Langkah pertama adalah ketika piston turun dari TMA ke TMB. Pada proses ini
terjadi pembesaran volume silinder karena saat posisi piston diatas, volume silinder akan
sangat minim. sementara ketika piston bergerak bawah, maka volumenya berangsur
membesar.
Pembesaran volume silinder ini menyebabkan adanya kevakuman (daya hisap).
Sebaliknya, dibagian crankcase justru terjadi pengecilan volume karena piston bergerak
kearah bawah. pada saat piston bergerak kebawah, dinding piston akan menutup saluran
intake, sehingga udara didalam crankcase akan mengalir ke combustion chamber melalui
transfer port.
Ketika piston bergerak dari TMB ke TMA, maka akan terjadi pengecilan volume
ruang bakar, pergerakan piston ke atas, juga akan menutup transfer port dan exhaust port.
Sehingga pergerakan piston ini akan mengkompresi udara dan bensin yang sebelumnya
sudah masuk ke ruang bakar.
port akan terbuka sehingga udara bersih dari crankcase akan mendorong gas sisa
pembakaran keluar melalui exhaust port.
a. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam
silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam
silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar.
b. Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan.
Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke
titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan
temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari
busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ).
5
c. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi
memberikan loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan
adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak
ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.
d. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup
buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati
bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder.
Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka
sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara
dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai
TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap.
Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat
langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang
yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.
6
Motor diesel 4 tak dengan motor bensin 4 tak sebenarnya proses kerjanya hampir
sama, sama sama terdiri dari 4 langkah yaitu langkah hisap, langkah kompresi,
langkah usaha dan terakhir adalah langkah buang.
Cuman yang membedakan adalah pada motor bensin yang dihisap dan
dikompresi adalah campuran udara dan bahan bakar. Kalau pada motor diesel yang
dihisap dan dikompresi adalah hanya udara saja. Kemudian perbedaan pada langkah
usahanya, kalau di motor bensin campuran udara dan bahan bakar meledak karena
adanya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi. Sementara pada langkah usaha,
bahan bakar diesel (solar) baru disemprotkan, dan akhirnya meledak atau
menghasilkan langkah usaha karena udara yang telah dikompresi bersuhu tinggi.
1) Langkah hisap
Sama seperti pada motor bensin, langkah pertama pada proses kerja motor 4 tak
adalah langkah hisap. Pada langkah ini piston atau torak bergerak dari titik mati bawah
(tmb) ke titik mati atas (tma). Katup hisap akan terbuka dan katup buang tertutup, karena
terjadi kevakuman pada silinder, maka udara akan terhisap dan masuk ke dalam silinder.
Proses langkah hisap pada proses kerja motor diesel yang dihisap hanyalah udara saja,
tidak campuran udara dan bahan bakar seperti pada motor bensin.
Pada langkah ini yang terjadi adalah :
a) Piston bergerak dari atas ke bawah
b) Katup masuk terbuka dan katup terbuka
c) Udara akan tehisap kedalam dan tersaring oleh filter udara.
2) Langkah kompresi
Setelah langkah hisap, udara yang telah terhisap dan masuk kedalam silinder
akan dikompresi hingga tekanannya naik. Ingat pada motor diesel yang dikompresi
hanyalah udara saja, tidak dengan bahan bakar seperti pada motor bensin. Pada saat
langkah kompresi yang terjadi adalah :
9
3) Langkah usaha
Setelah melalui langkah kompresi, maka akan menuju ke langkah yang ketiga adalah
langkah usaha. Pada langkah sebelumnya, setelah udara dikompresi dan tekanannya naik.
Nozzle injector akan menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dalam bentuk kabut,
sehingga akan terbakar karena udara tadi suhunya sangat tinggi.
Pada langkah ini yang terjadi adalah :
a) Terjadi langkah pembakaran
b) Menghasilkan langkah usaha
c) Dan membuat piston bergerak dari titik mati atas (tma) ke titik mati bawah
4) Langkah buang
Sama halnya pada motor bensin, langkah terakhir pada proses kerja motor diesel
adalah langkah buang. Dalam langkah ini gas hasil pembakaran akan dibuang ke udara
bebas melalui saluran udara buang (exhaust manifold). Yang terjadi pada saat langkah ini
adalah :
a) Katup hisap menutup
b) Katup buang membuka
c) Piston bergerak dari TMB ke TMA
d) Gas sisa hasil pembakaran akan keluar ke udara bebas melalui saluran buang
6. Gambarkan Diagram Pv (serta penjelasan)
Diagram PV adalah suatu diagram yang menyatakan hubungan antara perubahan
volume dan perubahan tekanan yang terjadi di dalam ruang bakar pada setiap langkah
piston selama satu siklus.
1. Diagram P-V Motor Otto Dua Langkah dan Empat Langkah
10
Siklus motor otto merupakan siklus udara pada volume konstan, siklus ini
digambarkan
dengan grafik P vs V (P versus V). Sifat ideal yang dipergunakan serta keterangan
mengenai proses siklusnya adalah sebagai berikut:
Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan.
Langkah isap (0 – 1) merupakan proses dengan tekanan konstan (isobarik).
Langkah kompresi (1– 2) adalah proses isentropik (entropi = c)
Proses pembakaran volume konstan (2– 3) dianggap sebagai proses pemasukkan
kalor pada volume konstan.
Langkah kerja (3– 4) adalah proses isentropik.
Proses pembuangan (4– 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konstan.
Langkah buang (1– 0) adalah proses tekanan konstan (isobarik).
Diagram P– V Motor Otto Dua Langkah
Siklus dianggap tertutup artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang
sama atau gas yang berada didalam silinder pada titik (1) dapat dikeluarkan dari dalam
silinder pada waktu langkah buang, pada langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah
fluida kerja yang sama. Diagram P– V Motor Otto Dua Langkah
Keterangan:
1-2 = Langkah Kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah Kerja V bertambah, P turun (adiabatik)
4-5 = Awal Pembuangan
5-6 = Awal Pembilasan
6-7 = Akhir Pembilasan
11
Sementara rocker arm, juga memiliki fungsi yang sama yakni sebagai
penekan batang katup. Tapi, bentuk rocker arm seperti pengungkit yang bertumpu
pada head cylinder dan batang katup.
Pada mesin generasi terbaru, valve lifter sudah tidak ada. Sebagai
gantinya, rocker arm akan langsung sebagai tumpuan gesek. Namun, terdapat
roller bearing yang mencegah kerugian tenaga akibat gesekan ini.
5. Injektor (diesel)
6. Intake Manifold
Intake manifold adalah sebuah komponen seperti tabung yang menjadi tempat
untuk masuknya udara dari sistem induksi udara. Bentuk intake bermacam-macam, ada
yang standar ada pula yang didesain menggelembung. Desain menggelembung bertujuan
agar udara bisa lebih maksimal saat proses pemasukan udara. Desain seperti ini akan
menimbulkan efek turbulensi sehingga udara didalam intake akan bergerak searah dengan
hisapan piston. Ini akan membuat langkah hisap piston menjadi lebih ringan. Pada intake
manifold juga terpasang beberapa komponen tambahan seperti EVAP Solenoid Valve
(Charcoal Canister) dan katup EGR pada mesin diesel.
7. Exhaust Manifold
Sama seperti intake, exhaust manifold juga berfungsi sebagai tempat
mengalirnya udara namun bukan udara masuk tapi gas buang. Fungsi exhaust manifold
adalah menyalurkan gas sisa pembakaran ke komponen exhaust treatment. Bahan exhaust
manifold berasal dari baja tuang, hal tersebut dikarenakan manifold ini akan berhubungan
langsung dengan gas buang yang panas. Sehingga itu exhaust manifold harus tahan panas.
8. Pompa Injeksi (Diesel)
Pada mesin diesel commonrail, biasanya komponen pompa injeksi terletak
pada ujung camshaft yang berlokasi di kepala silinder. Fungsi pompa injeksi adalah
menaikan tekanan solar untuk langkah pembakaran diesel.
Pompa injeksi commonrail sangat berbeda dengan pompa injeksi
konvensional, bisa anda lihat pada bentuknya dimana pompa injeksi commonrail
memiliki bentuk lebih kecil namun memilki tekanan jauh lebih besar. Ini karena pompa
tidak memiliki mekanisme timming, sehingga pompa hanya akan menekan solar ke arah
fuel rail dengan tekanan yang stabil.
9. Pompa vakum (diesel)
Pada mesin diesel, juga akan anda temui komponen pompa vakum yang
biasanya terletak pada kepala silinder. Mengapa hanya mesin diesel yang dilengkapi
pompa vakum ? apa fungsinya ?
17
Pompa vakum sebenarnya masuk ke komponen booster rem yang berfungsi untuk
meringankan tenaga pengereman. Tenaga yang dipakai untuk meringankan penekanan
rem ini adalah kevakuman dari dalam intake. Tapi karena mesin diesel memiliki
kevakuman yang kecil, maka ini harus dipindahkan ke pompa vakum.
9. Gambarkan komponen di bawah silinder head(serta fungsinya)
Komponen yang berada di bawah silinder head adalah Blok Silinder. Blok
silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar. Bagian-bagian lain
dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,sehingga terbentuk susunan
motor yang lengkap. Pada blok silinder ini terdapat lubang silinder yang berdinding
halus,di mana torak bergerak bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan
sirip-sirip maupun lubang-lubang mantel air pendingin yang digunakan untuk
pendinginan motor. Silinder bersama-sama dengan kepala silinder membentuk ruang
bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar. Blok silinder dan ruang
engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu sama lain, kemudian
disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi blok silinder ialah dengan
pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau
baja tuang.
c) Ring Piston. Ring piston berfungsi untuk menahan kebocoran pada saat terjadi
pembakaran di rung bakar serta meratakan oli yang ada di dinding blok silinder.
penjelasan selengkapnya ada di penjelasan tentang piston.
d) Batang torak / connecting rod. Batang torak atau connecting rod adalah alat
yang berfungsi sebagai penghubung piston dengan sumbu engkol / crank saft.
e) Sumbu engkol / CrankShaft. Sumbu engkol berfungsi sebagai komponen untuk
mengubah tenaga vertical ( dari atas ke bawah ) yang dihasilkan piston menjadi
tenaga rotari ( berputar )
f) Pulley CrankShaft. Pulley Crank shaft berfungsi sebagai poros di mana
dihubungkan dengan poros lain seperti pulley Cam Saft, alternator, untuk
memberikan tenaga putaran.
g) Metal. Fungsi dari metal adalah melapisi atau menjadi bantalan untuk stang
piston dan berfungsi untuk menjadi bantalan ketika Crankshaft berputar..
sebetulnya metal sendiri terdapat dua jenis yakni metal jalan dan metal duduk.
h) Fly Wheel / Roda Gila. Fly Wheel berfungsi untuk meneruskan tenaga yang
dihasilkan oleh mesin ke sistem pemindah daya seperti kopling, transmisi, dan
ploveler skaft.
i)
10. Gambarkan connecting rod sampai crankshaft(serta fungsinya)
Crank shaft bersama dengan connecting rod merubah gerakan naik / turun
piston yang disebabkan dari hasil tekanan pembakaran dalam cylinder menjadi tanpa
putar pada output shaft.
19
Tangki
Tangki yang digunakan dalam sistem bahan bakar terdiri dari dua tangki yaitu
1. Tangki penyimpanan (tangki induk)
Tangki penyimpanan suatu sistem bahan bakar dapat ditempatkan diatas atau
di bawah. Tangki ini dilengkapi dengan penguras air dan penampung endapan. Ujung
pipa hisap bahan bakar harus diletakkan diatas titik yang tidak memungkinkan dicapai
oleh endapan, paling tidak harus 50 atau 75 mm di atas alas. Tangki harus mempunyai
ventilasi dengan puncak yang dilengkapi tutup anti hujan.
21
2. Tangki harian
Tangki harian merupakan tangki sediaan bahan bakar. Disebut tangki harian
karena harus memuat bahan bakar yang cukup untuk operasi mesin selama satu hari kerja
penuh, atau kira-kira 8 sampai 9 jam. Tangki harian yang ditempatkan diatas umumnya
memanfaatkan gaya grafitasi untuk mengalirkan bahan bakar ke pompa penekan bahan
bakar, dan dipasang 300 sampai 450 cm diatas pompa penekan bahan bakar. Tangki
harian yang ditempatkan dibawah harus diatur tidak lebih dari 195 cm dibawah pompa
pemindah (Maleev, 1995).
3. Pompa pemindah bahan bakar
Setiap instalasi bahan bakar motor diesel biasanya mempunyai beberapa
pompa bahan bakar. Pompa-pompa tersebut yaitu untuk memindahkan bahan bakar
secara terus menerus dari tangki dasar (tangki induk) ke tangki harian. Dan satu lagi
untuk mengalirkan bahan bakar ke pompa penekan bahan bakar, kalau tangki harian tidak
memberikan tekanan yang cukup.
Instalasi dan kapasitas tangki harian menentukan ukuran pompa yang harus
dipakai untuk memindahkan bahan bakar dari tangki penampung bahan bakar yang sering
digunakan adalah : Pompa roda gigi, pompa torak dan pompa keping. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar 8.
4. Saringan
Dalam bahan bakar motor diesel, banyak atau sedikit selalu mengandung
kotoran zat padat, yang mana kotoran tersebut sama sekali tidak boleh berada dalam
pompa bahan bakar, apalagi dalam pengabut (Injector), hal ini dapat dicegah oleh alat
penyaring bahan bakar. Elemen saringan dapat terdiri dari kain, saringan pelat atau
kertas. Keadaan yang sangat penting dari operasi motor diesel adalah pemasukan bahan
bakar yang benar-benar bersih ke pompa penekan bahan bakar dan pengabut.Untuk
22
mencapai hal tersebut, langkah pertama m embersihkan minyak bahan bakar dengan
memasang saringan halus pada sisi isap pompa penekan bahan bakar.
g. Governor
Governor adalah pesawat yang bertugas mengubah jumlah pemberian bahan
bakar, agar putaran (poros motor) tetap pada angka yang telah ditentukan. Walaupun
beban luar berubah, alat tersebut mengatur setiap saat (cepat, teliti dan otomatis). Apabila
kecepatan motor naik maka governor segera menggerakkan penakar bahan bakar
sedemikian rupa hingga pemberian bahan bakar yang disemprotkan kedalam silinder
berkurang. Dan sebaliknya bila kecepatan motor turun maka governorsegera mereduksi
pemberian bahan bakar ke dalam silinder (Arismunandar,W dan Koichi Tsuda, 2004).
Menurut Maleev, 1995 menyatakan bahwa fungsi utama pengatur motor diesel
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pengatur kecepatan konstan, yakni untuk mempertahankan motor agar sama
atau hampir sama tanpa beban sampai beban penuh.
2. Pengatur kecepatan variabel ,yakni untuk mempertahankan kecepatan motor
yang diinginkan dari kecepatan tanpa kerja sampai kecepatan maksimum
tanpa tergantung perubahan beban, kecepatan sendiri diatur dengan tangan.
3. Pengatur pembatas kecepatan, yakni untuk mengendalikan motor minimum
dan untuk membatasi kecepatan maksimumnya atau untuk kecepatan
minimumnya saja.
Pengatur pembatasan beban, yakni untuk membatasi beban yang dapat diambil
oleh motor pada setiap kecepatan.
h. Pengabut (injector)
Menurut Karyanto, 2002 bahwa pengabut (injector) adalah suatu alat yang
gunanya untuk mengabutkan bahan bakar solar dalam bentuk kabut yang sifatnya mudah
tebakar pada ruang bakar motor. Jadi tugas dari pengabut, untuk mengabutkan atau
menyebarkan bahan bakar dalam bentuk butiran-butiran halus dan terbagi rata pada
25
kecepatan tinggi ke dalam ruang bakar. Pengabutan itu diberikan kepada udara yang
terdapat dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi, dihasilkan campuran yang
heterogen antara udara dan bahan bakar. Pengabut akan bekerja pada saat tertentu
sewaktu pompa bahan bakar memompakan bahan bakar dengan tekanan 250-300 kg/cm2.
Bahan bakar akan mengalir melalui lubang-lubang kecil pada nosel dan akan menekan
jarum melalui sel-sel jarum tersebut. Dengan adanya penekanan jarum ini maka lubang
aliran bahan bakar pada silinder akan terbuka dan bahan bakar bertekanan tinggi akan
masuk ke dalam silinder motor.
Jenis pelumasan
26
Keterangan :
1. Tangki penampungan 5. Tangki ekspansi (penampung
2. Filter 6. Filter
3. Pompa minyak pelumas 7. Bagian mesin yang dilumasi
4. Pendingin minyak 8. Pengatur tekanan minyak pelumas
Sistem pelumasan sump basah
Sistem pelumasan sump basah ialah sistem pelumasan motor yang
memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak pelumas. Dalam sistem ini,
dibagian bawah dari pada karter sebuah piringan (pan) yang juga merupakan tangki
27
supply dan ada kalanya sebagai alat pendingin untuk minyak pelumasnya, minyak yang
jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan, kembali ke tempat ini, untuk
selanjutnya dialirkan kembali dengan sebuah pompa minyak kedalam sistem
pelumasanya lagi. Tipe sistem sump basah yang umum diguunakan ialah:
a. Sistem percikan dan sirkulasi pompa
b. Sistem tekanan
c. Sistem percikan dan tekanan
Keterangan :
1. Tangki
penampungan
2. Saringan hisap
(strainer)
3. Pompa minyak
pelumas (Pompa di dalam karter)
4. Saringan (filter)
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bagian mesin yang dilumasi.
7. Katup pengatur tekanan minyak pelumas
13. Gambarkan system pendinginan dengan penjelasannya
Sistem berfungsi mendinginkan mesin dan mencegah panas yang berlebihan. Macam-
Macam Sistem Pendinginan Pada umumnya di kapal-kapal perikanan ada dua cara untuk
mendinginkan mesin utama maupun motor bantunya, yaitu dengan menggunakan sistem
pendinginan secara langsung (terbuka) dan sistem pendinginan secara tidak langsung
(tertutup).
Sistem Pendinginan Langsung (Terbuka)
Sistem pendinginan langsung adalah sistem pendinginan yang menggunakan
satu media pendingin saja yakni dengan media pendingin air laut. Proses pendinginannya
dengan cara air laut diambil dari katup kingstone melalui filter dengan pompa air laut,
kemudian air laut disirkulasikan ke seluruh bagian-bagian mesin yang membutuhkan
pendinginan melalui pendingin minyak pelumas dan pendingin udara untuk
mendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup pelepas gas kemudian air laut
dibuang keluar kapal.
28
Berikut ini dapat dilihat skema gambar dari sistem pendinginan secara langsung
(tertutup). Pada gambar 1 adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Keterangan
1. Bak persediaanair tawar
2. Bejana pendingin
3. Pompa untuk air tawar
4. Pompa untuk air laut
5. Saringan-saringan
6. Saluran buang air untuk laut
7. Saluran pemasuk untuk permukaan air yang rendah
8. Saluran pemasuk untukpermukaan air yang tinggi / keruh
Sistem pendinginan tidak langsung ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi
daripada sistem pendinginan langsung dan dapat mendinginkan secara merata.
Keuntungan lain yang didapat dari sistem pendingin ini adalah kecilnya resiko terjadinya
karat. Kerugian sistem pendinginan tidak langsung adalah terlalu banyak menggunakan
ruangan untuk penempatan alat-alat utamanya, sehingga konstruksi menjadi rumit. Daya
yang dipergunakan untuk mensirkulasikan air pendingin lebih besar, karena sistem ini
menggunakan banyak pompa sirkulasi.
30
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500
PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24
volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau
accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai
putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart
sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup
besar maka dipakai dynamo yang berfungsi sebagai generator DC.
Jika main engine distart dengan listrik maka harus tersedia dua bateray yang
independen. Total kapasitas bateray harus cukup untuk operasi selama 30 menit tanpa
pengisian. Jika dua atau lebih auxiliary engine distart dengan listrik paling tidak tersedia
dua bateray yang independen. Kapasitas bateray harus cukup paling tidak 3x operasi start-
up untuk setiap engine. Bateray start hanya boleh digunakan untuk starting dan untuk
memonitor peralatan yang ada pada engine.