Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MOTOR BAKAR TORAK


KARAKTERISTIK MOTOR

Disusun Oleh:
Nama : David Assidiq Zainuri
NIM : 3.21.20.5.06
Kelas : ME-2F

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK
NEGERI SEMARANG 2023

1
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Motor bakar ialah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi
energi mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Dalam kehidupan manusia motor bakar
memiliki peranan sangat penting, hampir setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh
motor bakar.
Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil menciptakan mesin gas
bersiklus dua langkah. Mesin tersebut katup isapnya menutup menjelang akhir gerakan torak dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) dan justru waktu itu diadakan loncatan bunga
api listrik untuk menyalakan gas dalam silinder. Oleh karena mesin yang bekerja dengan sistem
tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat menghasilkan sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak
dapat menghasilkan daya dan efisiensi yang tinggi, maka seorang bernama Beau De Rochas pada
tahun 1962 berusaha memperbaiki dengan mengadakan Kompresi lebih dulu sebelum gas
tersebut dinyalakan. Teori tersebut kemudian menjadi prinsip kerja dengan siklus empat langkah.
Ide ini dituangkan untuk pertama kalanya pada mesin yang dibuat seorang dari Jerman bernama
Nikolas Otto yang dikenal dengan nama motor bensin .

Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman, mesin diesel
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan bahan bakar hingga
peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis hingga improvement power,
dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah
sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama dengan motor bensin (gasoline
engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama
antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-
ignition (terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition
(pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor diesel sering juga
disebut dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan
pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2,
agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar
mampu terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.

3
Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor diesel harus
memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira mencapai 25:1 dan membutuhkan
gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor diesel memerlukan alat pemutar seperti
motor starter dan baterai yang berkapasitas besar pula. Disamping itu motor diesel memiliki
efisiensi panas yang sangat tinggi, hemat konsumsi bahan bakar, memiliki kecepatan lebih rendah
dibanding mesin bensin, getarannya sangat besar dan agak berisik, momen yang didapatkan lebih
besar, sehingga motor ini umumnya digunakan pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang dan
sebagai motor penggerak lainnya. Klasifikasi Motor Bakar adalah sebagai berikut:
a. Motor pembakaran luar, proses pembakaran terjadi di luar mesin
1) Mesin uap
2) Turbin gas
3) Turbin uap
b. Motor pembakaran dalam. proses pembakaran bahan bakar berlangsung di
dalam motor
1) Motor Bakar Torak:
2) Motor Bensin
3) Motor Disel
4) Motor Wankel

4
BAB II
PEMBAHASAN

Karakteristik Motor 2 Langkah Serta 4 Langkah Bensin dan Diesel

A. Karakteristik Motor 2 Langkah Serta 4 Langkah Bensin Dan Diesel


1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah Serta 4 Langkah Bensin Dan Diesel
a. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah Bensin
Satu siklus diselesaikan dengan satu putaran engkol atau dua kali gerakan
piston. 1) Langkah Isap dan Kompresi
0
Pada 1/2 putaran poros engkol pertama (180 ) dari TMB ke TMA:

 Di bawah piston: Langkah isap atau pengisian ruang engkol.


Selama langkah piston menuju TMA, ruang engkol akan membesar dan menjadikan ruang
tersebut hampa atau vakum. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan
bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol.
 Di atas piston: Langkah kompresi.
Selama proses ini, piston bergerak menuju TMA. Bila kedua saluran yakni saluran bilas (transfer
port) dan saluran buang (exhaust port) tertutup, maka proses langkah kompressi mulai. Dengan
gerakan piston terus ke atas mendesak gas baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu
dan tekanan gas meningkat. Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, busi akan
meletikkan bunga api dan mulai membakar campuran gas tadi.

5
2) Langkah Usaha dan Buang

0
Pada 1/2 putaran porosengkol berikutnya (360 ) dari TMA ke TMB:

 Di atas piston: Langkah usaha dan Iangkah buang.


Pembakaran mengakibatkan ledakan yang menghasikan tenaga, dan mendesak piston bergerak
menuju TMB. Langkah ini disebut langkah usaha. Beberapa derajat setelah piston bergerak ke
TMB lubang buang (exhaust port) terbuka oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui
saluran buang. Langkah ini disebut langkah buang.
 Di bawah piston: Pembilasan.
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka saluran bilas
(transfer/scavenging port) mulai terbuka oleh tepi piston. Gas baru yang berada di bawab piston
terdesak, dan mengalir melalui saluran bilas menuju puncak ruang bakar sambil membantu
mendorong gas bekas keluar. Proses ini disebut pembilasan.

6
b. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah Diesel
Seperti yang kita tahu bahwa sebuah mesin baik yang 2 tak maupun yang 4 tak terdiri dari empat
siklus. Siklus tersebut ialah siklus hisap atau intake, siklus kompresi atau compression, siklus
ledak atau power, dan yang terakhir adalah siklus buang atau exhaust. Pada mesin 2 tak, satu kali
putaran 360 derajat (kruk as atau crankshaft) terdiri dari 4 siklus.
4 siklus tadi terdiri dari setengah putaran (180 derajat) yang melakukan 2 siklus. Mesin 2 tak
tidak menggunakan klep atau valve dan noken as atau camshaft seperti halnya pada mesin 4 tak.
Sebagai gantinya mesin 2 tak menggunakan membran yang posisinya berada setelah karburator.
Tak heran jika mesin 2 tak lebih responsif dan akselerasinya juga lebih bagus.
Akan tetapi mesin diesel 2 tak lebih boros bahan bakar karena memerlukan tenaga besar pada
saat putaran atau RPM tinggi. Dimensi mesin 2 tak cenderung lebih kecil jika dibandingkan
dengan mesin 4 tak. Akan tetapi mesin 2 tak akan mengeluarkan banyak asap saat digunakan.
Berikut cara kerja dari siklus mesin diesel 2 tak.

7
Siklus 1 (Piston Bergerak dari TMA ke TMB)
 Pada posisi TMA ke TMB, piston menekan ruang bilas yang letaknya berada di
bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, maka semakin
meningkat pula tekanan pada ruang bilas
 Pada posisi tertentu, piston akan melewati lubang pembuangan dan juga pemasukan gas.
Posisi masing-masing lubang berbeda tergantung desain. Pada umumnya ring piston akan
terlebih dahulu melewati lubang pembuangan
 Gas yang ada di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan pada saat piston
melewati lubang pembuangan
 Selain itu gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa menuju ke dalam ruang
bakar, dan mendorong keluar gas yang berada dalam ruang bakar menuju ke lubang
pembuangan pada saat ring piston melewati lubang pemasukan
 Piston menekan ruang bilas terus menerus sampai ke titik TMB, sekaligus memompa gas
yang berada dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar
 Pada posisi TMB ke TMA, piston akan menghisap gas yang berasal dari hasil
percampuran udara, bahan bakar, serta pelumas menuju ke dalam ruang bilas. Yang
bertugas melakukan percampuran ini adalah karburator atau sistem injeksi
 Piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar pada saat melewati
lubang pemasukan dan pembuangan sampai ke TMA
 Busi akan menyala untuk membakar gas yang berada dalam ruang bakar, beberapa saat
sebelum piston sampai ke TMA.

8
c. Prinsip Kerja Motor 4 Langkah Bensin
Satu siklus diselesaikan dengan dua putaran engkol atau empat kali gerakan piston.
1) Langkah Isap (Suction Stroke)
 Katup masuk terbuka, katup buang tertutup.
 Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Oleh
karena gerakan piston dari TMA ke TMB, maka di atas piston terjadi pembesaran
volume yang mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa (vakum). Perbedaan
tekanan udara luar yang tinggi dengan tekanan hampa, mengakibatkan udara
akan mengalir dan bercampur dengan bensin di karburator untuk membentuk gas.

Selanjutnya gas tersebut mengalir ke dalam ruang silinder malalui saluran


masuk (intake manifold) dan katup masuk.

9
1) Langkah Kompresi (Compression Stroke)
 Katup masuk dan katup buang tertutup.

 Piston bergerakdariTMB keTMA. Setelah, melakukan pengisian, piston yang


sudah mencapai TMB kembali lagi bergerak menuju TMA, memperkecil
ruangan di atas piston, sehingga campuran udara bahan bakar menjadi padat,
tekanan dan suhunya naik. Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA
terjadi letikan bunga api Iistrik dari busi yang membakar campuran bahan
bakar-udara. Perlu diketahui bahwa saat penyalaan ini dilakukan pada waktu
yang sedemikian tepat, sebab jika tidak mesin tidak akan mencapai
tenaganya yang maksimum.

10
2) Langkah Buang (Exhaust Stroke)

 Katup masuk tertutup, katup buang terbuka.


 Piston bergerak dan TMB ke TMA. Setelah suatu mesin menghasilkan energi
yang diperoleh dan adanya ledakan gas yang terbakar, selanjutnya piston
bergerak ke TMA mendesak gas bekas sisa pembakaran keluar melalui katup
buang dan saluran buang (exhaust manifold) ke atmosfer.

11
c. Prinsip Kerja Motor 4 Langkah Diesel
Cara kerja mesin 4 tak memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan mesin 2 tak.
Jika dibandingkan dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak kurang responsif namun lebih
hemat bahan bakar. Mesin 4 tak punya 4 siklus dengan melakukan 2 kali putaran 720
derajat kruk as atau crankshaft. Mesin 4 tak juga lebih ramah lingkungan karena tidak
menggunakan oli samping
Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak menggunakan klep atau valve yang digerakan
oleh noken as. Efeknya semua siklus yang dijalankan berjalan dengan lebih sempurna.
Nah, jika anda ingin tahu cara kerja mesin diesel 4 tak, silahkan simak 4 tahap dalam
satu siklus berikut ini.

Tahap 1
Pada tahap satu, piston bergerak dari TMA ke TMB. Posisi katup masuk terbuka,
sedangkan katup keluar tertutup. Akibatnya udara atau gas terhisap masuk menuju ke
dalam ruang bakar. Proses dimana udara atau gas sebelum masuk menuju ke ruang
bakar dapat dilihat dan diamati pada sistem pemasukkan.

12
Tahap 2
Pada tahap dua, piston bergerak dari TMB ke TMA. Di tahap ini, posisi katup masuk
dan keluar sama-sama tertutup. Akibatnya udara atau gas dalam ruang bakar menjadi
terkompresi. Sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan terjadi
(penyuntikan atau penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel).

Tahap 3
Pada tahap yang ke-3 ini, gas yang terbakar dalam ruang bakar akan memberikan
tekanan yang lebih dalam ruang bakar, sehingga mengakibatkan piston terdorong dari
TMA menuju ke TMB. Dalam tahap atau proses yang ketiga inilah mesin akan
menghasilkan tenaga yang diperlukan.

Tahap 4
Pada tahap yang terakhir atau tahap keempat, piston bergerak dari TMB menuju ke
TMA. Pada tahap ini. posisi katup masuk terutup, sedangkan katup keluar terbuka.
Akibatnya sisa gas pembakaran terdorong menuju ke katup keluar yang sedang terbuka
untuk diteruskan menuju ke lubang pembuangan.

3) Langkah Usaha (Power Stroke)


 Katup masuk dan katup buang masih tertutup.
 Piston bergerak dari TMA ke TMB. Proses pembakaran menyebabkan campuran
gas akan mengembang dan memuai, sehingga energi panas yang dihasilkan oleh
pembakaran dalam ruang bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan
mendesak piston ke TMB. Langkah usaha iniah yang diharapkan pada mesin
untuk dapat menjaga kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin. Dari
proses langkah usaha ini terlihat bahwa terjadi proses perubahan energi panas
menjadi energi mekanis berupa gerak bolak balik kemudian diubah lagi menjadi
gerak putar untuk selanjutnya diteruskan ke roda.

13
2. Perbandingan Motor 4 Langkah Serta 2 Langkah Bensin Dan Diesel

a. Motor 4 Langkah
1) Ciri Umum:
 Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan).
 Bahan bakar lebih irit.
 Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol, piston,

2) Keuntungan:

 Efisien dalam penggunaan bahan bakar, karena kerugian gas yang terbuang
kecil sekali dibandingkan mesin 2 langkah.
 Motor bekerja lebih halus pada putaran rendah.
 Perolehan tenaganya maksimum karena proses kerja setiap langkah
berlangsung satu langkah penuh, yang menghasilkan tenaga maksimum.
 Sistem pelumasan relatif lebih sempurna sehingga lebih awet.
3) Kerugian:
 Konstruksinya rumit karena komponennya lebih banyak.
 Memerlukan silinder yang lebih banyak agar mesin bekerja lebih halus.
 Suara mekanis lebih gaduh.

14
b. Motor 2 Langkah
1) Ciri Umum:

 Sistem pelumasannya dicampurkan ke dalam bensin maka gas buang mesin


dua langkah berwarna putih.

 Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali
pembakaran bensin.
 Pemakaian bahan bakar lebih boros.
 Menggunakan dua fungsi pelumasan, yaitu untuk melumasi ruang engkol,
dan dinding silinder serta untuk melumasi transmisi.

 Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring
kompresi kedua.
2) Keuntungan:
 Mesin bekerja lebih halus dengan jumlah silinder yang sedikit.
 Konstruksinya lebih sederhana.
 Tenaga yang dihasilkan lebih besar dibanding dengan mesin 4 langkah dalam
kapasitas yang sama.

3) Kerugian:

 Pembuangan gas kurang sempurna, karena langkah buang berlangsung kira-


kira setengah dari motor 4 langkah.
 Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah.
 Pelumasan kurang sempurna pada dinding silinder, karena letak saluran
buangnya yang panas berada di bagian tengah silinder.

 Sistem pelumasannya relatif kurang sempurna,sehingga


komponen-komponennya tidak awet.

 Jadwal perawatannya lebih singkat, karena efek pembakaran yang tidak


sempurna, memudahkan timbulnya penumpukan karbon pada ruang bakar dan
saluran buang.

 Ring piston lebih cepat aus, karena pada bagian silinder terdapat lubang-
lubang sehingga timbul gesekan antara ring piston dan lubang tersebut.
 Putaran rendah sulit diperoleh.
 Konsumsi pelumas lebih banyak.
15

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Karakteristik motor sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang
dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama
antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin menggunakan prinsip auto-ignition
(terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran
yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor l sering juga disebut dengan
”compression ignition engine”. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan pembakaran, tekanan
kompresi pada mesin diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang
dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu terbakar dengan
sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.

16

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Daryanto. 2003. Motor Bensin Pada Mobil. Bandung: CV. Yrama Widya
2. Daryanto. 2003. Motor Bakar Untuk Mobil. Cetakan ke : 6. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya
3. Nacoela Soenarta, Schoini. Motor Serba Guna. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
4. Physics Book 2. Salemba teknika. Jakarta. 144-146.
5. Tippler. 1992. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga,

17

17

Anda mungkin juga menyukai