRODUKSI PT.
PERTAMINA REFINERY UNIT VI BALONGAN DENGAN METODE ASTM, PROGRAM STUDI
ANALISIS KIMIA SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2021
25