Anda di halaman 1dari 62

BUKU AJAR

MESIN DIESEL

DISUSUN OLEH :

H. INDRA GUNAWAN, ST. M.Si

NIP 196511111993031003

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK MESIN
2020

By.ig
K A T A P E N G A N T A R

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat tersusun buku “
MOTOR DIESEL “ modul ini disusun untuk melengkapi bahan ajaran di lingkungan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.

Modul ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam pemahamannya akan
lebih mudah, khususnya bagi Mahasiswa Teknik Mesin konsentrasi Alat-alat Berat.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik dan saran dari
para pembaca untuk meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi
untuk pemahaman dari isi dan makna terhadap buku ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya buku ini.

Palembang, Desember 2020

Penyusun

By.ig
KATAS PENGANTAR
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

BAB I.PENGETAHUAN DASAR

A.PRINSIP MOTOR DIESEL DAN BENSIN…………….......................................... 6

1. Motor Diesel…………………………………………………………………… 6

2. Motor Bensin…………………………………………………….…………….. 8

B. MOTOR 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH……………………………….… 9

1. Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Langkah…………………………….…………... 9

2. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah………………………………………... 13

3. Langkah Kerja Motor 2 Langkah……………………….……………………... 14

C. RUANG PEMBAKARAN……………………………………………………. 15

D.PEMBAKARANLANGSUNGDANTIDAKLANGSUNG……………….. …. 17
1. Tipe Ruang Bakar
Langsung………………………………………………….. 17

2. Tipe Ruang Bakar Tambahan………………………………………………… 18

E. FIRING ORDER, TABLE SQUENCE DAN VALVE TIMING PADA MOTOR DIESEL

……………………………………………………………………………………….. 20

BAB II. KONSTRUKSI KOMPONEN UTAMA

A. STRUKTUR CYLINDER HEAD…………………………………………… 25

1. Cylinder Head………………………………………………………………… 25

2. Valve, Valve Guide dan Valve Seat………………………………………….. 30

By.ig
3. Valve Spring………………………………………………………………..… 31

4. Cylinder Head Gasket………………………………………………………… 32

5. Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft…………………………………………. .33

B. STRUKTUR CYLINDER BLOCK……………………………………………….. 34

BAB III. ENGINE SYSTEM

A. LUBRICATION SYSTEM………………………………………………… 44

B. FUEL SYSTEM……………………………………………………….…….47

C. COOLING SYSTEM……………………………..………………………. 53

D. INTAKE & EXHAUST SYSTEM…………………..……………………. 56

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 60

By.ig
By.ig
BAB I
PENGETAHUAN DASAR
A.PRINSIP MOTOR DIESEL DAN BENSIN

By.ig
1.MOTOR DIESEL

Suatu Motor pembakaran  dalam jenis torak  dimana cara pembakaran bahan bakarnya 
dilakukan dengan cara  Menyemprotkan /Menginjeksikan  bahan bakar ke dalam udara yang
memiliki tekanan  dan temperatur tinggi akibat dari kompresi udara murni di dalam silinder.

PRINSIP KERJA MESIN DIESEL

Pada dasarnya prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses pembakaran dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pada mesin diesel, terdapat ruangan yang
dirancang khusus agar di ruangan itu dapat terjadi peningkatan suhu hingga mencapai titik nyala
yang sanggup membakar bahan bakar. Ruangan ini “dimampatkan” sehingga memiliki tekanan
dan suhu yang cukup tinggi.

Cara kerja mesin diesel secara sederhana adalah sebagai berikut; Pada motor diesel yang diisap
oleh torak (piston) dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara melalui katup masuk,
yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi.
Beberapa saat sebelum torak mencapai Titik Mati Atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke

By.ig
dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka
partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya  dan menghasilkan ledakan yang
mendorong piston dan kemudian akan menggerakkan poros-poros roda pada kendaraan ataupun
mesin lainnya. Kekuatan untuk mendorong piston ini, sederhananya kita sebut dengan “tenaga”.
Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul itu dimanfaatkan untuk menggerakkan
mobil, generator listrik, dan sebagainya. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka
diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.

Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor
bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa
injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain.

2.MOTOR BENSIN

Prinsip Kerja Motor Bensin

Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya
digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikut: campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke
dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, dan
dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan dalam silinder motor.

Apabila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat
pembakaran, memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol
dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan
batang torak dan akan memutarkan poros engkol.

Torak juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran
udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik
dan melakukan kerja tetap.

Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam
silinder, kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran dari dalam silinder
inilah yang disebut dengan “siklus motor”.

Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu: motor bakar 4 tak (4 langkah atau 4 gerakan)
dan motor bakar 2 tak ( 2 langkah atau 2 gerakan).

1. Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklus kerja memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali
putaran poros engkol.

By.ig
2. Motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus kerja memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran
poros engkol.

Cara Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik tertinggi yang
dicapai oleh torak disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah
(TMB).

Gerakan dari TMA ke TMB disebut langkah torak (stroke). Pada motor 4 langkah mempunyai 4
langkah dalam satu gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi, langkah kerja dan
langkah pembuangan.

B. MOTOR 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

1. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL 4 LANGKAH

Motor 4 – langkah menurut Karyanto (2002), adalah suatu motor yang tiap satu silindernya
untuk mendapatkan satu kali pembakaran membutuhkan empat kali gerakan piston yaitu dua kali
bergerak ke bawah atau dua kali putaran poros engkol.

Gambar 1. Prinsip Kerja Motior Diesel 4 Langkah

Pada motor diesel 4-langkah terdapat langkah-langkah :

1. langkah hisap (Suction - Sroke)


2. langkah kompresi (Compression - Stroke)
3. langkah usaha (Power – Stroke)
4. langkah buang (Exhaust – Stroke)

By.ig
Gambar 2.  Grafik diagram PV motor 4 langkah

Cara kerja motor diesel 4 langkah (lihat gambar 2)

1.  Langkah hisap (Suction Stroke)

a. Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju ke titik mati bawah (TMB).
b. Katup masuk terbuka, katup buang tertutup, karena langkah hisap piston udara murni
masuk ke dalam silinder mesin melalui intake manifold katup masuk.

2.  Langkah kompresi (compression stroke)

a. Piston bergerak dari TMB ke TMA.  Katup masuk dan katup buang tertutup.
b. Volume udara yang dikompresikan oleh piston dalam silinder antara 1/12 sampai 1/16
bagian dari seluruh volume silinder.
c. Kompresi udara (kepadatan) sampai tekanan tinggi antara 35-40 kg/cm2.

3.  Langkah kerja (Power Stroke)

a. Katup masuk dan katup buang tertutup.


b. Sedikit sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) panas udara yang dikompresi atau
dipampatkan mencapai suhu 500 – 7000C, kemudian pada saat bersamaan pengabut
(Injector Nozzle) menyemprotkan bahan bakar solar yang berbentuk kabut dimana
sifatnya mudah terbakar.
c. Setelah tejadi pembakaran bahan bakar tersebut, maka tekanan gas di dalam silinder
dengan cepat naik mencapai tekanan 50 kg/cm2 dan mendorong piston dari titik mati atas
(TMA) menuju ke titik mati bawah (TMB) menghasilkan langkah kerja dari motor
tersebut.

4.   Langkah pembuangan (exhaust stroke)

a. Katup masuk tertutup, katup buang terbuka.


b. Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), maka sisa-sisa
pembakaran tadi dibuang melalui katup buang dan diteruskan ke manifold buang
(Karyanto, 2001).

By.ig
Istilah Kompresi Mesin menjadi salah satu kosa kata di bidang otomotif. Ada yang berpendapat
bahwa hal itu menunjukkanperbandingan tekanan udara berbanding bensin/BBM.

D. Motor Bensin

Motor bensin merupakan pengembangan dari motor Otto. Bahan bakarnya bensin, yaitu suatu
cairan bahan bakar yang mudah menguap pada temperatur normal. Bahan bakar ini dicampur
dengan udara selama langkah pengisian berlangsung. Alat pencampur itu dinamakan karburator.

Gambar 1. Skema Mesin 4 tak

By.ig
Gambar 2. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (1 silinder)

Mesin 4 tak memiliki 4 langkah kerja yang didasarkan pada konsep siklus Carnot (Fisika Sains).
Yang memenuhi hukum2 termodinamika. Keempat siklus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Intake (langkah hisap/suction stroke) : penghisapan campuran udara dan bahan bakar (bisa
berasal dari karburator atau dari sistem injeksi)

2. Compression Stroke(langkah penambah tekanan) : campuran udara dan bahan bakar


dimampatkan dengan cara piston bergerak ke arah titik mati atas (ke arah i pada gambar).
Campuran terbaik yang sesuai (stochiometric) adalah  15:1, 15 bagian volume udara dan 1
bagian volume bahan bakar (bensin).

3. Combustion (langkah usaha/power stroke) : disini campuran bahan bakar dan udara yang telah
dimampatkan dibakar dengan menggunakan kejutan bunga api listrik yang berasal dari busi.
Akibatnya terjadi pembakaran dan volume fluida/gas hasil pembakaran akan memuai secara
mendadak (dengan suatu nilai daya ) dan akan mendorong silinder piston ke arah bawah (menuju
titik mati bawah; ke arah G pada gambar 1). Dan beberapa derajad sebelum piston mencapai titik
mati atas, busi memercikkan bunga api untuk menyalakan bahan bakar – udara, Di sini tekanan
gas hasil pembakaran akan meningkat kira-kira 10x lipat dibandingkan pada langkah kompresi.

4. Exhaust Stroke (Langkah pembuangan) : di sini gas sisa pembakaran akan dibuang keluar (ke
knalpot) melalui exhaust port (J).

By.ig
Keempat proses tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (4 silinder)

Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas
piston. Tekanan kompresi ini juga dibagi dengan 2 definisi, tekanan kompresi motorik dan
tekanan kompresi pembakaran.

Tekanan kompresi motorik ini adalah tekanan yang sering di ukur oleh mekanik dengan alat
compression gauge dengan satuan kPa, psi atau bar. Tekanan motorik akhirnya lebih dikenal
dengan tekanan kompresi. Tekanan ini membaca tekanan kompresi di ruang bakar tanpa adanya
penyalaan busi, caranya dengan memasang compression gauge pada lubang busi kemudian
handle gas kita tarik penuh (full open throttle) kemudian kita engkol dengan kick starter hingga
jarum bergerak naik dan berhenti pada angka tertentu. Nah angka tadi adalah tekanan kompresi
motorik.

Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 – 13
psi.

Yang kedua adalah tekanan ruang bakar. Tekanan ini dihitung saat mesin menyala atau terjadi
proses pembakaran. Pengukuran ini tidak menggunakan alat compression gauge lagi, namun
memakai sensor pressure yang ditanam di silinder head. Tekanan kompresi pembakaran ini bisa
mencapai 10x lipat dari tekanan motorik. Tekanan ini akhir nya di gambarkan dalam sebuah
diagram grafik P – teta (pressure vs derajad poros engkol).

By.ig
2.PRINSIP KERJA MESIN DIESEL 4 LANGKAH
Disebut 4 tak karena untuk menghasilkan satu siklus pembakaran terdiri dari empat langkah
torak

3.LANGKAH KERJA MOTOR 2 LANGKAH


Disebut motor 2 tak karena dalam menghasilkan satu usaha motor membutuhkan dua langkah
piston. Pada motor 2 tak bahan bakar yang tercampur dengan udara dari karburator dimasukkan
melalui katub pengatur (reed valve) menuju ruang poros engkol. Selain itu terdapat pula saluran
yang mengalirkan bahan bakar dari ruang poros engkol menuju ruang bakar melalui saluran
transfer yang terletak pada silinder blok.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan seperti berikut :

1) Piston bergerak dari TMA ke TMB


a) Di atas piston
Terjadi langkah usaha, pembuangan dan awal pemasukan campuran bahan bakar ke dalam ruang
bakar.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah kompresi terhadap campuran bahan bakar yang berada di dalam ruang poros
engkol untuk di suplai ke ruang pembilasan seperti ditunjukkan gambar 1 bawah ini:

By.ig
2) Piston bergerak dari TMB ke TMA
a) Diatas piston
(1) Akhir pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
(2) Terjadi proses langkah kompresi dan pembakaran bahan bakar oleh busi.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah penghisapan campuran bahan bakar dari karburator ke dalam ruang poros
engkol.

C. RUANG PEMBAKAR

Teori Pembakaran
Pada motor bakar, proses pembakaran merupakan reaksi kimia yang berlangsung sangat cepat
antara bahan bakar dengan oksigen yang menimbulkan panas sehingga mengakibatkan tekanan
dan temperatur gas yang tinggi. Kebutuhan oksigen untuk pembakaran diperoleh dari udara yang
memerlukan campuran antara oksigen dan nitrogen, serta beberapa gas lain dengan persentase
yang relatif kecil dan dapat diabaikan. Reaksi kimia antara bahan bakar dan oksigen yang
diperoleh dari udara akan menghasilkan produk hasil pembakaran yang komposisinya tergantung
dari kualitas pembakaran yang terjadi. Dalam pembakaran proses yang terjadi adalah oksidasi
dengan reaksi sebagai berikut:

Gambar 2.4 Proses Pembakaran Mesin Diesel [Ref.5]


Pembakaran di atas dikatakan sempurna bila campuran bahan bakar dan oksigen (dari udara)
mempunyai perbandingan yang tepat, hingga tidak diperoleh sisa. Bila oksigen terlalu banyak,
dikatakan campuran “lean” (kurus), pembakaran ini menghasilkan api oksidasi. Sebaliknya, bila
bahan bakarnya terlalu banyak (atau tidak
By.ig
cukup oksigen), dikatakan campuran “rich” (kaya), pembakaran ini menghasilkan api reduksi.
Dalam pembakaran, ada pengertian udara primer yaitu udara yang dicampurkan dengan bahan
bakar di dalam burner (sebelum pembakaran) dan udara sekunder yaitu udara yang dimasukkan
dalam ruang pembakaran setelah burner, melalui ruang sekitar ujung burner atau melalui tempat
lain pada dinding dapur.Berat massa bahan yang masuk ruang pembakaran = berat massa bahan
yang
keluar.

Gambar 2.5 Skema Sistem Penyaluran Bahan Bakar sampai Menjadi Gas Buang
(a + b) = (c + d + e)
a = berat bahan kering + air (kelembaban).
b = berat udara + uap air yang terkandung dalam udara.
Air dalam d dan e = (air yang terkandung dalam bahan bakar) + (air dari kelembaban udara) +
(air yang terbentuk dari reaksi pembakaran)

Supaya dihasilkan pembakaran yang baik, maka diperlukan syarat-syarat sebagai


berikut:
1. Jumlah udara yang sesuai
2. Temperatur yang sesuai dengan penyalaan bahan bahan bakar
3. Waktu pembakaran yang cukup
4. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan api dalam silinder.
5. Reaksi pembakaran baik bahan bakar solar maupun bahan bakar methanol

merupakan reaksi oksidasi antara senyawa hidrokarbon dengan oksigen sehingga dihasilkan
produk berupa karbon dioksida, uap air, oksida nitrogen atau produk lainnya tergantung pada
kualitas pembakaran

Reaksi pembakaran stoikiometri solar (C18 H23):


CaHb + (a+b/4)(O2+3,773N2) = aCO2 + (b/2)H2O + 3,773(a+b/4)N2
C12H23 + (12+23/4)(O2+3,773N2) = 12CO2 + (23/2)H2O + 3,773(12+23/4)N2
C12H23 + (17,75)(O2+3,773N2) = 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
14
Perbandingan nilai mol

By.ig
C12H23 + (17,75)(O2+3,773N2) = 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
1.C12H23 + (17,75.O2 + 66,97.N2) = 12.CO2 + 11,5.H2O + 66,97.N2
Relatif massa =
1.C12H23 + (17,75.O2 + 66,97.N2) = 12.CO2 + 11,5.H2O + 66,97.N2
1{(12x12)+(1x23)} + {(17.75x32)+(66,97x28)} = 12(44) + 11,5(18) + 66,97(28)
167 + 2443,16 = 2610,16
Per unit massa =
1 + 14,6 = 15,6
Hasil stokiometrik (A/F)s = 14,6 dan (F/A)s = 0,0689
Produk pembakaran campuran udara-bahan bakar dapat dibedakan menjadi:

1. Pembakaran sempurna (pembakaran ideal)


Setiap pembakaran sempurna menghasilkan karbon dioksida dan air. Peristiwa ini hanya dapat
berlangsung dengan perbandingan udara-bahan bakar stoikiometris dan waktu pembakaran yang
cukup bagi proses ini

2. Pembakaran tak sempurna


Peristiwa ini terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Produk pembakaran ini adalah
hidrokarbon tak terbakar dan bila sebagian hidrokarbon terbakar makaaldehide, ketone, asam
karbosiklis dan sebagian karbon monoksida menjadi polutan dalan gas buang.

3. Pembakaran dengan udara berlebihan


Pada kondisi temperatur tinggi nitrogen dan oksigen dari udara pembakaran akan bereaksi dan
akan membentuk oksida nitrogen (NO dan NO2). Disamping itu produk yang dihasilkan dari
proses pembakaran dapat berupa oksida timah, oksida hologenida, oksida sulfur, serta emisi
evaporatif seperti hidrokarbon ringan yang teremisi dari sistem bahan bakar.

D. PEMBAKARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG.

Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menetukan terhadap kemampuan mesin, sebab itu
ruang bakar direncanakan sedemikian rupa agar secepatnya campuran udara dan bahan bakar
menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus. Berikut ini diterangkan tipe ruang bakar yang
digunakan pada mesin diesel.
1. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber).
2. Tipe ruang bakar tambahan (Auxiliary combustion chamber).
 Ruang bakar muka (Pre combustion chamber).
 Ruang bakar pusar (Swirl combustion chamber).
1. Tipe Ruang Bakar Langsung (Direct Combustion Chamber).
Seperti yang ditunjukkan pada gambar, ruang bakar ditempatkan diantara silinder head dan
bahan bakar langsung diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada sistem ini, untuk mendapatkan
campuran yang baik, bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan faktor yang sangat menentukan.

By.ig
Keuntungan :

Efisiensi panas lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang
bakar yang sederhana.
 Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat
pemanas.
 Cocok untuk mesin – mesin besar ( high power ) karena konstruksi dari kepala silinder
sederhana dan kerugian kecil.
 Temperatur gas buang relatif lebih rendah.
Kerugian :

 Sangat peka terhadap mutu bahan bakar dan membutuhkan mutu bahan bakar yang baik.
 Membutuhkan tekanan injeksi yang lebih tinggi.
 Sering terjadi gangguan pada nozzle dan umur nozzle lebih pendek karena menggunakan
multiple hole nozzle ( nozzle lubang banyak ).
 Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk
kecepatan tinggi.
 

2. Tipe Ruang Bakar Tambahan ( Auxiliary Combustion Chamber ).


a. Ruang Bakar Muka ( Pre Combustion Chamber )
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang
bakar muka oleh injection nozzle. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar
muka didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Maka
terjadilah percampuran yang baik dan terbakar seluruhnya di ruang bakar utama.

By.ig
Keuntungan :

1. Jenis bahan bakar yang dapar digunakan lebih luas, dikarenakan turbulensi sangat baik
untuk mengabutkan bahan bakar.
2. Perawatan pada pompa injeksi lebih gampang karena tekanan penyemprotan lebih rendah
dan tidak terlalu peka terhadap perubahan saat inje
3. Detonasi berkurang dan bekerjanya mesin lebih baik sebab menggunakan throttle nozzl
 

Kerugian :

1. Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head lebih rum
2. Membutuhkan motor starter yang besar. Kemampuan start lebih buruk, karena itu harus
menggunakan alat pemana
3. Pemakaian bahan bakar boros
 

b. Ruang Bakar Pusar ( Swirl Chamber )

By.ig
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, ruang bakar model pusar (swirl chamber)
berbentuk bundar. Piston memempatkan udara, sehingga udara tersebut masuk ke dalam ruang
bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi
dan terbakar didalam ruang bakar pusar. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar
masuk ke dalam ruang bakar utama melaluii saluran untuk selanjutnya terbakar seluruhnya bakar
utama.

Keuntungan :

1. Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensinya yang sangat baik pada saat
kompre
2. Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pi
3. Putaran mesin lebih tingggi dan operasinya lambat, menyebabkan jenis ini cocok untuk
automob
 

Kerugian :

1. Konstruksi silinder head rum


2. Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang
bakar langsung.
3. Detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.

E. FIRING ORDER, TABLE SQUENCE DAN VALVE TIMING PADA MOTOR


DIESEL.

Firing Order

 Adalah suatu proses/rangkaian pengapian yang sistematis pada suatu mesin yang memiliki
silinder lebih dari 1.(Perbedaan pengertian,Wajar)

Firing order sendiri dibuat/didesain supaya terjadi pembakaran yang stabil pada suatu mesin
supaya tidak terjadi getaran yang berlebih.

Sebagai contoh Mesin Bensin 4 Silinder.

Pada umumnya memiliki FO (istilah singkatnya) 1-3-4-2 dan juga 1-2-4-3 .


Angka-angka tersebut adalah rangkaian meloncatnya bunga api (Pembakaran/usaha) pada urutan
silindernya.

Selain itu,dengan pembakaran yang berurutan akan membuat Poros engkol bekerja lebih ringan
karena satu Torak belum habis energi putarnya,sudah didorong kembali oleh torak pada silinder
yang lain.
By.ig
Bayangkan saja kalau 4 silinder melakukan pembakaran secara bersama-sama.Dapat dipastikan
akan menyebabkan hentakan yang keras dan bisa jadi Poros engkol-lah yang terkena imbasnya.

Dan berikut adalah sistematika Firing Order pada Motor 4 Silinder

Firing Order 1-3-4-2

Sil 1 Isap Kompresi Usaha Buang

Sil 2 Kompresi Usaha Buang Isap

Sil 3 Buang Isap Kompresi Usaha

Sil 4 Usaha Buang Isap Kompresi

2.Table Sequence. Adalah suatu table yang menyatakan urutan langkah dan urutan pembakaran
yang terjadi pada engine, baik engine dengan satu cylinder atau lebih.

a. Table sequence untuk mesin diesel 1 cylinder.

Beda langkah dari TDC ke BDC = 180º

b.Table Sequence untuk mesin diesel 4 cyilinder.

Firing order ( F।O ) = 1 - 2 - 4 – 3

By.ig
। Beda langkah setiap cylinder = 720 : 4 = 180

Firing order ( F.O ) = 1 - 3 - 4 - 2.

Beda langkah setiap cylinder = 720 : 4 = 180

c. Table Sequence untuk 6 cylinder.

Firing Order ( F O ) = 1 – 5 – 2 – 6 - 3 - 5 dan 1 – 5 – 3 - 6 - 2 - 4

Beda langkah setiap cylinder = 720 : 6 = 120 3.

By.ig
Valve Timing. Adalah saat membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust.

Misalkan engine Komatsu 6D125 series dengan data - data sebagai berikut :

- Firing Order ( F O ) = 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4.
- Valve intake terbuka = 20 B T D C ( Before top dead center ).
- Valve intake menutup = 30 A B D C ( After bottom dead center ).
- Valve exhaust membuka = 45 B B D C ( Before bottom dead center ).
- Valve exhaust menutup = 15 A T D C ( After top dead center ). Dari data tersebut, dapat
diketahui panjang langkah dari engine Komatsu 6D125 series adalah sebagai berikut : -

Intake stroke = 20 + 180 + 30 = 230.


- Compression stroke = 180 - 30 = 150.
- Power stroke = 180 - 45 = 135.
- Exhaust stroke = 45 + 180 + 15 = 240.
Total stroke = 230 + 150 + 135 + 240 = 755.
Jadi over lapping = 755 - 720 = 35.

Fungsi over lapping adalah untuk mengadakan pembilasan gas bekas sisa pembakaran di
dalam cylinder ( ruang bakar ). Hal ini terjadi pada saat exhaust valve belum tertutup dan
intake valve sudah terbuka.

Untuk pembuatan Table Sequence yang sebenarnya, dalam perhitungan sesuai dengan
data diatas

- Akhir power = 0 + 135 = 135.


- Akhir exhaust = 135 + 240 = 375.
- Awal intake = 375 - 35 = 340.
- Akhir intake = 340 + 230 = 570.
- Akhir compression = 570 + 150 = 720.

By.ig
Untuk silinder 2 dan seterusnya, dihitung dengan cara yang sama setelah perhitungan
tersebut dibuat, dapat dibuat table sebagai berikut

Kesimpulan : Dilihat dari putaran crank shaft, maka terjadi over lapping power, yaitu
power cylinder 1 belum berakhir sudah disusul dengan power cylinder 5 dan seterusnya.
Table sequence dapat digunakan untuk membuat table valve adjusment dengan 2 putaran
crank shaft.Seperti pada gambar dibawah ini :

By.ig
BAB II

A. STRUKTUR CYLINDER HEAD

1.CYLINDER HEAD

Cylinder head terbuat dari besi tuang, cast iron atau almunium dengan maksud untuk
mengurangi berat dan menambanh panas radiasi. Kepala silinder (cylinder head) terletak diatas
blok mesin. Bagian bawah kepala silinder diberi bentuk cekung untuk ruang bakar, satu lubang
untuk busi dan dua lubang untuk mekanik katup atau klep.

Adapun fungsi dari kepala silinder antara lain :


1. Sebagai ruang pembakaran
2. Untuk menempatkan mekanisme katup
3. Tempat pemasangan busi
4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang
5. Tempat mantel pendingi (water jacket).

By.ig
Komponen-komponen yang ada pada kepala silinder
1.     Busi berfungsi untuk meletikan bunga api
2.     Noken as ( cam shaft ) berfungsi sebagai menggerakkan rocker arem yang selanjutnya
menggerakkan klep, noken di gerakkan berdasarkan putaran rantai kamrat
3.     Sepatu klep ( rocker arm ) berfungsi sebagai meneruskan gerakkan dari noken as
untuk menggerakkan klep
4.     Rantai kamrat berfungsi sebagai menghubungkan putaran dari poros engkol menuju
kepala silinder untuk menggerakkan kelengkapan klep.
5.     Klep ( valve ), klep di bedakan menjadi dua yaitu klep in/isap berfungsi sebagai
mengatur atau membuka tutup campuran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
klep ex/buang adalah berfungsi sebagai membuka tuutp saluran buang dari sisa-sisa
pembakaran.
6.     Seal klep berfungsi untuk menjaga agar oli tidak masuk ke dalam ruang bakar.
7.     Topi dan Kuku Pengunci Klep berfungsi untuk menahan per klep agar tidak lepas dan
dapat bekerja dengan baik.
8.     Per klep setelah klep terbuka akibat tekanan dari pelatuk klep, per klep akan
mengembalikannya ke posisi semula sehingga menutup.
9.     Bos Klep berfungsi sebagai jalur bergeraknya batang klep. Bila bos klep telah
aus/longgar di bagian knalpot akan timbul asap putih tipis dan perbaikannya harus
diganti dan pemasangannya di tukang bubut

By.ig
Struktur dari cylinder head tergantung pada metode pembakaran. Bentuk dari cylinder head
dan lain - lainnya sehingga kondisi tersebut menyebabkan perbedaan struktur dari cylinder
head antara lain seperti dibawah ini :
a. Direct injection type dan pre combustion type.

Pre combustion type di dalam cylinder head


dibutuhkan tempat yang bebas untuk menempatkan
pre combustion chamber dengan demikian
strukturnya lebih komplek dan membutuhkan
perencanaan yang khusus untuk pendinginan
dari cylinder head.Pre combustion chamber
diklasifikasin dalam dua type :
w Pre combustion chamber yang langsung disatukan di dalam cylinder head
( seperti 95 series dan lainnya ). Pre combustion yang terpisah kemudian dipasangkan ke dalam
cylinder head ( seperti 130 series dan lainnya ).
w lihat gambar struktur dari cylinder head direction injection dan cylinder
head precombustion chamber dibawah ini :

By.ig
1. Nozzle
holder.
2. Nozzle
3. Glow plug
4. Pre
combustion body
b. Two valve system dan four valve system. 5. Cylinder he
Two valve cylinder head, hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust
6. Pre
valve. Untuk four valve type cylinder head mempunyai dua intake valve dan dua
combustion
exhaust valve.
chamber insert

A. Pre
combustion
chamber
B. Main
combustion
chamber
C. Water jacke
c. Sectional type dan solid type.
Solid type cylinder head adalah suatu istilah dari cylinder head, bila satu cylinder
head digunakan untuk menutupi seluruh bagian atas cylinder block.
Sectional type cylinder head satu istilah bila satu cylinder head hanya menutupi
satu atau lebih bagian atas dari cylinder block ( atau cylinder head yang terpisah ).
Sectional type cylinder head juga dapat digunakan engine yang berbeda jumlah
cylinder yang ukuran head yang sama.

By.ig
Gbr.II - 3. Section type Gbr.II - 4. Solid type

d. Injection nozzle type dan injector type.


Injector nozzle valve menyemprotkan bahan bakar dengan pressure tinggi yang
dipompakan oleh injection pump.
injector adalah hak tunggak dari cummin dengan memanfaatkan pergerakan vertikal
plunger untuk menghasilkan tekanan fuel yang sangat tinggi dan menyemprotkan langsung
1.
ke dalam cylinder. Cylinder head
9. Rocker ar
2. Intake valve
Injector membutuhkan mechanism penggerak plunger dihubungkan dengan putaran
3. Exhaust valve.
cam shaft dengan pergerakkan vertikal plunger di dalam cylinder head. Cylinder10. head type Pre combusti
4. Valve seat
chamber.
5. konstruksinya
injector Valve guidelebih rumit dibanding dengan cylinder head type injection
11. Glow plug.
6. Valve spring.
nozzle. 12. Push ro
7. Nozzle holder and injection
nozzle
13. Crosshead
8. Rocker arm shaft.
14. Injector.
15. Injector spring

By.ig
2 VALVE, VALVE GUIED DAN VALVE SEAT

Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau
mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka,
menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

Terbuka dan tertutupnya valve secara teratur untuk memasukkan udara ke dalam cylinder dan
membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve diambil dari putaran camshaft yang
dirubah menjadi gerakan vertical melalui push rod ditransfer melalui rocker arm dan diterusakan
ke valve. Valve juga sebagai permukaan ruang pembakar sehingga selalu menerima beban panas
yang tinggi dari pergerakan vertikal yang berulang – ulang dengan demikian valve harus dibuat
dari material yang special dan tahan panas.

Valve guide

By.ig
Valve guide sebagai penuntun pergerakan valve secara sliding antara permukaan stem dan valve
guide dengan gerakan vertikal dan juga sebagai pengontrol pelumasan pada valve stem. Dengan
demikian dibutuhkan celah yang tepat antara stem dan guide, sehingga tidak terjadi kebocoran
udara dan oli ke dalam saluran masuk udara dan gas buang. Valve guide dan valve dibuat dari
bahan yang tahan panas.

Valve Seat (Valve Insert)

Valve seat adalah suatu ring yang tahan terhadap panas dan benturan. Valve seat atau kadang
disebut sebagai valve insert dipasang diantara permukaan valve yang bersentuhan dengan
cylinder head.
Permukaan valve yang bersentuhan dengan cylinder head selalu menerima benturan dan gas
panas yang tinggi sehingga valve seat harus tahan panas, kuat dan tidak mudah aus terutama
pada bagian exhaust valve. Bila terjadi kerusakan pada valve seat dapat diganti tanpa mengganti
cylinder head. Sudut yang terbentuk pada valve seat pada umumnya sebesar 45o, atau pada tipe-
tipe tertentu mempunyai sudut sebesar 30– 60(derajat).

By.ig
3.VALVE SPIRING

Valve spring mengangkat valve hingga merapat pada valve seat saat valve sedang
menutup. Valve spring juga bekerja mengembalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi
normal dengan cepat.
Valve spring terbuat dari gulungan kawat baja. Dua atau lebih spring dapat dikombinasikan
menjadi satu untuk mekanisme pergerakan satu buah valve. Dua buah spring sering digunakan
yang terdiri dari spring bagian luar (outer spring) dan spring bagian dalam (inner spring).
Kedua buah spring tersebut dipasang secara berlawanan bertujuan agar kedua buah valve
tersebut tidak saling menjepit pada saat keduanya benkok atau mengalami getaran.
Valve spring menerima beban dinamik yang berulang-ulang dan kadangkala sampai terjadi
kerusakan. Ketika sebuah spring ditekan atau ditarik dengan menggunakan gaya dari luar, maka
hal ini akan menyebabkan getaran pada spring saat spring tersebut dibebasakan. Kondisi
tersebut dinamakan
dengan surging.

By.ig
4. CYLINDER HEAD GASKET

Cylinder head gasket berfungsi sebagai penyekat


gas pembakaran dan air pendingin dan oil pelumas yang bersikulasi antara cylinder head dan
cylinder blockCylinder head gasket tidak hanya tahan terhadap pressure tinggi dan tahan
terhadap panas tetapi juga tahan terhadap oil dan air. Juga ketebalan gasket dalam waktu tertentu
dapat mempertahankannya ketebalannya setelah bolt pengikat dikencangkan ( jika
ketebalan gasket berubah akan membuat kekencangan bolt pengikat berubah ).Kebocoran
air, gas dan oil bisa terjadi tidak hanya bocor keluar tetapi dapat bocor ke dalam engine.

Sebuah cylinder head gasket harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


- Harus mempunyai daya
sekat yang baik untuk mencegah terjadinya kebocoran gas, oli, dan air.
- Harus tahan terhadap korosi.
- Harus tahan terhadap perubahan temperatur dan tekanan.
- Harus tahan terhadap getaran.
- Harus mudah untuk dilakukan pemasangan dan pembongkaran.

Struktur dan klasifikasi cylinder head gasket


Cylinder head gasket merupakan salah satu komponen gasket terpenting yang terdapat pada
sebuah engine. Pada umumnya, material penyekat yang digunakan pada gasket adalah sebagai
berikut:
- Metal gasket, terbuat dari pelat logam (besi, tembaga, aluminium)
- Asbestos yang dihimpit oleh pelat baja (tipe sandwich)
- Asbestos gasket yang dicampur dengan anyaman kawat.
Tipe gasket dengan bahan asbestos adalah yang umum digunakan untuk diesel engine.
Gasket dengan bahan dari silicon rubber ring umum digunakan untuk penyekatan lubang air,
lubang oli, dan lubang pada push rod.

By.ig
5. ROCKER ARM DAN ROCKER ARM SHAFT.

Rocker arm terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang
menggerakan intake valve dan exhaust. Pergerakan vertikal dari push rod mengikutigerak putar
camshaft dan ditransfer melalui rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan.
Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem dirancang untuk mengatasi
pemuaian dari mekanisme penggerak.
Oli dari cylinder block mengalir melalui lubang pada cylinder dan rocker arm bracket kemudian
masuk ke rocker arm shaft dan melumasi seluruh rocker arm. Lubang oil yang terdapat pada
rocker arm untuk melumasi rocker arm shaft ke valve stem, valve guide dan
bushing.

Struktur dan fungsi :


1. Seluruh rocker arm terpasang dirocker arm shaft diatas cylinder head dan kemudian
dihubungkan dengan push rod serta dihubungkan juga dengan valve intake dan
exhaust. Pergerakan vertikal dari push rod yang mengikuti gerak putar cam shaft,
ditransfer melalui rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan.
2. Penyetelan valve clearance dilakukan dengan mengendorkan lock nut dan memasukkan
feeler gauge yang tebalnya sesuai ukuran standard antara rocker arm dan valve stem
dan putar screw bolt untuk menyesuaikan kerenggangan.
3. Untuk penyetelan yang model empat valve, stel kerenggangan antara rocker arm dengan
cross head.
4. Untuk mendapatkan hasil penyetelan kerenggangan valve yang terbaik dilakukan pada
saat engine panas/hangat.

By.ig
B. STRUKTUR CYLINDER BLOCK

KOMPONEN DAN FUNGSI PADA BLOCK CYLINDER

1. Cylinder block.
2. Cylinder liner.
3. Piston.
4. Connecting rod.
5. Crankshaft
6. Fuel pump gear.
7. Idle gear.
8. Crank gear.
9. Cam gear.

1. BLOCK CYLINDER

Blok silinder adalah tempat piston


bekerja menghisap, kompresi, usaha dan buang.Blok silinder juga merupakan tempat
adanya silinder, saluran pendinginan, ada juga sebagai tempat saluran masuk dan buang.

By.ig
Blok silinder sering disamakan dengan blok mesin, meski secara teknik bisa dibedakan.
Dalam bagian dasar mesin, ada banyak bagian mesin seperti silinder, blok silinder, saluran
pendinginan, saluran masuk dan buang adalah bagian yang terpisah tetapi bekerja bersama-
sama dan saling mempengaruhi kinerja

 Tempat piston dipasangkan untuk melakukan gerakan naik - turun, menerima ledakan
pembakaran dan menghasilkan tenaga.
 Tempat pemasangan crankshaft ( poros engkol).
 Tempat mendinginkan panas mesin melalui water jacket yang terdapat disekeliling
silinder.
 Tempat pemasangan oli pan untuk menampung oli.

Blok Silinder Harus Memenuhi Persyaratan :


 Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elatisitas pada
bentuknya.
 Ringan dan kuat
 Konstruksi blok dan silinder harus memperoleh pendinginan yang merata

Tabung silinder ( cylinder bore ) menurut sistem pendinginan :

1. TIPE BASA (WET TYPE)

2. TIPE KERING (DRY TYPE )

By.ig
2.CYLINDER LINEAR

Cylinder Liner adalah cylinder yang dapat dilepaskan dari cylinder block, fungsinya sebagai
tempat berlangsungnya proses kerja engine lengkap dengan hisap, kompresi, kerja dan
buang. Keuntungannya adalah apabila terjadi kerusakan atau aus tidak perlu oversize tapi
cukup dengan mengganti tabungnya dengan ukuran yang sama sehingga pistonnyapun
ukurannya sama, tidak perlu yang lebih besar.

Fungsi dari Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang berhubungan dengan
tekanan tinggi,dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun
piston. Cylinder liner harus tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu
menerima gaya yang besar dari piston.
Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston. Liner harus
mempunyai
kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan dalam liner ke
permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena pada permukaan bagian luar
berhubungan
langsung dengan air pendingin. Untuk menjamin efisiensi pendingin yang tinggi, ketebalan
liner lebih kurang 5 - 10mm.

By.ig
Cylinder Liner Seal Ring
Air pendingin untuk mendinginkan liner disekat oleh flange di bagian atas dan O-ring pada
bagianbawah liner. Ring seal liner harus mampu menyekat dengan baik, tahan terhadap oil
dan air sertatahan terhadap perubahan temperatur dan tekanan.

3. PISTON

Fungsi piston atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan torak  didalam mesin adalah
menerima tekanan hasil pembakaran campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar
poros engkol (crank shaft) melalui batang piston.

Fungsi Piston dalam pompa adalah untuk menarik dan mendorong dari crank sharf (poros
engkol) ke piston dengan tujuan untuk penekanan dan mengeluarkan cairan dalam silinder.
Dalam beberapa mesin yang menggunakannya Piston juga berperan sebagai valve yang
berfungsi sebagai penutup dan pembuka port yang ada di dinding silinder. Torak atau pistom
merupakan salah satu komponen utama sebuah mesin agar dapat bekerja dengan baik.
Biasanya piston ini akan berfungsi untuk kehalusan suara mesin dan juga berperan dalam
membentuk mesin yang irit BBM.

By.ig
Komposisi & Struktur dari Piston

Secara umum piston memiliki beberapa bentuk sesuai dengan kebutuhan alat/mesin yang
menggunakannya. Bentuk kepala piston sendiri terdiri dari beberapa bentuk :

1. Rata/datar
2. Cembung
3. Cekung
Ketiga bentuk ini disesuaikan dengan media penggunaannya seperti mesin motor, mesin
pompa, atau mesin diesel.

Fungsi Utama Piston

1. Menerima tenaga pembakaran


2. Meneruskan tenaga pembakaran
3. Membawa cincin piston sebagai penyapu dan penyekat dinding silinder.
Berbeda dengan fungsi alternator pada mesin yang sangat erat kaitannya dengan perubahan
energi, piston lebih ke arah pemrosesan pembakaran yang dilakukan oleh engine agar dapat
menghasilkan output yang maksimal. Piston hampir digunakan/dibutuhkan pada seluruh jenis
genset serta mesin lainnya yang digunakan diberbagai industri seperti otomotif, pertanian,
dan industri lainnya.
Biasanya anda mungkin sering mendengar mesin motor atau mesin genset yang suaranya
sangat kasar atau ada yang sangat halus ketika dinyalakan.

Ring Piston
Ring Piston berfungsi untuk sebagai seal perapat agar gas tidak keluar selama proses
compression den kerja dalam combustion camber, untk mengikis minyak pelumas dari
dinding cylinder, mencegah minyak pelumas masuk ke combustion camber dan
memindahkan sebagian panas piston ke dinding-dinding cylinder.
Ring dipasang pada alur piston dan biasanya teridiri dari 2 atau tiga ring dengan  fungsi
masing-masing. 

By.ig
1).Compression ring Sebagai penyekat antara piston dan dinding cylilnder, mencegah gas
pembakaran bertekanan tinggi masuk ke crank case, dan memberikan tekanan pada saat
compression. Terbuat dari besi tuangkelabu dan disisipi bronze.
2). Oil control ring Berfungsi untuk mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding
cylinder, dan untuk mencegah minyak pelumas memasuki combustion camber. Celah-celah
yang terdapat dalam piston untuk dilalui oli yang kembali ke crang case.

3).Oil Scraper ring Adalah ring ketiga yang berfungsi untuk  menyapu sisa minyak pelums
yang menempel di dinding cylinder.

4. Connecting rod

By.ig
Fungsi Connecting rod.

Batang torak atau connecting rod


adalah suatu komponen utama
mesin yang berfungsi untuk
menghubungkan piston ke poros
engkol dan selanjutnya menerima
tenaga dari piston yang diperoleh dari
pembakaran dan meneruskannya ke
poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan pin piston disebut
small end. Sedangkan yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Poros
engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur
menjadi naik. Untuk menghindari hal tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end.
Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian
dalam piston untuk mendinginkanpiston atau torak.

Dalam pemasangan batang torak (connecting rod) harus dipasangkan sesuai dengan tanda.
Apabila salah pemasangannya akan menutup lubang oli. Untuk hal ini, tiap batang torak
terdapat tanda. Tanda ini bermacam macam tergantung pada tipe mesin dan harus teliti
dengan menggunakan buku pedoman reparasi.

5. Crankshaft

komponen CrankShaft atau poros Engkol :

 crank pin
 crank journal
 crank arm
 crankshaft bearing / lager

By.ig
 balance weight
 lubang oli

Crankshaft / Poros engkol menjadi suatu komponen utama dalam suatu mesin pembakaran
dalam. Crankshaft menjadi pusat poros dari setiap gerakan piston. Pada umumnya crankshaft
berbahan besi cor karena harus dapat menampung momen inersia yang dihasilkan oleh
gerakan naik turun piston.

Sehingga fungsi utama dari crankshaft adalah MENGUBAH gerakan naik turun yang
dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.
Crankshaft harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan beban atau momen yang
kuat karena crankshaft harus menerima putaran mesin yang tinggi.
Posisi crankshaft berada antara blok mesin bagian bawah dengan oil pan. Crankshaft menjadi
pusat dari putaran mesin. Putaran dari Crankshaft biasa diteruskan lagi tidak hanya ke
transmisi, namun juga ke camshaft lewat timing belt atau timing gear atau timing chain
karena memiliki putaran timing yang serupa dengan pembukaan valve. Selain itu putaran dari
crankshaft juga biasa diteruskan untuk memutar kompresor AC dan juga pompa power
steering. Namun pada mobil-mobil canggih saat ini, biasanya kompresor AC dan pompa
power steering mendapat tenaga dari listrik yang dihasilkan mobil, sehingga tidak
membebani (mengurangi) tenaga mesin

6. Fuel pump gear


Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini
sangat sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong pompa fixed displacement.

Gear pump digolongkan menjadi dua yaitu :

(-) Internal Gear Pump.

Konstruksi internal gear pump atau trochoid pump.


By.ig
(-) External Gear Pump.

Untuk unit - unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pump ini.
Konstruksi external gear pump terlihat pada gambar.

Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :

~ Fixed Side Plate Type Gear Pumps.

Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan
housing, dan ada pula yang terpisah tetapi di ikat terhadap housingnya. Pompa ini
mempunyai discharge pressure antara 30 Kg/Cm2 sampai dengan 125 Kg/Cm2. Komatsu
menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.

~ Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ).

By.ig
Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila      tekanan naik. Dengan
demikian maka internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific
Discharge Pressurenya lebih besar dari 140 Kg/Cm2.

Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan


dengan fungsinya. Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima )
jenis yaitu :

        * FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm2

        * GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm2

        * PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm2

        * KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm2

        * SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm2

7. Timming gear

Struktur dan fungsi.


Timing gear secara umum diartikan suatu gigi penghubung yang dilengkapi untuk
mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan engine dan lain - lainnya yang
membutuhkan tenaga putar. Jumlah gigi dan susunannya bergantung dan engine
model.
Putaran timing gear :
8 Cam gear ……………….. ½ x putaran engine.
8 Injection pump ………… ½ x putaran engine.
8 Balancer shaft …………. 2 x putaran engine.
8 Jumlah gigi penggerak lain tergantung kebutuhan.

By.ig
BAB III

ENGINE SYSTEM

Latar Belakang

Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya : Sistem bahan bakar
sistem pendingin ,sistem pelumasan ,sistem pengapian dan kelistrikan. Kerja sama dari
seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai dengan yang dikehendaki ,bahkan
beberapa modifikasi yang dilakukan pada salah satu sistem saja dapat merubah kinerja
suatu mesin ,entah itu meningkat atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap
sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar
berfungsi dengan baik.Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha
penbangkitan daya motor. Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan
bakar
Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan
bakar sampai pada charcoal canister .Bahan bakar dalam tangki akan disalurkan ke 
karburator oleh pompa bensin ,melalui selang dan saringan bensin. Karburator
menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara
dan bahan bakar yang dikabutkan ,dan masuk melalui manifold ke ruang silinder.

A. Lubrication System.
Fungsi utama dalam anic ini adalah untuk mengurangi gesekan antara dua
komponen yang bergerak sehingga komponen menjadi awet dan kerja mesin menajdi
maksimal.selain itu anic pelumasan juga berfungsi :

1.Meredam getaran yangdi hasilkan oleh mesin tersebut


2.Membantu mendinginkan mesin
3.Sebagai perapat (seal) antara piston ring dan dinding siinder.

By.ig
Komponen, Fungsi dan cara kerja
Sistem pelumasan mempunyai beberapa komponen yang bekerja secara terus menerus selama
mesin itu hidup di antaranya
1. Scavenging Oil.
2.Filter oli (saringan oli)
3.Pompa Oli
4.Oil gauge

1. Scavenging Oil.

1. Oil pump.

2. Oil strainer.
3. Scavenging pump.

A. To various engine parts

Saat posisi engine yang dioperasikan miring, oil mengalir dan berada di ujung oil
pan. Sehingga oil yang bersikulasi tidak sempurna dan menyebabkan keausan pada
komponen - komponen yang bergesekan.

By.ig
Scavenging oil sirkuit mempunyai strainer sendiri yang letaknya disisi
berlawanan dengan strainer utama. Sehingga oil yng berada diujung oil pan dihisap oleh
scavenging pump melalui strainernya dan dikirimkan ke sisi lawannnya .

2. By Pass Filter Oli Sirkuit.


1. Oil pan.
2. Oil pump.
3. Oil filter.
4. By pass filter.

Oil pelumas di oil pan secara normal mengalir melalui oil pump dan oil filter ke
berbagai macam komponen dalam. Dengan adanya tambahan bypass filter sirkuit. Oil
terjaga bersih dan memperkecil kebuntuan filter oil.

Engine Komatsu membagi dua tipe yaitu :


* Full flow type : Membawa seluruh aliran oil ke komponen dalam melalui
filter oil dan full flow.
* Kombinasi bypass type : Mengembalikan sebagian oil yang dikirim dari oil
pump ke oil pan.

3. Katup Pengatur.
Fungsi :
 Mengatur tekanan oil di dalam sistem (Regulator: 3-5 kg/m).
 Membatasi tekanan oil di dalam sistem (Main Relief: 7-9 kg/m).

4. Filter ( Full Flow Filter ).

By.ig
1. Bracket.
2. Safety valve / By pass valve
3. Element / Cartridge
A. Oil inlet
B. Oil outlet

Fungsinya untuk menyaring oil untuk memisahkan adanya kotoran yang ikut
mengalir bersama oil.

5. Oil Cooler.
Fungsi oil cooler.
Sebagai pendingin oil agar kualitasnya tidak berubah karena kenaikan temperature
sehingga kemampuan oil sebagai pendingin tidak menurun.

6. Oli Pelumas.
Fungsi oli :
~ Membentuk lapisan minyak ( film ).
~ Pendingin ( cooling ).
~ Penyekat ( sealing ).
~ Pembersih ( cleaning ).
~ Anti karat ( Anti rust ).
3.2 FUEL SYSTEM
Adalah sistim yang terdapat pada engine diesel yang berfungsi untuk mensuplay bahan bakar
dari tangki ke masing-masing silinder melalui injector, sesuai jumlah dan waktu yang tepat
dalam bentuk partikel yang sangat halus/kabut, sehingga menghasilkan pembakaran yang
sempurna untuk mendapatkan power/tenaga yang maksimum. Melihat model/type engine yang
bermacam-macam, maka sistim penyaluran bahan bakar dibedakan atas:
 In-Line Pump
 Distri-butor Pump
 Pressure Time ( PT ) System
 Unit Injector.

A. Injeksi bahan bakar

Terdapat dua metode penginjeksian bahan bakar yaitu secara mekanis dan elektronis.
Unit alat berat saat ini menggunakan metode mekanis. Namun, peraturan udara bersih ( clean-air
regulations ) menghendaki standar yang lebih berat dalam hal sistem injeksi bahan bakar yang
mendorong ke arah penggunaan sistem injeksi bahan bakar elektronis.

By.ig
B. Pola aliran bahan bakar Diesel

Bahan bakar dihisap dari fuel tank melalui tank stariner dan Suction Line oleh fuel
feed pump. Bahan bakar tersbut kemudian dipompakan menuju fuel filter dan terus ke fuel
injection pump. Bahan bakar kemudian dinaikkan tekanannya oleh fuel injection pump dan
dikirim ke delivery pipe menuju injector . Kelebihan bahan bakar kemudian kembali ke Fuel
tank lewat return line .

C. Komponen-Komponen Pada Fuel Sistem


1. Fuel tank ( tangki bahan bakar ) dan sending unit
Fuel tank berguna untuk menyimpan sejumlah bahan bakar. Kapasitas tangki
umumnya untuk 1 hari operasi (± 10 jam kerja ), tetapi ada juga yang memiliki
kapasitas yang lebih besar, seperti pada Stationer Engine.
Fuel tank biasanya dilengkapi dengan sending unit, pick up tube dan vent.
Sending unit biasanya berupa pelampung, yang berhubungan dengan rheostat
(variable resistor), yang mengirimkan besaran listrik (tegangan) menuju fuel gauge
(meter penunjuk bahan bakar) di dashboard.

a. Pada tangki bahan bakar terdapat bagian-bagian:.

1. Filler Cap ( Tutup Tangki )


Adalah tutup tangki yang dilengkapi dengan lobang pernapasan yang berfungsi
untuk mencegah kevakuman dan tekanan yang berlebihan di dalam tangki, lobang
pengisian biasanya dilengkapi dengan Strainer yang berfungsi untuk menyaring
kotoran-kotoran yang terbawa bahan bakar selama pengisian.
2. Drain Valve
Adalah lubang untuk menguras tangki atau membuang endapan
kotoran-kotoran/air dari dalam tangki.
3. Stand Pipe
Adalah pipa hisap Transfer Pump yang ujungnya diletakkan ± 5 cm di atas dasar
tangki, agar endapan kotoran/air tidak masuk ke dalam sistim.

By.ig
4. Baffle
Adalah pelat penyekat yang berfungsi untuk menjaga permukaan bahan bakar
pada Stand Pipe selalu standby pada saat unit/mesin beroperasi pada medan
bergelombang/Off Road.
5. Primary Fuel Filter/Water Separator
Adalah komponen yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang kasar/air agar
tidak ikut terbawa bahan bakar ke dalam sistim, dengan tujuan melindungi Transfer
Pump dari partikel kasar/melindungi komponen dari kemungkinan karat. Elemen
filter ini terbuat dari strainer /kawat halus yang dapat dibersihkan, sedangkan untuk
Water Separatornya digunakan hanya untuk sekali pakai.

2. Float Tank.
a. Tempat penampungan bahan bakar dari fuel tank maupun pengembalian fuel
dari injector.
b. Mencegah over fuelling pada saat engine mati
c. Mengendapkan kotoran atau air yang terkandung di dalam bahan bakar tersebut.
3. Fuel filter.
Untuk menyaring kotoran yang terkandung di dalam bahan bakar.
4. PT pump.
PT pump adalah mensuplai fuel ke injector dan menentukan quantity fuel
yang disuplay. Karena adanya hambatan yang konstan, maka perubahan
quantity supplay (debit) akan menyebabkan tekanan bervariasi.
5. Injector.
Berfungsi untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar ke dalam
cylinder, serta menentukan timing penyemprotannya. Bahan bakar yang disuplai
dari PT Pump dengan tekanan yang bervariasi akan masuk ke dalam cup
melalui “ Metering Orifice .

 Keterangan :
~ Start up stroke : Pada langkah ini metering orifice masih tertutup, tapi plunger mulai
bergerak naik.
~ Metering orifice : Plunger terus naik, metering orifice mulai terbuka, bahan bakar
mulai mengalir dan mengisi injector.

By.ig
~ Injection plunger : Plunger metering orifice tertutup sehingga bahan bakar yang
terdapat pada cup injector terjebak, plunger turun menekan bahan bakar,
sehingga bahan bakar menyemprot ke ruang bakar.
~ Injection complete : Ujung plunger pada cup injector, sampai langkah selanjutnya
mulai lagi.

Pada langkah intake, roller pada cam follower berputar dan turun mengikuti kurva
pada cam shaft menyebabkan push rod turun dan plunger naik. Pada 44º sesudah titik mati
atas ( ATDC ), metering orifice terbuka dan bahan bakar masuk ke dalam cup.
Selama proses transisi dari langkah intake ke kompresi, roller dan follower berada
pada posisi terbawah dan plunger berada pada posisi paling atas.
Pada 62º sebelum titik mati atas ( BTDC ) langkah kompresi, roller mulai bergerak
naik dan plunger mulai bergerak turun. Pada 28º BTDC, metering orifice tertutup.Plunger
mulai menekan dan menyemprotkan bahan akar yang terjebak di dalam cup injector pada
22,5 BTDC langkah kompresi dan berakhir pada 18º ATDC langkah power. Pada saat ini
roller berada pada posisi paling atas dan plunger berada paling bawah.

a. Feed Pump ( Variable Delivery Type ).

Fungsinya adalah :
Mensupply fuel ke FIP dengan tekanan rendah yaitu berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2.
Bersama - sama dengan pump priming mensupply fuel ke system pada saat engine
dalam keadaan masuk angin ( engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan
udara ).

Cara kerja pompa aliran :


Ada tiga kejadian yang terjadi pada pompa air yaitu :
~ Posisi Resirkulating.
Camshaft mendorong piston ke bawah untuk menekan bahan bakar ( fuel ) yang
berada pada ruang dalam ( inner chamber ), keluar melalui katub pengeluaran ( delivery
check valve ), sebagian keluar menunju saringan bahan bakar dan sebagian lagi masuk
ke ruang luar dari pompa ( outer chamber ). Selama dalam gerakan ini, katup masuk
(suction check valve) tetap dalam keadaan tertutup.Dalam hal ini terjadinya peristiwa
berpindahnya bahan bakar dari inner chamber ke outer chamber.

~ Posisi Discharging.
Piston bergerak kembali pada posisi semula akibat kekuatan spring.
Akibatnya bahan bakar yang berada pada outer chamber ditekan keluar dan masuk
ke dalam discharge line. Bila tekanan yang dibangkitkan oleh bahan bakar pada
discharge line masih lebih rendah dari kekutan spring, maka proses kerja akan kembali
lagi ke proses kerja 1, demikian seterusnya.
~ Posisi Idling (fuel pressure 1,2 – 2,6).
Apabila tekanan yang dibangkitkan pad bagian pengeluaran (discharge line)
tinggi, maka tekanan ini akan menahan gerakan piston sehingga “ Floating “. Apabila
tekanan pada discharge line menurun, maka kekutan spring akan mendorong piston
sehingga piston bisa mengikuti gerakan dari push rod.

By.ig
b. Pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Inejction Pump ).

Fungsinya adalah :

Mensupply bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2,
menentukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan dan menentukan timing
penyemprotan. Sebuah penampang melintang dari pompa pribadi tipe PES-PD. Shim
terdapat pada pompa ini, yang dipasang antara flange dan rumah pompa. Merubah
ketebalan shim berarti merubah posisi dari plunger, relatif terhadap saluran masuknya.

Dengan kata lain, adanya shim ini berarti mengatur kedudukan flange pada
rumah popa arah vertical, dengan kata lain mengatur timing.

 Plunger dapat bergerak naik - turun dan juga dapat berputar.


 Bagian atas plunger terdapat alur ( groove ), yang berfungsi utuk mengatur banyak
sedikitnya bahan bakar yang akan disemprotkan (injection ) dengan jalan plunger
tersebut diputar pada posisi tertentu. Plunger ini berputar karena control rack ditarik.

8 Prinsip kerjanya :
Plunger naik karena dorongan poros kam, sedangkan turunnya karena dorongan
spring. Langkah plunger keseluruhan disebut dengan Constant Stroke.
Ketika plunger bergerak naik, pada saat mana lubang ( port ) yang terletak pada
plunger barrel mulai tertutup, maka saat itu disebut dengan mulai injeksi ( start of
injection ). Dimana bahan bakar pada nozzle siap menyemprot. Apabila plunger bergerak
terus, maka bahan bakar pada nozzle akan meyemprot.
Semprotan bahan bakar pada nosel akan berhenti ketika posisi alur pada plunger
mulai bertemu dengan lubang pada plunger barrel. Langkah penyemprotan disebut
effective stroke, langkah tersebut dimulai dari posisi start of injection sampai alur ketemu
dengan lubang masuk pada barrel. Posisi langkah effective (effective stoke ), berubah -
ubah tergantung dari beban dan pengaturan operator secara manual.
Ketika langkah efektif berakhir akan tetapi plunger masih tetap bergerak ke atas,
namun bahan bakar tidak diinjeksikan lagi, setelah berakhir langkahnya plunger bergerak
turun karena mendapat dorongan dari spring, sehingga akhir langkah pada posisi titik
mati bawah ( TMB )
Kemudian plunger bergerak naik kembali karena dorongan poros kam. Langkah
dari titik mati bawah ( TMB ) sampai pada saat start injeksi ( start of injection ) disebut
pre - stroke, langkah ini bertujuan untuk mengisi bahan bakar ke dalam plunger barrel

~ Delivery valve.
 Pada bagian atas plunger dipasang katub pengeluaran dan springnya.
 Bahan bakar yang ditekan oleh plunger mendorong katub pengeluaran ( delivery valve )
melawan springnya, sehingga bahan bakar akan mengalir ke pipa injeksi untuk
selanjutnya menuju nozzle.
 Dengan turunnya tekanan bahan bakar, setelah berakhirnya penyemprotan bahan bakar,
delivery valve didorong ke bawah oleh spring sehingga piston menutup saluran

By.ig
bahan bakar. Tujuannya adalah mencegah membaliknya aliran bahan bakar ( return
flow of fuel ).
 Gerakan turun dari delivery valve oleh spring disebut dengan “ Sucking Back Stroke Of
Delivery Valve “. Tujuannya untuk mencegah penetasan bahan bakar di ruang bakar
untuk pembakaran langsung dan ruang kamar muka untuk sistem pembakaran tidak
langsung, saat injeksi bahan bakar berakhir.

Dilihat dari cara kerjanya, maka delivery check valve berfungsi sebagai :
1. Check valve.
2. Menurunkan tekanan pada pressure line secara cepat (menguragi penetesan ).

~ Governor.
Fungsinya :
Mengatur putaran engine sesuai dengan beban engine dan pengaturan oleh
operator.

Klasifikasi governor :
Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
1. Minimum dan maksimum speed governor. Umumnya tipe ini digunakan untuk
otomobil.
2. All speed governor. Umunya tipe ini dipakai untuk mesin – mesin konstruksi dan
engine generator.

~ Fuel injection nozzle.


1. Inlet connector.
2. Nozzle holder.
3. Nozzle spring.
4. Nozzle.
5. Needle valve.
a. From injection pump.
b. Nozzle hole.
c. To fuel tank.

By.ig
Gbr. III – 21. N o z z l e.

Fungsinya :
Untuk mengabutkan atau menyemprotkan bahan bakar yang dikirim dari FIP.
 Baik tidaknya pengabutan ditentukan dengan kekuatan spring nozzle.
 Untuk menaikkan atau menurunkan kekuatan spring dapat dengan menambah atau
mengurangi shim.

C. COOLING SYSTEM.
1. Corrosion resistor.
2. Thermostat.
3. Water manifold.
4. Piston.
5. Water jacket
6. Oil cooler
7. Water pump
8. Fan
9. Radiator
A. Dari oil pump
B. Ke main gallery
C. Dari system non engine
D. Ke oil pan non engine

By.ig
1. Sirkulasi Air Pendingin.
Water pump digerakkan oleh putaran crank shaft melalui V belt untuk
mensirkulasikan air dengan tekanan tertentu ke sirkuit pendingin setelah dari pompa,
air pertama - tama menuju ke oil cooler untuk mendinginkan oli pelumas engine dan oil -
oil sistem lainnya. Kemudian, air tersebuit mengalir ke silinder block.
Di dalam silinder block, air pendingin tersebut mengalir ke sekitar silinder liner
dan mendinginkan silinder liner dan ruang bakar. Setelah ini air tersebut masuk ke
water jacket selinder head. Untuk mendinginkan nozzle atau injector, intake dan exhaust
valve dan permukaan silinder head.
Air tersebut kemudian masuk ke thermostat. Thermostat mendistribusikan air
pendingin ke dua saluran, yaitu ke water pump dan radiator. Volume air yang
didistribusikan tersebut tergantung pada temperaturnya. Air yang mengalir ke radiator
didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas.
Volume air yang didistribusikan tersebut tergantung pada tempatnya. Air yang mengalir
ke radiator didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas.

1. Radiator.
2. Thermostat.
3. Water pump.
4. Water temperature gauge.
5. Water manifold ( integrated with cylinder block ).
6. Corrosion resistor.
7. Cylinder head.
8. Cylinder liner.

By.ig
9. Piston
10. Cylinder block
11. Oil cooler
12. Air compressor
A. Oil lubrication
B. Cooling water
( water manifold to
cylinder block ).

2. Water Pump.
Adalah untuk mensirkulasikan air dengan tekanan ke dalam sistem pendingin.
Semua pompa air yang dipergunakan pada engine umumnya mempergunakan
jenis sentrifugal pump.

1. Water pump drive gear. WATER PUMP


2. Pump shaft. • Type : Centrifugal gear drive.
3. Ball bearing. • Pump speed : Centrifugal gear drive.
4. Pump body.
5. Water seal.
6. Impeller.
7. Pump cover.

A. From Thermostat.
B. To engine.
C. From radiator.

3. Thermostat.
By.ig
Adalah untuk mengatur saat membuka dan menutup aliran air pendingin ke
radiator, sehingga temparetur air pada sistem tetap pada batas - batas yang sudah
ditentukan ( 70º C - 90º C ). Dengan demikian akan mempercepat tercapainya
temperatur kerja.

Function
Opening temperature : 74.5 - 78.5 ºC.
Full opening temperature : 90 ºC.
Valve lift : Minimum 10 mm.

Prinsip Kerja :
Jika temperatur engine naik, maka expander akan mengembang dan mendorong
piston ke atas.Karena piston tersebut dijadikan satu dengan valve pada thermostat
tersebut, maka saluran yang ke radiator yang tadinya tertutup akan terbuka sedikit,
sehingga air akan mengalir ke pompa maupun ke radiator.
Besar kecilnya aliran air yang ke radiator maupun yang ke pmpa, tergantung dari
besar kecilnya valve terbuka. Terbukanya valve tersebut berdasarkan kenaikan
temperatur dari air pendingin.Valve mulai terbuka pada temperatur 74.5 - 78.5 ºC dan
terbuka penuh pada 90 ºC.

Vacuum valve.
Berfungsi utuk mencegah kevakuman di dalam radiator, jadi apabila tekanan di
dalam lebih kecil dari tekanan udara luar ( 1atm ) maka vacuum valve akan
terbuka.

5. Corrosion Resistor.

Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya karat, yang dapat menyebabkan


saluran pada sistem pendingin tersumbat

D. INTAKE & EXHAUST SYSTEM.

1. Sirkulasi Udara Masuk dan Keluar.


Sistem ini terdiri atas :
1. Naturally aspirated.
2. Supercharged aspirated.
a. Naturally Aspirated.
Pre cleaner ada 2 macam:
1. Siclon
2. Multi Siclon/ komaclon
 Tekanan udara pd sisi intake utk engine yg tdk memakai Turbo disebut Air Intake
Restriction.
 Tekanan udara pd sisi intake utk engine yg memakai Turbo disebut Bosch
Pressure.

b. Supercharged Aspirated.

By.ig
Pada sistem ini udara yang masuk ke dalam silinder dibantu oleh
hembusan turbo yang digerakkan oleh gas buang.

2. Mechanical supercharger.
Pada tipe ini udara yang dimasukkan ke dalam silinder dibantu oleh
hembusan blower. Blower ini digerakkan oleh roda gigi ataupun tali kipas. Tipe
macam ini banyak dipergunakan pada engine 2 ( dua ) langkah.

c. Turbocharged Aspirated with After Cooler.

After cooler ini dipasangkan di antara turbocharged dan ruang bakar.


Dengan dipasangkannya after cooler diharapkan tenaga engine dapat
ditingkatkan. Kenaikan tenaga ini dapat berkisar 5% sampai 10%.
Terjadinya kenaikan tenaga engine itu adalah sebagai berikut :
 Udara yang keluar dari turbocharger panas. Dengan panasnya udara
kerapatan udara pun rendah, sehingga berat udara persatuan volume akan
berkurang.
 Untuk mendapat kerapatan udara yang tinggi (udara menjadi padat ) maka
udara itu harus didinginkan. Besarnya perubahan kerapatan udara itu
adalah 2 - 4% pada setiap terjadinya perubahan temperatur 10 ºC. Tingkat
perubahan ini tergantung dari temperature udara luar.

Gbr. III - 33. Supercharged dengan after cooler.

2. Air Cleaner.
By.ig
Berfungsi sebagai alat pembersih udara, sehingga debu dan kotoran dapat
dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar. Untuk engine yang
beroperasi ditempat yang berdebu, maka harus dilengkapi dengan pre-cleaner, sehingga
sebagian debu sudah tersaring lebih dahulu.
Jenis air cleaner :
A. Tipe basah.
B. Tipe kering.
8 Paper element.
8 Paper element with centrifugal type pre cleaner.

3. Vacuator Valve.
Fungsinya adalah untuk membuang debu pada air cleaner pada saat engine mati.
Vacuator valve ini tertutup pada saat engine hidup dan terbuka pada saat engine
dimatikan, sehingga debu dapat keluar secara otomatis.

4. Dust Indicator.
Fungsinya adalah untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau
tidak. Jika menunjuk tanda merah berarti air cleaner tersumbat. Biasanya indicator ini
dipasang pada tempat – tempat yang mudah terlihat dari luar.

5. Turbo Charger.
Turbo charger ini mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin
impeller diputar oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros
turbin ini dipasangkan blower impeller dengan ikatan mur, sehingga putaran blower
impeller akan sama dengen putaran turbin impeller. Putaran dari turbo charger ini
berkisar antara 50.000 - 150.000 rpm.

Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal
bearing dan thrust bearing. Pada tengah - tengah rumah turbin dilengkapi dengan saluran
oli untuk pelumasan bearing - bearing. Untuk pelumasan ini dipergunakan oil engine.
Dan untuk menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin dipasang seal ring.

6. After Cooler.
Fungsinya :
Engine yang menggunakan turbocharger, jika dilengkapi dengan after cooler
tenaga engine bisa ditingkatkan sekitar 5% sampai 10%. Media pendingin yang
dipakai adalah air ( water ), yang diambil dari air radiator.

7. M u f f l e r.
Fungsinya :
8 Peredam suara.
8 Menghilangkan percikan api.
8 Menurunkan temperature gas buang.

Macamnya :

By.ig
1. Horizontal type.
2. Tube type.
3. Vertical type.
3. Catalytic muffler
Dari type - type di atas hanya ada 2 type yang kebanyakan digunakan yaitu
horizontal Type dan Vertical Type..

DAFTAR PUSTAKA

By.ig
http://www.vtrustcorporation.com/wordpress/portfolio/gear-crankshaft/
http://www.tpr.co.jp/tp_e/products/cylinderliners/about.html
http://mprabowo19.blogspot.com/2013/06/komponen-komponen-mesin-
danfungsinya.html
https://www.facebook.com/permalink.php?
id=557444980948537&story_fbid=571603249532710
http://sumberautomotive.blogspot.com/2014/02/komponen-mesin.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110726060242AAo2gK7
http://thewex21.blogspot.com/2012/08/komponen-di-blok-silinder-dan-fungsi.html
MOTOR DIESEL (MECHANIC BEVELOPMENT PT PAMAPERSADA 2014)
DIESEL ENGINE II (MODUL SISWA UT SCHOOL)
http://tosandanu.blogspot.com
http://www.kkitomaindonesia.com

By.ig
HALAMAN PENGESAHAN
BUKU AJAR DIESEL ENGINE

OLEH
INDRA GUNAWAN.ST.MSi
NIP 196511111993031003

Disetujiu Palembang, Desember2020


Ketua Jurusan Teknik Mesin Penulis,
Politeknil Negeri Sriwijaya

Ir.Sairul Effendi.MT Imdra Gunawan.ST.Msi.


Nip 196309121989031005 Nip 196511111993031003

By.ig

Anda mungkin juga menyukai