Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dankarunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkankritik dan saran
yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaatbagi pembaca dan teman- teman.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PENGERTIAN DAN CARA KERJA MESIN 4 TAK, 2 TAK
A. Sistem Kerja Mesin 4 Tak 1
B. Finishing Penting-Overlaping 4
C. Sistem Kerja Mesin 2 Tak 4
D. Kelebihan dan Kekurangan 7
DAFTAR PUSTAKA

iii DAFTAR PUSTAKA

Baihaki, Kholili.2013.
http://kholilibaihaki.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dan-cara-kerja mesin-4-tak-
2.html. (16 September 2015 )
A. Sistem Kerja Mesin 4 Tak
Four stroke engine adalah
sebuah mesin dimana untuk
menghasilkan sebuah tenaga
memerlukan empat proses
langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken
as (camshaft).
Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :
Langkah hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar
ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari
jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah
(TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat
4. Noken As berputar 90 derajat
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk
ke silinder
LANGKAH KOMPRESI

Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar
akibat momentum dari kruk as dan flywheel.
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur
sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi
ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga. Prosesnya
sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran
(combustion chamber)
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api
dan memulai proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat
LANGKAH TENAGA

Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan
cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang
tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan
balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore.
Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as.
Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan
hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as
membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah
usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi
rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat

LANGKAH BUANG

Exhaust stroke
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi
kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas
sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus
dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa
pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan
mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal
untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port
exhaust menuju knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)

B. Finishing Penting — Overlaping


Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada
dalam possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal
langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya
hambatan dari kinerja mekanis klep dan inersia udara di dalam manifold,
maka sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk sebelum piston
mencapai TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah
hisap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran,
klep buang tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat
tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.
manfaat dari proses overlaping :
1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa
pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan bahan-bakar
C. Sistem Kerja Mesin 2 Tak
Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak
yang mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran,
meskipun keempat proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga
terjadi.
Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama
rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin
kapal besar, dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.
Prinsip kerja

Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku
dalam teknik otomotif :
 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston
berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston
berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
 Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros
engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase)
berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa
tercampur lebih merata.
 Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil
pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam
ruang bakar.
Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan
ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston
meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin
meningkat.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing
lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston
akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam
ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang
tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang
bakar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar

Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas
hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam
ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi. (Lihat pula:Sistem bahan bakar)
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai
TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston
sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar
akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke
TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari
mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
Perbedaan desain dengan mesin empat tak
 Pada mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol
(crankshaft) terjadi satu kali proses pembakaran sedangkan pada
mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali
putaran poros engkol.
 Pada mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve
mechanism) dalam bekerja dengan fungsi membuka dan menutup
lubang pemasukan dan lubang pembuangan, sedangkan pada mesin
dua tak, piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan
menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan. Pada awalnya
mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup, dalam
perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang antara
ruang bilas dengan karburator dengan tujuan :
1. Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali
ke karburator.
2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi
ruang bilas.
 Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak
terdapat pada dinding silinder, sedangkan pada mesin empat tak
terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini adalah alasan
paling utama mesin 4 tak tidak menggunakan oli samping.
D. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan mesin dua tak
Dibandingkan mesin empat tak, kelebihan mesin dua tak adalah :
1. Mesin dua tak lebih bertenaga dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
o Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat
terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua lebih baik
dibandingkan mesin empat tak.
3. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya
yang sederhana.
Meskipun memiliki kelebihan tersebut di atas, jarang digunakan dalam
aplikasi kendaraan terutama mobil karena memiliki kekurangan.
Kekurangan mesin dua tak
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak
1. Efisiensi mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak memerlukan oli yang dicampur dengan bahan bakar
(oli samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
o Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua
tak lebih tinggi dibandingkan mesin empat tak.
3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak, polusi
terjadi dari pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang
terlolos masuk langsung ke lubang pembuangan.
4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak,
mengakibatkan usia suku cadang dalam komponen ruang bakar
relatif lebih rendah.
Prinsip Dasar Motor Diesel Empat Langkah
Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri
dari proses kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol.
Prinsip kerja motor diesel empat langkah di gambarkan pada gambar dibawah ini.
Diagram P dan V pada motor Diesel

Istilah-istilah Penting pada Siklus Termodinamika


1. Cylinder bore
Diameter silinder, dimana piston bergerak, dikenal dengan istilah ”cylinder bore”.
2. Panjang langkah
Piston bergerak di dalam silinder karena rotasi engkol. Posisi paling atas disebut
”titik mati atas” (TMA) dan posisi paling bawah disebut ”titik mati bawah” (TMB).
Jarak antara TMA dengan TMB disebut panjang langkah atau langkah/stroke.
3. Volume Clerance
Volume yang ditempati oleh fluida kerja, ketika piston mencapai titik mati atas
disebut volume clearance. Biasanya ditulis dengan simbol (vc).
4. Volume Langkah
Volume sapuan oleh piston ketika bergerak antara TMA dan TMB disebut volume
sapuan, volume perpindahan atau volume langkah. Secara matematik volume
sapuan:
5. Volume Silinder Penuh
Volume yang ditempati oleh fluida kerja ketika piston berada pada titik mati bawah
disebut volume silinder penuh. Secara volume silinder penuh sama dengan jumlah
volume clearance ditambah dengan volume sapuan.
6. Rasio Kompresi
Perbandingan volume silinder penuh terhadap volume clearance disebut rasio
kompresi. Secara matematis:

Contoh Perhitungan
Diketahui data seperti di bawah ini :
Model ………………………………… Hitachi S16R-Y1TAA2
Type …………………… Water-cooled, 4-cycle,16-cylinder, turbo-charged and air-
cooled, inter cooler, direct njection chambertype diesel engine
Rated power
DIN 6271, net……………… 2 × 1 400 kW (2 × 1 900 PS) at 1 600 min-1 (rpm)
SAE J1349, net …………….2 × 1 400 kW (2 × 1 880 HP) at 1 600 min-1 (rpm)
SAE J1995, gross …………2 × 1 400 kW (2 × 1 880 HP) at 1 600 min-1 (rpm)
Maximum torque ……………………………… 2 × 10 050 N.m (2 × 1 025 kgf.m, 2 × 7
410 lbf. ft) at 1 300 min-1 (rpm)
Compression Ratio ……………….. 16,5 : 1 ( dari buku manual)
Piston displacement ……………. 2 × 65.4 L (2 × 3 990 in3)
Bore and stroke ………… 170 mm × 180 mm (6.7″ × 7.1″)
Starting system …………………………… 24 V electric motor
Batteries …………………………………. 8 × 12 V, 8 × 220 AH
Cold starting ……………………………………………. Air heater
Dari data di atas dapat diambil perhitungan sebagai berikut :
Menentukan tekanan efektif
Diketahui : BHP : 1880 HP
D : 170 mm = 17 cm
L : 180 mm = 0,180 m
i : 16
n : 1600 rpm
Ditanyakan : Pe :…………..?
Jawab :

Jadi tekanan efektifnya adalah 258, 965 kg/ cm 2


Menentukan volume silinder
Diketahui : r : 16,5
D :170 mm = 17 cm
L : 180 mm = 18 cm
Ditanyakan : V1 = …….. ?
Jawab :
Jadi volume silindernya adalah V1 = 4347.026 cm3
Menentukan Volume clereance
Berdasar perhitungan di nomor B, maka nilai V2 adalah 263.456 cm3
Menentukan T3 dan P3 (tekanan dan temperature maksimum)
Diketahui : V1 = 4347.026 cm3
V2 = 263.456 cm3
T1 = 30 ®C = 303 °K (permisalan saja)
Cp = 0.24
Cv = 1.171
P2 = 5 kg / cm2 (permisalan saja)
Maka :
Jadi untuk P2 adalah 253.2 kg/cm 2 dan T2 adalah 929.907°K
Maka bisa mencari Pmax dan Tmax dari system
Asumsikan kalor masuk Qm = 1000 kkal/kg maka :

Sedangkan untuk P3 adalah :


P2 = P3 = 253.2 kg/cm2
Jadi untuk Tmax adalah 5096.575 °K dan Pmax adalah 253.2 kg/cm2
Dari perhitungan di atas, maka efisiensi thermisnya adalah :

Jadi efisiensi mesinnya adalah 49 %

Anda mungkin juga menyukai